Polisi menggerebek aksi tarung bebas yang berlangsung di kawasan New Makassar Mall atau Pasar Sentral, Jl KH Agus Salim atau Hos Cokroaminoto, Kecamatan Wajo, Kota Makassar, Senin (9/8/2021) dini hari. Artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul Tarung Bebas Makassar Street Fighter Kembali Digerebek Polisi, 28 Orang Ditangkap, https://makassar.tribunnews.com/2021/08/09/tarung-bebas-makassar-street-fighter-kembali-digerebek-polisi-28-orang-ditangkap?page=all. Penulis: Muslimin Emba | Editor: Hasriyani Latif (TRIBUN-TIMUR.com/MUSLIMIN EMBA)
Sebanyak 28 orang yang terlibat tarung bebas jalanan yang ditangkap polisi saat ini menjalani pemeriksaan tes urine untuk memastikan mereka tidak terindikasi mengkonsumsi obat-obatan terlarang.
Mereka ditangkap saat berada di lokasi tarung bebas di area Kompleks Pasar Sentral Makassar Jalan HOS Cokroaminoto, Kecamatan Wajo, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Senin dini hari, 09/08/2021.
Tes urine itu dilakukan setelah proses pendataan di ruang Reserse Kriminal Polrestabes Makassar.
Kapolres Pelabuhan Makassar AKBP Muhammad Kadarislam mengatakan pihaknya tengah memeriksa tes urine 28 orang yang terlibat tarung bebas jalanan di wilayah Polres Pelabuhan Makassar.
Kapolres Pelabuhan Makassar AKBP Muhammad Kadarislam mengatakan pihaknya tengah memeriksa tes urine 28 orang yang terlibat tarung bebas jalanan di wilayah Polres Pelabuhan Makassar.
"Pemeriksaan urine ini untuk mengetahui mereka mengkonsumsi obat-obatan terlarang atau tidak," kata Kapolres Pelabuhan Makassar, hari Senin 09/08/2021.
Nantinya, kata mantan Kapolres Bone ini, puluhan orang yang terlibat dalam Makassar Street Fight akan dilimpahkan ke Mapolres Pelabuhan Makassar untuk proses lebih lanjut.
"Seluruh pelaku akan dibawa ke sini karena mengingat lokasi TKP pertarungan berada di wilayah hukum Polres Pelabuhan Makassar," jelasnya.
"Masih didalami orang yang inisiasi dari kegiatan ini dan siapa-siapa saja yang berperan sebagai petarung dan penonton. Ini yang sementara kita dalami," tuturnya.
Sebelumnya, puluhan orang yang terlibat pertarungan bebas jalanan layaknya Ultimate Fighting Championship (UFC) berhasil ditangkap pihak kepolisian saat kembali menggelar aksi tarung bebas tersebut, Senin dini hari, 09/08/2021.
Aksi tarung bebas jalanan ini digelar oleh pemilik akun Instagram Makassar Street Fight yang mengambil lokasi di dalam kompleks Pasar Sentral Makassar Jalan HOS Cokroaminoto, Kecamatan Wajo, Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
"Menhan Inngris MMengatakan NATO Menolak Seruan untuk Tetap di Afghanistan"
Kekerasan di Afghanistan telah meningkat sejak pasukan Amerika dan NATO mulai menarik diri dari negara itu selama beberapa bulan terakhir, selaras dengan kesepakatan yang dicapai antara Taliban dan AS di Doha pada Februari 2020.
Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace telah mengklaim bahwa "hampir semua" negara anggota NATO "tidak tertarik" pada seruan Inggris untuk tetap tinggal di Afghanistan setelah penarikan AS dari negara itu.
"Kami mencoba sejumlah negara yang berpikiran sama. Beberapa mengatakan mereka tertarik, tetapi parlemen mereka tidak. Menjadi jelas dengan cepat bahwa tanpa Amerika Serikat sebagai negara kerangka, opsi ini ditutup", Wallace kepada Daily Mail pada hari Minggu.
Dia mengatakan pemerintah Inggris "sedih(...) tentang semua darah dan harta yang telah dihabiskan, bahwa ini adalah bagaimana itu berakhir (di Afghanistan)".
Menteri pertahanan menambahkan bahwa kemungkinan Inggris secara sepihak "menempatkan kekuatan" di Afghanistan "tidak layak" karena "kami (Inggris) harus mengeluarkan diri dari banyak tempat lain di seluruh dunia".
Wallace juga mengecam apa yang dia gambarkan sebagai "kesepakatan busuk" sehubungan dengan kesepakatan yang dibuat antara Presiden AS saat itu Donald Trump dan Taliban* tahun lalu yang menetapkan penarikan pasukan Amerika dan NATO dari Afghanistan dalam waktu 14 bulan, antara lain.
"Saya sedih bahwa kesepakatan itu memisahkan banyak dari apa yang telah dicapai di Afghanistan selama 20 tahun. Kami mungkin akan kembali dalam sepuluh atau 20 tahun. Tetapi bertindak sekarang tidak mungkin. Kerusakan telah terjadi dengan kesepakatan itu", sang menteri pertahanan berdebat.
Mengacu pada penarikan NATO, Wallace menegaskan bahwa "sekali lagi Barat telah diekspos sebagai pemikiran Anda memperbaiki masalah, bukan mengelola masalah".
Jenderal Inggris Kecam Keluarnya Pasukan Inggris dari Afghanistan sebagai 'Kesalahan Strategis'
Wallace digaungkan oleh Jenderal Richard Barrons, mantan kepala Komando Pasukan Gabungan Inggris, yang menyebut keluarnya saat ini dari Afghanistan sebagai "kesalahan strategis".
"Saya tidak percaya itu demi kepentingan kami sendiri - dalam membuat keputusan untuk pergi, kami tidak hanya, saya pikir, menjual masa depan Afghanistan ke tempat yang sangat sulit, kami juga telah mengirim pesan yang sangat disayangkan ke Barat sekutunya di Teluk dan Afrika dan Asia", kata Barrons dalam sebuah wawancara dengan BBC pada hari Minggu.
Barrons juga memperingatkan kemungkinan konsekuensi luas dari penarikan itu, dengan mengatakan, "kita akan menanggung risiko entitas teroris yang didirikan kembali di Afghanistan untuk membawa kerugian di Eropa dan di tempat lain, jadi saya pikir ini adalah hasil strategis yang sangat buruk".
Pernyataan itu muncul ketika The New York Times mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya yang mengatakan bahwa Presiden AS Joe Biden diberitahu pada hari Minggu tentang serangan Taliban yang sedang berlangsung di Afghanistan dan perebutan beberapa pusat regional, tetapi rencana penarikan pasukan tetap tidak berubah.
Menurut sumber tersebut, Biden dan para penasihatnya tidak berniat untuk mengubah rencana mereka untuk menarik tentara AS dari Afghanistan pada akhir Agustus, sementara Pentagon siap untuk menyediakan sumber daya yang diperlukan kepada otoritas Afghanistan di tengah penarikan pasukan.
Dalam perkembangan terpisah pada hari Minggu, Kementerian Pertahanan Afghanistan menolak pernyataan Taliban bahwa militan dari kelompok teroris telah menguasai provinsi Kunduz dan Sar-e Pol sebagai akibat dari pertempuran sengit di daerah tersebut.
Pekan lalu, Taliban mengumumkan bahwa mereka telah merebut ibu kota Provinsi Nimruz, pusat provinsi pertama yang direbut gerakan teroris sejak 2016.
Kebuntuan antara pemerintah Afghanistan dan Taliban telah berkobar di tengah penarikan pasukan internasional dari negara yang dilanda perang itu. Kelompok teroris telah menggenjot kemajuan mereka, menyebabkan keprihatinan besar di kalangan masyarakat internasional.
Ketua DPD RI AA La Nyalla Mahmud Mattalitti mengaku geram mendengar kabar dua cucu dari seorang warga di Kota Bogor, dijadikan jaminan utang oleh rentenir.
“Jelas ini bukan tindakan yang dibenarkan, apalagi melibatkan anak-anak yang sama sekali tidak mengerti duduk persoalannya. Dua bocah itu bahkan sempat ditahan selama 20 hari,” kata La Nyalla.
Menurut dia, permasalahan utang harusnya bisa diselesaikan dengan cara lain dan tidak melibatkan anak-anak karena bisa berdampak pada psikologis.
“Anak-anak harus dibebaskan dari masalah-masalah orang tua. Kita tidak mau tekanan ini terus terbawa hingga mereka besar,” ucap dia.
Kasus tersebut saat ini telah dimediasi aparat dari Polresta Bogor Kota. La Nyalla pun meminta polisi mengusutnya sampai tuntas meski mediasi telah dilakukan.
“Polisi harus usut sampai tuntas. Cari tahu adakah kekerasan atau intimidasi yang diterima anak-anak itu. Pastikan juga masalah seperti ini tidak diulangi pelaku. Jangan sampai ada korban anak-anak lainnya,” kata mantan Ketua Umum PSSI tersebut.
Diketahui, untuk mengobati anaknya yang sakit, sang nenek meminjam uang kepada pria berinisial M. Namun, M meminta cucu nenek tersebut untuk menjadi jaminan dengan menahan anak tersebut selama 20 hari.
Ironisnya, sampai ibu kandung dari anak-anak tersebut meninggal dunia, M tak memulangkan bocah laki-laki itu, bahkan kembali datang ke rumah nenek bersama temannya, N, yang sebelumnya juga meminjamkan uang.
Karena merasa khawatir keselamatan cucunya, Nenek Mardiyah dibantu warga dan kerabatnya kemudian meminta bantuan PBH Peradi Cibinong untuk melaporkan kasus ini ke Polresta Bogor Kota, hingga akhirnya kedua anak tersebut dipulangkan.
Bandoengsche Melk Centrale (BMC) Bandung /Facebook Bandoengsche Melk Centrale - BMC Resto
Sentra susu terbesar di Indonesia bermula di Pangalengan di Kabupaten Bandung. Popularitas itu sudah ada sejak zaman pejajahan Belanda.
Dahulu kala, peternakan sapi perah dikelola oleh perusahaan Belanda, diantaranya De friesche Terp, Almanak, Van Der Els, dan Big Man. Keempat perusahaan tersebut melakukan pemasaran bersama melalui Bandungsche Melk Center (BMC).
Produk yang dihasilkan BMC saat itu diantaranya susu segar, susu cokelat, es krim, mentega, keju dan krim. Produk-produk tersebut didistribusikan ke Bandung dan Batavia untuk konsumsi masyarakat nonpribumi kala itu.
Hingga kemudian BMC dikenal masyarakat lebih luas. Tepatnya tahun 1932, tak kurang 13 ribu liter susu yang dihasilkan para peternak, susu tersebut kemudian diolah, dipasteurisasi dan didistribusikan ke seluruh pelanggan BMC.
Pada masa kedudukan Jepang, perusahaan-perusahaan tersebut hancur dan sapi-sapi yang tersisa dipelihara oleh penduduk sekitar. Pada saat itulah masyarakat sekitar memulai peternakan sapi perah sebagai usaha keluarga serta pendukung usaha pertanian.
foto facebook
Produk yang dihasilkan BMC saat itu diantaranya susu segar, susu cokelat, es krim, mentega, keju dan krim. Produk-produk tersebut didistribusikan ke Bandung dan Batavia untuk konsumsi masyarakat nonpribumi kala itu.
Hingga kemudian BMC dikenal masyarakat lebih luas. Tepatnya tahun 1932, tak kurang 13 ribu liter susu yang dihasilkan para peternak, susu tersebut kemudian diolah, dipasteurisasi dan didistribusikan ke seluruh pelanggan BMC.
Pada masa kedudukan Jepang, perusahaan-perusahaan tersebut hancur dan sapi-sapi yang tersisa dipelihara oleh penduduk sekitar. Pada saat itulah masyarakat sekitar memulai peternakan sapi perah sebagai usaha keluarga serta pendukung usaha pertanian.
Usaha sapi perah semakin berkembang pesat, sejak tahun 1949 sampai dengan 1960, GAPPSIP berkontribusi besar dalam pengembangan industri peternakan sapi perah di Pangalengan.
Kondisi ekonomi dan politik Indonesia memburuk pada awal tahun 1960, berdampak terhadap perkembangan GAPPSIP. Situasi tersebut diperparah munculnya kehadiran tengkulak dalam pemasaran susu sehingga pada tahun 1963 GAPPSIP tidak lagi bisa membendung keadaan, menghentikan segala aktivitasnya dan tata niaga susu di Pangalengan diambil alih oleh para tengkulak.
Menyadari hal itu masyarakat, pada tanggal 22 Maret 1969 maka disepakati lagi wadah koperasi yang diberi nama KPBS Pangalengan (Koperasi Peternakan Bandung Selatan).
Bersamaan dengan mulainya REPELITA I tanggal 1 April 1969 KPBS Pangalengan resmi dengan pembinaan dari Pemerintah Kabupaten Daerah Tingkat II Bandung, dengan bantuan Gubernur Jawa Barat, Dirjen Peternakan, dan UNICEF. Pada tanggal 8 Juli 1969 KPBS memperoleh Badan Hukum No.4353/BH/IX-18.
Seiring perkembangannya KPBS semakin meningkat dalam segi pelayanan dan segi usaha menerapkan pola agribisnis dan agroindustri, termasuk dalam pembinaan usaha industri rumah tangga, anggota KPBS mendapat bimbingan dan pembinaan dari Departemen Perindustrian Kabupaten Bandung, dengan tujuan lebih meningkatkan mutu produk industri rumah tangga serta membantu memasarkan produk industri rumah tangga ke berbagai daerah.
Pemuda berfoto di samping bendera Afghanistan di puncak bukit yang menghadap ke Kabul, Afghanistan, 15 April 2021. REUTERS/Mohammad Ismail/File Photo
Seorang pilot Angkatan Udara Afghanistan tewas oleh bom di Kabul pada hari Sabtu, kata para pejabat, dalam serangan yang diklaim oleh Taliban.
Pilot, Hamidullah Azimi, tewas ketika bom lengket yang dipasang di kendaraannya meledak, kata para pejabat, seraya menambahkan bahwa lima warga sipil terluka dalam ledakan itu.
Azimi dilatih untuk menerbangkan helikopter UH60 Black Hawk buatan AS dan telah bertugas di Angkatan Udara Afghanistan selama hampir empat tahun, kata komandan pasukan tersebut, Abdul Fatah Eshaqzai, kepada Reuters.
Dia telah pindah ke Kabul bersama keluarganya setahun yang lalu karena ancaman keamanan, tambah Eshaqzai.
Juru bicara Taliban Zabihullah Muhajid mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Taliban yang melakukan serangan itu.
Reuters pertama kali merinci kampanye Taliban untuk membunuh pilot di luar pangkalan yang menurut pejabat Afghanistan merenggut nyawa setidaknya tujuh pilot Afghanistan sebelum pembunuhan hari Sabtu.
Taliban telah mengkonfirmasi sebuah program yang akan membuat pilot Afghanistan yang dilatih AS "ditargetkan dan dihilangkan."
Para pejabat AS dan Afghanistan percaya ini adalah upaya yang disengaja untuk menghancurkan korps pilot militer yang dilatih AS dan NATO di Afghanistan saat pertempuran meningkat di seluruh negeri.
Taliban, yang tidak memiliki angkatan udara ingin menyamakan kedudukan saat mereka menekan serangan darat besar-besaran yang telah membuat mereka dengan cepat merebut wilayah sejak Mei.
Didorong oleh pengumuman Washington bahwa mereka mengakhiri misi militernya pada akhir Agustus, Taliban telah meluncurkan serangan militer di seluruh negeri yang telah mendapatkan momentum dalam beberapa hari terakhir.
Pada hari Jumat pemberontak merebut ibukota provinsi pertama mereka dalam beberapa tahun ketika mereka menguasai Zaranj, di perbatasan dengan Iran di provinsi Nimroz selatan Afghanistan.
Ketika Taliban mengawasi kota-kota lain, Angkatan Udara Afghanistan telah memainkan peran penting dalam menahan mereka.
Kematian Azimi terjadi hanya beberapa hari setelah Inspektur Jenderal Khusus untuk Rekonstruksi Afghanistan (SIGAR), dalam sebuah laporan kepada Kongres AS, mengatakan penargetan pilot yang dirinci oleh Reuters adalah "perkembangan yang mengkhawatirkan" lainnya untuk Angkatan Udara Afghanistan karena terhuyung-huyung dari lonjakan. dalam pertempuran.
Dalam laporan triwulanannya yang mencakup periode tiga bulan hingga Juni, SIGAR menggambarkan angkatan udara semakin tertekan dan menjadi kurang siap untuk bertempur.
Armada helikopter UH-60 Black Hawk-nya memiliki tingkat kesiapan 39% pada bulan Juni, sekitar setengah dari tingkat kesiapan April dan Mei.
“Semua platform pesawat dikenai pajak karena meningkatnya permintaan untuk dukungan udara jarak dekat, intelijen, pengawasan, misi pengintaian dan pasokan udara sekarang karena (militer Afghanistan) sebagian besar tidak memiliki dukungan udara AS,” kata laporan itu. (Laporan oleh biro Kabul dan Phil Stewart di Washington; Penyuntingan oleh Christina Fincher dan Daniel Wallis)
Pasukan keamanan Afghanistan berjaga-jaga di sebuah pos pemeriksaan di distrik Guzara di provinsi Herat (File: Jalil Ahmad/Reuters)
Taliban telah merebut kota Sheberghan, ibu kota provinsi Afghanistan kedua yang jatuh ke tangan kelompok bersenjata dalam waktu kurang dari 24 jam, kata wakil gubernur kota itu.
Qader Malia, wakil gubernur Sheberghan di provinsi Jawzjan, mengatakan pada hari Sabtu bahwa pasukan dan pejabat pemerintah telah mundur ke bandara di pinggiran kota Afghanistan utara, di mana mereka bersiap untuk membela diri.
“Sayangnya kota ini telah jatuh sepenuhnya,” kata Malia kepada kantor berita AFP. “Pasukan dan pejabat (pemerintah) telah mundur ke bandara.”
Charlotte Bellis dari Al Jazeera, melaporkan dari ibukota Afghanistan Kabul, mengatakan situasi di lapangan bernuansa dan cair.
Juru bicara Taliban Zabihullah Muhajid mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Taliban yang melakukan serangan itu.
“Taliban mengeluarkan pernyataan yang mengatakan mereka telah merebut kota Sherbegan dan karena itu provinsi Jawzjan. Mereka bilang ini terjadi tadi siang,” kata Bellis.
“Pemerintah menyangkal bahwa Taliban telah mengambil kendali penuh atas kota itu. Kementerian Dalam Negeri telah memberi tahu kami bahwa mereka akan meluncurkan serangan balasan, bahwa mereka mengirim bala bantuan, pasukan khusus, dan telah memulai serangan udara, ”tambah Bellis.
“Taliban mengeluarkan pernyataan yang mengatakan mereka telah merebut kota Sherbegan dan karena itu provinsi Jawzjan. Mereka bilang ini terjadi tadi siang,” kata Bellis.
Anggota dewan provinsi Bismillah Sahil mengatakan para pejuang Taliban telah mengambil alih gedung-gedung penting seperti kantor gubernur, markas polisi dan penjara pusat di kota itu.
Namun, pasukan pro-pemerintah masih menahan beberapa daerah di dalam kota seperti bandara dan brigade tentara, menurut Mohammad Karim Jawzjani, seorang anggota parlemen yang mewakili Jawzjan.
Kota ini adalah rumah bagi orang kuat terkenal Abdul Rashid Dostum, yang kembali ke Afghanistan minggu ini hanya setelah perawatan medis di Turki.
Dostum telah mengawasi salah satu milisi terbesar di utara, yang mengumpulkan reputasi menakutkan dalam perjuangannya melawan Taliban pada 1990-an - bersama dengan tuduhan bahwa pasukannya membantai ribuan tawanan perang.
Pada hari Sabtu, Dostum mengadakan pertemuan dengan Presiden Afghanistan Ashraf Ghani di istana kepresidenan.
Sebuah pernyataan istana mengutip Dostum yang mengatakan bahwa "sudah waktunya untuk berdiri di samping" pasukan keamanan dan untuk "berdiri melawan musuh".
Pada hari Jumat, kementerian pertahanan Afghanistan telah melaporkan pembersihan Sheberghan dari pejuang Taliban, tetapi pada hari Sabtu, sumber-sumber lokal mengatakan kepada Al Jazeera bahwa ibu kota provinsi berada di tangan Taliban.
Taliban telah menguasai sebagian besar pedesaan Afghanistan sejak melancarkan serangkaian serangan pada Mei bertepatan dengan dimulainya penarikan terakhir pasukan asing.
Pada hari Jumat, Zaranj di provinsi Nimruz jatuh ke tangan Taliban "tanpa perlawanan", menurut wakil gubernurnya, menjadi ibu kota provinsi pertama yang direbut oleh kelompok bersenjata itu.
Unggahan media sosial menunjukkan bahwa Taliban disambut oleh beberapa penduduk kota gurun Sheberghan. Mereka menunjukkan Humvee militer yang ditangkap, SUV mewah dan pick-up melaju kencang di jalan-jalan, mengibarkan bendera putih Taliban saat penduduk – kebanyakan pemuda dan pemuda – menyemangati mereka.
“Pasukan keamanan Afghanistan kehilangan moral mereka karena propaganda intens oleh Taliban,” kata seorang pejabat senior dari kota itu, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya, kepada AFP. “Bahkan sebelum serangan Taliban … sebagian besar pasukan keamanan meletakkan senjata mereka di tanah, melepas seragam mereka, dan meninggalkan unit mereka dan melarikan diri.”
Pemerintah Afghanistan belum membuat komentar resmi tentang jatuhnya kedua kota tersebut.
Dalam sebuah pernyataan pada hari Sabtu, kedutaan AS di Afghanistan mengutuk "serangan baru Taliban terhadap kota-kota Afghanistan".
"Ini termasuk penyitaan Zaranj yang tidak sah... serangan terhadap Sheberghan... dan upaya berkelanjutan untuk mengambil alih Lashkar Gah di Helmand dan ibu kota provinsi di tempat lain," katanya dalam pernyataan itu.
“Tindakan Taliban untuk memaksakan aturannya tidak dapat diterima dan bertentangan dengan klaimnya untuk mendukung penyelesaian yang dinegosiasikan dalam proses perdamaian Doha. Mereka menunjukkan ketidakpedulian terhadap kesejahteraan dan hak-hak warga sipil dan akan memperburuk krisis kemanusiaan negara ini.”
Penangkapan Sheberghan terjadi sehari setelah kepala departemen informasi media pemerintah Afghanistan ditembak mati di Kabul dalam serangan yang diklaim oleh Taliban.
Setelah upaya pembunuhan yang gagal terhadap menteri pertahanan negara itu pada hari Selasa, Taliban memperingatkan bahwa mereka sekarang menargetkan pejabat senior pemerintah sebagai pembalasan atas peningkatan serangan udara.
Taliban sudah menguasai sebagian besar pedesaan dan sekarang menantang pasukan pemerintah di ibu kota provinsi lainnya termasuk Herat, dekat perbatasan barat dengan Iran, dan Lashkar Gah dan Kandahar di selatan.
Dari Kunduz, aktivis Rasikh Maroof mengatakan kepada AFP melalui telepon pada hari Sabtu bahwa pertempuran berkecamuk semalam di pinggiran beberapa bagian kota, dengan Taliban tampaknya tidak dapat memperoleh terobosan yang signifikan.
Pasukan pemerintah "bertahan dengan serius", katanya, menggunakan serangan udara terhadap mortir dan senjata berat Taliban.
Pengambilalihan terakhir terjadi ketika PBB memperingatkan bahwa konflik tersebut dapat memasuki "fase yang lebih mematikan dan lebih merusak".
“Menyerang daerah perkotaan berarti dengan sengaja menimbulkan kerugian besar dan menyebabkan korban sipil yang besar,” Deborah Lyons, utusan khusus PBB untuk Afghanistan, mengatakan kepada Dewan Keamanan pada hari Jumat.
“Meskipun demikian, ancaman daerah perkotaan besar tampaknya menjadi keputusan strategis oleh Taliban, yang telah menerima kemungkinan pembantaian yang akan terjadi.”
Duta Besar Afghanistan untuk PBB Ghulam Isaczai mendesak Dewan Keamanan untuk bertindak "mencegah situasi bencana".
“Kami khawatir dengan laporan dan insiden pelanggaran berat hak asasi manusia oleh Taliban dan rekan teroris asing mereka di hampir separuh negara kami dan kami sangat prihatin dengan keselamatan dan keamanan orang-orang di kota-kota di bawah serangan Taliban,” katanya.
Ribuan pengunjuk rasa anti-pemerintah Thailand bentrok dengan polisi pada hari Sabtu, ketika mereka berdemonstrasi menentang kegagalan pemerintah untuk menangani wabah virus corona dan dampaknya terhadap ekonomi.
Pembom B-52 Stratofortress AS melancarkan serangan udara terhadap pasukan Taliban* (organisasi teroris, dilarang di Rusia) di ibu kota provinsi Jawzjan, Sheberghan, di Afghanistan utara, menimbulkan kerusakan signifikan pada gerilyawan, kata juru bicara kementerian pertahanan Afghanistan Fawad Aman. Sabtu.
"Pengumpulan Taliban ditargetkan oleh B-52 di kota #Shebergan, provinsi Jawzjan hari ini malam pukul 18:30 [14:00 GMT]. Para #teroris telah menderita banyak korban akibat #serangan udara Angkatan Udara AS," cuit Aman.
#Details: More than 200 terrorist Taliban were killed in #Cheberghan city after Air Forces targeted their gathering and hideouts today evening. A large amount of their weapons and ammunition and more than 100s of their vehicles were destroyed as a result of the airstrikes.
Sebelumnya pada hari itu, The Times melaporkan bahwa AS telah mengirim pembom B-52 dan pesawat tempur Spectre ke Afghanistan untuk menekan kemajuan teritorial Taliban di provinsi Kandahar, Herat, Lashkargah, dan Helmand.
Pada hari Sabtu, Taliban mengumumkan bahwa mereka merebut provinsi barat daya Nimruz dan provinsi utara Jawzjan. Ibu kota Nimruz, Zaranj, menjadi pusat provinsi pertama yang ditangkap gerakan teroris sejak 2016.
Afghanistan melihat lonjakan kekerasan sekarang karena Taliban telah meningkatkan serangan mereka setelah pasukan internasional memulai penarikan bertahap dari negara itu, yang dijadwalkan akan selesai pada 11 September. Penarikan itu ditetapkan dalam perjanjian yang ditandatangani oleh Taliban dan Amerika Serikat. Doha pada Februari 2020.
Ribuan pengunjuk rasa anti-pemerintah Thailand bentrok dengan polisi pada hari Sabtu, ketika mereka berdemonstrasi menentang kegagalan pemerintah untuk menangani wabah virus corona dan dampaknya terhadap ekonomi.
Sekitar seratus petugas polisi dengan perlengkapan anti huru hara menutup jalan dekat Monumen Kemenangan di ibu kota Bangkok dengan kontainer dan menggunakan meriam air, gas air mata, dan peluru karet untuk menghentikan pawai menuju Gedung Pemerintah, kantor Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha.
"Gas air mata dan peluru karet digunakan untuk mengendalikan massa. Tujuan kami adalah menjaga ketertiban," kata Krisana Pattanacharoen, juru bicara polisi, kepada wartawan.
Seorang pria bereaksi terhadap gas air mata saat bentrok dengan polisi dalam protes terhadap apa yang disebut demonstran sebagai kegagalan pemerintah dalam menangani wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Bangkok, Thailand, 7 Agustus 2021. REUTERS/Soe Zeya Tun
Para demonstran melemparkan bom pingpong, batu dan kelereng, tambahnya.
Puluhan pengunjuk rasa terlihat dibawa dengan sepeda motor dan ambulans. Pusat Medis Darurat Erawan mengatakan setidaknya dua warga sipil dan tiga petugas terluka.
Para demonstran melemparkan bom pingpong, batu dan kelereng, tambahnya.
Demonstran bereaksi terhadap gas air mata saat bentrok dengan polisi saat memprotes apa yang mereka sebut kegagalan pemerintah dalam menangani wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Bangkok, Thailand, 7 Agustus 2021. REUTERS/Soe Zeya Tun
"Kami ingin Prayuth mengundurkan diri karena orang-orang tidak mendapatkan vaksin," kata seorang pengunjuk rasa pria berusia 23 tahun, yang hanya menyebut nama depannya "Aom", karena takut akan akibatnya.
"Kami tidak punya pekerjaan dan penghasilan, jadi kami tidak punya pilihan selain protes."
Sekitar 6% dari populasi Thailand lebih dari 66 juta telah divaksinasi penuh dan sebagian besar negara termasuk Bangkok dikunci dengan jam malam. Pertemuan lebih dari lima orang saat ini dilarang.
Orang-orang mengendarai sepeda motor melewati gas air mata saat bentrok dengan polisi saat memprotes apa yang mereka sebut kegagalan pemerintah dalam menangani wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Bangkok, Thailand, 7 Agustus 2021. REUTERS/Soe Zeya Tun
Thailand melaporkan pada hari Sabtu rekor hampir 22.000 infeksi COVID-19 baru dalam satu hari dan kematian tertinggi, 212 kematian.