Tuesday, 20 March 2018

Usmar Ismail

Usmar Ismail


Usmar Ismail menjadi Google Doodle hari ini, tanggal 20 Maret 2018, bertepatan dengan hari lahirnya Usmar Ismail 97 tahun yang silam di bukit tinggi. Usmar Ismail lahir pada tanggal 20 Maret 1921 dan meninggal di Jakarta pada tanggal 2 Januari 1971. Ia adalah seniman besar yang pernah dimiliki bangsa Indonesia, sosok multi talent, kemampuannya selain sebagai sastrawan, budayawan, sutradara, ia juga seorang pejuang sebagai tentara Indonesia.




Usmar Ismail menempuh pendidikan di HIS, MULO B, AMS-A II sampai tahun 1941. Kemudian ia mendapatkan beasiswa dari Yayasan Rockefeller untuk belajar film di Amerika menjadi Sarjana Muda Jurusan film di University of California in Los Angeles (UCLA) pada tahun 1953.


Dari sekian karya seninya, ada 3 karya seninya yang sangat fenomenal, yaitu film berjudul darah doa, tiga Dara dan Lewat Djam Malam. Karyanya yang pertama mendapat penghargaan dari Ameeika Serikat sehingga is mendapatkan bea siswa di UCLA. Dan Lewat Djam Malam, yang sekenarionya dibuat boleh Asrul Sani, mendapatkan penghargaan dari Rusia.


Peran besarnya dalam dunia sastra dan budaya adalah saat ia dipercaya pemerintah Jepang di masa penjajagan Jepang, ia diangkat sebagai wakil kepala di Departemen Kebudayaan. Bersama Cornel Simanjuntak dan Dr. Abu Hanifah (kakak) mendirikan perkumpulam "MAYA", menjadi tempat seniman berkarya dalam pementasan sandiwara, Rosihan Anwar dan H.B. Jassin seeing menjadi pelakon dalam drama sandiwara.


Pada masa revolusi Usmar Ismail menjadi tentara dengan pangkat mayor, berdomisili di pusat pemerintahan RI, Yogyakarta. Selama di Yogyakarta Usmar Ismail memimpin harian Patriot dan majalah Arena sebagai arena bagi seniman muda mengembangkan bakat seninya. Selain itu, Usmar Ismail juga bertindak sebagai ketua Badan Musyawarah Kebudayaan Indonesia, Serikat Artis Sandiwara dan PWI (Persatuan Wartawan Indonesia).


Saat itu perhatiannya terhadap dunia film mulai terlihat. Bersama seniman bekas anggota "Maya", mereka menyelenggarakan diskusi-diskusi mengenai film. Kemudian, pada tahun 1950 Usmar Ismail mendirikan FERFINI, sebuah lembaga perfilman di Indonesia, tujuan pertamanya melakukan pembaharuan pada perfilman nasional pada saat itu.




Dalam mengenang jasa besarnya di dunia perfilman Indonesia, maka dibuatlah Usmar Ismail Award, yaitu sebuah ajang penghargaan bagi insan perfilman di Indonesia. Beliau mendapatkan segudang penghargaan di tiga masa yang berbeda, yaitu di era reformasi, orba dan orla. Karya film-nya selalu mengandung pesan moral dan nemiliki nilai estetika.


Sekarang Usnar Ismail mendapatkan penghargaan dari Google, dengan turut serta merayakan hari kelahiran seniman besar yang pernah ada di bumi Indonesia, memajangnya dalam sket kamera video proyektor di google doodle.


Usmar Ismail adalah pejuang, pejuang pembels tanah air dan pejuang kemajuan dunia seni dan perfilman Indonesia sampai akhir hayyatnya.

No comments: