Banyak drama di Sirkuit Autódromo Termas de Río Hondo, Argentina. Semua riders terkena finalti saat start dimulai kecuali Jack Miller, mereka harus start di tiga baris di belakang Miller. Marquest tiga kali mendapat hukuman, hukuman yang terakhir Marquest tidak mendapatkan nilai setelah menabrak Valentino Rossi. Dani Pedrosa terjungkal tragis setelah ditabrak Zarco. Secara keseluruhan jalannya race berlangsung seru, dengan kondisi cuaca yang buruk, akhirnya podium direbut oleh Cal Curtchlow, Johan Zarco dan Alex Rins.
Tidak seperti di moto2, balapan berjalan dengan lancar, di motoGP, sempat tertunda beberapa menit karena cuaca. Sehingga semua riders kembali ruang pit masing - masing kecuali Jack Miller. Keadaan itu diprotes oleh Jack Miller, akhirnya semua rider mendapat hukuman setelah Jack Miller memenangkan argumentasinya. Dan semua rider harus memulai start di enam baris di belakang Miller. Sayangnya, setelah mendapatkan keuntungan start, Miller tidak mampu masuk podium.
Marc Marquest kemudian mendapat hukuman keduanya, setelah membuat kesalahan pada saat start. Ia yang sempat leading di posisi pertama setelah berhasil menyalip Miller, harus kembali memulai balapan di posisi terakhir. Hukuman ini, membuat Marc Marquest memacu motornya yang tampak lebih cepat melewati ambang batas kendalinya, karena ambisinya untuk merebut juara ketiga kalinya, yang membuatnya nyaris menjatuhkan beberapa rider. Dan hukuman ketiga pun harus ia terima setelah menabrak motornya ke Valentino Rossi, Marc Marquest pun harus menerima hukuman tidak mendapatkan nilai karena insiden ini.
Apa yang dialami Valentino Rossi, terjadi juga pada Dani Pedrosa, namun kali ini pelakunya Johann Zarco. Manuver berbahaya Zarco ini tidak membuat dirinya mendapat hukuman, padahal nyaris menewaskan Dani Pedrosa, bagaimana ia terpelanting di udara saat insiden terjadi. Kejadian ini belum lama setelah start di mulai menuju tikungan ketiga.
Penonton tentu senang melihat rider yang ngotot dan memiliki nyali besar, namun manuver yang dilakukan Marc Marquest dan Zarco, sangat membahayakan rider lain, keduanya tidak menggunakan perhitungan saat akan melewati riders lainnya. Marc tidak perlu menunjukkan ia hebat, karena orang tahu ia hebat. Dan apa yang dipertontonkan Marc Marquest dan Johann Zarco, sangat mencederai sportivitas olah raga sepeda motor, scara khusus merusak sportivitas arena motogp.
Kembali ke jalannya balapan, di baris depan, balapan berjalan seimbang, yang menunjukan semua jenis motor memiliki kemampuan yang sama di tahun ini. Pramac Ducati milik Jack Miller, Suzuki yang ditunggangi Alex Rins, LCR Honda kuda Cal Curtchlow dan Yamaha Tech3 tunggangan Zarco bersaing ketat di barisan pertama. Di trek basah Riders muda menguasai balapan dari awal hingga akhir balapan.
Sampai di lap 17 tersisa, Jack Miller yang terus dibayang - bayangin oleh tiga pembalapnya, Alex Rins, Zarco dan Cal Curtchlow, memimpin diurutan pertama sampai di 17 lap tersisa. Sementara yang lainnya tercecer di belakang, di posisi empat saat itu ada Andreas Dovizioso, ia tertinggal 3 detik dari baris pertama. Bahkan Dovi harus turun lagi posisinya, setelah berhasil di kejar Maverick Vinales yang finish di urutan lima. Pembalap asal Malaysia Hafizh Syahrin terus menunjukkan performa yang makin baik. Ia berhasil menyelesaikan di posisi 9 di belakang, Andrea Ianone,Tito Rabat dan Andreas Dovizioso.
Di barisan depan empat pembalap, Jack Miller, Alex Rins, Zarco dan Cal Curtchlow saling membuka asa dengan jarak yang sangat dekat. Cal Curtchlow yang lebih berpengalaman dan pernah masuk podium di trek ini, terlihat sabar mengikuti tiga pembalap di depannya sampai di delapan lap tersisa, barulah Cal Curtchlow mulai memacu kudanya dan berhasil menyalip ke tiga pembalap untuk berada di barisan paling depan. Alex Rins yang sempat beberapa kali saling mendahului bersama Jack Miller, tampak di lap - lap terakhir kedua Rider, Milller dan Rins, kehabisan ban depannya.
Sampai di lap ke tiga, Cal Curtchlow mampu menjaga ritme tarikan gasnya dan akhirnya berhasil menjadi penakluk sirkuit Autódromo Termas de Río Hondo, Argentina tahun 2018. Ini sesuai dengan prediksi pada tulisan sebelumnya, Cal Curthlow salah satu yang bakal menaklukkan sirkuit ini, di tulisan ini Presiksi MotoGP Rio Hondo 2018.
Hikmah yang dapat diambil dari laga ini, jangan jadi orang yang sombong. Seperti apa yang dilakukan Jack Miller, merasa diri benar, yang kemudian tindakannya ini berdampak pada semua rider lainnya, namun keuntungan besar yang ia dapat, dan karena kesombongannya jugalah yang membuatnya tidak berhasil masuk podium. Hal ini sudah diperkiraan saat laga baru akan di mulai, kalau Miller tidak akan juara di sini. Begitu dengan Marc Marquest dan Zarco. Marc Marquest sudah diakui dia memiliki kenampuan istimewa, untuk itu ia tidak perlu menunjukkkan secara berlebihan kemampuannya itu. Belajarlah pada Valentino Rossi dalam membalap jika ingin disukai dalam satu dasawarsa lebih.
Terlepas dari berbagai insiden drama di Argentina. Hasil dari arena ini secara keseluruhan adalah sudah cukup memberikan gambaran kekuatan para rider dan motornya, untuk laga di seri berikutnya.
Adios permios
No comments:
Post a Comment