Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor mencoba untuk mengambil hikmah dari pandemi Covid-19 yang sangat mengancam dunia pendidikan.
Bupati Bogor, Ade Yasin pun menyadari jika tidak segera berinovasi, akan terjadi loss learning, loss protecting hingga generation loss.
Hal itu karena keterbatasan jaringan seluler dan internet.
Meski begitu, setiap tenaga pendidik wajib untuk cakap dalam bermedia digital, cakap numerasi dan memiliki karakter dalam menghadapi tantangan global.
Seluruh stakeholder di dunia pendidikan pun dipaksa harus beradaptasi dalam mengajar dengan cara baru.
"Jika siswa yang tinggal di perkotaan mungkin tidak terlalu banyak kendala, tetapi bagi siswa yang tinggal di pelosok atau wilayah blank spot tentunya ini akan repot, karena masih banyak desa-desa yang kondisinya masih blank spot," jelas Ade Yasin, hari Minggu, 17/10/2021.
Kata Ade, Kabupaten Bogor memiliki 1.844 sekolah jenjang SD dengan 522.312 ribu peserta didik dan 718 sekolah jenjang SMP dengan 208.164 ribu peserta didik yang tersebar di 40 kecamatan.
Sehingga, menjadi tantangan tersendiri untuk dapat memberikan layanan pendidikan yang merata dan berkualitas.
"Pemkab Bogor melalui Program Karsa Bogor Cerdas terus berinovasi dan meningkatkan kualitas layanan pendidikan melalui berbagai program. Tentunya untuk mendukung sistem PJJ kami telah memasang wifi 240 titik, sekarang sudah ditambah menjadi 256 titik," bebernya.
"Kami juga sudah memiliki 1.615 menara telekomunikasi di 389 desa atau 93,51 persen dari seluruh desa di Kabupaten Bogor sudah tercover internet baik melalui coverage seluler maupun free wifi," kata Ade.
Kemudian, Ade Yasin juga mengungkapkan, Dinas Arsip Kabupaten Bogor telah meluncurkan ibogorkab, yaitu aplikasi perpustakaan digital berbasis media sosial.
Aplikasi ini dilengkapi dengan e-reader untuk membaca e-book dan fitur-fitur media sosial lainnya, sehingga pengguna dapat terhubung dan berinteraksi dengan pengguna lainnya.
ATM Pancakarsa juga sangat membantu dalam era digitalisasi ini, seluruh transaksi di Kabupaten Bogor sudah melalui cashless termasuk intensif guru honor, guru madrasah, guru PAUD, juga tenaga pendidik lainnya.
"Bahkan tahun ini kami juga meluncurkan 1.200 beasiswa untuk mahasiswa berprestasi dan beasiswa 20 ASN Magister Inovasi Regional, kita dukung seluruh ASN untuk berinovasi lalu kami sekolahkan mereka untuk mengambil S2. Program pendidikan lainnya seperti tuntas rehabilitasi ruang kelas SD dan SMP, Kartu Bogor Cerdas, PKBM bagi pesantren salafiyah untuk memberikan ijazah paket kesetaraan, sekolah inklusif di setiap kecamatan, serta bantuan operasional untuk lembaga diniyah takmiliyah dan TPQ," terangnya.
Ade Yasin juga mengapresiasi seorang guru di SDN Nanggeleng, Kecamatan Caringin, yang pada 2020 lalu, berhasil berinovasi di bidang Higher Order Thinking Skill (HOTS) melalui penerapan konsep belajar daring yang bisa menjadi dasar untuk mengembangkan metode pembelajaran interaktif dan futuristik, sehingga dinobatkan oleh Kemendikbud sebagai duta sains nasional.
Ini prestasi inovasi yang membanggakan dan semoga bisa menjadi inspirasi bagi para pendidik lainnya untuk terus berupaya menciptakan cara belajar yang efektif," harapnya.
Katanya, bagaimanapun PJJ bukan sekedar transmisi pengetahuan, tapi bagaimana memastikan pembelajaran tetap disampaikan dengan baik. Di sinilah tantangan bagi para pendidik agar apa yang menjadi kekhawatiran stakeholder pendidikan saat ini tentang loss generation dapat kita cegah. Permasalahan yang ditimbulkan akibat penerapan 100 persen pembelajaran daring cukup kompleks, karena terkait penataan sistem pembelajaran, kurikulum, teknologi, sarana prasarana, hingga kesiapan SDM baik pendidik maupun peserta didik.
"Masing-masing siswa punya kapasitas berbeda. Ada yang baik-baik saja, selama belajar daring prestasinya tetap baik. Belajarnya tetap terjaga," ujarnya.
Namun, tambahnya, lebih banyak yang sulit beradaptasi dengan pola daring, sehingga semangat belajar turun.
"Prestasi ikut turun. Tentunya pola daring ini juga tidak selamanya bisa kita terapkan," tegasnya.