Gempa bumi magnitudo 7,4 yang terjadi di Larantuka, Nusa Tenggara Timur (NTT), membuat sejumlah bangunan ambruk. Rumah, menara masjid, sekolah hingga gedung rumah sakit menjadi bangunan yang terdampak gempa magnitudo 7,4 itu.
Awalnya, magnitudo gempa di Larantuka dilaporkan 7,5. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) beberapa saat kemudian memutakhirkan, sehingga magnitudo gempa tersebut turun menjadi 7,4.
Sejak awal gempa dilaporkan, BMKG sudah mengeluarkan peringatan tsunami. Di mana, pusat gempa magnitudo 7,4 tersebut berada pada koordinat 7,59 lintang selatan dan 122,26 bujur timur.
Titik pusat gempa tersebut berjarak 112 kilometer sebelah barat laut Larantuka. Kedalaman gempa magnitudo 7,4 tersebut hanya 12 kilometer.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis data pukul 22.15 WIB, pada hari Selasa, 14/22/2021, sebanyak 346 rumah rusak akibat gempa magnitudo 7,4 di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur.
Data yang dihimpun Pusat Pengendalian dan Operasi (Pusdalops) BNPB merinci 134 rumah rusak berat dan 212 lainnya rusak ringan. Selain itu, ada 3 unit gedung sekolah, 2 tempat ibadah, 1 rumah jabatan kepala desa dan 1 pelabuhan rakyat juga terdampak gempa yang berpusat di 7.59 LS dan 122.24 BT.
Kerusakan akibat gempa tersebut, setidaknya tersebar di dua titik, yakni Pulau Bonerate di Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan, serta di Larantuka sendiri.
Berikut fakta-fakta kerusakan akibat gempa magnitudo 7,4 di Larantuka:
Menara Masjid di Patah
Menara sebuah masjid Pulau Bonerate patah karena tak kuat menahan guncangan akibat gempa magnitudo 7,4 itu. Selain menara masjid, sejumlah bangunan di sana juga runtuh.
"Untuk kondisi di Pulau Bonerate itu, ada beberapa wilayah yang kena dampak gempa. Ada bangunan runtuh, menara masjid patah," kata petugas SAR Selayar, Mukti Ali, saat dihubungi, hari Selasa, 14/12/2021.
Sesaat setelah dampak kerusakan dilaporkan, belum ada informasi perihal ada-tidaknya korban. Petugas SAR memastikan rumah yang runtuh tidak berpenghuni.
Sebuah Rumah Sakit Retak Dinding
Sebuah gedung Rumah Sakit di Larantuka mengalami keretakan akibat gempa magnitudo 7,4 yang mengguncang di Laut Flores dan sekitarnya pada hari Selasa, 14 Desember 2021.
Sampai pagi ini berdasarkan data kerusakan yang kami terima hanya ada keretakan gedung RS di Larantuka saja, kerusakan rumah atau yang lainnya tidak ada," kata Kepala Pelaksana BPBD Flores Timur Alfonsus H Betan dari Larantuka, Florea Timur, hari Rabu, 15/12/2021.
Menurutnya, BPBD sudah meminta data dari semua camat di Flores Timur khususnya di Kecamatan Tanjung Bunga yang berdekatan dengan lokasi bencana gempa bumi tersebut.
"Namun dari data yang dikirim tidak ada satu rumah atau infrastruktur yang rusak akibat gempa itu," tambah dia.
Ia mengatakan bersyukur karena gempa dengan magnitudo besar itu menyebar sehingga tak ada kerusakan sama sekali di sejumlah desa di kabupaten itu.
Sekolah Roboh
Selain menara masjid dan rumah, kerusakan juga menimpa sebuah sekolah di Kepulauan Selayar. Ada bangunan sekolah dasar (SD) yang roboh di sana.
"Bangunan yang roboh itu ada juga rumah, ada menara masjid patah, sekolah roboh, SD kalau nggak salah," ungkap Mukti Ali.
Di Kepulauan Selayar, ada tiga kecamatan yang terdampak getaran gempa. Tiga kecamatan dimaksud, yakni Pasimarannu, lalu Pasimarannu Timur dan Kecamatan Pasilambena.