Suasana Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) gelombang pertama di Kampus Fakultas Teknik UPN Veteran Jakarta, Cinere, Depok, Jawa Barat, Minggu (5/7/2020). UTBK 2020 dibagi dua gelombang, pertama 5-14 Juli 2020 dan kedua 20-29 Juli 2020. (merdeka.com/Arie Basuki).
LTMPT - Ketua Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT), Mohammad Nasih menyebut sebanyak 1.500 peserta Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK)-SBMPTN 2020 Tahap I direlokasi untuk mengikuti ujian ke Tahap I. Jadwal UTBK untuk Tahap II akan diselenggarakan 20 Juli hingga 29 Juli 2020.
"Peserta Tahap I yang tidak dapat menyelenggarakan UTBK di relokasi ke Tahap II. Jumlah kurang lebih di angka 1.500-an orang yang harus kita relokasi ke tahap II," jelas Nasih, hari Rabu, 15 Juli 2020.
Kata Nasih, ada beberapa alasan mengapa para peserta tersebut direlokasi ke tahap II. Salah satunya karena suhu badan peserta melebihi angka yang telah ditentukan, yakni lebih dari 37,5 derajat selsius.
"Dan yang kedua hasil rapid test-nya ternyata reaktif. Tentu kita juga tidak mau mengambil risiko untuk menerima mereka untuk melaksanakan UTBK," paparnya.
"Mereka kita kasih kesempatan untuk bisa melaksanakan pada pelaksanaan UTBK pada Tahap II," sambungnya.
Sehingga pada pelaksanaan UTBK Tahap II nanti, di samping menguji kurang lebih 150 ribuan peserta juga akan ditambah dengan 1.500 peserta dari Tahap I yang terkendala mengikuti ujian pada Tahap I.
"Termasuk relokasi dari beberapa tempat yang ada UNS, IPB yang tadi ada di Undana akan kita relokasi ke Tahap II. Sehingga mungkin bisa menjadi 170-an ribu lah (peserta UTBK Tahap II," tandas Nasih.
Sebagai informasi, UTBK 2020 dihelat menjadi dua gelombang. Gelombang pertama atau UTBK Tahap I telah selesai digelar pada 5 hingga 14 Juli lalu. Sementara Tahap II akan dilaksanakan pada 20 hingga 29 Juli 2020.
Sebelumnya informasi yang disampaikan pihak LTMPT bahwa 1.500 peserta ujian tulis berbasis komputer (UTBK) yang gagal ikut ujian lantaran tak lolos tes kesehatan, baik reaktif rapid tes maupun positif Covid-19, uang yang dibayarkan untuk tes UTBK sebesar Rp150.000 akan dikembalikan kepada peserta ujian.
Ketua LTMPT Mohammad Nasih juga menegaskan agar peserta UTBK mementingkan kesehatan diri sendiri dan peserta lainnya.
Peserta yang tidak bisa mengikuti tahap I, karena suhu badan tinggi, tapi sekarang sudah sehat bisa mengikuti tes tahap II yang dilaksanakan pada 20-29 Juli 2020.
“Untuk peserta baik yang relokasi atau yang gagal karena suhu tinggi atau reaktif, ternyata pada hari H masih reaktif atau swab test ternyata positif Covid-19, kami tidak kasih kesempatan untuk bergabung. Kita tidak punya kapasitas untuk menyendirikan juga,” kata Nasih.
Menurutnya, keselamatan dan kesehatan para peserta harus diutamakan. Peserta yang tak bisa ikut ujian karena reaktif atau swab positif Covid-19 harus menjaga diri, dan tidak menjadi pembawa virus bagi peserta lainnya.
Adapun, Nasih menegaskan LTMPT tak akan mengadakan UTBK Tahap III bagi yang sampai Tahap II tetap belum bisa ikut ujian.
“Enggak ada tahap ketiga, tahap selanjutnya untuk universitas melakukan ujian mandiri. Banyak universitas yang menunggu soalnya, dan kita harus mengumumkan dulu juga baru boleh mandiri dilaksanakan,” jelas Nasih.
Untuk UTBK tahap II, di samping yang 1.500 peserta yang memiliki hasil rapid tes reaktif, ada paling tidak 40.000 peserta yang harus direlokasi, yaitu dari Unesa 19.299, Undana 6.212, UNJ 13.490, Unsri 1.680, dan ITB 3.518, dan Umrah Batam 2.352 orang.
“Ini direlokasi selain karena kondisi juga karena izin dari gugus tugas Covid-19 belum keluar,” kata Nasih.
Pemkot Bogor Terbitkan Protokol Kesehatan Sholat Idul Adha dan Pemotongan Hewan Kurban
Illustrasi
Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor mengeluarkan Surat Edaran Nomor: 440-2458-Hukham tentang Protokol Kesehatan penyelenggaraan Sholat Idul Adha, Penjualan dan Pemotongan Hewan Kurban 1441 H/2020 M selama masa pandemi Covid-19. Surat edaran tersebut telah ditandatangani Wali Kota Bogor, Bima Arya, Selasa 14 Juli 2020.
Kepala Bagian Hukum dan HAM Setda Kota Bogor, Alma Wiranta menuturkan, dasar surat edaran tersebut dikeluarkan sesuai aturan Kementerian Agama, Kementerian Pertanian, Gubernur Jawa Barat dan Wali Kota Bogor, diantaranya Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2020 tentang Penetapan Bencana Non alam Penyebaran Covid- 19 Keputusan Wali Kota Bogor Nomor 900.45-406 tentang Perpanjangan Status Tanggap Keadaan Tanggap Darurat Bencana Wabah Penyakit Akibat Covid- 19 di Kota Bogor.
"Tentunya kami menghimbau kepada semua masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan di masa AKB ini. Kami sama sekali tidak melarang, hal ini dilakukan agar kita bisa tetap aman, tertib dan bisa menjalankan tuntunan agama Islam dengan mempertimbangkan peningkatan penularan infeksi Covid-19," ujar Alma, Rabu 15 Juli 2020.
Untuk penyelenggaraan Sholat Idu1 Adha tahun 1441 H/2020 M dibolehkan untuk dilakukan di 1apangan/ masjid/ruangan dengan syarat pengawasan ketat dari Petugas/Pengawas penerapan protokol kesehatan di area tempat pelaksanaan dengan menerapkan protokol pencegahan penyebaran Covid-19, diantaranya kebersihan tempat penyelenggaraan Sholat Idul Adha dengan menggunakan desinfektan, jamaah sehat dan wajib memakai masker dan menyediakan fasilitas cuci tangan, air mengalir dan hand sanitizer di jalur masuk dan keluar.
"Kemudian melakukan pemeriksaan suhu tubuh jamaah, tidak mewadahi sumbangan/ sedekah jamaah berupa menjalankan kotak, membawa sajadah masing-masing, tidak berjabat tangan dan berpelukan, menerapkan jaga jarak antara sesama jamaah minimal 1 meter, mempersingkat pelaksanaan sholat Idu1 Adha dan khutbah serta tidak mengajak anak di bawah 5 tahun dan lanjut usia dengan sakit bawaan resiko tinggi," katanya.
Pada intinya kita mendukung apa yang tertuang di dalam surat edaran tersebut, pihaknya menghimbau kepada masyarakat, terutama penyelenggara Idul Adha dan Kurban harus menaati protokol Covid-19. "Pokoknya harus betul-betul ditaati agar kita bisa terhindar dari Covid-19 dengan tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan," ujar Kepala Bagian (Kabag) Administrasi Kesejahteraan Masyarakat (Adkesra) Setda Kota Bogor, Iman.
Sementara itu, terkait penyelenggaraan di tempat penyembelihan hewan kurban menerapkan protokol pencegahan penyebaran Covid-19 diantaranya penyembelihan hewan kurban disarankan bergantian dengan memanfaatkan 4 hari Tasyrik. Tempat penyembelihan hewan kurban disemprot desinfektan sebelum dan sesudah pelaksanaan kurban.
"Kemudian pada tempat penyembelihan hewan kurban menerapkan personal hygiene dan plıysical distancing, menyediakan thermo gun, sarana cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir, hand sanitizer, tempat untuk membuang limbah (Septik tank/dikubur) dan tidak membuang limbah ke aliran sungai," katanya.
Selain petugas pemotong hewan kurban dan pekurban, tidak diperbolehkan ikut menyaksikan proses pemotongan. Pemasangan spanduk larangan bagi yang tidak berkepentingan hadir di lokasi pemotongan dan ada petugas yang menanganinya (POL PP/Linmas).
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bogor, Anas S. Rasmana menyebutkan saat penyembelihan sampai dengan distribusi daging diusahakan berlangsung paling lama 8 jam, semakin singkat waktu proses kurban maka akan semakin kecil resiko terjadinya penularan Covid-19. "Panduan protokol kesehatan pada saat distribusi daging kurban diantaranya potongan daging dikemas dalam besek atau wadah yang bersih serta terpisah dari jeroan, dianjurkan menggunakan kantong atau wadah yang ramah lingkungan," jelasnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan, penanganan daging, jeroan, dan pendistribusiannya harus selesai dalam waktu 4 jam setelah proses penyembelihan, jika lebih dari 4 jam, maka daging dan jeroan harus disimpan dalam kondisi dingin (0-4 derajat celcius) atau dibekukan (-18 derajat celcius).
"Untuk pengawasan, pihaknya meminta penjual dan petugas pemotong hewan kurban melapor ke lurah dan lurah memerintahkan RW Siaga untuk memantau masjid atau tempat penyembelihan hewan kurban agar menerapkan protokol kesehatan sesuai surat edaran. "Untuk pengawasan hewan kita bekerja sama dengan PDHI (Persatuan Dokter Hewan Indonesia)," katanya.
Naik kereta kini tanpa SIKM tapi harus unduh dan isi aplikasi ini
"dapat meningkatkan minat masyarakat untuk naik kereta api dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat"
Masyarakat sudah bisa naik kereta jarak jauh dari dan ke Jakarta tanpa Surat Izin Keluar Masuk (SIKM) menyusul dicabutnya syarat tersebut oleh Pemprov DKI Jakarta per 14 Juli 2020.
Mulai keberangkatan Rabu 15 Juli 2020, syarat SIKM digantikan dengan mengisi Corona Likelihood Metric (CLM) pada aplikasi JAKI yang dapat diunduh di Google Play Store dan Apple App Store. Masyarakat diminta jujur mengenai kondisinya dalam mengisi CLM.
Selain itu masyarakat yang ingin menggunakan KA Jarak Jauh pada masa Adaptasi Kebiasaan Baru tetap diminta untuk menunjukkan Surat Bebas COVID-19 (Tes PCR/Rapid Test) yang masih berlaku (14 hari sejak diterbitkan) atau surat keterangan bebas gejala seperti influenza (influenza-like illness) yang dikeluarkan oleh dokter Rumah Sakit/Puskesmas bagi daerah yang tidak memiliki fasilitas Tes PCR dan/atau Rapid Test; serta mengunduh dan mengaktifkan aplikasi Peduli Lindungi.
"Diharapkan dengan perubahan syarat tersebut, dapat meningkatkan minat masyarakat untuk naik kereta api dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat," ujar Vice President Public Relations KAI Joni Martinus dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Kamis.
Secara umum, setiap pelanggan kereta api tetap diharuskan dalam kondisi sehat (tidak menderita flu, pilek, batuk, demam), suhu badan tidak lebih dari 37,3 derajat celsius, wajib menggunakan masker, menggunakan pakaian lengan panjang atau jaket, menjaga jarak, dan rutin mencuci tangan.
Pelanggan KA Jarak Jauh diharuskan mengenakan face shield yang disediakan oleh KAI selama dalam perjalanan hingga meninggalkan area stasiun tujuan. Untuk pelanggan dengan usia di bawah tiga tahun agar menyediakan sendiri face shield pribadi.
“Protokol tersebut harus dipatuhi mulai dari keberangkatan, selama di dalam perjalanan, dan sampai di stasiun tujuan. Tujuannya agar kereta api menjadi moda transportasi yang aman, nyaman, selamat, dan seluruh pelanggannya sehat sampai di tujuan,” tegas Joni.
Per tanggal 13 Juli 2020, rata-rata volume harian KA Jarak Jauh di bulan Juli adalah sebanyak 6.494 pelanggan per hari, naik 192 persen dibanding rata-rata volume harian di bulan Juni sebanyak 2.223 pelanggan per hari. Kenaikan tersebut ditunjang dengan bertambahnya perjalanan KA yang dioperasikan.
“KAI akan terus menambah jumlah perjalanan kereta api secara berkala, sebagai komitmen untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat yang ingin bepergian menggunakan kereta api,” tutup Joni.
Tiket kereta api dijual mulai H-7 di aplikasi KAI Access, web KAI, dan mitra penjualan resmi KAI lainnya. Sedangkan untuk penjualan tiket di loket stasiun hanya dilayani 3 jam sebelum jadwal keberangkatan.
Tony Fauci telah memegang jabatan teratas di NIAID di Washington selama 36 tahun yang menakjubkan. Hari ini ia sudah melewati usia pensiun pada usia 79 tahun, dan memegang dana untuk menentukan perusahaan obat atau peneliti universitas mana yang akan mendapatkan dana pemerintah yang berharga atau tidak dari anggaran tahunan NIAID sebesar $5 miliar.
by F. William Engdahl dan Henry Makow
"Tes coronavirus sama sekali tidak membuktikan keberadaan virus yang mematikan pada setiap pasien. ... itu mungkin penipuan kriminal terbesar dalam sejarah medis." Anthony Fauci memiliki pengaruh lebih besar terhadap kebijakan Covid-19 daripada Presiden. Melihat lebih dekat karier Anthony Fauci melukiskan gambaran yang sangat mengkhawatirkan
Mari kita kembali ke 1984 ketika Fauci diangkat menjadi kepala NIAID selama era Reagan.
Tahun itu seorang peneliti AIDS, Robert Gallo, yang bekerja di bawah Fauci, mengadakan konferensi pers untuk mengumumkan bahwa ia telah "menemukan" virus AIDS. Dia mengatakan itu adalah HIV-human immunodeficiency virus.
Pengumuman mengejutkan yang tersebar di seluruh dunia, sama sekali mengabaikan prosedur ilmiah dari bukti ilmiah yang dipublikasikan yang ditinjau sejawat sebelumnya, termasuk analisis mikroskop elektron yang diperlukan.
Itu adalah kasus "sains melalui konferensi pers" sebagai ilmuwan kritis, Prof. Peter H. Duesberg menggambarkannya. Duesberg adalah seorang peneliti pemenang penghargaan di Berkeley yang mengisolasi gen kanker pertama melalui karyanya pada retrovirus pada tahun 1970, dan memetakan struktur genetik dari virus ini.
Bagi Gallo dan Fauci, itu tidak penting karena jutaan dana penelitian mengalir ke NIAID untuk meneliti virus baru, HIV. Fauci dan Gallo mengklaim bahwa AIDS sangat menular, juga melalui penularan seksual,terutama di kalangan pria homoseksual.
Khususnya, sebelum Gallo mengklaim telah menemukan virus HIV AIDS, NIAID telah melakukan penelitian tentang peran obat-obatan, popper atau nitrit, terbukti penekan kekebalan, dalam kematian pasien AIDS yang paling awal.
Itu dengan cepat ditolak untuk meneliti "obat" untuk AIDS. Media diberitahu pada saat itu bahwa AIDS adalah "ancaman kesehatan masyarakat abad ini."
Gallo melanjutkan untuk menghasilkan jutaan pada tes darahnya yang dipatenkan untuk HIV, terlepas dari kenyataan bahwa tes tersebut sering memberikan hasil positif palsu dan tidak menguji secara langsung untuk virus yang dituduhkan tetapi untuk antibodi aktif, sesuatu yang dikatakan praktik imunologi tidak valid, karena antibodi semata-mata menyarankan tanggapan infeksi di masa lalu dan belum tentu adanya AHIV. Pada saat ini di tahun 1980-an Fauci bertanggung jawab atas penelitian AIDS di NIAID, sebuah jabatan yang masih dia pegang ....
Namun penipuan ini telah membentuk karier Anthony Fauci selama lebih dari 35 tahun. Fauci sebagai kepala NIAID telah mengambil jutaan dari Yayasan Bill & Melinda Gates serta Yayasan Clinton bersama dengan puluhan miliar dari pembayar pajak AS untuk penelitian palsu ini. Yang mencurigakan, artikel 2006 oleh Giraldo dan de Harven tiba-tiba ditarik kembali oleh jurnal pada 2019 tepat sebelum wabah virus corona Wuhan.
Terlepas dari kenyataan bahwa ia tahu aturan virologi yang sudah mapan, Fauci, sebagai kepala NIAID, merekomendasikan obat kemoterapi Burroughs Wellcome, AZT sebagai "obat pencegahan" untuk pasien yang didiagnosis HIV walaupun tanpa gejala!
Burroughs Wellcome memberi NIAID studi yang sengaja dibuat bias untuk AZT. Fauci bahkan mendukung AZT untuk wanita hamil meskipun ada risiko besar bagi janin. Satu tanda kehamilan pada semua wanita adalah tingkat antigen yang lebih tinggi karena sistem kekebalan alami melawan infeksi untuk melindungi janin. AZT atau Retrovir, obat leukemia yang gagal, telah terbukti sebagai obat yang sangat beracun. Itu disetujui untuk pengujian AIDS dalam catatan 5 hari oleh Fauci dan Pemerintah AS pada tahun 1987. Hari ini meskipun lebih dari tiga puluh tahun penelitian yang didanai dan miliaran dolar, tidak ada vaksin efektif untuk HIV / AIDS ....
FAUCI DAN COVID 19
Pada bulan Oktober, 2019 Fauci dan NIAID-nya mendapat $ 100 juta dari Gates Foundation untuk mengembangkan terapi "berbasis gen" untuk HIV dan penyakit sel sabit. Itu berarti pada saat klaim pertama virus corona baru di Wuhan Cina, Fauci masih mempromosikan penipuan 35 tahun tentang HIV. Fauci juga bagian dari komplotan Gates Foundation. Pada 2012 Fauci dinobatkan sebagai salah satu dari lima Dewan Kepemimpinan dari Rencana Aksi Vaksin Global yang diciptakan oleh Gates Foundation.
Ini sangat relevan dengan perannya hari ini sebagai coronavirus Trump Administration "pope." Apakah NIAID atau laboratorium lain di dunia dengan ketat, dengan mikroskop elektron, sampel yang diisolasi dan dimurnikan dari pasien yang diuji SARS-CoV-2 positif untuk Covid-19? Atau apakah bukti virus salah seperti yang dilakukan Fauci dan klik AIDS untuk HIV?
Selain itu NIAID bekerja sama dengan Gilead untuk melakukan uji coba fase II manusia pada obat Gilead, remdesivir, sebagai pengobatan potensial untuk pasien dewasa yang dirawat di rumah sakit yang didiagnosis dengan COVID-19.
Suatu Kebetulan?
Relevan juga adalah fakta bahwa semua penasihat ilmiah top untuk Satuan Tugas Presiden AS tentang COVID-19 terikat sejak puluhan tahun dengan penelitian palsu dan destruktif HIV / AIDS dan penyebaran teori-teori palsu.
Bersama Tony Fauci dari NIAID adalah Deborah L. Birx, M.D., Obama diangkat sebagai Koordinator Global AIDS AS yang bekerja di bawah Tony Fauci di NIAID dari 1983-1986. Paling kanan adalah Robert Redfield, Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit saat ini, pusat skandal pengujian virus corona baru-baru ini. Redfield didirikan dengan Robert Gallo yang didiskreditkan, Institute of Human Virology yang berbasis di University of Maryland. Redfield dan Birx juga ikut menulis banyak artikel ilmiah tentang vaksin HIV yang diakui, tidak ada yang efektif.
Fauci, Birx dan Redfield, semuanya terlibat dalam penipuan dan malpraktek HIV/AIDS, hari ini memegang masa depan tidak hanya kesehatan masyarakat Amerika, tetapi juga seluruh ekonomi dunia di tangan mereka.
Bukan situasi yang baik. Seperti yang ditunjukkan oleh penelitian mereka tentang penipuan HIV=IDS yang terbukti, tes virus corona sama sekali tidak membuktikan adanya virus mematikan pada pasien mana pun. Jika demikian, itu mungkin merupakan penipuan kriminal terbesar dalam sejarah medis.
F. William Engdahladalah konsultan risiko strategis dan dosen, ia memegang gelar dalam bidang politik dari Princeton University dan merupakan penulis terlaris di bidang minyak dan geopolitik, khusus untuk majalah online "New Eastern Outlook."
Henry Makowmenerima gelar Ph.D. dalam Sastra Inggris dari University of Toronto pada tahun 1982.
-p>
Suasana lalu lintas di persimpangan Baranangsiang-Tol. Hendi/Radar Bogor
Kasus positif corona di Kota Bogor cenderung terus meningkat walaupun sudah diterapkan social distancing. Oleh hal tersebut Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor berencana akan melakukan Local Lockdown (Karantina wilayah).
Rencana pertama adalah karantina kewilayahan terbatas atau local lockdown pusat kota. Dalam rencana tersebut akan dilakukan penyekatan arus lalu lintas pada 5 lokasi simpang menuju pusat Kota Bogor.
Pertama Simpang Baranangsiang menuju Tugu Kujang/SSA. Kemudian, Simpang Empang menuju BTM/SSA. Simpang Jembatan Merah dari Jalan Merdeka menuju Jalan Kapten Muslihat. Simpang Air Mancur menuju Jl. Jendral Sudirman/SSA. Dan terakhir Simpang Pangrango menuju SSA.
Sedangkan untuk rencana kedua, yakni karantina seluruh wilayah Kota Bogor. Dalam rencana kedua ini juga dilakukan penyekatan arus lalu lintas.
Kali ini di 9 lokasi menuju wilayah Kota Bogor. Yakni, Simpang Baranangsiang menuju Tugu Kujang/SSA. Smpang Empang menuju BTM-SSA.
Kemudian Simpang Gunungbatu menuju Jl. Veteran. Simpang RSUD menuju Semeru/SSA, Simpang Air Mancur menuju Sudirman/SSA, Simpang BORR menuju Air Mancur/SSA, Simpang Marwan dari arah Pangrango/SSA, Simpang Ekalokasari menuju Baranangsiang/SSA, U-Turn Polsek Bogor Timur menuju Baranangsiang/SSA.
Wakil Walikota Bogor Dedie A Rachim ketika dikonfirmasi membenarkan rencana local lockdown terseebut.
Namun, ia mengaku rencana tersebut masih dalam pembahasan antara Pemkot dan Pemkab Bogor, Pemerintah DKI Jakarta dan Pemprov Jawa Barat.
“Tadi kita sudah rapat dengan Bupati Bogor soal Local Lockdown. Untuk penerapanya kita tidak bisa sendiri-sendiri karena Bogor ini kan terintegrasi. Jadi kebijakan local lockdown ini harus dilakukan bersamaan,” katanya saat dihubungi radarbogor.id Minggu (29/3/2020).
Lanjut Dedie, besok (Senin, 30/3/2020) dirinya akan rapat teleconference dengan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil untuk membahas rencana local lockdown tersebut.
“Agar bisa disampaikan pada Gubernur DKI Jakarta. Jadi penerapannya harus bersamaan antara DKI Jakarta, Kota Bogor dan Kabupaten Bogor,” tukasnya.
Hari Pertama Sekolah, SD di Citeureup Pilih Terapkan Tatap Muka
Kepala Sekolah SDN Tajur II, Dedeh Sukaesih
Hari pertama sekolah, SDN Tajur II Desa Tajur, Kecamatan Citeureup sudah menerapkan sistem tatap muka di sekolah.
“Kami berbeda dengan aturan. Kami pilih tatap muka untuk hari pertama kemarin,” kata Kepala SDN Tajur II, Dedeh Sukaesih, saat ditemui di ruang guru, hari Selasa, 14 Juli 2020.
Dia menjelaskan, sistem tatap muka bukan saja melibatkan para wali murid melainkan, seluruh siswa yang baru duduk di kelas satu turut mengikuti kegiatan pertama di sekolah.
Siswa yang rata-rata berusia enam hingga tujuh tahun ini, kata dia melanjutkan, perlu diperkenalkan dengan lingkungan sekolah barunya. “Kami terapkan kepada siswa baru saja. Ada 34 siswa baru tahun ajaran 2020-2021. Siwa kelas dua sampai enam tetap di rumah,” tuturnya.
Sementara sistem KBM tatap muka yang diterapkan nantinya dilakukan secara bergantian. Untuk para guru, katanya melanjutkan, mendapat jatah mengajar dua kali per pekan. Diikuti dengan siswa dua kelas yang berbeda.
“Jadi bergantian. Sehari ada dua kelas yang tatap muka dengan dua pengajar. Untuk yang lainnya menjalani sistem daring,” urainya.
Dia menegaskan, sistem tersebut sewaktu – waktu dapat berubah seiring dengan hasil keputusan dari Pemkab Bogor terkait dua pilihan sistem KBM. “Jadi sistem ini berlaku sambil menunggu kepastian dari Pemkab,” terangnya.
Sebelumnya, sekolah di wilayah Kecamatan Gunungputri belum sepenuhnya melakukan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di sekolah.
Hal dikarenakan sejumlah sekolah di sana masih menunggu kepastian dari Bupati Bogor terkait sistem yang akan diterapkan nantinya. Sementara itu Pemkab Bogor tak mau asal mengambil keputusan mengingat wabah penyebaran virus corona atau Covid-19 di Kabupaten Bogor masih berlangsung.
Seorang Guru di SMPN 1 Gunungputri, Dewi Pratiwi mengaku, hari pertama sekolah Senin (13/7) hanya berlaku kepada semua guru di sekolah. Sehingga siswa tidak melakukan KBM seperti biasanya.
Selain itu, kata dia melanjutkan, setiap guru dari berbagai fokus pembelajaran di sekolah telah diberikan jadwal kelas jika sistem pembelajaran yang berlaku adalah sistem daring.
“Kemarin (Senin) seluruh guru melangsungkan rapat. Kami perlu membahas sistem apa yang ditetapkan. Daring atau tatap muka. Juga pembagian kelas dan jadwal kalau daring,” singkatnya.
Pamela Miller, seorang perawat, di St. Joseph Medical Center di Houston pada 1 Juli, selama lonjakan kasus koronavirus. Kredit ... Rahim Fortune untuk The New York Times
Pada awal Mei, Umair Shah, direktur departemen kesehatan masyarakat di Harris County, Texas, merasa penuh harapan. Tampaknya Harris County mungkin berhasil mengendalikan wabah virus corona. Jumlah kasus baru per hari telah anjlok hingga rata-rata sekitar 50 dari puncak 239 pada awal April, dan itu tetap stabil. Pada grafik yang dipelajari Shah di komputernya setiap pagi, uptick, gunung yang telah muncul selama berminggu-minggu, telah memberikan jalan ke dataran tinggi. Virus tidak hilang. Tapi itu juga tidak menyebar dengan cepat.
Kebuntuan itu bukan prestasi kecil. Untuk satu hal, Harris County membentang sepanjang 1.800 mil persegi dari ujung tenggara negara bagian. Wilayah ini mencakup dua bandara internasional, empat pelabuhan laut internasional dan kota Houston. Kasus pertama dikonfirmasi di sana pada awal Maret, sekitar waktu yang sama ketika kasus pertama kali muncul di New York, dan pemodel pada awalnya khawatir bahwa rumah sakit dan kamar mayat county akan dibanjiri, sama seperti akhirnya Kota New York.
Untuk hal lain, pekerjaan itu sendiri sangat melelahkan. Pada awal Mei, staf Shah telah mencatat 16 jam sehari, enam atau tujuh hari seminggu, selama dua bulan. Pelacak kontak dan pekerja penjangkauan telah melakukan ribuan panggilan telepon: untuk membujuk orang yang terpapar virus tersebut untuk melaporkan gejala mereka, dites dan diisolasi sendiri dan untuk menang di bisnis, kompleks apartemen dan panti jompo untuk menggantung lebih banyak tanda cuci tangan dan mendistribusikan pamflet informasi.
Para ilmuwan telah memproses rim data yang membanjiri kantor departemen kesehatan melalui setiap portal yang memungkinkan. Dan para insinyur komputer telah bekerja tanpa henti atas pembaruan teknologi yang sangat dibutuhkan. Pekerjaan ini dilakukan dalam apa yang terasa seperti bayangan terlupakan dari tontonan publik yang menderu.
Tidak ada yang mengilhami putaran malam sorak-sorai publik, atau bahkan banyak perhatian media.Tetapi Shah merasa itu telah membuat perbedaan. Pertarungan yang berlangsung di rumah sakit di seluruh negeri itu benar-benar heroik, tetapi kunci untuk menghentikan pandemi adalah mencegah sebanyak mungkin orang untuk mendarat di rumah sakit.
Harris County secara keseluruhan masih terhuyung-huyung dari beberapa tahun yang brutal: Zika pada 2016, Badai Harvey pada 2017 dan serangkaian banjir dan kebakaran petrokimia di tahun-tahun sejak itu, termasuk satu yang tanpa henti sehingga selama seminggu penuh pada 2019 Anda bisa melihat tebal bulu hitam membentang melintasi cakrawala dari hampir di mana saja di county ini.
Shah dan rekan-rekannya masih bergulat dengan dampak dari masing-masing bencana, ditambah penyakit kronis endemis di masyarakat berpenghasilan rendah di kabupaten itu, kekurangan perawatan untuk orang yang sakit mental serius (penjara county adalah fasilitas kejiwaan terbesar di seluruh negara bagian) dan tingkat 20 persen yang tidak diasuransikan yang tumpang tindih dengan dan memperburuk segalanya.
Dr. Umair A. Shah, kanan, direktur eksekutif Harris County Public Health, dengan hakim Harris County, Lina Hidalgo, pusat, mengunjungi situs pengujian Taman Bear Creek bulan lalu, dengan Franaldo Curl, supervisor situs. Kredit ... Rahim Fortune untuk The New York Times
Shah dan timnya belum dipersenjatai dengan baik untuk semua perkelahian ini. Beberapa dekade penelitian menunjukkan bahwa sistem kesehatan publik nasional yang kuat dapat menghemat miliaran dolar setiap tahun dengan mengurangi beban penyakit yang dapat dicegah dan menjaga populasi tetap sehat. Tapi seperti kebanyakan departemen kesehatan masyarakat di seluruh negeri, Harris County sangat kekurangan dana.
Shah suka menganggap rekan-rekan praktisi kesehatan masyarakat sebagai garis ofensif tim sepak bola yang penggemarnya hanya tahu gelandang: kedokteran klinis. Kecuali bahwa ketika tim sepak bola memiliki musim yang hebat, pemilik terus berinvestasi di lini ofensif, mengakui bahwa itu sangat penting untuk keberhasilan quarterback. "Dalam kesehatan masyarakat kita melakukan yang sebaliknya," katanya baru-baru ini. “Ketika tingkat TBC menurun atau penggunaan tembakau turun, kami memotong program-program itu.”
Shah, seorang internis, memulai dari sisi quarterback, tetapi orang tuanya mendesaknya sejak awal untuk "berbuat baik, dan berbuat baik," dan dalam benaknya, kesehatan masyarakat adalah cara terbaik untuk memenuhi tuntutan itu. Departemennya hanya mempekerjakan sekitar 700 orang dalam berbagai upaya promosi kesehatan, dari pengendalian nyamuk hingga kesehatan ibu dan kesehatan anak.
Dia baru-baru ini mendapatkan kenaikan anggaran $15 juta, berkat beberapa lobi yang agresif dan perubahan nasib politik: Pengadilan Komisaris, yang mengendalikan anggaran departemen kesehatan, berubah menjadi Demokrat selama pemilihan sebelumnya untuk pertama kalinya dalam satu generasi. Tetapi itu pun belum cukup.
Ketika county mengkonfirmasi kasus SARS-CoV-2 pertamanya, departemen hanya memiliki 10 staf ahli epidemiologi, atau kurang dari satu untuk setiap 180 mil persegi. Seperti halnya setiap keadaan darurat, tim Shah terpaksa menangguhkan program-program lainnya, memerangi diabetes, menghentikan kebiasaan merokok dan mencegah penyakit jantung, misalnya, untuk menghadapi ancaman yang lebih baru ini.
Shah kagum dengan apa yang telah mereka capai: kebuntuan selama sebulan melawan pandemi abad ini. Tetapi dia juga tahu bahwa kesuksesan itu rapuh, dan dia tidak sepenuhnya terkejut ketika mulai menguap pada pertengahan Juni. Orang-orang Texas dan para pejabat di setiap tingkat terpecah belah mengenai bagaimana menyeimbangkan kesehatan publik dan kebebasan pribadi, apakah orang dapat diperintahkan untuk mengenakan topeng atau untuk menutup bisnis mereka demi kebaikan yang lebih besar dan, jika demikian, untuk berapa lama.
Politik terlalu sering menang melawan sains yang sehat. Akibatnya, pembukaan kembali negara dilakukan dengan tergesa-gesa dan tidak terkoordinasi dengan baik. Dan sekarang, satu setengah bulan kemudian, jumlah kasus meningkat dan unit perawatan intensif bersiap menghadapi serangan.
Texas tidak sendirian. Di negara lain, para pejabat mengunci seluruh kota dan menggunakan program pengawasan teknologi tinggi berskala besar untuk menghentikan penyebaran virus. Di Amerika Serikat, puluhan tahun pengabaian yang hampir total telah membuat seluruh aparatur kesehatan masyarakat terlalu lemah dan tidak terkoordinasi untuk memunculkan sebagian kecil dari respons itu.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, departemen kesehatan masyarakat terkemuka di negara itu, telah berhenti mengadakan konferensi persnya sendiri pada awal Maret. Sebaliknya pembaruan datang dari briefing coronavirus harian Presiden Trump, yang menawarkan serangkaian kontradiksi tentang bagaimana respons nasional berjalan dan siapa yang bertanggung jawab atas apa.
Departemen kesehatan negara bagian dan lokal adalah gado-gado, beberapa didanai dengan baik dan dikoordinasikan secara teratur satu sama lain, yang lain diam, dan sebagian besar bergantung pada para pemimpin politik untuk memberlakukan langkah-langkah yang mereka sarankan. Tanpa panduan yang jelas atau strategi nasional yang koheren, negara-negara berada di tangan mereka sendiri.
Pada bulan Maret dan April, gubernur mendapati diri mereka saling menawar untuk ventilator dan peralatan perlindungan pribadi. Pada bulan Mei, beberapa negara bagian, bukan hanya Texas, bergegas untuk membuka kembali. Dan pada akhir Juni, jumlah kasus meningkat setidaknya 20 dari mereka.
Negara itu berada di jalur untuk mencapai tanggapan coronavirus yang paling tidak berhasil di dunia maju, dengan jumlah kasus terbanyak, angka kematian tertinggi dan proyeksi terburuk untuk akhir musim panas dan awal musim gugur: puluhan ribu lebih banyak kematian pada akhir tahun, menurut laporan tersebut. model paling tepercaya. Dan itu bahkan tidak memperhitungkan kemungkinan "gelombang kedua". Atau untuk musim flu atau musim angin topan, yang keduanya hampir pasti akan memperburuk krisis saat ini.
Ketika dataran tinggi di layar komputernya berganti dengan gunung lain, Shah khawatir bahwa timnya terlalu lelah dan kehilangan semangat untuk melanjutkan. Intervensi kesehatan publik bekerja paling baik ketika kekuatan politik dan budaya disejajarkan di belakang mereka, ketika pejabat terpilih menyediakan sumber daya yang diperlukan, dan warga negara mematuhi striktur yang diperlukan.
Bahkan sekarang, dengan pengisian rumah sakit, konvergensi seperti itu tampaknya tidak mungkin. Orang-orang di Harris County juga lelah, pikirnya. Mereka telah mengorbankan banyak kebebasan dan tidak ada sedikit keamanan finansial sehingga para pejabat seperti dia dapat memiliki kesempatan untuk mengendalikan wabah. Ekonomi hancur sekarang, dan virus masih menyebar. Bagaimana mereka bisa membujuk orang untuk menggunakan topeng atau berdiri terpisah enam kaki atau berlindung di tempat lagi, ketika dekrit itu - tampaknya, setidaknya - gagal bekerja pertama kali?
Modupe Allen, kiri, seorang praktisi perawat, dan Joyce Kadara, seorang perawat terdaftar, di pusat pengujian drive-through di Bear Creek Park di Houston.Kredit ... Rahim Fortune untuk The New York Times
Pada abad yang lalu, keuntungan terbesar dalam kesehatan manusia dan harapan hidup berasal dari intervensi kesehatan masyarakat, bukan yang medis. Pengobatan klinis, merawat pasien secara individu dengan pengobatan dan prosedur, telah mencatatkan keuntungan yang sangat besar.
Hepatitis C sekarang dapat disembuhkan, begitu juga banyak kanker anak-anak. Terapi gen mutakhir menyembuhkan gangguan genetik langka, dan teknologi baru membuat operasi jenis apa pun lebih aman. Namun, meski bertentangan dengan kemenangan, kemenangan itu, kesehatan masyarakat, kebijakan dan program yang mencegah seluruh masyarakat sakit sejak awal, tetap merupakan pemenang yang jelas.
"Sejauh ini, ini telah menyelamatkan sebagian besar nyawa, dengan jumlah uang paling sedikit," Tom Frieden, mantan direktur C.D.C, baru-baru ini mengatakan kepada saya. "Tapi kamu tidak akan pernah menebak itu berdasarkan seberapa sedikit kita berinvestasi di dalamnya."
Pikirkan faktor-faktor yang menentukan kesehatan masyarakat sebagai piramida, kata Frieden, di mana hal-hal yang memiliki dampak terbesar pada kebanyakan orang diberi ruang paling banyak. Kebijakan sosial yang mengurangi ketidaksetaraan ekonomi akan menjadi dasar piramida, segera diikuti oleh intervensi kesehatan masyarakat seperti peningkatan sanitasi, undang-undang keselamatan mobil dan tempat kerja, inisiatif air bersih dan program pengendalian tembakau.
Obat klinis akan lebih dekat ke atas. "Sekarang pertimbangkan cara kita menghargai dan memprioritaskan faktor-faktor itu," kata Frieden. "Ini hampir sepenuhnya terbalik." Kurang dari 3 persen dari total tagihan perawatan kesehatan tahunan negara tersebut yang $3,6 triliun dihabiskan untuk kesehatan masyarakat, sebagian besar sisanya digunakan untuk pengobatan klinis.
Alasan utama perbedaan itu sederhana, para sejarawan mengatakan: Orang Amerika tidak suka diberitahu apa yang harus dilakukan. Kami ingin dilindungi dari penyakit menular dan air kotor dan makanan buruk dan orang-orang bersenjata gila. Tapi tidak dengan cara yang merusak kebebasan kita. Ambivalensi itu dimasukkan ke dalam institusi kesehatan publik kami sejak awal.
Seperti yang ditulis Susan Reverby dalam sejarah studi sifilis Tuskegee, Ala., Amerika Serikat, Layanan Kesehatan Masyarakat Amerika Serikat - sebuah korps petugas medis yang dipimpin oleh ahli bedah umum, hampir setua negara itu sendiri dan telah dibenci, dihormati dalam ukuran yang sama selama sekitar.
Pada pergantian abad sebelumnya, dokter yang ditugaskan memiliki reputasi yang sama untuk layanan dan pengorbanan diri sebagai tentara. Mereka diketahui menginfeksi diri mereka sendiri dengan penyakit yang mereka pelajari, dalam pencarian tanpa pamrih untuk perawatan dan penyembuhan, dan mereka mendapat pujian luas atas upaya mereka untuk menjaga agar infeksi menular seksual tidak menghancurkan pasukan bersenjata selama kedua Perang Dunia.
Tetapi mereka juga dipandang sebagai orang luar yang merendahkan di banyak komunitas yang mereka layani. Pada tahun 1922, catatan Reverby, seorang petugas kesehatan di Birmingham, Ala., “Diseret dari rumahnya, ditempatkan di atas pohon dan dicambuk, karena 'tindakan Kaiser dan tindakan-tindakannya yang disenangi.'
Selama demam kuning dan kolera dan cacar merusak negara secara berkala, pejabat publik memiliki keleluasaan luas dalam menumpas ancaman semacam itu. Tapi kekuatan itu memudar dengan cepat karena tulah menjadi kurang umum. Dokter bedah umum menjadi lebih pemandu sorak daripada tokoh publik terkenal, dan Layanan Kesehatan Masyarakat Amerika Serikat memudar menjadi latar belakang yang dalam dari birokrasi Amerika.
“Pada tahun 1700-an dan 1800-an pejabat negara bagian dan lokal dapat melakukan segala macam hal atas nama kesehatan masyarakat, seperti bisnis dekat dan menahan kapal di pelabuhan dan secara paksa mengkarantina orang, yang sebaliknya tidak dapat mereka lakukan,” kata Wendy Parmet, seorang publik Sarjana hukum kesehatan di Universitas Northeastern. "Tetapi pada Perang Dunia II kekuatan-kekuatan itu kehilangan keunggulannya."
C.D.C. didirikan pada tahun 1946, setelah pergeseran itu, dengan anggaran kecil dan hampir tidak memiliki kekuatan regulasi. Hingga hari ini, C.D.C. kekuatan terbatas. Pejabat dapat melarang kapal pesiar berlayar, tetapi mereka tidak dapat memaksa negara untuk mengumpulkan atau berbagi data tentang banyak metrik kesehatan, seperti tingkat asma atau kanker di komunitas tertentu, atau memaksa mereka untuk memenuhi standar kesehatan tertentu.
"Mereka memperlakukan negara bagian seperti klien," kata Shelly Hearne, seorang profesor kesehatan masyarakat di Universitas Johns Hopkins. “Mereka memberikan dana dan mengeluarkan rekomendasi. Tapi mereka tidak tahan dengan api. "
Sanathan Aiyadurai, seorang dokter magang, yang fotonya disematkan pada alat pelindungnya, memegang tangan pasien Covid-19 di United Memorial Medical Center di Houston.Kredit... Rahim Fortune untuk The New York Times
Pada tahun 1988, Institute of Medicine, sebuah kelompok nirlaba independen, sekarang dikenal sebagai National Academy of Medicine, menerbitkan kritik mani terhadap aparatur kesehatan masyarakat negara itu. Sistem itu, tulis para penulis, sewenang-wenang, reaktif, dan sangat tidak merata dari satu bagian negara ke bagian yang lain. Krisis cenderung ditangani, atau tidak, berdasarkan kemauan politik, bukan pengetahuan ilmiah.
Investasi di program kesehatan masyarakat tipis di banyak tempat, dan kapasitas untuk mengumpulkan dan menganalisis data penting sangat buruk. Kepemimpinan juga lemah dan tidak stabil, dengan departemen kesehatan semakin dikelola oleh orang-orang yang ditunjuk secara politis alih-alih pegawai negeri sipil yang karier.
Dan sekolah-sekolah kesehatan masyarakat menjadi terlalu akademis dan bercerai dari kebutuhan aktual badan-badan kesehatan masyarakat. Terlebih lagi, hubungan antara kedokteran dan kesehatan masyarakat terganggu oleh "konfrontasi dan kecurigaan."
Para pemimpin medis, catat laporan itu, seringkali tidak mengetahui kegiatan kesehatan masyarakat yang mereka sendiri kuasai untuk dilaksanakan. Tampaknya juga tidak ada koordinasi yang jelas antara departemen kesehatan federal, negara bagian, dan lokal, atau banyak kesepakatan tentang siapa yang bertanggung jawab atas apa. ”Tanggung jawab menjadi begitu terpecah-pecah,” tulis para penulis, “bahwa tindakan yang disengaja seringkali sulit jika bukan tidak mungkin.”
Lembaga menerbitkan laporan tindak lanjut 15 tahun kemudian yang mengindikasikan bahwa beberapa dari masalah tersebut telah diselesaikan. Sistem kesehatan publik masih diabaikan dan tunduk pada keinginan politik, tenaga kerja masih kurang dan infrastruktur dan teknologi masih ketinggalan jaman. Sekitar waktu itu, Hearne menciptakan organisasi nirlaba, Trust for America's Health, dan mulai memeringkat ke-50 negara bagian berdasarkan seberapa siap masing-masing negara menghadapi pandemi global.
Dia mempertimbangkan faktor-faktor seperti berapa banyak ahli epidemiologi di departemen kesehatan negara bagian, seberapa kuat laboratorium mereka dan bagaimana rencana kesiapsiagaan menghadapi pandemi mereka. Apa yang dia temukan membuatnya khawatir.
Lembaga menerbitkan laporan tindak lanjut 15 tahun kemudian yang mengindikasikan bahwa beberapa dari masalah tersebut telah diselesaikan. Sistem kesehatan publik masih diabaikan dan tunduk pada keinginan politik, tenaga kerja masih kurang dan infrastruktur dan teknologi masih ketinggalan jaman.
Sekitar waktu itu, Hearne menciptakan organisasi nirlaba, Trust for America's Health, dan mulai memeringkat ke-50 negara bagian berdasarkan seberapa siap masing-masing negara menghadapi pandemi global. Dia mempertimbangkan faktor-faktor seperti berapa banyak ahli epidemiologi di departemen kesehatan negara bagian, seberapa kuat laboratorium mereka dan bagaimana rencana kesiapsiagaan menghadapi pandemi mereka. Apa yang dia temukan membuatnya khawatir.
Dia mempertimbangkan faktor-faktor seperti berapa banyak ahli epidemiologi di departemen kesehatan negara bagian, seberapa kuat laboratorium mereka dan bagaimana rencana kesiapsiagaan menghadapi pandemi mereka. Apa yang dia temukan membuatnya khawatir.
Beberapa negara bagian tidak memiliki rencana seperti itu, dan banyak negara lain memiliki rencana yang belum pernah diuji atau bahkan didiskusikan dengan para pemangku kepentingan utama, seperti rumah sakit dan pemadam kebakaran. Satu negara menolak untuk mengungkapkan rencananya sama sekali, bahkan ke rumah sakitnya. “Mereka seperti,‘ Kami punya rencana, tetapi ini adalah rahasia negara, '”Hearne memberi tahu saya baru-baru ini. "Dan kami seperti, 'Bagaimana itu bisa menjadi rencana jika tidak ada yang tahu tentang itu?"
Para komisioner kesehatan itu sendiri cenderung tidak berpengalaman - banyak yang memperoleh posisi mereka melalui koneksi pribadi, dan duduk sangat rendah dalam hierarki politik di mana mereka menjadi bagiannya. Beberapa bahkan belum pernah bertemu gubernur mereka secara langsung. Seperti reaksi mereka terhadap evaluasi Hearne, mereka juga takut. Beberapa komisioner kesehatan menuduh kelompok Hearne secara efektif menggantungkan tanda neon yang memberi tahu para teroris tempat yang tepat untuk diserang. Yang lain bersikeras bahwa perhatian negatif hanya akan menghambat upaya perbaikan.
"Seorang pejabat menelepon saya berteriak bahwa dia akan diangkut di depan badan legislatifnya dan anggarannya dipotong untuk ini," kenangnya. "Saya belajar kata-kata bersumpah yang belum pernah saya dengar sebelumnya, dan saya seorang gadis Jersey."
Putuskan menjadi kaku dan pendanaan berkembang, untuk sementara waktu, dan kemajuan dicapai sebagai hasilnya. "Banyak departemen kesehatan setempat akhirnya online pada tahun-tahun itu," kata Hearne, "dan beberapa program percontohan besar diluncurkan yang mencoba mengintegrasikan pencegahan penyakit kronis dan kesiapsiagaan menghadapi pandemi."
Tetapi sebagian besar upaya menyala pada pertengahan dekade, setelah momok bioterorisme memudar. Dan ketika resesi global tiba, anggaran dipotong lebih lanjut, program-program ditutup dan setiap perhatian yang tersisa diberikan pada kesehatan masyarakat berubah dengan cepat tetapi dengan tenang di tempat lain.
Antara awal Maret, ketika kasus pertama coronavirus terdeteksi di Harris County, dan 1 Mei, ketika Gubernur Greg Abbott memulai pembukaan kembali secara bertahap di seluruh negara bagian, kepala eksekutif Harris County, Lina Hidalgo, dituntut setidaknya lima kali. Dia digugat atas penutupan rodeo, penutupan bar dan penutupan gereja. Dia digugat atas dekrit topeng. Dia juga disebut tiran, penjual ketakutan dan orang bodoh dan diberi tahu bahwa karier politiknya akan berakhir. Lagi pula dia berusaha mengikuti sains.
Abbott awalnya meninggalkan tanggapan virus coronav kepada para pemimpin lokal seperti dia, karena, katanya, negara terlalu besar untuk rencana satu ukuran untuk semua. Tetapi pada akhir Maret, ia berbalik arah dan mengeluarkan perintah di seluruh negara bagian menggantikan semua yang sudah ada. Sekarang, pada bulan Mei, dia mengangkat peraturan negara dan melonggarkan pembatasan yang jauh lebih agresif daripada yang disarankan para ilmuwan atau pejabat lokal seperti Hidalgo merasa nyaman dengannya.
Rencana Abbott melibatkan pembukaan ekonomi secara bertahap. Fase pertama meliputi restoran, toko ritel, dan bioskop, yang semuanya berkapasitas 25 persen, dimulai pada 1 Mei. Pada 18 Mei, fase kedua akan dimulai, dan Abbott akan memperluas jenis bisnis yang dapat dibuka dan kapasitas di mana mereka bisa beroperasi.
Christina Mathers, kiri, dan Elenita Gumtang, keduanya adalah perawat terdaftar, yang merawat seorang pasien di United Methodist Medical Center di Houston.Kredit ... Rahim Fortune untuk The New York Times
Gubernur berjanji bahwa setiap fase dapat disesuaikan atau mungkin ditunda jika jumlah kasus meningkat untuk sementara. Tetapi para kritikus mengatakan bahwa timeline-nya bergerak terlalu cepat untuk mengukur upticks tersebut. Diperlukan beberapa hari bagi orang untuk mengambil manfaat penuh dari pencabutan pembatasan dan setidaknya dua minggu setelah itu untuk melihat dampaknya terhadap penyebaran virus.
Sementara itu, hampir tidak ada kriteria Abbott sendiri untuk pembukaan kembali yang aman yang dipenuhi. Kapasitas pengujian masih terbatas dan pelacakan kontak belum cukup ditingkatkan. Pejabat tidak memiliki harapan untuk menunjukkan potensi lonjakan kasus atau menjaga mereka tetap terkendali. Dan jika mereka tidak bisa mengandung virus begitu dibuka kembali, seluruh penutupan tidak akan ada artinya.
Hidalgo berpengalaman dalam patologi kegagalan pemerintah. Dia dilahirkan di Kolombia selama puncak perang narkoba di negara itu, kemudian tinggal di Peru selama perang Presiden Alberto Fujimori melawan kelompok pemberontak Maois Shining Path, kemudian di Meksiko setelah jatuhnya PRI, sebuah partai politik yang memerintah negara itu untuk dekade dalam mode kuasi-diktator.
Tidak sampai keluarganya menetap di Harris County dan dia mulai menghadiri sekolah menengah umum bahwa dia melihat seperti apa bentuk pemerintahan yang efektif. “Sekolah itu luar biasa,” katanya baru-baru ini. “Itu memiliki ruang film dan lapangan tenis. Dan itu membuat saya benar-benar banyak berpikir tentang mengapa pemerintah kadang-kadang bekerja di beberapa tempat tetapi tidak di waktu lain di tempat lain.” Itu juga membuatnya ingin memaksimalkan potensi pemerintahan yang baik, sehingga bisa menjangkau sebanyak mungkin orang.
Dia sedang merencanakan karier di bidang advokasi, memperkirakan dia akan mengalahkan sistem dari luar. Tetapi setelah pemilihan presiden 2016 dan satu tahun di Sekolah Kennedy Harvard, ia menjadi tidak sabar untuk perubahan dan memutuskan untuk mencalonkan diri. Teman dan penasihat mendorongnya untuk mulai dengan dewan sekolah setempat.
Tetapi dia ingin menarik banyak tuas sekaligus - untuk meningkatkan tidak hanya pendidikan tetapi juga peradilan pidana, perencanaan kota dan kesehatan masyarakat. Di Texas, jabatan hakim (yang di negara-negara yang lebih besar adalah peran eksekutif dan bukan pengadilan) akan memungkinkannya melakukan semua hal itu.
Ketika dia menang pada musim gugur 2018, dia menjadi Demokrat pertama dalam satu generasi, dan wanita pertama dan Latina pertama, yang memenangkan kursi di Harris County. Beberapa kritiknya mengeluh bahwa pada usia 27 tahun, dia hampir tidak siap untuk prime time. Lainnya menjuluki Dora the Explorer-nya, setelah karakter Nickelodeon. Tetapi ketika SARS-CoV-2 tiba, dia telah mengarahkan county melalui badai tropis, tiga kebakaran kimia, tumpahan minyak dan dua banjir besar, semua "tanpa salah langkah besar," menurut The Houston Chronicle.
Infectious-disease outbreaks were trickier. Viruses Wabah penyakit menular lebih sulit. Virus tidak terlihat, dan lambat. Butuh berminggu-minggu untuk mengetahui apakah keputusan yang diberikan adalah yang tepat, dan sementara itu konstituen meminta para pejabat untuk melakukan lebih sedikit, tidak lebih.
Ketika Hidalgo mendirikan sebuah rumah sakit lapangan sementara pada bulan April sehingga unit perawatan intensif tidak akan kewalahan oleh lonjakan infeksi coronavirus, anggota parlemen Partai Republik menuduhnya melakukan reaksi berlebihan yang sia-sia. Ketika dia memerintahkan pembebasan narapidana berisiko rendah dari penjara county, dalam upaya untuk mencegah wabah di sana, seorang hakim distrik memerintahkan sheriff untuk mengabaikan dekritnya.
Dan ketika dia membuat topeng wajib di semua ruang publik, Letnan Gubernur Daniel Patrick memilihnya untuk ditegur. Eksekutif daerah lain mengeluarkan mandat topeng yang sama, tetapi Patrick mengatakan bahwa pesanan Hidalgo, secara khusus, merupakan "penjangkauan tertinggi pemerintah." Hidalgo bersikeras dia hanya tertarik untuk menyampaikan keseriusan situasi.
Orang tidak akan pernah mengikuti rekomendasi sedekat pesanan, katanya. Mandat akan jauh lebih efektif. Tapi Abbott sepertinya tidak terhalang. Dia dengan cepat mengeluarkan perintah eksekutif lain, dengan tegas menyatakan bahwa mengenakan topeng adalah masalah pilihan pribadi. (Abbott tidak pernah menanggapi permintaan komentar untuk artikel ini.) Perlawanannya terhadap pembatasan yang keras menyelaraskannya dengan gubernur Republik lainnya (di Florida dan Arizona, misalnya) dan dengan presiden, yang ia kunjungi di Gedung Putih pada awal Mei, ketika membuka kembali upaya di seluruh negeri menjadi berita utama. Virus itu jauh dari terkendali di sebagian besar negara-negara itu, tetapi ekonomi yang sakit lebih diutamakan daripada masalah keamanan.
Ini juga mengilhami lebih banyak warga negara untuk menangani masalah mereka sendiri. Pada pertengahan Mei, sejumlah toko mulai dibuka kembali dengan bantuan milisi bersenjata lengkap yang berjaga-jaga dalam upaya mencegah para pejabat untuk ikut campur. Seperti yang diberitakan The New York Times, setidaknya beberapa pengunjuk rasa percaya bahwa mereka tidak secara teknis melanggar hukum, karena perintah resmi hanya mengatakan bahwa orang harus menghindari mengunjungi tempat-tempat semacam itu, bukan bahwa mereka harus tetap ditutup.