Tuesday 22 May 2018

Tentang Shaum II

Tentang Shaum II

Assalaamu'alaikum warrahmatullahi wabarakaatuhu



Alhamdulillahi rabbil'aalamiin


Sebelumnya telah dibahas tentang rukun, syarat wajib, yang membatalkan dan yang diharamkan shaum. Sekarang masih tentang shaum sebagai kelanjutan materi "Tentang Shaum". Pembahasan dibagi dengan dua subjudul, agar lebih mudah dipahami;


  1. Qadha, Kafarat Dan Fidyah

  2. I'tikaf






1. Qadha, Kafarat Dan Fidyah



Meng-qadha dan membayar kafarat dalam menjalankan ibadah Shaum telah diatur dalam hadits Rasulullah. Teristimewa bagi yang bersetubuh dengan sengaja di siang hari, maka wajib meng-qadha dan membayar kafarat.


Kafarat yang wajib dibayar, yaitu memerdekakan hamba perempuan yang mukmin. Jika tidak mendapatkan hamba perempuan, maka ia wajib shaum selama 2 bulan terus menerus. Jika tidak mampu mendapatkan hamba dan tidak mampu shaum 2 bulan berturut - turut, maka ia wajib memberi makan kepada 60 orang miskin, setiap satu orang miskin sebanyak secupak*).


Hal ini termaktub dalam satu hadits jawaban Rasululkah kepada seorang laki - laki yang pernah berjima' dengan istrinya di siang hari pada bulan Ramadhan


"هَلْ تَجِدُ مَا تَعْتِقَ. رَقَبَةً؟

فَالَ: لَاء

فَقَالَ : هَلْ تَسْتَطِعْ اَنْ تَصُوْمَ شَهْرَيْنِ مُتَتَابِعَيْنِ؟

قَالَ : لَاء

قَالَ فَهَلْ تَجِدُ مَاتَصُوْمُ سِتِّيْنَ مِسْكِيْنّا؟"


"Apakah kamu mendapatkan untuk memerdekakan hamba?

Laki - laki : tidak.

Rasulullah bertanya lagi: Apakah kamu kuat berpuasa 2 bulan terus menerus?

Laki - laki : tidak.

Rasulullah bertanya lagi : Apakah kamu mendapatkan untuk memberi makan 60 orang miskin?
"
(Riwayat Sab'ah)


Membayar kafarat diwajibkan kepada yang bersangkutan yang telah dengan sengaja membatalkan shaum. Sedangkan fidyah dibayarkan oleh ahli waris, contohnya orang meninggal sedangkan ia mempunyai kewajiban shaum di bulan Ramadhan, maka keluarga yang ditinggalkannya wajib membayar fidyah setiap hari dalam satu bulan Ramadhan.



"مَنْ مَاتَ وَعَلَيْهِ صِيَامُ صَامَ عَنْهُ وَلِيُّهُ"


"Barangsiapa yang meninggal sedangkan ia mempunyai kewajiban shaum, maka berpuasalah walinya kepadanya."
(Riwayat muslim)


Fidyah juga dibayarkan pada orang tua usia lanjut yang sudah pikun jika lemah tidak kuat untuk shaum, fidyahnya sebanyak secupak makanan setiap hari.



"رُخِصَ لِلشَّيْخِ الْكَبِيْرِ أَنْ يَفْطِرَ وَيُطْعِمَ عَنْ كُلِّ يَوْمٍ مِسْكِيْنًا وَلَا قَضَاءَ عَلَيْهِ"


"Diringankan bagi kakek pikun untuk berbuka dan memberikan makan ia setiap hari kepada yang miskin dan tidak wajib qadha"
(Riwayat Duruquthni dan Hakim)


Wanita hamil dan memyusui juga, jika ia khawatir anaknya menjadi sakit, maka ia boleh tidak menjalankan ibadah shaum. Namun ia wajib qadha dan membayar kafarat dari setiap hari secupak.


Orang dalam perjalanan jauh dan sakit, boleh tidak shaum, namun ia wajib qadha dan membayar kafarat. Tentang masalah ini tertuang dalam alQuran dan hadits.




"وَعَلَى الَّذِيْنَ يُطِيْقُوْنَهُ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِيْكِيْنٍ"


"Dan atas mereka yang mampu shaum (akan tetapi tidak shaum) maka wajib fidyah dengan memberi makan kepada yang miskin"
(Albaqarah 184)



"قَدْ صَامَ رَسُوْلُ اللّهِ صلعم فِى السَّفَرِ وَاَفْطَرَ فَمَنْ شَاءَ صَامَ وَمَنْ شَاءَ اَفْطَرَ"


"Rasulullah shaum dalam perjalanan, lalu Beliau berbuka, maka barangsiapa yang hendak shaum, maka shaumlah, dan barangsiapa yang menghendaki berbuka, maka berbukalah"
(Riwayat muslim)



"لَيْسَ الْبِرَّ اَنْ تَصُوْمُواْ فَى السَّفَرِ"


"Bukan sayu kebaikan bahwa shaum dalam perhalanan"
(Riwayat Muslim)



"وَمَنْ كَانَ مَرِيْضًا أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ"


"Maka barangsiapa yabg sakit diantara kamu atau sedang bepergian, boleh berbuka dan wajib qadha dari hari - hari yang lain"
(Albaqarah 185)



2. Itikaf



Untuk poin 2 , i'tikaf akan kita bahas pada materi berikutnya. Untuk sementara kita cukupkan dulu sampai di sini.


Demikian pembahasan singkat tentang ibadah shaum bagian kedua, yang sambungannya akan dilanjutkan pada materi berikutnya. Semoga bermanfaat bagi penulis dan keluarga.


Walhamdulillahi rabbil'aalamiin
billahittaufiq wal hidaayah
Wassalaamu'alaikum warrahmatullaahi wabarakaatuhu



FOOTNOTE :


  • Secupak = 1 1/3 kati Iraq = 2 1/2 kg




1. Shalat Jama' Dan Qoshor
2. Wudhu Pembuka Shalat
3. Shalat - Rukun Shalat
4. Shalat - Shalat Rawatib
5. Tata Cara Shalat Dan Bacaannya
6. Shalat Pembentuk Manusia Tangguh Beretika
7. Marhaban Sahrul Ramadhaani
8. Shaum Pembinaan Hidup Sabar
9. Hidup Berkualitas Di Bulan Ramadhan
10. HILAL
11. Catatan Kecil Tentang Zakat Pembangunan SDM Dan SDA
12. Kiblat Ke Masjidil Jaraam Atas Perintah ALLAH
13. Niaga Dari Sudut AlQuran Dan Sunnah Muhammad II
14. Idul Fithri
15. THR Dan Lebaran
16. Halal Bil Halal
17. Idul Adha
18. Tentang Auliaa
19. Kata INSYAA-ALLAH
20. Tentang Shaum
21. Tentang Shaum II
22. Tentang Shaum III

Sunday 20 May 2018

Tentang Shaum

Tentang Shaum

Assalaamu'alaikum warrahmatullahi wabarakaatuhu



Alhamdulillahi rabbil'aalamiin


Shaum adalah menahan nafsu yang dapat membatalkan shaum. Pembahasan tentang shaum, erat kaitan dengan berbagai hal dalam pelaksanaan ibadah shaum, dalam masalah ini pembahasan kita bagi kedalam lima subjudul;


  1. Rukun Shaum

  2. Syarat Wajib Shaum

  3. Yang Membatalkan Shaum

  4. Sunnah Shaum

  5. Hari Yang Diharamkan Shaum





"فَمَن شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ"


"Barangsiapa yang menyaksikan bulan ramadhan, maka shaumlah"
(Albaqarag 185)


Berdasarkan rujukan ayat diatas, maka kita bahas tata laksana ibadah shaum agar shaumnya afdol mardhatillah.



1. Rukun Shaum



Fardhu shaum didalam melaksanakan ibadah shaum ada 4 perkara, yaitu;


  1. Niyyat


  2. Menahan nafsu dari makan dan minum


  3. Menahan nafsu dari jima' (bersetubuh)


  4. Menahan nafsu dari menyengaja muntah


2. Syarat Wajib Shaum



Syarat - syarat wajib dalam melaksanakan ibadah shaum ada 4 perkara, yaitu;



  1. Muslim dan Muslimat


  2. sudah akil baligh


  3. Berakal


  4. sehat tidak sakit


Dari fardhu dan rukun shalat kita petik satu hadits yang diriwayatkan oleh Arba'ah;


"مَنْذَرَعَهُ الْقَيْءُ وَهُوً صَائِمُ فَلَيْسَ عَلَيْهِ قَضَاءً وَمَنِ اسْتَيْقَاءَ فَلْيَقْضِ"


"Barangsiapa yang terlepas kepadanya muntah dan ia sedang shaum, maka tidak wajib qadha, dan barangsiapa yang menyengaja muntah, maka wajib qadho "



3. Yang Membatalkan Shaum



Ada 10 perkara yang dapat membatalkan shaum, yakni;


  1. Masuk sesuatu benda atau barang ke dalam lubang badan, seperti mulut, hidung, telinga dan sebagainya)

  2. Kedalam kepala karena ada luka

  3. Memasukkan obat ke dalam salah satu lubang depan maupun lubang belakang

  4. Muntah dengan sengaja

  5. Bersetubuh dengan sengaja ke dalam farji

  6. Mengeluarkan mani / sperma dengan sentuhan kulit, tanpa jima', misalkan dengan tangan dll.

  7. Keluar darah haid

  8. Nifas

  9. Mabuk atau gila

  10. Murtad, keluar dari Islam




4. Sunnah Shaum

Sunnah di sini bukan sunnah shaum, tapi sunnah ketika akan, sedang melaksanakan ibadah shaum. Untuk sunnah shaum ada 3 Perkara, yakni;


  1. menyegerakan berbuka

  2. melambatkan sahur sampai hampir terbit fajar sidik

  3. meninggalkan perkataan buruk atau jelek


5. Hari Yang diharamkan Shaum

Diharamkan shaum dalam 5 hari, yakni 2 hari raya, yaitu Idul Fithri dan Idul Adha, 3 hari rasyriq, yaitu tanggal 11, 12, 13 dzulhijjah.


Hadits Rasulullah;


"نَنَى رَسُوْلُ اللّنِ عَنْ صِيَامِ يَوْمَيْنِ يَوْمِ الْفِطْرِ وَيَوْمِ الْاَضْحَى"


"Rasulullah telah melarang shaum pada 2 hari, yaitu pada hari rata fithri dan adha"


Hari tastriq adalah hari makan dan minum dan dzikir kepada ALLAH 'Azza Wa jalla.(hadits riwayat Musli



Demikian pembahasan singkat tentang tata cara melaksanakan ibadah shaum. Semoga bermanfaat bagi penulis dan keluarga.


Walhamdulillahi rabbil'aalamiin
billahittaufiq wal hidaayah
Wassalaamu'alaikum warrahmatullaahi wabarakaatuhu





1. Shalat Jama' Dan Qoshor
2. Wudhu Pembuka Shalat
3. Shalat - Rukun Shalat
4. Shalat - Shalat Rawatib
5. Tata Cara Shalat Dan Bacaannya
6. Shalat Pembentuk Manusia Tangguh Beretika
7. Marhaban Sahrul Ramadhaani
8. Shaum Pembinaan Hidup Sabar
9. Hidup Berkualitas Di Bulan Ramadhan
10. HILAL
11. Catatan Kecil Tentang Zakat Pembangunan SDM Dan SDA
12. Kiblat Ke Masjidil Jaraam Atas Perintah ALLAH
13. Niaga Dari Sudut AlQuran Dan Sunnah Muhammad II
14. Idul Fithri
15. THR Dan Lebaran
16. Halal Bil Halal
17. Idul Adha
18. Tentang Auliaa
19. Kata INSYAA-ALLAH
20. Tentang Shaum
21. Tentang Shaum II
22. Tentang Shaum III

Thursday 17 May 2018

Shalat Qoshor Dan Jama'

Shalat Qoshor Dan Jama'

Assalaamu'alaikum warrahmatullahi wabarakaatuhu



Alhamdulillahi rabbil'aalamiin


وَاِذَا ضَرَبْتُمْ فِى الْاَرْضِ فَلَيْسَ عَلَيْكُمْ جُنَاحٌ اَنْتَقْصُرُوا مِنَ الصٌَلاَةِ - النساء ١٠١


"Dan jika kalian berpergian di muka bumi, maka tidak mengapa bagi kalian meng-qoshor shalat"





Berdasarkan rujukan ayat di atas, annisa 101, ALLAH membolehkan menyingkat shalat empat raka'at menjadi dua raka'at.


Namun untuk melakukan shalat qoshor atau jama' harus terpenuhi 5 persyaratan, yakni;



  1. Bukan bepergian dalam kema'syiatan

  2. Perjalanan dengan jarak tempuh 16 farsakh

  3. Menunaikan shalat empat rakaaat - empat raka'at (jama')

  4. Berniat qoshor ketika takbiratul ihram

  5. Tidak bermakmum kepada orang yang mukim (penduduk setempat)


Bagi musafir ( orang yang dalam perjalanan ), boleh menjama' antara shalat dhuhur dan 'ashar, antara maghrib dan 'isya' di waktu mana saja yang dia kehendaki.


Bagi musafir dalam perjalanan 16 farsakh, سِتٌَةَ عَشَرَ فَرْسَخّا, maka ia boleh menjama atau mengqoshor shalat. Menurut KHA Jalil, 16 farsakh = kurang lebih 90 km. Dalam menjama' shalat ada istilah jama'takhir dan jama' taqdim.


  1. Jama' Takhir = mengerjakan shalat pertama pada waktu kedua

    Misalkan menjama shalat dhuhur pada waktu masuk shalat 'ashar.


  2. Jama Taqdim = mengerjakan shalat kedua pada waktu shalat pertama

    Misalkan mengerjakan shalat 'ashar di waktu masuk shalat dhuhur.

Dalam shalat jama juga dibolehkan juga bagi yang mukim, tidak dalam perjalanan. Bagi yang mukim boleh menjama' antara shalat dhuhur dan 'ashar, antara shalat maghrib dan 'isya' di kala hujan, akan tetapi dikerjakan di waktu pertama dari kedua shalat tersebut. Misalkan menjama antara dhuhur dengan 'ashar, maka dikerjakan pada waktu dhuhur.



"شَهِدْتُ مَعَهُ الْفَتْحَ فَأَ قَامَ بِمَكٌَةَ ثَمَانِى عَشَرَ لَيْلَةّ لَا يُصَلٌِى اِلٌَا رَكْعَتَيْنِ"


"Aku menyaksikan Rasulullah pada saat futuh mekah, maka Rasulullah menetap di Mekah selama 18 malam, tiada shalat Beliau kecuali dua - dua raka'at. (Riwayat Abu Dawud).




Dalam mengerjakan shalat jama', di riwayatkan oleh Muslim, apa yang dilakukan Rasulullah.


خَرَجْنَا مَعَ رَسُولِ اللٌهِ صَلٌَى اللٌهُ عَلَيهِ وَ سٌََلٌَمَ، فِى غَزْوَةِ تَبُوْكَ فَكَانَ يُصَلٌِى الظٌُهْرَ وَ الٌِعَصْرَ جَمِيْعًا وَالْمَغْرِبَ وَالْعِشَاءِ جَمِيـعًا


"Kami pernah keluar mengikuti Rasulullah, Nabi Muhammad SAW, dalam perang tabuk, yakni Rasulullah, shalat dhuhur dan 'ashar, shalat maghrib dan 'isya', dijama'kan."


اِنٌَ النٌَبِيٌِ صَلٌَى اللٌهُ عَلَيْهِ وَسَلٌَمَ صَلٌَى بِالْمَدِيْنَةِ ثَمَانِيًا جَمِيْعّا، وَسَبْعّا جَمِيْعّا الظٌُهْرَ وَالْعَصْرَ وَالْمَغْرِبَ وَالْعِسَاءَ كِنْ غَيْرِ خَوْفٍ وَلَا سَفَرٍ


"Sesungguhnya Nabi Muhammad SAW, delapan raka'at karena jama', tujuh raka'at karena jama': dhuhur dengab 'ashar, maghrib dengan 'isya' tanpa ketalutan dan tanpa bepergian." (Ibnu 'Abbas r.a.)


Demikian pembahasan singkat tentang shalat jama' dan qoshor. Semoga bermanfaat bagi penulis dan keluarga.


Walhamdulillahi rabbil'aalamiin
billahittaufiq wal hidaayah
Wassalaamu'alaikum warrahmatullaahi wabarakaatuhu





1. Shalat Jama' Dan Qoshor
2. Wudhu Pembuka Shalat
3. Shalat - Rukun Shalat
4. Shalat - Shalat Rawatib
5. Tata Cara Shalat Dan Bacaannya
6. Shalat Pembentuk Manusia Tangguh Beretika
7. Marhaban Sahrul Ramadhaani
8. Shaum Pembinaan Hidup Sabar
9. Hidup Berkualitas Di Bulan Ramadhan
10. HILAL
11. Catatan Kecil Tentang Zakat Pembangunan SDM Dan SDA
12. Kiblat Ke Masjidil Jaraam Atas Perintah ALLAH
13. Niaga Dari Sudut AlQuran Dan Sunnah Muhammad II
14. Idul Fithri
15. THR Dan Lebaran
16. Halal Bil Halal
17. Idul Adha
18. Tentang Auliaa
19. Kata INSYAA-ALLAH