Assalaamu'alaikum warrahmatullahi wabarakaatuhu
Alhamdulillahi rabbil'aalamiin
Masih dalam pembahasan shaum, pada pembahasan "tentang shaum" jilid III adalah melanjutkan pembahan "Tentang Shaum II". Secara keseluruhan bagian dari Pembahasan "Tentang Shaum". Ini adalah pembahasan terakhir "Tentang Shaum", dengan materi "I'tikaf".
Sekedar menyegarkan ingatan kembali pada pembahasan sebelumnya, materi "Tentang Shalat dibagi kedalam dua sub judul;
- Qadha, Kafarat Dan Fidyah
- I'tikaf
Di pembahasan "Tentang Shaum II", telah tuntas penjelasan pada poin satu. Di pembahasan "Tentang Shaum III", akan dibahas poin dua.
2. Itikaf
I'tikaf asal katanya dari 'akafa/'akifu-ya'kufu/ya'kifu-'ukuufan
عَكَفَ - يَعْكُفُ/يَعْكِفُ -عَكُفًا؛عُكُوْفًا
Arti=
"menetap, tinggal, mengasingkan diri dan lain lain"
Dalam alQuran, i'tikaf ini dijelaskan dalam surat albaqarah 187;
"ﺃُﺣِﻞَّ ﻟَﻜُﻢْ ﻟَﻴْﻠَﺔَ ﺍﻟﺼِّﻴَﺎﻡِ ﺍﻟﺮَّﻓَﺚُ ﺇِﻟَﻰٰ ﻧِﺴَﺎﺋِﻜُﻢْ ۚ ﻫُﻦَّ ﻟِﺒَﺎﺱٌ ﻟَﻜُﻢْ ﻭَﺃَﻧْﺘُﻢْ ﻟِﺒَﺎﺱٌ ﻟَﻬُﻦَّ ۗ ﻋَﻠِﻢَ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﺃَﻧَّﻜُﻢْ ﻛُﻨْﺘُﻢْ ﺗَﺨْﺘَﺎﻧُﻮﻥَ ﺃَﻧْﻔُﺴَﻜُﻢْ ﻓَﺘَﺎﺏَ ﻋَﻠَﻴْﻜُﻢْ ﻭَﻋَﻔَﺎ ﻋَﻨْﻜُﻢْ ۖ ﻓَﺎﻟْﺂﻥَ ﺑَﺎﺷِﺮُﻭﻫُﻦَّ ﻭَﺍﺑْﺘَﻐُﻮﺍ ﻣَﺎ ﻛَﺘَﺐَ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻟَﻜُﻢْ ۚ ﻭَﻛُﻠُﻮﺍ ﻭَﺍﺷْﺮَﺑُﻮﺍ ﺣَﺘَّﻰٰ ﻳَﺘَﺒَﻴَّﻦَ ﻟَﻜُﻢُ ﺍﻟْﺨَﻴْﻂُ ﺍﻟْﺄَﺑْﻴَﺾُ ﻣِﻦَ ﺍﻟْﺨَﻴْﻂِ ﺍﻟْﺄَﺳْﻮَﺩِ ﻣِﻦَ ﺍﻟْﻔَﺠْﺮِ ۖ ﺛُﻢَّ ﺃَﺗِﻤُّﻮﺍ ﺍﻟﺼِّﻴَﺎﻡَ ﺇِﻟَﻰ ﺍﻟﻠَّﻴْﻞِ ۚ ﻭَﻟَﺎ ﺗُﺒَﺎﺷِﺮُﻭﻫُﻦَّ ﻭَﺃَﻧْﺘُﻢْ ﻋَﺎﻛِﻔُﻮﻥَ ﻓِﻲ ﺍﻟْﻤَﺴَﺎﺟِﺪِ ۗ ﺗِﻠْﻚَ ﺣُﺪُﻭﺩُ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻓَﻠَﺎ ﺗَﻘْﺮَﺑُﻮﻫَﺎ ۗ ﻛَﺬَٰﻟِﻚَ ﻳُﺒَﻴِّﻦُ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﺁﻳَﺎﺗِﻪِ ﻟِﻠﻨَّﺎﺱِ ﻟَﻌَﻠَّﻬُﻢْ ﻳَﺘَّﻘُﻮﻥَ"
"Dihalalkan bagi kalian pada malam hari bulan ramadhan bercampur dengan isteri kalian; mereka itu adalah pakaian bagi kalian, dan kalian adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwasanya kalian tidak dapat menahan nafsu kalian, karena itu Allah mengampuni kalian dan memberi maaf kalian. Maka sekarang campurilah mereka dan ikutilah apa yang telah ditetapkan Allah untuk kalian, dan makan minumlah kalian hingga goresan terang benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah shaum sampai tiba malam, dan janganlah kalian campuri mereka itu, dimana kalian sedang beri'tikaf dalam mesjid. Itulah larangan Allah, maka janganlah kalian mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia sekalian, supaya mereka bertakwa."
(Albaqarah 187)
Pada Tekanan;
"ﻭَﻟَﺎ ﺗُﺒَﺎﺷِﺮُﻭﻫُﻦَّ ﻭَﺃَﻧْﺘُﻢْ ﻋَﺎﻛِﻔُﻮﻥَ ﻓِﻲ ﺍﻟْﻤَﺴَﺎﺟِﺪِ"
"Janganlah kalian bersetubuh dengsn isteri kalian dimana kalian sedang melakukan i'tikaf di dalam mesjid"
Jadi melakukan i'tikaf itu sama dengan menjalankan ibadah shaum secara aktif. Sedangkan menahan lapar dan haus di siang hari adalah ibadah shaum secara pasif.
Dalam melaksanakan i'tikaf, harus dilakukan di mesjid. Seperti yang telah dijelaskan Allah pada surat albaqarah 187 dan albaqarah 125, pada ayat itu disebut oleh ALLAH, baiti, rumahKU, sama dengan rumah ALLAH. Dan mesjid adalah rumah ALLAH. I'tikaf itu sendiri adalah melakukan pendekatan kepada Sang Khaliq. Dan persyaratan dalam melakukan i'tikaf itu ada dua, yaitu;
- Niyyat
- berdiam di dalam Mesjid
Sunnah dalam melakukan i'tikaf dijelaskan pada hadits yang diriwayatkan oleh Abu Dawud, yang mengkisahkan keterangan dari Siti 'Aisyah r.a.
"اَلسُّنَّةُ عَلَى الْمُعْتَكِفِ أَنْ لَايَعُوْدَ مَرِيْضًا وَلَايَشْهَدَ جِنَازَةً وَلَا يَمُسَّ إِمْرَأَةً وَلَا يُبَائِرَهَا وَلَايَخْرُجَ لِحَاجَةِ اِلَّا لِمَا لَابُدَّلَهُ مِنْهُ وَلَالعْاِكَافَ اِلَّا بِصَوْمٍ وَلَا اعْتِكَافَ اِلَّا فِى مَسْجِدِ جَامِعٍ"
"Sunnah bagi yang ber'itikaf, tidak menengok orang sakit, tidak melayat jenasah, tidak menyentuh dan menggaulinya, tidak keluar mesjid kecuali kebutuhan, dan memang mesti dilakukan,, tidak i'tikaf kecuali dengan shaum, kecualu dalan mesjid jami."
(RIwayat Abu Dawud)
Jika kita tidak dapat beri'tikaf di mesjid. Dalam melakukan shaum secara aktif selain menjalankan i'tikaf, juga dapat melakukan qummil lail, yang diawali dengan rattil alQuran. Sehingga genap dalam satu bulan Ramadhan khatam 30 juz alQuran.
Demikian tentang i'tikaf, materi berikutnya tentang "Nuzulul Qur-an". Semoga ini bermanfaat bagi penulis dan keluarga.
Walhamdulillahi rabbil'aalamiin
billahittaufiq wal hidaayah
Wassalaamu'alaikum warrahmatullaahi wabarakaatuhu
No comments:
Post a Comment