Setelah evaluasi selesai dilakukan, program subsidi dengan skema Buy The Service (BTS) Biskita Trans Pakuan di Kota Bogor kembali beroperasi seperti semula mulai Senin, 24 Januari 2022.
Sebelumnya sejak awal Januari 2022 operasional Biskita Trans Pakuan di Kota Bogor dihentikan sementara untuk dilakukan evaluasi. Keputusan tersebut dilakukan justru demi keberlangsungan kembali operasional Biskita Trans Pakuan.
“Selama penghentian sementara layanan Biskita Trans Pakuan, BPTJ terus berupaya mempercepat proses evaluasi supaya Biskita Trans Pakuan dapat segera kembali beroperasi untuk melayani masyarakat,” ujar Humas BPTJ Budi Rahardjo dalam keterangannya, hari Minggu, 23/01/2022.
Proses evaluasi awalnya diperkirakan butuh waktu kurang lebih satu bulan, namun ternyata prosesnya dapat berjalan lebih cepat. Semangat mempercepat evaluasi disebut karena tingginya antusiasme masyarakat Kota Bogor dalam memanfaatkan layanan angkutan umum massal gratis tersebut.
Skema BTS itu sendiri merupakan mekanisme subsidi yang relatif baru sehingga dalam pelaksanaannya masih membutuhkan berbagai penyempurnaan.
Layanan Biskita Trans Pakuan di Kota Bogor merupakan bagian dari program subsidi pengembangan angkutan umum massal perkotaan dari Pemerintah Pusat untuk wilayah Bodetabek.
Subsidi diberikan dalam bentuk skema BTS guna penyelenggaraan layanan angkutan umum massal perkotaan berbasis bus (Bus Rapid Transit/BRT) menggantikan angkutan umum perkotaan konvensional.
Kota Bogor terpilih sebagai pilot project BTS di Bodetabek, dimana soft launching layanan ini telah dilakukan sejak 2 November 2021 lalu. Secara keseluruhan terdapat 4 (empat) koridor layanan Biskita Trans Pakuan dengan jumlah armada bus sebanyak 49 unit.
“Data evaluasi menunjukkan pada tahun 2021 layanan Biskita Trans Pakuan sangat diminati masyarakat Bogor. Hal ini ditandai dengan tingginya load factor pada setiap koridor layanan tersebut,” ujarnya.
Untuk koridor Stasiun Bogor -Terminal Ciparigi yang diluncurkan pertama kali secara keseluruhan telah melayani penumpang sebanyak 163.594 orang.
Pada koridor ini load factor mencapai angka 69 persen.
Sementara untuk koridor dengan rute Parung Banteng – Air Mancur tercatat melayani penumpang sebanyak 81.978 orang dengan load factor sekitar 52 persen.
Selanjutnya untuk koridor Terminal Bubulak – Cidangiang secara keseluruhan telah dimanfaatkan sebanyak 33.433 penumpang.
Pada koridor ini, sepanjang pengoperasiannya pada tahun 2021 mencapai load factor sebesar 65 persen. Adapun total penumpang pada koridor dengan rute terpanjang, yakni dari
Terminal Bubulak hingga Ciawi, jumlah penumpangnya mencapai 55.799 orang. Untuk koridor ini memiliki load factor tertinggi di antara semua koridor, yaitu sebesar 119 persen.
Secara keseluruhan jumlah penumpang BISKITA Trans Pakuan sejak tanggal 2 November hingga 31 Desember 2021 di 4 koridor yang telah beroperasi telah melayani 334.804 penumpang dengan load factor mencapai rata-rata 68 persen.