Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bogor menyebut proyek revitalisasi Jalan Suryakencana dinilai tidak memiliki dampak yang besar terhadap masyarakat sekitar.
Bahkan, yang ada hanya penataan dan mementingkan estetika. Tak hanya itu beberapa lokasi terdapat retakan sehingga pembangunan yang memakan dana sebesar Rp 31 M dari dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) menjadi soal oleh Komisi III DPRD Kota Bogor.
“Kita lihat secara kasat mata apa yang berubah disini, hampir tidak ada,” ujar Zenul Muttaqin saat sidak diikuti Wakil Ketua Komisi III Edi Darmawansyah serta anggota Komisi III Pepen Firdaus, Sopian, Karnain Asyhar, R. Laniasari, Dodi Setiawan dan R. Oyok Sukardi, hari Selasa, 14/12/2021.
Anggota DPRD Kota Bogor dari Fraksi PPP ini juga merasa heran dengan penggantian dari semula jalannya dari aspal kini menjadi jalan beton.
Disinggung soal banyak warga yang mengeluhkan jalannya menjadi licin saat hujan, menurut Kang ZM sapaan akrabnya, hal itu dikarena mungkin pekerjaan belum selesai.
“Kalau masalah banyak tergelincir, jalanan licin dan sebagainya. Pertama ini karena pekerjaan belum selesai,” ucapnya.
Kedua, lanjut Zenul, dirinya juga tidak paham dari aspal diubah menjadi beton.
“Saya pikir awalnya akan pakai paving block atau batu alam, ternyata pakai beton. Sedangakan, beton ini notabenenya lama kelamaan akan menjadi licin,” pungkasnya.
.
No comments:
Post a Comment