Friday 8 May 2020

Pemkot Bogor Telah Menyalurkan Bansos ke 6.535 Keluarga Penerima

Pemkot Bogor Telah Menyalurkan Bansos ke 6.535 Keluarga Penerima


Rabu, 6 Mei 2020, berdasarkan data di Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo), Pemerintah kota (pemkot) Bogor telah menyalurkan bansos sebanyak 6.535 keluarga, yang penyaluran yang dilakukan Kantor Pos Indonesia Cabang Bogor. Total sebanyak 19.904 keluarga dipastikan akan menerima bantuan sosial (Bansos) yang dikeluarkan selama pandemi Covid-19.




Pemkot Bogor memastikan penyaluran jaring pengaman sosial (JPS) yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kota Bogor, akan dilakukan secara bertahap.


Kadiskominfo Kota Bogor, Rahmat Hidayat menjelaskan, bantuan yang disalurkan terus mengalir kepada penerima. Bantuan tersebut sudah tersebar di Kecamatan Bogor Utara, Kecamatan Bogor Selatan dan Kecamatan Bogor Barat. “Memang baru sebagian yang disalurkan,” katanya.


Rahmat juga menyampaikan target bahwa, bantuan tersebut ditargetkan selesai penyalurannya pada Minggu (10/5). Sejauh ini, Bima mengungkapkan, data non-DTKS yang mendapat JPS bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Bogor sebanyak 19.904 KK. Nantinya, setiap KK akan memperoleh bantuan langsung tunai Rp 500 ribu selama empat bulan.


Rahmat Hidayat juga mengimbau kepada masyarakat yang merasa belum didata atau belum mendapatkan bantuan bisa mengadukan hal tersebut ke Balaikota Bogor, sebagai bahan evaluasi penyaluran bantuan APBD Kota Bogor tahap pertama. “Untuk tahap pertama targetnya sampai tgl 10 Mei mudah-mudahan selesai seluruhnya,” jelasnya.


Wakil Ketua Satgas Covid-19 DPRD Kota Bogor, Akhmad Saeful Bakhri menyoroti lambatnya pendistribusian bantuan yang dilakukan Pemkot Bogor. Sebab, menurut dia, Pemkot Bogor akan menyalurkan bantuan pada 27 April lalu, namun faktanya bantuan sempat tersendat. “Jangan sampai kejadian-kejadian seperti kemarin (pungli) terjadi lagi dan malah menjadi penghambat dalam penyalurannya,” tegasnya.


Politisi PPP itu mengaku akan segera mengevaluasi hal ini dengan jajaran legislatif lainnya. Sebab, menurut ASB, terdapat indikasi bahwa Pemkot Bogor tidak memiliki anggaran yang cukup untuk segera disalurkan kepada warga yang sudah terdata.


“Dari awal kami sudah peringatkan, semua anggaran yang tidak perlu seharusnya ditarik semua untuk bantuan sosial. Tapi kalau sudah begini ya kita tinggal menunggu hasil evaluasi saja,” ASB yang juga sebagai anggota Banggar DPRD Kota Bogor.





Sebelumnya, Pemkot Bogor segera meluncurkan peta persebaran bantuan sosial bagi masyarakat yang terdampak Covid-19 di Kota Bogor. Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menuturkan langkah itu untuk mengetahui bantuan yang telah disalurkan baik oleh pemerintah pusat, provinsi maupun daerah.


“Kita luncurkan peta digital online tentang sebaran bantuan. Sebaran Covid-19 kan kita udah punya petanya, ini sebaran bantuan juga perlu,” kata Bima usai menyalurkan bantuan sosial secara simbolis di Kantor Kecamatan Bogor Utara.


Bima menuturkan, telah meminta Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Persandian (Diskominfostandi) Kota Bogor untuk segera berkoordinasi dengan Camat dan Lurah untuk mengetahui data yang real-time. Sehingga data penerima bantuan dapat diketahui oleh publik secara digital.










































































⚠ Peringatan Covid-19























Update kasus virus corona di tiap negara




Tidak Benar Mesjid Di Malang Dibangun Dalam 1 Malam

Tidak Benar Mesjid Di Malang Dibangun Dalam 1 Malam


Masjid Masjid Tiban yang latar belakanngnya didominasi bewarna biru di Malang ini terlihat indah dan megah. Muncul desas - desus bahwa, masjid tersebut dibangun pasukan jin dalam semalam.




Mesjid Tiban ini berletak di dalam Ponpes Salafiyah Bihaaru Bahri' Asali Fadlaailir Rahman, yang beralamat di Jalan KH Wahid Hasyim, Gang Anggur, Desa Sananrejo, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang.


Keindahan mesjid ini yang membuat mesjid ini menjadi salah satu destinasi religi di Kabupaten Malang. Ornamen warna biru dan putih mendominasi bangunan masjid, ditambah sentuhan kaligrafi menghias seluruh dinding.


Julukan masjid tiban, kesannya mendadak jadi, konon dibangun dalam waktu semalam oleh pasukan jin, dibantah oleh petugas di sana. Mesjid ini dibangun 10 tahun.


"Itu isu, dan salah," kata Rochman, petugas jaga pos informasi kepada detikcom beberapa waktu silam.


Rochman menjelaskan bahwa, masjid dibangun oleh Romo Kiai Haji Ahmad Baru yang juga Pengasuh Ponpes Salafiyah Bihaaru Bahri' Asali Fadlaailir Rahman. Itu sebabnya masjid ini turut berada dalam satu kompleks dengan pesantren.





"Pengasuh mulai bangun sejak tahun 1968 dan baru diresmikan tahun 1978 lalu. Tidak benar kalau menyebut masjid tiban," tegasnya.


"Mesjid berdiri di atas lahan seluas tujuh hektar dan berlantai sepuluh. Tujuan membangun masjid adalah untuk mengobati penyakit hati", tambah Rohman.










































































⚠ Peringatan Covid-19























Update kasus virus corona di tiap negara




Gubernur Greg Abbott Pandang Hukuman Buka Salon Berlebihan

Gubernur Greg Abbott Pandang Hukuman Buka Salon Berlebihan

"Jadi ketika kita melaksanakan suatu aturan besoknya berubah lagi ini cukup membingungkan, bagaimana kita akan cepat menghabisi virus ini kalau beberapa regulasi tumpang tindih"


Shelley Luther, pemilik salon A La Mode di Texas dijatuhi hukuman kurungan penjara selama tujuh hari karena tetap membuka salon dan melanggar peraturan lockdown kala pandemi virus corona di Amerika Serikat.




Penata rambut tersebut diperintahkan pada 28 Maret untuk mematuhi pembatasan sosial dan tinggal di rumah yang berlaku di seluruh kota, daerah, dan negara bagian.


Ketika Luther menolak, Pengadilan Federal Dallas pada Selasa (5/5) menjatuhkan hukuman penjara kepadanya selama tujuh hari.


Hukuman tersebut mendapat kecaman dari kubu partai republik, salah satunya Jaksa Agung Texas, Ken Paxton yang berasal dari Partai Republik. Paxton mengecam hukuman tersebut dan menyebutnya "keterlaluan dan tak sensitif".


Selain itu, Paxton juga meminta pembebasan Luther yang ia sebut "menjalankan salon tersebut dalam upaya tetap menyediakan makanan di meja keluarganya,"


Gubernur Greg Abbott yang juga berasal dari Partai Republik juga menilai keputusan tersebut berlebihan.


Abbot : "Kepatuhan terhadap perintah eksekutif selama pandemi ini adalah penting untuk memastikan keselamatan publik. Namun tentu ada cara yang lebih baik untuk mencapai hal itu dibanding memenjarakan seorang ibu Texas."


Abbott juga menyatakan bahwa salon rambut, juga tempat cukur rambut, perawatan kuku dan kulit, taman, pantai, dan kolam renang diperbolehkan kembali buka sejak Jumat, 1 Mei 2020.


Keputusan itu muncul sepekan setelah dirinya mencabut pelarangan beroperasi pada restoran dan bar di kawasan Lone Star.





Dalam dokumen persidangan tersebut disebutkan bahwa, Luther melanjutkan operasional salon selama tujuh hari setelah perintah diberikan dan masih melanjutkannya hingga tanggal persidangan, dan menerima sejumlah pelanggan setiap harinya.


Dan Juri menyatakan Luther tidak menyatakan penyesalan ataupun rasa bersalah. Selain dihukum penjara, Luther juga didenda US$1.000-7.000 untuk setiap orang yang ia terima selama membuka salon kala pandemi.


Pengacara Luther segera mengajukan banding atas putusan tersebut.












































































⚠ Peringatan Covid-19























Update kasus virus corona di tiap negara




Abaikan Menhub Kabupaten Bogot Perketat Transportasi

Abaikan Menhub Kabupaten Bogot Perketat Transportasi

"Jadi ketika kita melaksanakan suatu aturan besoknya berubah lagi ini cukup membingungkan, bagaimana kita akan cepat menghabisi virus ini kalau beberapa regulasi tumpang tindih"


Bupati Bogor Ade Yasin akan tetap memperketat operasional moda transportasi di wilayahnya dan mengabaikan aturan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) yang kembali membuka seluruh moda transportasi mulai 7 Mei 2020.




Ade Yasin: "Kalau saya sih masih melaksanakan pengetatan baik kendaraan pribadi maupun umum. Kami tidak ingin mengambil risiko lebih tinggi terhadap penularan virus ini."


Bupati Bogor bahkan mengkritisi Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 25 Tahun 2020 tentang Pengendalian Transportasi Selama Musim Mudik Idul Fitri 1441 Hijriah dalam rangka Pencegahan Penyebaran COVID-19. Menurutnya, peraturan tersebut harus disesuaikan dengan kondisi penyebaran COVID-19 di masing-masing daerah.


"Harusnya dilihat dulu kurvanya di daerah itu sudah melandai apa belum, rata-rata kan (di Kabupaten Bogor) setiap hari masih ada yang positif. Artinya justru angkutan umum itu adalah tempat paling mudah menularkan virus," kata Ade Yasin yang juga Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Bogor itu.


Ade Yasin menganggap aturan dari Kemenhub itu akan menghambat penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Ia bahkan mengakui kerap direpotkan dengan aturan yang berubah-ubah di level pemerintah pusat.


“Jadi ketika kita melaksanakan suatu aturan besoknya berubah lagi ini cukup membingungkan, bagaimana kita akan cepat menghabisi virus ini kalau beberapa regulasi tumpang tindih," ungkap Ibu Bupati.





Ia berharap ke depan ada harmonisasi mengenai regulasi dari tingkat pemerintah pusat hingga pemerintah daerah, sehingga penanganan COVID-19 bisa berjalan maksimal.


"Yang kami minta kepada pemerintah pusat, mendukung apa yang kami lakukan, karena yang di lapangan ini kami yang melihat, sulitnya mengedukasi masyarakat agar patuh terhadap aturan," kata Ade Yasin.











































































⚠ Peringatan Covid-19























Update kasus virus corona di tiap negara




Thursday 7 May 2020

Mengapa Dokter Virus Corona Rusia Secara Misterius Terjatuh Dari Jendela ?

Mengapa Dokter Virus Corona Rusia Secara Misterius Terjatuh Dari Jendela ?

Seorang anggota staf di pusat medis multiguna Novomoskovsky di Moskow untuk pasien dengan dugaan infeksi virus corona pada 5 Mei 2020. Sergei Karpukhin / TASS via Getty Images.


Tiga dokter Rusia yang bekerja untuk merawat pasien virus corona secara misterius terjatuh dari jendela dalam beberapa pekan terakhir tengkoraknya retak. Hal ini mengundang ke arah spekulasi kecurigaan pada sistim perawatan kesehatan negara yang mengarah pada kecurangan.




Selama delapan hari dari 24 April hingga 2 Mei, tiga petugas medis jatuh ke tanah. Dua sudah dimakamkan oleh rekan-rekan mereka. Seseorang yang berjuang untuk hidupnya dalam perawatan intensif dengan tengkorak yang retak. Dalam ketiga kasus tersebut, ada bukti konflik serius dengan otoritas rumah sakit terkait respons virus corona.


Pada tanggal 24 April, Natalya Lebedeva, kepala layanan medis darurat di sebuah pangkalan pelatihan untuk astronot Rusia, jatuh dari jendela di rumah sakit tempat dia dirawat karena infeksi Covid-19 dan meninggal.


Yelena Nepomnyashchaya, dokter top di sebuah rumah sakit di Siberia, jatuh dari jendela selama panggilan konferensi di rumah sakitnya dan meninggal pada 1 Mei setelah seminggu dalam perawatan intensif.


Keesokan harinya, dokter ambulans Alexander Shulepov jatuh dari jendela lantai dua di rumah sakit tempat dia bekerja dan telah menerima perawatan untuk Covid-19. Dia tetap dalam kondisi serius dengan tengkorak yang retak.


Pihak berwenang Rusia sedang menyelidiki ketiga insiden itu, dan belum ada indikasi resmi tentang apa yang terjadi pada para dokter. Keadaan di sekitar air terjun mereka, lebih dari sedikit curiga.


Sebagai contoh, Nepomnyashchaya sedang melakukan panggilan konferensi dengan seorang pejabat tinggi kesehatan Rusia tentang rencana untuk mengubah salah satu bangunan di fasilitas medisnya menjadi bangsal perawatan virus corona. Dia tidak setuju dengan ide itu, dan jatuh dari jendela selama panggilan, menurut media lokal.


Dan Shulepov, bersama seorang rekannya, memposting video online pada 22 April pada saat hari dimana ia dirawat karena perawatan virus corona, ia mengeluh bahwa ia telah dipaksa untuk bekerja meskipun tertular penyakit. Lima hari kemudian, Shulepov menarik kembali komentarnya, mengatakan dia telah berbicara dalam "keadaan emosional." Kurang dari seminggu kemudian, dia jatuh dari jendela.




Keadaan di sekitar jatuhnya Lebedeva di pusat pelatihan astronot Rusia, dengan rumah sakit tempat dia meninggal mengeluarkan pernyataan yang mengatakan dia "meninggal secara tragis" dalam "kecelakaan," tanpa rincian tambahan.


Jadi apa yang terjadi di sini?


Mungkinkah ini semua kebetulan yang disayangkan?


Apakah fasilitas medis Rusia, berderit di bawah tekanan coronavirus, berjuang untuk membuat orang tetap aman?


Atau ada sesuatu yang lebih jahat terjadi?


Apakah pemerintah Rusia secara diam-diam membunuh orang-orang yang berbicara tentang kegagalan tanggapan coronavirus negara itu?


Belum ada yang tahu pasti, tapi ada baiknya kita melihat apa yang kita ketahui tentang setiap kejadian dan teori-teori di sekitar mereka.


Jumlah detail yang tersedia pada setiap kasus sangat bervariasi. Tetapi apa yang tersedia setidaknya memungkinkan untuk beberapa gagasan tentang apa yang terjadi.


Belum banyak yang keluar di Lebedeva, yang berusia 48 tahun yang memimpin tim medis darurat di pangkalan pelatihan astronot di Star City, tepat di pinggiran Moskow. Beberapa laporan menunjukkan dia mungkin telah membantu mengobati virus corona Moskow "pasien nol."


Setelah mengontrak virus korona, ia dirawat di rumah sakit di Pusat Klinik Ilmiah Federal di Moskow pada 20 April. Empat hari kemudian, ia jatuh dari jendela lantai enam dan langsung mati.


Lebih banyak yang diketahui tentang apa yang terjadi dalam kasus Nepomnyashchaya, pria berusia 47 tahun yang mengelola Rumah Sakit Regional Krasnoyarsk untuk Veteran Perang.


Selama panggilan konferensi bulan April dengan Boris Nemik, menteri kesehatan regional,ia mendorong kembali permintaannya untuk membuat 80 tempat tidur di bagian rumah sakitnya tersedia untuk merawat pasien virus corona. Dilaporkan, kekhawatiran terbesarnya adalah bahwa stafnya tidak memiliki peralatan perlindungan pribadi yang cukup untuk merawat pasien Covid-19.




Kementerian Kesehatan setempat membantah bahwa kejatuhannya sejauh 50 kaki dari jendela kantornya ada hubungannya dengan panggilan konferensi. Dan Aleksey Podkorytov, wakil kepala pemerintahan wilayah Krasnoyarsk, menawarkan beberapa penjelasan alternatif untuk kejatuhannya.


"Begitu banyak hal bisa terjadi," katanya kepada wartawan pada bulan April. “Bisa jadi itu karena musim semi, tekanan keseluruhan, sesuatu dalam keluarganya. Sulit mengatakan apa yang bisa terjadi... Tidak ada yang luar biasa terjadi pada saat itu, hanya panggilan konferensi rutin dengan laporan dokter. "


Adapun Shulepov, yang jatuh dari jendela lantai dua rumah sakit Novousmanskaya pada Sabtu lalu, lebih dikenal karena apa yang dia posting online. Pada 22 April, dokter berusia 37 tahun dan koleganya Alexander Kosyakin membuat video di mana mereka mengklaim mereka masih harus bekerja di rumah sakit mereka meskipun jatuh sakit dengan coronavirus.


"Dokter ambulans Alexander Shulepov ada di sebelah saya, dia baru saja dikonfirmasi Covid-19," kata Kosyakin dalam video. “Dokter kepala memaksa kita untuk bekerja Apa yang kita lakukan dalam situasi ini? "


"Kami tidak meninggalkan shift," lanjut Kosyakin. “Saya dan Alexander sudah bekerja bersama selama sebulan. Inilah situasinya. Semua orang mengatakan itu palsu (tetapi) ini adalah fakta nyata untuk Anda." Mereka juga mencatat bahwa kota Voronezh di barat daya, tempat mereka berdua bekerja, kekurangan alat pelindung diri.


Namun lima hari kemudian, Shulepov mengubah pesannya dalam video baru yang diposting di Instagram. "Saya memiliki pilek, kalau tidak semuanya baik-baik saja," katanya, menambahkan bahwa "kami sangat emosional" ketika ia dan Kosyakin membuat video pertama.


Beberapa orang berpikir bahwa pihak yang berwenang mungkin memberi tekanan pada Shulepov. Rekannya, Kosyakin, sebelumnya mengeluh tentang kurangnya peralatan medis dan kepemimpinan rumah sakit, yang menyebabkan polisi menanyainya karena diduga memposting berita palsu.


Kosyakin, yang berbicara kepada CNN pada hari Selasa, tampaknya curiga tentang apa yang terjadi pada Shulepov. Ketika dia terakhir memeriksa dengan rekannya pada 30 April, "Dia merasa baik-baik saja, dia bersiap-siap untuk keluar dari rumah sakit," kata Kosyakin. "Dan tiba-tiba ini terjadi, tidak jelas mengapa dan untuk apa, begitu banyak pertanyaan yang bahkan saya tidak punya jawabannya."




Ditanya tentang kasus Shulepov, kementerian kesehatan regional mengatakan kepada CNN bahwa dia "adalah korban kecelakaan karena kurang hati-hati" dan sedang menerima perawatan medis untuk tengkoraknya yang terluka parah.


Tiga insiden, tiga misteri. Masih belum jelas apa yang terjadi dalam setiap kasus, tetapi para ahli memiliki beberapa pemikiran.



Tiga teori terkemuka untuk apa yang sedang terjadi



Bertanya kepada sekelompok ahli Rusia apa yang terjadi dengan kasus-kasus ini dan Anda kemungkinan akan mendapatkan jawaban yang berbeda dari masing-masing kasus. Tetapi tiga penjelasan tampaknya paling umum: bunuh diri, pembunuhan, dan bahaya dari sistem perawatan kesehatan yang sakit.



Bunuh diri



Vasiliy Vlassov, seorang ahli epidemiologi di Sekolah Tinggi Ekonomi di Moskow, mengatakan ini bisa menjadi kasus kematian akibat bunuh diri. "Saya percaya bahwa kluster ini merupakan cerminan dari insiden bunuh diri yang sangat tinggi saat ini, karena kepala dokter bekerja di bawah tekanan tinggi," katanya kepada saya. Karena senjata sulit didapat di negara ini, “melompat adalah pilihan yang masuk akal.”


Judy Twigg, seorang ahli sistem perawatan kesehatan Rusia di Virginia Commonwealth University, setuju. Dia mengatakan kepada saya bahwa ketiga kasus memiliki "stres yang hebat" yang sama, baik karena kurangnya peralatan perlindungan pribadi di rumah sakit tempat individu bekerja atau karena orang-orang sakit sendiri.


Selanjutnya, tiga kasus terjadi di luar Moskow, yang memiliki sebagian besar dana dan peralatan medis yang diperlukan untuk merawat pasien virus corona. Fasilitas di mana ketiga dokter itu bekerja, seperti banyak yang lainnya di negara ini dan di seluruh dunia, "semakin rusak di bawah tekanan," kata Twigg.


Kematian karena bunuh diri adalah teori yang masuk akal, karena bunuh diri adalah masalah nasional yang persisten. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, Rusia memiliki tingkat bunuh diri tertinggi ketiga di dunia. Pada 2016, tahun terakhir di mana ada data lengkap, sekitar 122 orang per hari meninggal karena bunuh diri di Rusia, menambahkan hingga sekitar 45.000 kematian.


Penjelasan itu didukung oleh laporan dari harian Rusia Moskovsky Komsomolets, yang mengutip beberapa rekan Lebedeva yang mengklaim bahwa dia telah dituduh menyebarkan penyakit ini kepada bawahannya, jadi karena itu ada kemungkinan dia meninggal karena bunuh diri.



Assassination



"Saya tidak akan terkejut jika dinas keamanan terlibat, mengirim pesan untuk tetap diam mengenai krisis," kata Alina Polyakova, presiden Pusat Analisis Kebijakan Eropa.


Bagi banyak orang, itu mungkin terdengar konspirasi. Akankah pemerintah Rusia benar-benar membunuh profesional medis hanya karena mereka mempertanyakan atau mengkritik penanganan negara terhadap krisis coronavirus?


Tapi teori ini tidak terlalu mengada-ada. "Ini bukan teori konspirasi," Toomas Hendrik Ilves, presiden Estonia dari 2006 hingga 2016, tweet pada hari Senin. Dia menambahkan bahwa "defenestasi adalah praktik jangka panjang," menggunakan istilah teknis untuk tindakan mengusir seseorang dari jendela.




Ada kasus-kasus pejabat Rusia sebelumnya yang diduga mencoba membunuh musuh dengan mendorong mereka keluar dari jendela. Pada 2017, pengacara Rusia Nikolai Gorokhov dijadwalkan bersaksi di pengadilan Moskow melawan pemerintah. Tetapi sehari sebelum dia bisa melakukannya, dia jatuh dari apartemennya di lantai empat. Outlet berita pertama yang tiba di tempat kejadian? LifeNews, outlet yang terkait erat dengan layanan keamanan Rusia.


Dalam wawancara tahun 2017 dengan NBC News, Gorokhov, yang mematahkan tengkoraknya tetapi pada akhirnya selamat dari kejatuhan dengan mengatakan apa yang terjadi padanya kemungkinan besar merupakan permainan yang curang. "Ini bukan kecelakaan," katanya. "Seseorang merencanakan ini, tapi sayangnya aku tidak ingat detailnya." Dia menolak untuk menjelaskan lebih lanjut, mengatakan bahwa dia mengkhawatirkan nyawanya dan keselamatan keluarganya.


Ada juga pola musuh Kremlin dibunuh melalui cara lain yang bahkan lebih rumit. Sebagai contoh, pada tahun 2009 pengacara Rusia Sergei Magnitsky diracun di penjara, kemungkinan karena ia telah mengungkap skema penipuan terkait pemerintah besar-besaran yang mengancam para pejabat tinggi.


Enam tahun kemudian, Boris Nemtsov, saingan utama Presiden Vladimir Putin, terbunuh di jantung kota Moskow. Dan pada tahun 2018, dua orang Rusia mencoba membunuh dengan agen saraf mantan mata-mata Kremlin yang tinggal di Inggris. Pembunuhan, karenanya, mungkin tidak sepenuhnya keluar dari pertanyaan.



Sistem perawatan kesehatan yang penuh tekanan



Pada saat fasilitas medis Rusia penuh dan keselamatan tidak menjadi perhatian utama, ada kemungkinan bahwa tiga penyedia layanan kesehatan selama beberapa minggu membuat langkah salah yang tragis hanya karena mereka lelah dan terlalu banyak bekerja.


"Ini benar-benar tentang penghancuran sistem perawatan kesehatan kita," Anastasia Vasilyeva, seorang kritikus Kremlin dan kepala Aliansi Dokter Persatuan, mengatakan kepada CNN pada hari Selasa. “Banyak klinik dan rumah sakit telah ditutup. ... Dan, tentu saja, ini berarti sangat sulit untuk mengobati dalam kondisi seperti itu banyak pasien dengan coronavirus. "


Ini bisa dibayangkan. Meskipun sistem perawatan kesehatan Rusia relatif siap dengan baik untuk krisis kesehatan masyarakat yang besar, setidaknya dibandingkan dengan banyak negara lain, ia memiliki masalah dengan peralatan yang lama dan rusak. Dan banyak fasilitas di luar dua daerah perkotaan utama negara itu. Moskow dan St. Petersburg, kekurangan sumber daya untuk menyediakan perawatan yang tepat.




Harapannya adalah bahwa otoritas Rusia tidak hanya menyelidiki sepenuhnya apa yang terjadi tetapi juga memberikan jawaban yang terperinci dan jujur. Tetapi mengingat rekam jejak Rusia, hasil itu mungkin yang paling kecil kemungkinannya.


Jurnalis Vox









































⚠ Peringatan Covid-19























Update kasus virus corona di tiap negara




Peneliti Coronavirus terbunuh di Pennsylvania

Peneliti Coronavirus terbunuh di Pennsylvania

Bing Liu, seorang peneliti coronavirus, terbunuh dalam pembunuhan-bunuh diri, kata pihak berwenang. (Fakultas Kedokteran Universitas Pittsburgh)


Seorang peneliti University of Pittsburgh sudah sampai puncak "temuan yang sangat signifikan" tentang virus corona, terbunuh akhir pekan lalu. Pihak berwenang menyampaikan peristiwa bunuh diri dengan pembunuhan.




Bing Liu, 37, ditembak beberapa kali di rumah kotanya sekitar siang hari Sabtu di Ross Township, Pa. Polisi mengatakan kepada WTAE, seorang afiliasi ABC di Pittsburgh.


Sebagai asisten profesor penelitian, Liu fokus menggunakan model komputasi untuk mempelajari proses biologis. Dia bekerja dari rumah selama pandemi dan mempelajari virus, kata pembimbingnya, menurut Pittsburgh Post-Gazette.


Para pejabat mengatakan kepada surat kabar Liu ditembak oleh pria lain dan menderita luka tembak di kepala, leher, dada, dan ekstremitas. Pria itu, yang kemudian diidentifikasi sebagai Hao Gu yang berusia 46 tahun, kemudian masuk ke mobilnya sekitar 100 meter jauhnya dan bunuh diri.


Tetangga mengatakan kepada koran itu bahwa mereka tidak mendengar suara tembakan saat Liu terbunuh.


Pintu teras depan dan belakang rumah Liu terbuka pada saat kematiannya karena cuaca musim semi, Post-Gazette melaporkan. Istrinya tidak ada di rumah saat itu.


Tidak ada barang yang dicuri dari rumah, menurut surat kabar itu.


Detektif Ross Township Brian Kohlhepp mengatakan kepada WTAE bahwa polisi tidak percaya hubungan antara kedua pria itu ada hubungannya dengan penelitian Liu tentang virus corona.


Tidak jelas bagaimana kedua pria itu saling kenal, dan polisi sedang menyelidiki apakah ada konfrontasi sebelum penembakan. Motif yang mungkin untuk pembunuhan itu juga tidak jelas, Post-Gazette melaporkan.





Dalam sebuah pernyataan, departemen Liu di Fakultas Kedokteran Universitas Pittsburgh menyebutnya peneliti yang produktif dan pembimbing yang baik. Tak lama sebelum kematiannya, ia mulai meneliti mekanisme seluler yang mendasari infeksi virus corona dan dasar seluler dari komplikasi yang terjadi.


Ivet Bahar, penyelia dan kepala departemennya, mengatakan kepada Post-Gazette bahwa Liu baru saja mulai menerima hasil yang menarik.


Bahar telah mengirim beberapa email ke Liu pada akhir pekan tentang pekerjaannya dan terkejut bahwa peneliti yang biasanya cepat itu tidak merespons, menurut Post-Gazette.


Setelah berbicara dengan seorang kolega tentang kejahatan itu, dia memastikan Liu adalah korban, lapor surat kabar itu. Dia tidak mengungkapkan rasa takut untuk hidupnya kepada dia, katanya kepada surat kabar.


"Kami akan melakukan upaya untuk menyelesaikan apa yang ia mulai dalam upaya untuk memberi penghormatan kepada keunggulan ilmiahnya," kata pernyataan itu.


Liu dan istrinya tidak memiliki anak dan kebanyakan menjaga diri mereka sendiri, kata tetangga kepada Post-Gazette.


Dr. Bing Liu menerima gelar sarjana dan doktoralnya dari National University of Singapore, menurut situs web profesionalnya. Dia sebelumnya bekerja sebagai postdoctoral fellow di departemen ilmu komputer di Carnegie Mellon University dan dengan Bahar sebagai associate riset di departemen komputasi dan sistem biologi di University of Pittsburgh School of Medicine.


Sepanjang karirnya, ia menerbitkan lebih dari 30 makalah akademik dan menulis buku.




Menurut resume online-nya, ia bekerja dengan Edmund Clarke, pemenang Penghargaan Turing bergengsi dalam ilmu komputer, sebagai sesama postdoctoral di Carnegie Mellon University sebelum datang ke Pittsburg pada 2014.


"Bing berada di ambang membuat temuan yang sangat signifikan untuk memahami mekanisme seluler yang mendasari infeksi SARS-CoV-2 dan dasar seluler dari komplikasi berikut. Kami akan berusaha untuk menyelesaikan apa yang ia mulai dalam upaya untuk memberi penghormatan kepada keunggulan ilmiahnya, "kata departemen itu di situs webnya.



























































⚠ Peringatan Covid-19























Update kasus virus corona di tiap negara




Desa Cijeruk Hanya Dapat Bantuan Beras 90 Kg

Desa Cijeruk Hanya Dapat Bantuan Beras 90 Kg


Desa Cijeruk menerima bantuan paling sedikit di Kecamatan Cijeruk, kabupaten Bogor. Berdasarkan data dari pemerintah Kecamatan Cijeruk, hanya mendatakan bagian 90 kilogram beras.




camat Cijeruk, Hadijana membenarkan tentang hal itu: “Iya untuk Desa Cijeruk sedikit, hanya tiga orang yang menerima,” ujar kepada radarbogor.id Kamis, 7 Mei 2020.


Hadijana menjelaskan bahwa, hal itu tidak terlepas dari kondisi ekonomi masyarakat Desa Cijeruk yang lebih baik ketimbang desa lainya di sana. Sehingga penerima yang tercatat hanya tiga orang.


Penerima bantuan Beras Bupati Bogor paling banyak di Desa Cipelang. Tercatat ada 22.290 kilogram.


“Di Desa Cipelang ada 743 penerima. Karena jumlah warga kurang mampu di sana,” jelasnya.














































































⚠ Peringatan Covid-19























Update kasus virus corona di tiap negara




Video: Pesawat Pembom B-1B Angkatan Udara AS Melakukan Penerbangan 24-Jam untuk Latihan Kebakaran Langsung di Dekat Perbatasan Rusia

Video: Pesawat Pembom B-1B Angkatan Udara AS Melakukan Penerbangan 24-Jam untuk Latihan Kebakaran Langsung di Dekat Perbatasan Rusia


Dua dari pembom supersonik B-1B Lancer Angkatan Udara AS terbang dari South Dakota ke Baltik untuk berpartisipasi dalam latihan NATO awal pekan ini, termasuk latihan tembak langsung beberapa mil dari perbatasan Rusia. Itu hanya penerbangan globetrotting (mengelilingi dunia) terbaru oleh pesawat yang terlalu banyak bekerja dalam beberapa pekan terakhir.


'Tidak Ada Target yang Terlalu Jauh'


Awal pekan ini, dua Lancers terbang dari Pangkalan Angkatan Udara Ellsworth di South Dakota melakukan kunjungan ke Laut Baltik untuk latihan dengan beberapa mitra NATO, menurut rilis berita Rabu oleh Angkatan Udara AS di Eropa dan Angkatan Udara Afrika. Sementara rilis tidak memberikan durasi untuk penerbangan, Siaran Publik Estonia melaporkan itu adalah perjalanan 24 jam.


Pernyataan itu mencatat para pelaku pemboman terlibat dalam pelatihan integrasi dan interoperabilitas dengan Angkatan Udara Kerajaan Denmark F-16 Falcons serta mempraktikkan koordinasi dukungan udara dekat dengan Pengendali Udara Terminal Gabungan Estonia di Tapa Range, hanya 65 mil dari perbatasan Rusia.




ROYAL DANISH AIR FORCE


Lancer B-1B terbang bersama Denmark F-16 selama misi pelatihan untuk Satuan Tugas Bomber Eropa, 5 Mei 2020. Kru udara dari Sayap Bom ke-28 di Pangkalan Angkatan Udara Ellsworth, South Dakota, berangkat dalam jarak jauh, Misi Gugus Tugas Bomber jangka panjang untuk melakukan pelatihan interoperabilitas dengan pesawat tempur Denmark dan tim pengendali serangan terminal bersama Estonia.




"Pelatihan dengan sekutu NATO dan negara-negara mitra teater kami berkontribusi pada peningkatan daya tahan dan interoperabilitas," kata rilis tersebut.


"Pembom strategis berkontribusi terhadap stabilitas di teater Eropa dengan mengirimkan pesan pencegahan yang jelas kepada musuh potensial."


Menurut Kementerian Pertahanan Estonia, para pembom ambil bagian dalam latihan militer tembakan langsung "Badai Musim Semi".


“Dipimpin oleh Estonia, Spring Storm menguji integrasi antara pasukan NATO dan Pasukan Pertahanan Estonia (EDF), memperkuat kemampuan mereka di saat krisis. Karena pandemi COVID-19, latihan tahun ini diperkecil, dengan sekitar 3.200 tentara berpartisipasi, dibandingkan dengan 9.000 tahun lalu," kata NATO dalam rilis Rabu, 6 Mei 2020.


Estonia bergabung dengan aliansi Barat pada 2004, 14 tahun setelah mendeklarasikan kemerdekaan dari Uni Soviet dan meninggalkan Pakta Warsawa




STAFF SGT. KELLY OCONNOR


Lancer B-1B menerima bahan bakar dari Stratotanker KC-135 dari Wing Pengisian Ulang Udara ke-100, RAF Mildenhall, Inggris, 5 Mei 2020.




"Adalah penting bahwa sekutu kita memahami bahwa keamanan tidak dapat ditunda selama durasi pandemi," Menteri Pertahanan Estonia Juri Luik mengatakan Selasa, menurut Baltic Times.




Outlet itu juga mengutip kepala Angkatan Udara Estonia Kolonel Rauno Sirk yang mengatakan latihan itu "menunjukkan bahwa bagi angkatan udara tidak ada target yang terlalu jauh. Sekutu kita, bahkan jika mereka berada di sisi lain dunia, dapat berada di sini dalam jumlah jam terbatas jika perlu."


Terakhir kali Lancers berada di Eropa adalah pada November 2018, selama pertandingan perang Trident Juncture NATO.




Penerbangan hari Senin adalah yang terbaru dari Lancers Angkatan Udara ke tempat-tempat di planet ini. Jumat lalu, dua Lancers diberangkatkan dalam perjalanan 32 jam dari Ellsworth ke Laut Cina Selatan. Sehari sebelumnya, pasukan Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok (PLA) telah mengeluarkan kapal perang AS yang terlibat dalam “Operasi Pembebasan Navigasi” yang provokatif, di mana pasukan AS secara terang-terangan memamerkan klaim teritorial Tiongkok dengan berlayar melalui perairan teritorial Beijing yang diklaim seolah-olah mereka sebenarnya perairan internasional.


Seminggu sebelumnya, seorang Lancer dikirim dalam misi 29 jam ke Laut Jepang untuk berlatih bersama para pejuang Jepang di lepas pantai Wonsan, tempat pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dikabarkan akan pulih dari operasi.


Minggu terakhir ini, empat Lancers dikirim ke Pangkalan Angkatan Udara Andersen di Guam di Laut Filipina, membawa apa yang oleh kepala pasukan manajemen operasi Pasukan Udara Pasifik Letnan Kolonel Frank Welton disebut "kemampuan pencegah kapal maju yang canggih," sekarang bahwa itu dapat membawa Rudal Anti-Kapal Jangka Panjang (LRASM). Seperti yang dilaporkan Sputnik, Pentagon berharap senjata jarak jauh seperti LRASM akan membantunya membalikkan gelombang terhadap senjata roket jarak jauh PLA yang unggul.


Sementara Washington telah dengan hati-hati mengambil posisi siap untuk menyerang di mana saja dengan armada pembom strategisnya, Pentagon kuningan telah berterus terang tentang betapa beratnya Lancers telah bekerja terlalu keras dalam beberapa tahun terakhir, sangat membatasi jumlah pesawat yang tersedia dan kinerja mereka yang masih mampu terbang .


Dalam proposal anggaran tahun 2021 anggaran, Angkatan Udara meminta untuk pensiun 17 dari 61 pembom Lancer di tengah penggunaan kronis berlebihan. Lancers terbaru dibangun oleh Rockwell pada 1990-an dan dirancang untuk sprint supersonik di ketinggian rendah untuk mengirimkan senjata nuklir tanpa terdeteksi, tetapi Pentagon menggunakan mereka kembali untuk peran pendukung udara dekat selama perang AS di Afghanistan, Irak, dan Suriah, menyebabkan mereka pecah turun pada tingkat yang meningkat.




Pada akhir 2019, Angkatan Udara mempertimbangkan untuk mengakhiri penggunaan reguler teknologi Lancer yang mengikuti medan dalam upaya untuk meminimalkan keausan pada pesawat. Sputnik melaporkan Agustus sebelumnya bahwa hanya enam dari 61 pembom yang siap misi.


"Kami baru saja mengalahkan mereka, mengerahkan mereka, mengerahkan mereka," Wakil Ketua Gabungan Kepala Staf Jenderal John Hyten mengatakan kepada Komite Layanan Angkatan Bersenjata Senat pada dengar pendapat konfirmasi Juli 2019.


Sebelumnya pada bulan Juni, Subkomite Angkatan Bersenjata Layanan Angkatan Laut dan Proyeksi Angkatan Darat kecewa dalam versi Undang-Undang Otorisasi Pertahanan Nasional 2020 bahwa “Kesiapan B-1 tidak memiliki prioritas dan sumber daya untuk meningkatkan tingkat kemampuan misi B-1,” mencatat ada begitu sedikit pesawat yang tersedia sehingga pilot terpaksa menerbangkan pesawat lain untuk pelatihan.




GIANCARLO CASEM


Letkol. Dominic Ross, pemantau elemen program B-1B, Air Force Global Strike Command, menjelaskan modifikasi sekat pada bomber B-1B yang memungkinkannya untuk membawa mock-up rudal hipersonik nosional yang dipasangkan pada B-52H Rotary Konvensional. Peluncur selama demonstrasi kereta B-1B yang diperluas di Pangkalan Angkatan Udara Edwards, California, 28 Agustus.




Sebagai gantinya, Komando Pemogokan Global Angkatan Udara AS (GSC) sedang menjajaki penggunaan kembali Lancers yang tersisa sebagai platform rudal jarak jauh.


Dengan memasang Common Rotary Strategic Launcher di tempat bom Lancer yang telah dipasang kembali dan memasang kembali hardpoint rudal di badan pesawat dan sayap, GSC menunjukkan bahwa Lancer tunggal dapat dimuat dengan sebanyak 31 rudal hipersonik atau 40 rudal dari jenis lainnya.



























































































⚠ Peringatan Covid-19























Update kasus virus corona di tiap negara