Dua partai yang berlaga perempat final Piala Presiden 2018, memberikan hasil yang unik, 3-1. Persija vs Mitra Kukar berakhir dengan skor 3 - 1, Sriwijaya Fc vs Arema Malang juga dengan Skor 3 - 1. Bukan itu saja, kedua laga tersebut perolehan golnya ditorehkan dengan skor yang sama, diawali dengan 2 - 0, dibalas 2 - 1, dan ditutup dengan 3 - 1. Inilah hasil laga terunik di arena sepakbola, angka 3 - 1 seperti menjadi angka keberuntungan di hari ini. Dan hebatnya lagi turnamen Piala Presiden 2018, lengkap diikuti oleh wakil mantan perserikatan, 4 macan perserikatan Persib, Persija, Persebaya, PSIS dan PSMS, selain itu ada wakil Madura, Pekan Baru Riau dan Bali, meski masih baby, permainan berkelas internasional, pemain muda bali pun sangat menjanjikan.
Piala Presiden di perempat final setelah Persib kurang bersinar, ini juga hampir terjadi pada Persija setelah dikalahkan Bali united, namun di menit terakhir saat berlaga dengan Bali United, Persija mampu menipiskan skor menjadi 3-2, yang membuatnya lolos ke babak perempat final. Dan kemenangan Persija atas Mitra Kukar hari kemaren dengan permainan lebih agresif, sepertinya Persija siap untuk merebut gelar juara di Piala Presiden kali ini.
Laga lain, Arema Malang yang tertatih - tatih untulk bisa lolos ke babak perempat final, sayang, peluangnya untuk masuk babak berikutnya dihadang oleh Sriwijaya. Dan melihat penampilan Sriwijaya Palembang semalam, tim ini memang layak masuk babak berikutnya. Mempunyai determinasi, timing dan kerjasama yang apik.
Sampai dengan pertandingam terakhir Piala Presiden, disini sangat terlihat pemain - pemain muda mampu menunjukkan taringnya. Mereka sangat menonjol dalam timnya. Di laga ini para pemain muda berhasil membuat turnamen ini menjadi sangat atraktif. Persebaya Surabaya, meski harus takluk pada Ayam Kinantan, PSMS Medan memiliki dua pemain muda berbakat, yaitu Rahmat Irianto dan Irfan Jaya. PSMS Medan, juga bersinar di Piala Presiden lolos ke babak Semifinal, oleh tandem pemain mudanya Rafid Habibi, Fretz Butuan dan Abdul Rohim.
Bali United berhasil membungkam United lainnya, Madura United, di huni oleh pemain putra daerah yang bersinar, yakni Nyoman Sukarja,Gede Sukadan, I Putu Pager Wirajaya, Agus Nova Eiantara dan juga pemain muda timnas Dias Angga Putra. Sriwijaya fc, ada Syahrian Abimayu yang tendangan bebas jarak jauhnya melesat bak busur panah arjuna membobol gawang Madura.
Di kubu Persija, pemain mudanya yang bersinar di laga Piala Presiden, Rezaldi Hehanussa, Rico Simanjuntak, mampu menggedor pertahanan Mitra Kukar, digenapi oleh penampilan agresig Simic dan sang flamboyan, Bambang Pamungkas. Mitra Kukar dan Arema Malang, sekalipun gagal ke fase berikutnya, di kedua klub ini ada pemain - pemain mudanya yang bersinar. Mitra Kukar, ada Ryuji Utomo, Gavin Kwan Adsit, Yogi Rahadian dan pemain timnas Septian David Maulana. Begitu juga dengan Arema Malang, ada Muhammad Kartika Ajie, M.Natsir, M.Rafly dan Ahmad Nur Hardianto. Selain klub yang masuk ke babak semifinal, PSIS dan PSPS Pekan Baru pun memiliki pemain - pemain berbakat.
Turnamen Piala Presiden 2018 menjadi milik para pemain muda berbakat memperlihatkan skill-nya secara bebas. Pemain muda berbakat ini yang luput dari perhatian pelatih utama timnas Indonesia yang sampai hari ini, sejak dilatih oleh pelatih asal Spanyol belum menunjukkan sebagai Timnas yang menjanjikan.
Setelah partai seru di perempat final, tentunya akan makin menambah animo masyarakat untuk menyaksikan laga pemain di semifinal. Animo besar yang pernah ada, yang hanya ada pada laga perserikatan dulu. Semangat dan gelora kedaerahan yang besar dalam mendukung tim daerahnya berlaga membuat semarak atmosfer persepakbolaan Indonesia. Kalau sekarang para pedagang asongan di stadion fokus pada jualannya, berbeda dengan dulu, bukan cuma pedagang asongan di stadiun saja, pedagang laksa di daerah, pedagang bandrek, leupeut dan papais hapal betul pemain di semua klub perserikatan. Jadi mereka cuma hanya jualan tapi terbawa hanyut menikmati suasana atmosfer sepakbola saat itu. Jadi kalau kita nongkrong di tempat lapak nasi soto, akan terdengar obrolan hangat tentang sepakbola selalu ada diantara pembeli dan pedagang.
Kita berharap gelora itu terus menyala di semua turnamen sepakbola Indonesia. Dan setelah melihat skill diatas rata - rata pemain muda Indonesia, Indonesia tinggal selangkah lagi berjaya di Asia dan Dunia.
Adios