Sodetan Sungai Ciliwung yang sempat mangkrak 6 tahun akhirnya resmi diresmika Presiden Joko Widodo di Jakarta, pada hari Senin, 31/07/2023. Jokowi terpantau hadir sekitar pukul 08.40 WIB mengenakan kemeja putih.
Ia didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan Pj Gubernur Heru Budi.
"Hari ini telah selesai dikerjakan Sodetan Ciliwung. Dan untuk penanganan (banjir) di Jakarta belum cukup," kata Jokowi dalam sambutan.
Jokowi menjelaskan penanganan banjir di Jakarta harus dilakukan dari Hulu ke Hilir. Tentunya adanya sodetan ini bakal melengkapi proyek anti banjir Jakarta lainnya yakni Bendungan Ciawi dan Sukamahi di Bogor Jawa Barat meski dinilai belum cukup.
"Untuk penanganan banjir di Jakarta itu belum cukup karena kita di Jakarta tidak hanya mengurusi Sungai Ciliwung saja, ada 12 Sungai lain yang perlu ditangani secara baik ada sungai Sunter, Sungai Cipinang, Sungai Baru Barat, Sungai Baru Timur, sungai mookervart, sungai Pesanggrahan dan lain-lainnya," imbuhnya.
Jokowi juga menyebut pembangunan proyek ini membutuhkan waktu hampir 11 tahun. Sehingga dengan selesainya proyek ini setidaknya bisa membuat 6 kelurahan di Jakarta tidak bakal kena banjir.
"Dan dengan selesainya sodetan Ciliwung ini juga menyelesaikan banjir Jakarta, baik tadi yang bendungan Ciawi, sukamahi, sedotan Ciliwung, normalisasi Ciliwung, Banjir Kanal Timur bisa menyelesaikan baru kira-kira 62% dari persoalan banjir yang di Jakarta artinya masih ada PR 38% ini harus dikerjakan," kata Jokowi.
Untuk diketahui proyek ini mulai dikerjakan pada tahun 2013 usulan Joko Widodo saat menjadi gubernur. Lalu 2015 sempat berhenti pekerjaannya karena persoalan pembebasan lahan hingga 2021 mulai kembali dikerjakan. Adapun biaya pembangunan proyek memakan biaya investasi mencapai Rp 1,2 triliun.
Dengan adanya Sodetan Ciliwung itu, Jokowi menyebutkan masih ada 38 persen masalah banjir di Ibu Kota yang harus diselesaikan Pemerintah pusat dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
"Artinya, masih ada PR (pekerjaan rumah) 38 persen. Ini yang harus dikerjakan bersama sama Kementerian PUPR dan Pemprov DKI Jakarta. Sekali lagi, harus dikerjakan bersama-sama Kementerian PUPR dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, bersama-sama. Ini persoalan yang sangat kompleks dan tidak mudah," tegas Jokowi.
Dengan penyelesaian Sodetan Ciliwung itu, Jokowi menargetkan setidaknya enam kelurahan di Jakarta tidak lagi mengalami banjir.
"Urusan Sodetan Ciliwung ini sudah bertahun-tahun, sudah hampir 11 tahun, dan hari ini alhamdulillah selesai. Ini bisa menyelesaikan paling tidak enam kelurahan nggak banjir lagi," tambahnya.
Menurut dia, penanganan banjir Jakarta harus dilakukan dari hulu sampai Baca juga: Pemkot Jaktim segera kerja bakti bersihkan sampah di proyek sodetanhilir.
"Tidak bisa dilakukan hanya di hilir saja. Oleh sebab itu, tahun yang lalu telah selesai kami bangun di Bogor yang namanya Waduk Ciawi dan Waduk Sukamahi di tahun 2022," kata Jokowi.
Dia juga mengingatkan penanganan banjir di Jakarta tidak cukup hanya mengatasi masalah di Sungai Ciliwung.
"Karena kami di Jakarta tidak hanya mengurusi yang namanya Sungai Ciliwung saja. Ada 12 sungai yang lain yang juga perlu ditangani secara baik; ya, Sungai Sunter, Sungai Cipinang, Sungai Baru Barat, Sungai Baru Timur, Sungai Mookervart, Sungai Pesanggrahan, dan lain-lainnya," jelasnya.
Masalah lain yang belum tertangani, menurut Jokowi, adalah banjir rob yang naik ke daratan DKI Jakarta.
"Sekali lagi, penanganan banjir Jakarta ini harus dilakukan dari hulu sampai hilir secara komprehensif," ujar Jokowi.
CTES Elog Bimbel - Daftar bimbel Tes SMAKBO
CTES Elog Bimbel - Daftar bimbel UTBK SNBT