Rekaman kamera tubuh menunjukkan penangkapan Clifford Owensby di Dayton, Ohio
Owensby diminta untuk keluar dari mobil sehingga anjing polisi bisa mencium bau obat-obatan atau senjata karena keyakinannya sebelumnya.
Dalam video yang diposting ke TikTok pada hari Rabu, guru bahasa Inggris berusia 64 tahun yang tidak dikenal di Covington High School terlihat duduk di mejanya di ruang kelas yang hampir kosong berbicara dengan Larianna Jackson, 18, setelah bel pulang berbunyi.
Seorang pria lumpuh ditarik keluar dari mobilnya dengan rambutnya di halte lalu lintas oleh seorang polisi Ohio setelah menolak untuk 'keluar,' meskipun memberi tahu mereka bahwa dia cacat.
🇺🇸 Inhuman violence from the racist US police!
▪️This is how they pulled the paralyzed black driver out of the car by dragging his hair👇 pic.twitter.com/E0pVrZk8WE
Clifford Owensby, 39, yang lumpuh, ditarik karena pelanggaran lalu lintas karena jendelanya diwarnai melewati peraturan negara bagian di Dayton, Ohio, dekat Columbus, oleh petugas polisi.
Setelah menolak untuk keluar dari mobilnya karena cacat, seorang petugas polisi secara paksa menarik rambutnya keluar.
Putrinya Cece melaporkan di Instagram-nya bahwa ayahnya 'tidak bisa mengontrol kakinya dan tidak bisa berjalan.'
Owensby sedang keluar menjalankan tugas tanpa kursi rodanya dan harus dibantu masuk ke dalam mobil sebelum pergi. Tidak jelas ke mana dia menuju.
"Saya hanya merasa mereka salah karena melakukan apa yang mereka lakukan dan saya tidak percaya apa yang terjadi pada saya," katanya kepada WHIO pada hari Senin.
'Saya merasa mereka perlu melatih petugas untuk menangani penyandang disabilitas dengan cara yang lebih efisien,' katanya. "Perlakukan mereka dengan hormat."
"Saya merasa mereka bahkan tidak menghormati saya sebagai warga negara," katanya kepada Dayton Daily News.
Seorang guru penyandang cacat di sekolah menengah Louisiana dirawat di rumah sakit setelah seorang siswa perempuan meninju wajah pendidik yang tidak curiga ketika insiden itu difilmkan dan diposting online dalam apa yang diduga polisi adalah bagian dari tantangan TikTok 'menampar guru'.
Dalam video yang diposting ke TikTok pada hari Rabu, guru bahasa Inggris berusia 64 tahun yang tidak dikenal di Covington High School terlihat duduk di mejanya di ruang kelas yang hampir kosong berbicara dengan Larianna Jackson, 18, setelah bel pulang berbunyi.
Sekitar 20 detik dalam video, Jackson tiba-tiba memukul wajah wanita itu dan berulang kali memukulnya, membuat guru itu terkapar dari kursinya dan jatuh ke tanah.
Suara-suara di belakang, mungkin milik siswa lain, berkata: 'B**** she better f***ing not ,' seolah-olah mereka tahu serangan itu akan terjadi.
Tiktok rezaletleri “öğretmenini tokatla” akımıyla sürüyor. Amerika’da Covington Lisesi'nde öğrenci olan 18 yaşındaki Larianna Jackson, 64 yaşındaki Fiziksel engelli İngilizce öğretmenini yumrukladı. Videoya kaydetti
Polisi mengatakan bahwa guru tersebut harus dirawat di rumah sakit untuk mengobati luka yang dideritanya dalam serangan 'kejam' itu, menurut sebuah pernyataan yang diposting oleh Departemen Kepolisian Covington di Facebook pada hari Kamis.
Polisi tidak memberikan informasi tentang kecacatan guru tersebut.
Jackson telah ditangkap dan didakwa dengan baterai seorang guru sekolah, yang dapat dihukum sebagai kejahatan. Dia ditahan di Penjara Paroki St Tammany sampai dia diadili.
Jackson (digambarkan dalam mugshot) telah ditangkap dan didakwa kejahatan fisik seorang guru sekolah, yang dapat dihukum sebagai kejahatan. Dia ditahan di Penjara Paroki St Tammany sampai dia diadili
Polisi menduga serangan itu adalah peniru kejam lain dari tantangan TikTok yang dikenal sebagai 'menampar guru'.
Sebuah pernyataan juga berbunyi: 'Departemen Kepolisian Covington ingin mengingatkan semua orang bahwa siapa pun yang berpartisipasi dalam tantangan semacam itu akan dikenai sanksi.
'Dalam postingan ini kami juga melampirkan video yang telah beredar di internet. Masalah ini masih dalam penyelidikan dan penangkapan lebih lanjut akan datang.'
Kecelakaan lalu lintas melibatkan lima kendaraan terjadi di KM 00.600 Jalur B Tol Bogor Outer Ring Road (BORR), Senin (11/10). Foto/Rishad Pojokbogor
Kecelakaan lalu lintas melibatkan lima kendaraan terjadi di KM 00.600 Jalur B Tol Bogor Outer Ring Road (BORR), hari Senin pagi 11/10/2021, sekitar pukul 07.30 WIB. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan ini
Kanit Laka Lantas Polres Bogor, Ipda Angga menjelaskan, kecelakaan berawal saat bus Hino CBU bernomor polisi F 7549 FL yang dikemudian Aria (61), melaju dari arah Bogor menuju Jakarta, diduga mengalami rem blong, hingga supir membanting stir ke kiri lalu menabrak pembatas hingga masuk ke lahan parkir Kantor Marga Sarana Jabar (MSJ).
“Di dalam parkiran itu, bus menabrak empat kendaraan yang sedang terparkir. Alhamdulillah, tidak ada korban meninggal dunia, luka berat pun tidak ada,” kata Angga.
Adapun empat kendaraan yang tersambar bus tersebut yakni, Toyota Avanza nomor polisi F 1317 PW, Daihatsu Grandmax nomor pomisi B9386 PAI, Toyota Calya nomor polisi B 2637 KZJ dan Toyota Hiace nomor polisi F 7258 FC.
“Penyelidikan sementara, pengemudi bus Hino tidak hati-hati dan konsentrasi saat kendaraan mengalami gangguan pada fungsi rem, sehingga jadi penyebab kecelakaan,” kata Angga.
Menurut Kepala Shif Gerbang Tol Sentul Barat, Edward Heumasse, bus melaju kencang lalu menabrak palang pintu kemudian mengarah ke kantor. Bua menabrak kendaraan yang ada di dalam area parkir kantor.
“Kejadian tadi pagi setengah delapan. Menurut keterangan sopir, rem blong. Jadi bus sudah masuk ke Tol, dia mengaku remnya blong, kecepatan 70 kilometer per jam. Diduga kecelakaan akibat bus mengalami rem blong,” katanya.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, namun satu orang dilarikan ke rumah sakit karena terluka meski belum diketahui separah apa luka yang dideritanya.
'Out of control'
Menurut Kepala Induk Patroli Jalan Raya Tol BORR Sentul AKP Wahyu Isbandi, bus yang kecelakaan di Gerbang Pintu Tol Sentul Barat itu membawa 30 orang penumpanhg. "Berdasarkan keterangan, sopir mengalami 'out of control' dikarenakan pengereman,” katanya
Photo :Antara/ Jafkhairi
Pengereman bus, katanya, tidak berfungsi sebagaimana mestinya sehingga bus melaju dari Kilometer 3 menuju Kilometer 0 atau Gerbang Tol. Pengemudi tidak dapat mengendalikan kendaraannya sehingga membanting setir ke arah kiri lalu menabrak pagar pembatas halaman kantor PT Marga Sarana Jabar dan menghantam empat mobil yang diparkir di sana.
Wahyu mengatakan, petugas masih menyelidiki penyebab kecelakaan itu, termasuk proses penanganan yang berkoordinasi dengan Unit Kecelakaan Lalu Lintas Polres Bogor.
Penemuan tulang, yang ternyata fosil gajah purba di Kabupaten Bandung Barat, bagi para peneliti sebandingan dengan menemukan 'harta karun'. (Ayobandung.com/Restu Nugraha)
Penemuan tulang, yang ternyata fosil gajah purba di Kabupaten Bandung Barat, bagi para peneliti sebanding dengan menemukan "harta karun".
Para paleontolog semringah, lantaran penemuan ini membawa mereka pada pengetahuan baru yang belum pernah terkuak sebelumnya: Pulau Jawa pernah jadi tempat tinggal gajah.
Tulang fosil gajah itu ialah kejutan yang tak pernah diduga untuk ditemukan para arkeolog.
Asal Mula Penemuan Tulang Fosil Gajah
Warga Kampung Suramanggala RT 01 RW 01 Desa Baranangsiang, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat (KBB) menemukan tulang binatang diduga fosil hewan purba di bantaran Waduk Saguling.
Penemuan fosil tulang binatang tersebut tersebar hampir di 20 titik di kawasan pulau waduk Saguling bernama Sirtwo Island. Tulang-tulang itu berbentuk mirip paha, kaki, kepala, dan gigi binatang.
Salah satu warga, Jahidin (43) mengatakan, tulang-tulang tersebut dia temukan saat hendak menjala ikan. Awalnya dia mengira hanya tulang biasa, tapi saya dilihat ukurannya besar dan tersebar dibeberapa titik.
"Saya temukan saat menjala ikan, ada sekitar 20 titik, ada tulang mirip paha, kepala, dan gigi," kata Jahidin saat ditemui, Kamis 7 Oktober 2021.
Pantauan di lokasi, salah satu tulang mirip paha binatang memiliki panjang sekitar 90 sentimeter. Letak tulang tersebut hampir mirip batuan dan tanah. Letaknya berada tak jauh dari permukiman air waduk Saguling.
Warga Kampung Suramanggala RT 01 RW 01 Desa Baranangsiang, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat (KBB) menemukan tulang binatang diduga fosil hewan purba di bantaran Waduk Saguling. (Ayobandung.com/Restu Nugraha)
Menurut Jahidin pulau tersebut dulunya bekas tambang pasir tradisional sehingga banyak pula dari tulang-tulang tersebut kondisi rusak dan tidak utuh.
"Kalau dulu banyak, tapi karena ada tambang pasir jadi sebagian rusak dan terbawa arus air," paparnya.
Jahidin mengaku belum melaporkan temuan tulang diduga fosil binatang tersebut kepada pihak berwenang. Namun ia berharap benda tersebut diteliti agar diketahui benda sejarah atau bukan.
"Belum kita laporkan, mudah-mudahan ada peneliti yang kaji tulang apa ini," pungkasnya.
Sementara itu, pengelola wisata Sirtwo Island, M Rizky Harjadinata mengatakan telah melaporkan temuan tersebut kepada beberapa peneliti di ITB dan UI. Ia berharap benda misterius tersebut segera ditinjau dan diambil sampelnya.
"Saya sudah laporkan ke peneliti di UI dan ITB, kebetulan saya punya kawan di sana. Tapi sampai sekarang mereka belum cek lokasi jadi belum bisa simpulkan apakah tulang ini fosil atau bukan," katanya.
Warga Kampung Suramanggala RT 01 RW 01 Desa Baranangsiang, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat (KBB) menemukan tulang binatang diduga fosil hewan purba di bantaran Waduk Saguling. (Ayobandung.com/Restu Nugraha)
Paleontolog dari Institut Teknologi Bandung (ITB) berencana meninjau langsung lokasi penemuan fosil binatang di bantaran Waduk Saguling, Kampung Suramanggala RT 01 RW 01 Desa Baranangsiang, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Paleontolog ITB, Dr. Mika Rizki Puspaningrum mengatakan jika dilihat dari jepretan kamera, tulang tersebut merupakan fosil. Namun pihaknya tetap mesti terjun ke lapangan guna memastikan jenis spesies dan usia dari fosil tersebut.
"Saya melihat kalau dari gambar ada gigi, tulang bahu, dan kepala. Tapi kalau lewat gambar kita belum bisa pastikan itu fosil spesies apa dan usianya berapa. Rencananya kita survei langsung ke lokasi dalam waktu dekat ini," kata Mika saat dihubungi, Jumat 8 Oktober 2021.
Diketahui, warga Kampung Suramanggala, RT 01 RW 01, Desa Baranangsiang, Kecamatan Cipongkor, menemukan benda diduga fosil tulang binatang di 20 titik kawasan pulau Waduk Saguling bernama Sirtwo Island. Tulang-tulang itu berbentuk mirip paha, kaki, kepala, dan gigi binatang.
Menurut Mika, dilihat dari peta geologi wilayah Saguling memang kaya akan peninggalan benda bersejarah. Pemuan fosil di Saguling telah dilaporkan sejak 1972.
Dilihat dari sisi lapisan tanah, wilayah ini dulu merupakan endapan Danau Bandung Purba terdiri dari tupaan, lempung, gamping, dan tulang-tulang binatang bertulang belakang.
"Memang kalau dilihat dari peta geologi daerah Saguling memang ada laporan mengandung fosil verterbrata. Karena wilayah itu dulu endapan Danau Bandung Purba. Ini perlu kita cek dulu untuk dipastikan," terangnya.
"Peta geologi dari badan geologi melaporkan endapan danau Bandung, Endapan danau bersifat tupaan, lempung, kerikil, kongromelat yang membentuk bidang-bidang berlapisan. Mengandung kongkrusi gamping, sisa tanaman, mollusca air tawar, dan tulang-tulang binatang bertulang belakang," tambahnya.
Selain melakukan survei, Mika bakal mendorong warga sekitar dan pengelolaan wisata untuk membuat rencana konservasi fosil tersebut. Ia berharap fosil itu dilestarikan dan jadi edukasi bagi masyarakat.
"Kita dorong juga sama pengelolaan dan warga untuk merancang rencana konservasinya agar fosilnya tetap dilindungi," ungkapnya.
Warga Kampung Suramanggala RT 01 RW 01 Desa Baranangsiang, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat (KBB) menemukan tulang binatang diduga fosil hewan purba di bantaran Waduk Saguling. (Ayobandung.com/Restu Nugraha)
Untuk meneliti temuan tulang diduga fosil di Kampung Suramanggala, Desa Baranangsiang, Kecamatan Cipongkor, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Bandung Barat (KBB) bakal menggandeng Balai Arkeologi Bandung.
Diketahui, warga menemukan benda diduga fosil tulang binatang itu di 20 titik kawasan pulau Waduk Saguling bernama Sirtwo Island.
Tulang-tulang itu berbentuk mirip paha, kaki, kepala, dan gigi binatang.
Kepala Seksi Sejarah pada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Bandung Barat Asep Diki mengatakan, pihaknya bakal menggandeng Balai Arkeologi Bandung untuk meneliti temuan benda yang diduga fosil tulang itu, untuk memastikan apakah berasal dari hewan purba atau bukan.
"Harus dicek lagi sama ahlinya dari Geologi apakah memang tulang hewan purba atau bukan. Kebetulan salah satu anggota Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) KBB adalah peneliti di sana dan basis pendidikannya arkeologi," ungkap Asep Diki saat dihubungi, Jumat 8 Oktober 2021 .
Saat ini pihaknya bakal berkomunikasi terlebih dahulu dengan warga di lokasi tulang itu ditemukan supaya mengamankan temuan tersebut.
"Kami komunikasikan dulu biar temuannya diamankan. Nanti akan kami minta juga dokumentasinya sebagai bahan laporan sebelum dilakukan pengecekan ke lapangan," ujar Asep.
Jika melihat lokasi benda tersebut ditemukan dia mengatakan ada kemungkinan benda tersebut memang merupakan tulang dari hewan yang telah lama mati.
"Bisa jadi (fosil hewan purba), karena kan dulunya itu bagian dari danau purba. Kalau danau kan sumber air tempat manusia dan hewan zaman dulu berada. Tapi biar lebih pastinya kan harus diteliliti oleh pihak yang berkompeten di bidangnya," tegas Asep.
Benda yang diduga fosil tulang hewan itu ditemukan sebanyak 20 lebih tulang yang terkubur pasir.
Jika melihat hasil temuan itu, warga memperkirakan masih banyak tulang belulang yang diduga bagian dari hewan purba lainnya namun sudah rusak ketika area tersebut masih aktif digunakan sebagai tambang pasir
Penemuan tulang di Waduk Saguling yang teridentifikasi sebagai fosil gajah memberikan kebahagiaan bagi para peneliti dan Paleontolog. (Ayobandung.com/Restu Nugraha)
Sejumlah paleontolog dari berbagai perguruan tinggi melakukan peninjauan langsung ke lokasi penemuan fosil binatang di bantaran Waduk Saguling, Kampung Suramanggala RT 01 RW 01 Desa Baranangsiang, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Hasil survei ke lokasi, paleontolog menemukan sedikit 17 titik fosil tulang hewan (verterbrata) berbagai jenis dan bentuk. Mulai dari bagian lengan, kaki, tangan, tulang belakang, dan bagian kepala.
Paleontolog dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Dr. Mika Rizki Puspaningrum mengatakan tulang-tulang tersebut merupakan fosil binatang seperti kerbau, sapi, dan rusa.
"Ada 17 titik lokasi fosil. Kebanyakan tulang panjang bagian kaki, lengan, bagian tubuh, gigi, dan tulang kepala. Hasil identifikasi ada kerbau, keluarga sapi, dan rusa," kata Mika saat ditemui di lokasi, Minggu 10 Oktober 2021.
Selain tiga jenis binatang itu, peneliti juga menemukan fosil gajah.
Penemuan terakhir ini dianggap sangat menggembirakan, bak menemukan "harta karun", karena populasi gajah di Jawa sudah lama punah.
Menurutnya, penemuan fosil gajah bisa jadi bukti bahwa dahulu di Pulau Jawa juga pernah hidup gajah.
Penemuan tersebut juga bisa jadi bukti yang sangat penting untuk mereka ulang sejarah kehidupan dan bagaimana punahnya gajah di Pulau Jawa.
"Satu yang dominan adalah gajah. Gajah gak ada di Jawa sekarang, ini yang jadi spesial. Bukti bahwa dulu gajah pernah ada dan punah pada satu waktu. Kalau kerbau, rusa, dan sapi sekarang masih ada. Kalau gajah sekarang kita sudah tidak menemukan lagi," tambahnya.
Mika menduga, dahulu wilayah tersebut merupakan cekungan di mana di dalamnya terdapat rawa, padang rumput, dan sungai sebagai habitat nyaman binatang-binatang tersebut.
"Kalau kita lihat ini cekungan kecil dan di pinggir sungai. Mungkin hewan ini mati di tepian sungai. Dulu bisa jadi ini ada rawa, padang rumput yang luas beserta sungai di sini," jelasnya.
Paleontolog belum bisa memastikan berapa usia fosil tersebut.
Pasalnya, perlu penelitian dan metode lebih panjang untuk mengetahui umur dari tulang tersebut. Meski begitu, ia memperkirakan usia fosil itu lebih dari 3.000 tahun.
"Lebih dari 3000 tahun, tapi kita belum bisa pasti menentukan usianya karena tahapan panjang untuk mengetahui umum pastinya. Kalau ada kayu dan arang mungkin kita bisa tahu umumnya, tapi karena tidak ada kita harus cari metode penanggalan lain. Masih bisa diusahakan, tapi perlu waktu dana agak besar," paparnya.
Sebelumnya, warga Kampung Suramanggala RT 01 RW 01 Desa Baranangsiang, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat (KBB) geger oleh penemuan benda diduga fosil tulang binatang di 20 titik kawasan pulau Waduk Saguling bernama Sirtwo Island.
Tulang-tulang itu berbentuk mirip paha, kaki, kepala, dan gigi binatang.
Puluhan fosil itu pertama kali ditemukan warga bernama Jahidin (43) saat hendak menjala ikan di Waduk Saguling.
Sejumlah peneliti dari berbagai perguruan tinggi mendorong lokasi Sirtwo Island di Waduk Saguling berstatus konservasi. (Ayobandung.com/Restu Nugraha)
Sejumlah peneliti dari berbagai perguruan tinggi mendorong lokasi Sirtwo Island di Kampung Suramanggala RT 01 RW 01 Desa Baranangsiang, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat (KBB) berstatus konservasi, menyusul ditemukannya berbagai fosil hewan verterbrata di antaranya gajah.
"Kalau bisa ada status konservasinya agar bisa dijaga bersama supaya bertahan lama dan anak cucu bisa belajar. Kalau mau diserahkan ke pihak yang berkepentingan, kan sayang diambil dan jadi koleksi pribadi," kata Paleontolog dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Dr. Mika Rizki Puspaningrum, Minggu 10 Oktober 2021.
Menurutnya, semua pihak harus duduk bersama guna melindungi kawasan tersebut agar tidak dijarah atau tidak dirusak.
Dengan adanya fosil di tempat ini, juga bisa menambah nilai lebih untuk pengembangan kawasan wisata.
Mika mengatakan fosil di kawasan itu ditemukan sedikitnya di 17 titik. Penemuan fosil gajah ini dianggap sangat menggembirakan, karena populasi gajah di Jawa sudah lama punah.
Menurutnya, penemuan fosil gajah bisa jadi bukti bahwa dulu di pulau Jawa juga pernah hidup gajah.
"Ada 17 titik lokasi fosil. Kebanyakan tulang panjang bagian kaki, lengan, bagian tubuh, gigi, dan tulang kepala. Hasil identifikasi ada kerbau, keluarga sapi, dan rusa. Satu yang dominan adalah gajah," kata Mika.
Sementara itu, Dosen Geologi UI, Sukiatoh mengatakan, sejauh ini pihaknya belum menemukan hewan yang mati lantaran aktivitas perburuan di masa lampau.
Oleh karena itu, pihaknya belum bisa memastikan adanya fosil manusia purba.
"Kebanyakan tulang panjang bagian kaki, lengan, bagian tubuh, gigi, dan tulang kepala. Di lokasi banyak elemen tubuh seperti kepala, kaki, tangan, tulang belakang, dan bagian kepala. Kita tidak tahu apakah ini dari satu organisme yang sama atau beda," katanya.
Ia mengimbau kepada masyarakat untuk bersama-sama menjaga kawasan ditemukannya fosil hewan purba.
Pasalnya, temuan tersebut penting dan sebanding dengan "harta karun" dalam ilmu pengetahuan dan kekayaan cagar budaya.
"Karena semua ilmu dan penelitian yang kita lakukan harus kembali lagi ke masyarakat. Informasinya mungkin bisa jadi nilai tambah wisata," pungkasnya.
Presiden Brasil, Bolsonaro, yang pulih dari virus corona pada Juli tahun lalu, dilaporkan bersikeras bahwa dia memiliki “lebih banyak antibodi daripada yang divaksinasi”.
Presiden Brasil Jair Bolsonaro telah kehilangan kesempatan untuk menonton pertandingan sepak bola antara Santos dan Gremio pada hari Minggu karena klub sepak bola tidak mengizinkan penggemar yang tidak divaksinasi masuk ke stadion, Metropoles setempat melaporkan.
“Mengapa paspor vaksin [(COVID-19)? Saya hanya ingin menonton [pertandingan Santos] dan dia bilang saya [harus] divaksinasi. Mengapa demikian?”, keluh Bolsonaro, menurut rekaman yang diposting oleh surat kabar itu.
"Saya memiliki lebih banyak antibodi daripada mereka yang [mengambil vaksin]”, tambahnya.
Ironisnya, Bolsonaro baru-baru ini dipaksa makan pizza di trotoar setelah dia tidak diizinkan makan di dalam restoran NYC, sesuai dengan langkah-langkah anti-virus corona negara bagian. Pemimpin Brasil itu melakukan perjalanan ke New York untuk berpartisipasi dalam Sidang Umum tahunan PBB bulan lalu.
Bolsonaro mungkin adalah anti-vaxxer paling populer di seluruh dunia, secara terbuka menyatakan skeptisisme atas kemanjuran vaksin yang ada. Namun, dia mengatakan kepada KTT UNGA pada bulan September bahwa pemerintahannya tidak menentang Vaksin, melainkan mereka tidak menyetujui "pass" vaksin dan apa pun yang wajib terkait vaksinasi.
Pengendara motor tewas di Jalan Ahmad Yani setelah tertimpa dahan pohon hari Minggu sore, 10/10/2021./Foto: Istimewa
Kasubsi Penmas Sie Humas Polresta Bogor Kota, Iptu Rachmat Gumilar angkat suara terkait peristiwa yang menyebabkan pengendara motor tewas sekitar pukul 17.00 WIB.
Ia menyebut bahwa saat itu korban melintas dengan sepeda motor menuju arah Air Mancur.
Saat berada di depan Caffe Teras Dara di Jalan Ahmad Yani, dahan pohon yang sudah lapuk tiba-tiba saja patah dan menimpa korban.
“Korban ditemukan tergeletak di TKP dengan luka pada bagian wajah. Diduga karena dahan pohon yang lapuk,” ujar Rahmat.
Menurutnya, masyarakat yang melihat peristiwa pengendara motor tewas itu langsung melaporkan ke Polsek Tanah Sareal untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Setelah petugas datang untuk melakukan evakuasi, mayat korban lalu dibawa ke RS PMI Kota Bogor untuk divsum.
“Korban sempat dibawa ke RS PMI,” tegasnya.
Diketahui, seorang pengendara motor tewas seketika usai tertimpa dahan pohon di depan caffe Teras Dara Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Tanah Sareal, Kecamatan Tanah Sareal, pada hari Minggu sore, 10/10/2021.
Informasi yang dihimpun, pengendara motor tewas itu bernama M. Genta Dedi (17), warga Perumahan Bumi Kartika Dramaga Kabupaten Bogor.
Mantan pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Juliandi Tigor Simanjuntak usai melayani pembeli nasi gorengnya (Twiter@paidjorajo)
Mantan pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Juliandi Tigor Simanjuntak harus banting stir berjualan nasi goreng. Dia merupakan bagian dari 57 pegawai KPK yang diberhentikan dengan hormat dengan dalih tidak memenuhi syarat asesmen tes wawasan kebangsaan (TWK) pada 30 September 2021.
Hal ini terungkap setelah diunggah oleh mantan penyelidik KPK Aulia Postiera dalam akun media sosial Twitter miliknya @paidjorajo. Dalam unggahannya, Tigor yang merupakan mantan Fungsional Biro Hukum KPK juga aktif sebagai remaja gereja. Bahkan unggahan tersebut juga dibubuhkan foto Juliandi Tigor Simanjuntak dengan mantan pegawai KPK lainnya, Chriestie Afriani, di depan gerobak nasi goreng miliknya.
“Juliandi Tigor Simanjuntak nama lengkapnya, mantan Fungsional Biro Hukum KPK. Aktivis gereja yang rendah hati. Sesuai namanya, dia lelaki yang tegar dan penuh semangat,” cuit Aulia melalui akun @paidjorajo, Minggu (10/10) malam.
•Tigor.
Juliandi Tigor Simanjuntak nama lengkapnya, mantan Fungsional Biro Hukum KPK. Aktivis gereja yg rendah hati. Sesuai namanya, dia lelaki yang tegar dan penuh semangat.
Dalam unggahan @paidjorajo, menyebutkan Juliandi Tigor Simanjuntak merupakan salah satu pegawai dari 57 orang yang dipecat melalui dalih asesmen TWK pada 30 September 2021. Pengabdiannya selama belasan tahun di KPK tak diindahkan, hanya dengan menjalani tes selama dua hari.
“Dedikasinya selama belasan tahun dihancurkan hanya dengan dua hari tes yang terbukti telah melanggar HAM, serta terdapat maladministasi dan pelanggaran etik,” sesal Aulia.
Lantas, Aulia yang juga mantan pegawai KPK ini pun berseloroh nasi goreng buatan Tigor lebih lezat dari buatan Ketua KPK Firli Bahuri yang sempat menggelar pertemuan dengan awak media, dengan memasak nasi goreng. Dia pun turut membubuhkan foto Firli saat memasak nasi goreng.
“O iya, nasgor ala Bang Tigor tentunya jelas lebih lezat dan profesional jika dibandingkan dengan nasgor abal-abal yang cuma modal pencitraan ini. Sukses dan semangat terus, Bang Tigor!,” tukasnya.
Hal senada juga dikatakan akun @andredenenggo. “Saya tahu alasan nasgor bang Tigor lebih enak: Dimasak dengan penuh integritas dan prosedural. Sedangkan nasgor abal2 bapak itu dimasak secara secara salah prosedur dan melanggar banyak hal (kode etik memasak dan hak asasi penggorengan dan spatula) Go go Bang Tigor!” cuitnya.
Saya tahu alasan nasgor ala Bang Tigor lebih enak: dimasak dengan penuh integritas dan prosedural. Sedangkan nasgor abal2 bapak itu dimasak secara salah prosedur dan melanggar banyak hal (kode etik memasak dan hak asasi penggorengan dan spatula). Go go Bang Tigor!
Sementara Chriestie Afriani dalam akun media sosil Twitter pribadinya @chrstafrn pada hari Minggu malam, 10/10/2021, bercerita kalau dirinya datang ke tempat jualan nasi goreng Tigor bersama sang suami.
“Tadi aku datang sama suami, kebetulan di sana ada istri beliau juga. Masing-masing kami saling mengenalkan ‘ini temenku, geng 57 juga’ senang sekali rumahku dekat sama warung Nasi Goreng KS Rempah usaha Bang Tigor ini, sambil makan bisa sekalian gosip juga deh,” ucap Chriestie.