Friday, 31 May 2024

Gunung Marapi kembali erupsi Kamis siang, lontarkan abu setinggi 2 km

Gunung Marapi kembali erupsi Kamis siang, lontarkan abu setinggi 2 km

Gunung Marapi kembali erupsi Kamis siang, lontarkan abu setinggi 2 km





Gunung Marapi kembali mengalami erupsi pada pukul 13.04 WIB dengan kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat laut. Pos Pengamatan Gunung Api Marapi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan tinggi kolom abu mencapai 2 kilometer. (Fandi Yogari Saputra/Andi Bagasela/Farah Khadija)






Gunung Marapi di Sumatera Barat (Sumbar) kembali erupsi yang terlihat sangat jelas dari berbagai daerah di provinsi itu, termasuk Kota Bukittinggi, dengan lontaran abu vulkanik dua kilometer.







"Telah terjadi erupsi Gunung Marapi pada pukul 13.04 WIB dengan tinggi kolom abu teramati 2.000 meter di atas puncak atau 4.891 meter di atas permukaan laut," kata Petugas Gunung Api (PGA) Ahmad Rifandi, di Bukittinggi, Kamis.


Gunung api setinggi 2.891 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu saat ini berstatus Level III atau Siaga.


PGA mencatat kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat laut. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 30.4 mm dan durasi sementara 2 menit 2 detik.


"Gunung Marapi berada pada status Level III dengan rekomendasi masyarakat tidak memasuki dan tidak melakukan kegiatan di dalam wilayah radius 4,5 kilometer dari pusat erupsi (kawah verbeek)," katanya.


Masyarakat yang bermukim di sekitar lembah aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi, kata dia, diminta agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi, terutama saat musim hujan.


Suara dentuman erupsi Gunung Marapi membuat warga di daerah Kabupaten Agam berhamburan keluar rumah. Sebagian dari mereka masih trauma dengan rentetan peristiwa dari efek erupsi.


"Sejak akhir 2023 lalu erupsi utama terjadi hingga kini, kami takut dengan suara letusan Marapi yang jelas terdengar. Apalagi musibah banjir lahar dingin sebulan lalu," kata seorang warga Ampek Angkek Agam, Atma Yulia (40).


Salah seorang warga Bukittinggi lainnya, Yuda Ega yang sedang santap makan siang di kota yang identik dengan ikon Jam Gadang tersebut juga menginformasikan perihal erupsi yang terjadi Kamis siang tersebut.


"Terlihat jelas karena cuaca lagi cerah. Tinggi letusannya, di dekat lokasi memang ada bergetar sedikit, seperti gempa lokal gitu," ujar warga Bukittinggi yang melihat erupsi Gunung Marapi dari kejauhan tersebut kepada Riaupos.co.


Warga Bukittingi lainnya Ellysia juga melihat Gunung Marapi erupsi Kamis siang. Bahkan, mendengar juga adanya suara gemuruh.


"Seperti drum digulingkan, ada gemuruh," kata Ellysia menginformasikan via pesan singkat elektronik WhatsApp.


Gunung Marapi pertama kali erupsi pada Minggu 3 Desember 2023 yang saat itu menimbulkan korban jiwa dari kalangan pendaki gunung yang terjebak di gunung itu.


Dampak erupsi terus terjadi pada awal Mei 2024 dengan musibah banjir bandang lahar dingin dari aliran sungai yang berhulu langsung ke Gunung Marapi.


Atas kondisi erupsi Gunung Marapi ini, PVMBG melalui unggahan resminya, memberikan beberapa rekomendasi seperti dikutip Riaupos.co berikut.


Pertama, masyarakat di sekitar Gunung Marapi dan pendaki/pengunjung/wisatawan agar tidak memasuki dan tidak melakukan kegiatan di dalam wilayah radius 4.5 km dari pusat erupsi (Kawah Verbeek) Gunung Marapi. Kedua, masyarakat yang bermukim di sekitar lembah/aliran/bantaran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi, terutama di saat musim hujan.





















No comments: