Thursday, 22 December 2011

PENDAPAT & PEDOMAN

PENDAPAT & PEDOMAN

Ada Pendapat, ada Pedoman.. Pendapat dibaliknya pedoman.Pedoman menyudahi pendapat.


Bermilyar manusia di dunia, masing - masing punya pendapat, maka pendapat bisa bermilyar - milyar, bermilyar - milyar pula pendapat yang berbeda - beda bersemayam di kepala manusia, ada juga yang bertumbukan lewat ranah diskusi.




Seberapa jauh pendapat dihargai?

jawabannya, kembali ke penyelamatan situasi, yaitu pada kalimat "saling menghargai pendapat masing - masing".

Lalu seberapa bernilai pendapat itu?

Yakinlah, tak ada yang mampu mengukur, sebab itu hanya sebuah persepsi. Kedalaman nilai-nya bisa kita lihat dengan satu ilustrasi.

Mari kita bermain ilustrasi..


Coba kita bayangkan, ketika ada 3 orang yang tersesat di dalam hutan, dimana ke 3 orang tersebut, tidak membawa KOMPAS. Saat mereka akan pulang, pastilah terjadi masalah. Dan Ketika akan dimulai pencarian jalan keluar, bagaimanakah situasi ke-3 orang tersebut?


Situasi yang bisa kita bayangkan adalah mereka akan saling berdikusi mencari jalan keluar agar bisa keluar dari hutan tersebut. Diskusinya pada awalnya saling mengeras, masing - masing bersikeras dengan pendapatnya, lalu karena hari semakin gelap, mau tak mau harus ada yang mengalah. Dan akhirnya satu orang ditunjuk sebagai pemimpin penunjuk arah. Pendapat pemimpin ini bisa 100 % benar, bisa juga 100 % malah mengantarkan mereka ke tepi jurang. Akhirnya sekedar untuk mencapai ketenangan hati, masing - masing berdoa dalam meniti perjalanannya, semoga bisa selamat dan keluar dari rimba raya itu.. Situasi dalam perjalannyanya akan terlihat tenang yang dibuat - buat..antar yakin dan tidak.. diyakin-yakinin tetap saja tidak yakin..namun kalau pun saat itu terbesit tidak yakin, bahaya, malah membuat mereka semakin gelisah. Harapan satu2nya adalah adanya jejak..baik itu sampah orang maupun ranting - rating patah sebagai tanda pernah dilalui sebagai jalur lintasan.


NAH! Bagaimana situasinya, jika ketika itu mereka punya kompas?..

Terjadikah saling silang pendapat tentang arah jalan keluar hutan?

Dan beranikah mereka mempertentangkan Arah Utara, Selatan, Barat dan Timur yang ditunjukan oleh KOMPAS?




Kompas adalah Pedoman arah. Tentunya yang dimaksud itu kompas yang masih baik kerjanya. Pada situasi seperti itu, kompas memberikan Kepastian arah bagi mereka. Kepastian ini juga membuat langkah - langkah mereka menjadi yakin dan pasti.. Dengan adanya Kompas di tangan tak ada lagi ketegangan, gelisah dan doa komat - kamit membendung luapan ketakutan diantara mereka. Yang ada hanyalah keriangan menyambuat hari - hari sepanjang hari itu di hutan itu, mulai dari datang sampai pulangnya..hehehe


Sedikit pesan secangkir kopi:


"Pedomani hidup agar tidak terjebak oleh pendapat yang bisa membuat stroke kehidupan"


by me on Facebook/Ahmad Hanafiah on Thursday, 22 December 2011 at 02:10


Saturday, 8 October 2011

Presiden dan Tantangannya

Presiden dan Tantangannya
Sudah berapa kalikah negeri ini berganti Presiden? Lupa.. jadi merasa tidak penting lagi mereview mengerahkan ingatan.. mengingat - ingat berapa kali berganti Presiden, nggak penting. Bukan apa - apa, hapal pun tidak akan disebut pinter, apalagi disebut loyal, bahkan tak kan berdampak pada perubahan yang revolusioner..

Perubahan yang Revolusioner, mungkin itulah yang menjadi harapan semua komponen bangsa di negeri ini, yang disematkannya di pundak Presidennya.

Presiden dengan intelengensi & kemampuannya serta didukung oleh mayoritas pemilihnya, memiliki aset yang sangat berharga sebagai modal dasar membangun tatanan kehidupan yang lebih baik dan bisa mensejahterahkan rakyatnya, secara menyeluruh, yaitu bangsa yang flural, tanah yang subur, laut an yang luas yang menyimpan bermilyar harta karun.

Bangsa yang flural ini bisa menjadi sebuah kekuatan untuk maju melangkah.. namun juga kemajemukan ini yang ditunjang oleh struktur geografisnya yang berupa kepulauan, maka juga ini akan menjadi bahan bakar terjadinya sikap disintegrasi, yang disulut oleh siapa saja yang mau memanfaatkan situasi stabilitas nasional menjadi situasi yang instabilitas, dalam rangka menjegal kinerja Presiden dan kepemerintahannya.. lebih jauh lagi penjegalan oleh negara - negara yang tidak berharap negeri ini maju dan mandiri.

Bila melihat kemajemukan dengan jumlah penduduknya, komponen bangsa ini, menjadi sumber kekuatan bagi Presidennya.. Kemajemukannya bila seorang Presiden tidak dapat menjamahnya dari sudut culture dan dengan lincah, mampu mengikatnya kedalam satu wadah keinginan yang sama dengan benar, maka aset berharga ini akan menjadi sumber kendala, atau malah akan menjadi penghambat, jika muncul terjadi disorientasi arah pembangunannya, bila trek garis - garis haluan pembangunannya yang sudah ditetapkan, diletakan dan mulai running, harus tersendat oleh sebuah sikap yang emosional dari Presidennya, yakni terpancing untuk sekedar merespon oleh berbagai tanggapan - tanggapan situasional pada setiap momentnya, lebih parah lagi jika bertabrakan, hal ini biasanya pemicunya adalah bila keinginan untuk dimengerti dan dikasihani dari seorang Presidennya lebih dominan.. Sekalipun itu semua tidak ada mendingnya, harus kita akui, suka atau tidak suka kita sekarang punya Presiden seperti itu, dimana bumi dan tanah air ini adalah aset terbesarnya..

Itulah yang menjadi tantangan Presiden kita sekarang dalam mengujudkan programnya selangkah demi selangkah, Tantangannya bukan saja pengaruh internal dari hasutan external dan atau pengaruh external dari permintaan internal.. namun juga tantangan terberat dari alam, artinya bukan harus memiliki kemampuan menaklukan alam, hanya orang syaraf yang mengatakan itu..

Kejadian - kejadian fenomena alam yang akhir - akhir ini sering terjadi dan hampir tiap tahun terjadi, berdampak pada struktur tata kehidupan yang kembali porak poranda dan tentunya ini harus segera dibenahi, otomatis,, ibarat orang lagi menabung/ berinvestasi, dia harus menarik kembali sebagian dari tabungannya / modalnya, masih mending begitu, kalau pinjam, gmana?

Sayangnya, saat menyimak tele conference seorang Presiden dari Vietnam itu, menunjukkan seorang peminta bukan seorang yang pandai berterima kasih.. memperburuk harapan perbaikan kedepan negeri yang lebih baik..


diambil dari tulisan saya:
@facebookby Ahmad Hanafiah on Tuesday, 02 November 2010 at 20:39






Saturday, 20 August 2011

Mesjid, Mushala, Langgar Dan Plaza

Mesjid, Mushala, Langgar & Plaza
Bulan Ramadhan bulan yang penuh berkah, mesjid kembali dimeriahkan oleh umatnya, siang tempat beritikaf, juga sekalgus tempat berteduh, selain nyaman juga sejuk untuk sekedar mengusir dahaga dan lapar. Menjelang maghrib, menjadi berkah buat umatnya yang ingin berbuka bersama dari menu yang disajikan oleh pengurus mesjid.


Malamnya, shaf-shaf yang biasa cuma 2 sampai 3 baris, kembali full oleh gairah untuk menjalankan shalat taraweh berjama'ah.


Umat muslim yang menjalankan shalat taraweh tidak hanya bisa dilihat di mesjid - mesjid saja, juga bisa ditemukan di mushala, juga di langgar. Bedanya di mushala dan di langgar tidak akan ada menu berbukanya. Itu karena, selain ruangnya kecil, mushala dan langgar adanya cuma ada ditengah-tengah perkampungan kota dan desa.


Tempat seperti ini tidak pernah ada ditempat yang bersentuhan langsung dengan aktivitas padat para pencari nafkah ( kecuali di perkantoran, hotel dan plaza, dengan ruangannya yang kecil ), jadi tidak ada hal yang membuatnya tergesa-gesa buat berbuka, sebab mereka sudah berada dirumahnya sehingga ada banyak waktu menunggu saatnya berbuka di rumahnya masing - masing.


Namun demikian ditiap tempat ibadah, baik mesjid, mushala maupun langgar, kembali meriah disetiap bulan Ramadhan. Kemeriahannya seiring dengan kesadaran yang kian meningkat dari umatnya. Umat makin banyak, wanita pun kini banyak senang berjilbab.


Hasil perpaduan sentuhan sosial di dunia nyata dengan dunia maya sangat membantu membangkitkan budaya islami yang tidak lagi ortodok, berbagi ilmu dan wawasan membuat hidup umat muslim lebih modern dan moderat, kalaupun masih ada yang tersisa dari gaya hidup lama, tinggal sebatas keragu-raguan didalam benaknya, tidak lagi diujudkan dalam keseharian hidupnya.


Kehidupan sehari - hari umat muslim yang kian padat, diperlukan wadah sekedar memalingkan kepenatan. Maka dibangunlah tempat rekreasi, salah satunya, mall dan plaza.


Mall dan Plaza menawarkan segala macam kesenangan dan kemegahan hidup selain kemudahan akses untuk pemenuhan kebutuhan hidup. Dan disetiap plaza ada mushalanya, diberi tempat di ruang kecil, sekalipun kecil pengap tak ber-ac, tetap harus ada dan diadakan, sebab ini sudah menjadi aturan.


Melihat ruang kecil tempat shalat itu, terasa membuat suasana kemegahan Plaza & Kemeriahan umat muslim di Plaza seperti tidak berimbang dengan keberadaan tempat mushalanya itu. Keberadaannya ini bisa dibilang sekedar memenuhi aturan saja, sebab kalaupun diberi ruang besar, pertimbangannya sudah barang tentu itu tidak akan menguntungkan buat pengelolanya.


Bagi pengelola ukurannya adalah bisnis, bussines oriented, segalanya harus diukur untung ruginya. Sementara buat umat muslim, ada saja (adanya mushala) sudah dianggap plaza itu sudah bersahabat dengan mereka. Tapi untungnya hal ini tidak sampai memancing reaksi dari umat kristen, hindu, budha dan khong hucu, bayangkan kalau mereka marah ?!hehe..


Dan sudah menjadi tradisi saat - saat menjelang akhir ramadian, kemeriahan menjalankan shaum, mulai beralih dari mesjid ke Plaza. Semua dikerahkan untuk menghadapi lebaran. Meskipun begitu semangat beribadahnya tetap tinggi, kebanyakan mereka masih berpuasa dan menghabis waktu berbukanya di pusat jajanan di plaza - plaza, walau harus belepotan antara berburu tempat berbuka dengan antri shalat di ruang kecil itu.
Wajah Indonesia moderat.

Tuesday, 5 July 2011

SAAT DENGANMU

SAAT DENGANMU


Duet: ERAMONO & RINA WAHYU

Kumemandangi jalan - jalan didepan rumahmu
Inginku berlari dan berharap ada kau disitu
Kuingin jumpa denganmu lalu memanggil namamu
Entah mengapa aku rindu

Kumemandangi dinding - dinding didalam kamarku
Kuingin bermimpi dan berharap melihat wajahmu
Ingin kujumpa dirimu lalu menjawab sapamu
Aku juga merasa rindu

Ada yang berbeda saat denganmu
Aku bahagia aku jatuh cinta
Semua tiba - tiba uuh serasa
Kita terlena dalam asmara

Aku cinta padamu
Juga sayang kepadamu

Hai kau kekasih
Kutak mau kehilangan kamu
Dan kau yang tersayang
Kutak mau kau tinggalkan daku

Ingin kupeluk dirimu
Kuingin kaupun merayu
Betapa indah segalanya

Ada yang berbeda saat denganmu
Aku bahagia aku jatuh cinta
Semua tiba - tiba uuh serasa
Kita terlena dalam asmara

Ada yang berbeda saat denganmu
Aku bahagia aku jatuh cinta
Semua tiba - tiba uuh serasa
Kita terlena dalam asmara..aa..uuh..

Ingin kupeluk dirimu
Kuingin kaupun merayu
Betapa indah segalanya.. segalanya

Ada yang berbeda saat denganmu
Aku bahagia aku jatuh cinta
Semua tiba - tiba uuh serasa
Kita terlena dalam asmara..

Ada yang berbeda saat denganmu
Aku bahagia aku jatuh cinta
Semua tiba - tiba uuh serasa
Kita terlena dalam asmara

Aku cinta padamu
Juga sayang kepadamu

Tuesday, 28 June 2011

DEMAM MENYEBUT NEGARA HUKUM JADI SUKANYA MAIN KAYU

DEMAM MENYEBUT NEGARA HUKUM JADI SUKANYA MAIN KAYU
Negara kita, NKRI sekarang, menganut sistem pemerintahan presidensial yang berlandaskan hukum pada UUD'45 yang sudah diamandemen. Namun bila melihat pada prosedure kerja saat pemilu kemaren dengan mekanisme kerja antara pemerintah dengan badan legislatif, apalagi jika melihat sepak terjang badan legislatifnya, juga bagaimana pemilihan kepala daerah dilakukan dan pengaturan anggaran negara kedaerah serta bagaimana teknis pengelolaan didalam otda, maka dapat digambarkan secara gamblang, bahwa sekarang ini sistem yang dianut adalah sistem kawin silang presidensial dengan parlementer dan sebaliknya. Namun mereka tetap bersepakat akan berpegang pada aturan atau tatanan hukum UUD'45 yang diamandemen.

Akhir - akhir ini kata - kata Negara hukum, sering sekali kita baca & dengar di media - media dari mulut - mulut mereka itu, mereka yang sudah merasa diri beken, ya maklumlah telah merasa menjadi bagian dari pengemban amanah negeri ini. Lalu, bila kita amanati secara seksama, sebetulnya apa sih hubungannya negara hukum dengan negara berdaulat??! Apa bukan yang mereka ungkap itu, tadinya mungkin ingin mengingatkan "hai, negara kita negara hukum lho!.. Namun karena seringnya dilontarkan sesering mereka gonta ganti celana dalam, jadi terkesan kalau tidak bodoh, ya sekedar menjadi tameng saja, yaitu ingin menunjukkan taringnya bahwa mereka ini pintar hukum yang padahal semakin nyata pintar bergaya bak penipu ulung dari kalangan bangsawan.

Okeh sekarang kita kerucutkan hubungan antara alinea satu dengan paragraf dua, dimana paragraf kedua sebagai hasil dari alinea pertama. Dalam alinea pertama disebutkan tentang sistem pemerintahannya, sistem perkawinan silang antara presidensial dengan parlementer. Nah, kalau disebut kawin silang masih mending, artinya ada kemungkinan hasil baiknya ada, sebab kemungkinannya 50% bibit unggul dan 50% bisa pedog. Lalu Bagaimana kalau hasilnya membuat susah keluar dilubang diantara selangkangan paha? Apa tidak membuat jalannya menjadi tidak normal lagi alias ngangkang? Apa enak tuh jalan ngangkang kemana2?.. Nah, jadi begitulah situasinya yang terjadi sekarang ini. Dan semakin seringnya kata negara dan hukum dilontarkan mereka, maka mereka itu bagaikan turunannya yang lagi tercekik dilubang diantara selangkangan paha itu. Kemudian seterusnya, efek lanjutannya, norma - norma hukum tidak lagi berjalan sebagaimana mestinya, dimana ruang pengadilan sebagai ruang bersaksi bagi terdakwa tidak lagi berfungsi utuh.

Nuansa kesaksian sudah berubah, selain akibat sistem, pada dasarnya adalah karena situasi manusianya.. dimana situasinya dihadapkan pada keadaan kebingungan, yaitu dimana manusianya/pelaku pengemban amanah negeri ini tidak tahu lagi hakikat dirinya dengan peralatannya dalam ikatan bangsa dengan tujuannya. Mimbar - mimbar pengadilan terbuka pun kian marak dengan bantuan alat media, seperti mimbar - mimbar pengadilan jalanan semakin sering terjadi, khususnya bila menyangkut masalah politisi, selebriti dan kurcaci, tidak bagi para maling ayam.. MEREKA SEKARANG SENANG MAIN KAYU DIATAS KEPALA MEREKA.

Monday, 14 February 2011

Di Mataku Ada Api Amarah Dan Api Cinta

Di Mataku Ada Api Amarah Dan Api Cinta
Ini tentang tanah Airku... Tanah Ibu Pertiwi, di matanya ada api amarah dan api cinta.

Tidak ada kebaikan
Tanpa ada kejahatan,
Kebaikan dinilai
karena ada kejahatan
Kejahatan nilainya
Karena ada kebaikan


Perjalanan dapat memberikan pengalaman untuk membuat penilaian sementara, bahwa kejahatan kecil, besar sama nilainya beda harganya...selama kita hidup kejahatan dan kebaikan selalu terjadi..

Dalam kehidupan kita sehari - hari, kita sering menjumpai kejahatan dimana saja, kapan saja, disengaja ataupun tidak. Jenis tindak kejahatannya pun bermacam - macam, kadang kita pun tak luput menjadi korban.

Kejahatan secara individu maupun kejahatan secara berkelompok dua - duanya sama, merugikan semua pihak yang menjadi korban kejahatan.

Beraneka modus dan penyamaran untuk mengelabui korbannya sudah kian cerdas. Tuhan yang telah memberikan akal pada umatnya, ada sebagian umatnya menggunakan kecerdasan akalnya  untuk melakukan kejahatan untuk bertahan hidup, untuk bertahan didalam status sosialnya dan demi masa depannya.

Satu kejahatan yang sepertinya sudah menjadi kebiasaan, sudah seperti nafas dan denyut nadinya, hingga seperti gatal rasanya jika tak dilakukan  bila kesempatan itu ada. Itulah kejahatan korupsi dan manipulasi.

Pelakunya sudah pandai berkelid, pandai menyembunyikan ekpresi wajahnya, lihai menutupi aibnya, bahkan mungkin sudah putus urat malunya.

Semua itu karena sudah dianggap wajar, apa yang dilakukannya sudah jadi bentuk kesadaraan umum adalah lumrah adanya, meski di mimbar dakwah lintas agama disenandungkan hal yang sama, bahwa itu adalah bentuk kejahatan. Jadi tidak salah yang seperti itu sudah membudaya.

Sebagian orang tidak setuju jika manipulasi dan korupsi disebut sudah menjadi budaya, itu sah - sah saja. Coba pikirkan dari mana asal pribahasa "ada budi ada balas"?

Pribahasa ini lahir dari budaya yang tumbuh sejak berlampau - lampau lamanya.  Entah siapa yang pertama kali membikin pribahasa itu. Harus diakui itu juga yang tertanam dalam alam pikiran meski seseorang tidak mengenyam bangku sekolah pun.

Dan hari ini, kejahatan seperti ini yang sempat tertutup 19 tahun yang lalu dan bertahan selama 30 tahun lebih, kini terurai terbongkar satu persatu, terus terburai tiada henti bagaikan jamur di musim hujan selama 19 tahun tak kunjung habis, mati satu tumbuh seribu, tindakan korupsi dan manipulasi kian hari bukannya berkurang dengan berbagai sanksi dan ancaman, malah kian berani.

Ibu Pertiwi tiada pernah bersusah hati, linangan air matanya hampir kering. Kini api dimatanya, amarah dijiwanya, mengguncangkan gunung - gunung, wabah, badai dan bah, siap menggulung penghuninya...

Wednesday, 2 February 2011

BARACK OBAMA Coba Bujuk, HOSNI MUBARAK Tidak Mudeng

BARACK OBAMA Coba Bujuk, HOSNI MUBARAK Tidak Mudeng


Akhirnya Barack Obama terbuka tentang keberadaan Mesir bagi kepentingan Amerika Serikat di Middle East, khususnya didalam mengujudkan cita-cita zionisme.

Situasi Mesir yang kian tak kondusif, membuat Obama mencoba membujuk Mubarak untuk segera melakukan langkah konstitusional dalam masa transisi. Namun, pidato Mubarak sebagai jawabannya, bahwa Mubarak mendengar, tapi tak menjawab memenuhi harapan Obama, yang merupakan pesan dari harapan para demonstran.

Hari ini genap sudah memasuki hari ke 9, meletusnya demonstrasi di Mesir. Ini rekor baru dibanding peristiwa tahun 1998 di Jakarta. Langkah-langkah yang diambil oleh Hosni Mubarak, menunjukan bahwa Mubarak tidak ingin mengikuti jejak sejarah dari para pendahulunya di dunia dalam masalah penggulingan Presiden dengan cara demontrasi.

Ini bukan semata karena gengsi atau otoriternya Mubarak, namun ini merupakan kekhasan dari watak pemimpin - pemimpin dari Mesir , pastilah sama dengan Firaun, dimana Mubarak sendiri lahir sebagai seorang orang no. 1 di Mesir berangkat dari tempaan militer.

Jika ditarik ke Indonesia, ada kesamaan dengan Soeharto, bedanya HM. Soeharto tidak memiliki keturunan darah dari sebuah bangsa yang besar dalam sejarah peradaban, sehingga digertak sedikit saja oleh penguasa sejarah abad ini langsung ciut kegagahannya didepan para demonstran.

Demo dimana - mana, di Tunisia, Libya sampai ke Mesir, seperti di Indonesia dan di dunia mana saja, tidak ada keberanian dalam bentuk demonstrasi besar - besaran melawan rezim berkuasa hingga sanggup menggulingkannya jika tidak ada faktor external yang menungganginya.

Data sejarah telah membuktikannya, dari Soekarno, Marcos sd Soeharto. Ada faktor kepentingan external yang memegang peranan disini. IGGI hingga ke MDGs.

Ciutnya nyali pemegang kendali no.1 di satu negara, satu faktor utamanya, masalah ketidakberdayaan membayar hutang. Hutang inilah kartu truf bank Dunia memainkan peranannya dibawah kendali USA.

Tuesday, 25 January 2011

Project PSSI, Sampah Orde Baru

Project PSSI, Sampah Orde Baru
PSSI rupanya menyengaja tidak berkaca atas project masa lalunya yang gatot koco lagi, gagal total kok malah sekarang coba -coba lagi, salah satunya yaitu, PSSI primavera. Kementerengan nama - nama pemainnya, tim primavera saat itu, tidak mampu melambungkan timnas jangankan ditingkat Asia, piala asia, di piala tiger saja loyo.

Sekarang dari hasil menyaring pemain - pemain muda dengan menggunakan ayakan mess no.2, mereka dikirim ke Uruguay guna menimba pengalaman jalan - jalan keluar negeri di usia dini, siapa yang ga suenang? Berapa budgetnya? Seharga 1 gulalikah biaya perorangnya?..

Kalau PSSI tidak berkaca, itu wajar, lihat saja tampang ketumnya, kebanyakan disisir pake sisir dompet.

Project karbitan PSSI ini adalah jalan keluar dari ribednya bagi - bagi anggaran membina kompetisi usia dini. Selain biayanya lebih mahhal menguras bukan saja anggaran yang ada, tapi juga menguras energi kalau harus pontang - panting nyodorin proposal sama sponsor, lagian gengsi dong, nurdin teaaa..anak buahnya.. bentobentobento.

Banyak talenta muda, layu sebelum berkembang akibat tak adanya wadah yang tepat. Satu - satunya wadah, sudah jadi mesium hidup. Mereka berdiri berpose disetiap standnya tanpa pengembangan dan peningkatan skill yang diatas rata-rata seperti yang mereka impikan ingin jadi Zidane, Beckham, Ronaldinho, Messi.

Sistem pembinaan dan pelatihan harus dibangun jika ingin melahirkan bakat - bakat baru. Kerjasama Pemerintah dengan PSSI harus padu. Bisa padu jika keduanya bergerak berdasarkan satu panduan aturan. Sehingga masing - masing tahu batasan. Batasan ini dibuat mengikuti butir - butir kerja, pelaksanaan teknis dan taktis.

Sehingga dengan begitu keduanya tidak akan lagi bertabrakan atau saling menyalakan, seperti yang sering kita lihat. Perseteruan Pemerintah dengan PSSI akhir - akhir ini sudah tampak jelas cuma pada persoalan rebutan lahan. Problem ada gula ada semut. Apalagi geliat kompetisi selalu penuh penontonnya. Selama begitu, ini hanya jadi arena cari untung para opportunis.

Saya ingin menggaris bawahi pada tulisan akhir, bahwa kerjasama yang baik itu akan melahirkan hasil yang maksimal dan berguna. PSSI mengelola kompetisi dan semua event resmi, serta mengatur penerimaan dari hasil usahanya, dari tiket, iklan dan lain sebagainya. Dan Pemerintah urusan pembinaan calon bibit baru dari tingkat 5 ke tingkat pusat berjenjang .
Itu saja sebagai solusinya, semoga ada manfaatnya.

Saturday, 1 January 2011

MEMATUT DIRI MEMASUKI TAHUN 2011

MEMATUT DIRI MEMASUKI TAHUN 2011
Membaca lagi, berita - berita yang tersaji di detik dotkom & kompas dotkom diawal tahun ini, menarik untuk dijadikan bekal, kalau pinjam bahasa dari paranormal, mau melihat peruntungan kita dan Republik kita ini di tahun 2011, semoga beruntung tidak ada satupun yang buntung.

Disana ada beberapa berita diseputaran politik dan kebijakan politik. Masih terngiang dalam ingatanku beberapa bulan yamg lampau, bagaimana kukuhnya sikap ketua MK, tetap pada keputusannya. MK memutuskan untuk tetap memutar rekaman percakapan mirip anggodo dengan beberapa mirip kolega anggodo disiarkan secara live oleh beberapa stasiun tipi.

Setelah disiarkan, kemudian seantero bumi persada pun ternganga - nganga, tak percaya tapi nyata atau sudah percaya ternyata memang yang seperti itu nyata ada, atau tak percaya kok bisa disadap, atau memang percaya yang seperti itu memang ada, sebagai kegiatan yang dimafhumi dibalik layar tapi tak percaya bisa disiarkan ke khalayak umum.

Namun secara perlahan pelan tapi pasti, seusai disiarkannya rekaman menghebohkan itu, arah angin pun terus berbalik arah. Lihat hasilnya kini MK seolah dikepung, mungkin yang menjadi target ketua MK-nya. Mereka yakin bakalan sukses, setelah sukses mengepung dan memporakporandakan struktrul utama di KPK. 


Ini sedikit menunjukan indikasi kinerja kerja aparat negeri ini secara menyeluruh dalam mengelola, manfaatkan kekayaan bumi dan tanah airnya, yang bagaikan pisau bermata dua. Kilauan tajam satu yang adalah sekumpulan manusia yang nyaman di zona korupsi. Satu tajamnya lagi, pemimpinnya yang lemah gemulai menyikapinya. Sementara gagangnya berlumuran minyak adalah aturan hukum dan para penegak hukumnya, dimana tangannya rakyat dan para birokrat yang masih punya nurani, namun kesusahan mengendalikannya.


Jadi bagaimana peruntungannya di tahun baru ini?


Semalam, seluruh dunia merayakan usia bumi berdasarkan hitungan masehi. Bumi, kini di usia senjanya masih setia memberikan hamparan kehidupan pada semua mahluk, dimana mahluk yang ada didalamnya silih berganti, datang dan pergi, namun bumi dan satelitnya, tetap slalu siaga. Dan Matahari, tak pernah bosan memancarkan sinarnya memberikan energi pada semua mahluk. Begitu juga dengan bulan menjaga daya tarik dan atmosfer bumi agar tetap stabil.

Kian hari kian padat isi bumi, oleh sebab pertumbuhan manusianya yang pesat dibanding angka kematian, wajar, akibat tidak adanya predator sebagai penyeimbangnya. Mungkin oleh karena tidak ada predatornya, maka salah satu penyeimbangnya, dalam keadaan damai, adalah saling memakan antara manusia satu dengan yang lainnya.

Yang bertahan adalah yang lincah, gesit dan pandai. Yang kalah adalah yang lemah bagaikan pohon kering ditanah tandus dan mati. Dan yang diam bertahan adalah mereka yang bagaikan pohon akasia tegar hidup di tanah kering dan tandus memberi sumber air didalamnya, seperti bunga adelweis yang bertahan diterpa panas dan dingin, bak tumbuhan flora yang bertahan di celah belahan bebatuan.

Jadi, tahun 2011 ini, apakah akan semakin tajam pertarungan berdarah di antara sesamanya, yang bagaikan senyuman bidadari berselimut vampire, ada taring yang siap kapan saja mengisap darah, ada senyum menggoda dibalik belati yang siap menghunus siapa saja yang menghalangi jalannya..

Selamat tahun baru 2011.