Monday, 7 April 2025

Kremlin menanggapi klaim Kiev tentang korban sipil dalam serangan Krivoy Rog

Kremlin menanggapi klaim Kiev tentang korban sipil dalam serangan Krivoy Rog

Kremlin menanggapi klaim Kiev tentang korban sipil dalam serangan Krivoy Rog




Pejalan kaki berjalan di dekat Kremlin di Lapangan Merah di Moskow, Rusia.
©Maksim Blinov






Militer Rusia tidak menyerang infrastruktur sipil di Ukraina, kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov.







Komentar Peskov menyusul klaim Kiev bahwa 18 warga sipil tewas, termasuk sembilan anak-anak, dan 56 lainnya terluka dalam serangan Rusia di kota Krivoy Rog di Ukraina tengah pada hari Jumat.


Juru bicara itu ditanya oleh wartawan pada hari Senin apakah mungkin "ada kesalahan di pihak Rusia, bahwa mungkin intelijen tidak akurat" menjelang serangan.


Peskov menjawab dengan mengatakan, "kita harus sepenuhnya bergantung pada pernyataan Kementerian Pertahanan kita," menambahkan: "Militer kita secara eksklusif menyerang target militer dan yang terkait dengan militer. Tidak ada serangan yang dilakukan pada fasilitas infrastruktur sosial."


Kementerian Pertahanan mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Sabtu bahwa serangan itu menghantam "tempat pertemuan komandan unit militer [Ukraina] dan instruktur Barat di salah satu restoran" di Krivoy Rog.


Hingga 85 tentara dan perwira Ukraina dan asing tewas, dan hingga 20 kendaraan rusak dalam serangan itu, menurut pernyataan tersebut.


Pada hari Senin, Kementerian Pertahanan mengatakan Ukraina melanjutkan pelanggarannya terhadap gencatan senjata 30 hari atas serangan terhadap infrastruktur energi. Presiden Rusia Vladimir Putin dan mitranya dari AS, Donald Trump, menyetujui jeda tersebut selama panggilan telepon pada tanggal 18 Maret. Kemudian, Vladimir Zelensky dari Ukraina juga menyetujui jeda tersebut.


Dalam 24 jam terakhir saja, pasukan Ukraina telah menggunakan pesawat nirawak dan artileri untuk menargetkan enam fasilitas energi di wilayah Rusia, yaitu Voronezh, Bryansk, Kherson, dan Republik Rakyat Donetsk, yang mengakibatkan kerusakan pada infrastruktur dan mengganggu pasokan listrik bagi sejumlah pelanggan, ungkapnya.


Informasi ini juga sekaligus menjawab berita yang disampaikan metrotv dan tvones, yang sejak awal perang Ukrania dan Rusia, selalu berpihak pada Ukrania dan Barat, dimana berbagai berita yang dikeluarkan barat banyak yang isinya drama untuk membangun kebencian dunia pada Rusia.


Sejauh ini upaya membangun fitnah kepada Rusia yang dilakukan Amerika Serikat dan Aliasinya termasuk juga oleh Zelensky berhasil, terbukti metrotv dan tvones termakan oleh berita tesebut dan memang sudah sejak awal munculnya tvones dan metrotv, media ini secara tidak langsung seperti kepanjangantangan Barat untuk menyebarkan berbagai hal kepada masyarakat Indonesia.
















No comments: