Friday, 19 August 2016

Karakter Asli Bangsa Indonesia

Karakter Asli Bangsa Indonesia

Kita bongkar bedah 1965 ke belakang penelusuran kambium DASAR NEGARA sebagai alkuturasi proses sosial budaya piramidal untuk melihat karakter asli bangsa Indonesia kemaren dan hari ini.




Perjalanan bangsa dari titik proklamasi hingga hingar bingar di ibukota pada kulminasi 1965 dengan terburai pertumpahan darah anak bangsa tidak lepas dari doa yang terkabul dalam UUD1945 juga bagian dari jejak langkah Soekarno dan Hatta dalam pencarian sistim tatanegara yang bisa senapas dengan identitas bangsa.


Doa bangsa yang terkabul, apa?


Satu, menjaga tumpah darah tanah air Indonesia.


Karena doa itu sepanjang masa di seluruh pelosok tanah air hampir tiap hari terjadi pertumpahan darah, baik antar individu, kelompok, etnis, besar kecil, dengan aneka ragam latar belakangnya. Jadi tumpah darah menjadi doa yang selalu dijaga dan lestari.


Hanya sejenak reda, ibarat api dalam sekam, didepan manis dan santun, dibelakang sinis dan bengis. Seperti kumpulan hati - hati yang sakit yang akut, susah disembuhkan. Membikin gerak dituntun menurut nalar sakit hatinya.


Lihat era SBY, pernah hadir Megawati dalam upacara bendara setiap tanggal 17 Agustus?


Meski dalam permukaan luar, SBY berusaha menetralisir situasi itu dan berusaha berdamai dalam sikapnya seakan sedang berusaha membangun simpatik masyarakat luas. Benarkah ini atas keinginan dari dalam?


Lihat saja tahun kemaren, SBY pun melakukan yang sama, tidak pernah hadir, bahkan seakan sedang menginjak aturan, datang ke pacitan meminta pada pemda setempat, menjadikan beliau menjadi pemimpin upacara. Ini yang disebut bergerak menurut nalar sakit hatinya. Lain soal pemda pacitan yang mengundangnya. Namun kalau mengundangpun ini pelaggaran karena mantan Presiden itu harus ada di pusat.




Dan tahun ini lebih baik, SBY bersedia hadir dalam upacara HUT NKRI. Tapi ada tontonan yang benar - benar merusak nilai Kesatuan, orang no 1 dan 2 dengan jajarannya memakai busana daerah. Mereka lupa mereka itu mewakili publik semua budaya, itu yang disebut Republika. Harusnya sudah melebur dalam satu. Budaya dan kebudayaan itu milik daerah, biarkan itu menjadi kebanggaan daerah. Bukan sebaliknya membawa atribut daerah dalam sebuah event NASIONAL.


Itulah contoh kecil namun cukup besar lubangnya, lubang yang sanggup membuat semua penghuninya seisi tanah air terperosok. Melihat itu semua, ini memberi satu kesimpulan keinginan untuk membangun semua komponen bangsa agar dapat hidup beradab, itu jauh panggang dari api. Karena yang menonjol keakuannya.


Revolusi mental itu tidak bisa dibangun dengan doktrinasi, lihat hasil P4 doktrinasi karya Orde Baru, tidak melahirkan apa - apa selain menyuburkan nepotism dan kolusi. Wara - wiri kesana kemari memasarkan revolusi mental, yang nanti berujung sama dengan P4 Soeharto.


Karena hidup ini pasti, pasti hadiah dari perbuatan, benar dan atau salah. Dalam menggelar satu keinginan maka harus dibuat konsep, disusun tahapan kerja, dari mana mau kemana mulai dari mana sampai kemana, peralatan apa saja yang dibutuhkan dan lain sebagainya.


Sementara yang mereka lakukan apa yang ada diluar dijadikan kesempatan berkontribusi memasarkan revolusi mental ala PDI-P. Jadi budak permainan situasi.


Budak permainan situasi ini ada korelasi dengan doa bangsa yang lainnya, yaitu politik bebas aktif atau non blok. Ini yang membikin abu - abu, membuat sikap banci, tidak gentle, tidak berani memposisikan diri dimana.


Boleh saja dengan politik bebas aktif atau non blok, itu juga menunjukkan posisi. Posisi netral. Namun tetap saja menunjukan tidak jelas posisinya. Sama dengan mengingkari peta politik dunia. Ujungnya jadi mainan barat dan timur.


Bukan hanya itu, maka dari karakter yang terbentuk dari doa bangsa itu, mereka ujudkan dalam dasar negara. Negara Kesatuan tapi didalamnya ada persatuan, sila ke - 3.


Kesatuan bermuara pada teori komunis yang unitaris sedangkan persatuan dari teori individual yang liberal.


Jadi berbagai rumusan yang dibangun diambil dari sampah kebudayaan. Dan dari sampah ini juga kerjaannya tidak produktif yakni main - main dengan sampah didaur ulang. Menurut mereka itu produktif dan kreatif. Begitulah pola pikir karakter bangsa.


Karakter itu yang telah membentuk budaya gemar membaca dan menulis kata mutiara, kata bijak. Seperti pujangga. Pujangga itu mahluk yang tergerus oleh perlombaaan pembangunan peradaban.


Ini resultansi karakter yang dibentuk oleh doa bangsa yang tiap tahun mereka senandungkan.


Keluar dari situasi ini bukan tidak bisa. Hanya bisa diujudkan oleh mereka yang benar - benar tulus ingin mengangkat semua komponen bangsa dari sabang sampai meraoke, dari permukaan kumuh hingga pedalaman, menjadi manusia bermartabat, sejahtera dan damai.


Salam sejahtera penuh berkah dan keselamatan !










Thursday, 18 August 2016

POLISI Brasil Menangkap Ketua EOC

POLISI Brasil Menangkap Ketua EOC
Reservasi
Tiket Pesawat, Hotel, KA dan Event
AHADP
Agent Tiket Resmi Partner TiketDotCom



Konstalasi Politik Jelang PilGub DKI 2017Agustusan: Refleksi Penghambat Kemajuansegera dapatkanToday RRC The Great Leaf Forward Effect Jasa Payroll Sistim Akuntansi Dan Penggajian
Hari ini petinggi Dewan Olimpiade Eropa yang juga ketua Olimpiade Irlandi, Patrick Hickey ditangkap kepolisian Brasil di Rio. Tepat bertepatan pasangan ganda campuran Liliana Natsir dan Tantowi Yahya meraih medali emas.

Selamat buat Tantowi!

Selamat Buat Liliana!

Sial buat Patrick, akhirnya setelah bertahun - tahun bisa lolos sekarang kena deh. Ini buah dari kerja Ketua Umum Thomas Batch bekerjasama dengan FBI. Dalam Rangka apa?

Patrick ditangkap dengan tuduhan telah menjualan tiket gelap Olimpiade, seperti dilansir media Brasil. Berdasarkan berita tersebut Patrick diduga telah menjual 800 tiket.




Penangkapan Hickey berdasarkan penelusuran setelah sebelumnya Kevin James Mallo masuk dalam DPO kepolisian Brasil. Dalam rangka apa?

Ini bukan hal yang baru prilaku kriminal terjadi pada sebagian besar yang memegang organisasi non profit. Bayangkan saja orang tertarik menduduki jabatan pada satu organisasi non profit. Apa tidak ada faktor besar yang melatar belakanginya?

Semakin berani satu perbuatan menyimpang sama dengan tekanan makin tinggi. Sama kaya orang kebelet pipis, dimana saja bisa buang air jika tidak ada toilet atau toilet penuh orang.

Satu pertanda yang tidak bisa lagi ditutupi adalah situasi ekonomi kini kian memburuk sejak era pasca perang dingin. Somalia, alshabaab, kaki tangan USA,terus mengalihkan situasi. Begitu dengan isis di Irak, Syria dan Lybia.



mailto:ahmad.hanafiah33@gmail.com

Informasi detail, dapat dihubungi di :







USD
  
IDR






Tuesday, 16 August 2016

Keseleo Pengangkatan Menteri ESDM

Keseleo Pengangkatan Menteri ESDM
Reservasi
Tiket Pesawat, Hotel, KA dan Event
AHADP
Agent Tiket Resmi Partner TiketDotCom



Konstalasi Politik Jelang PilGub DKI 2017Agustusan: Refleksi Penghambat Kemajuansegera dapatkanToday RRC The Great Leaf Forward Effect PERETASAN MOBILE SELULAR OLEH INTELEJEN DUNIAJasa Payroll Sistim Akuntansi Dan Penggajian

Hari ini resmi Menteri ESDM diberhentikan dengan hormat. Jabatan tercepat, setelah mencuat kepermukaan status dwi kewargegaraan. Seharian udara diisi issue ini.

Sebelumnya upaya berkelid sudah dilakukan pihak penyelenggara negara, merangkai kata mencoba membela menteri esdm yang baru tersebut.

Yasonna berkoar - koar seperti biasa coba membela. Kemudian Pratikno, sekretaris negara dijadikan bamper kesalahan seseorang. Yang selalu sok pahlawan, yang sekarang jadi menko maritim, seperti biasa ikut - ikutan bahkan gemar menakut - nakuti yang coba mengganggu keputusan yang sudah ditetapkan.

Ini bukan pertama kali bikin kesalahan. Sudah sering. Dan yang memprihatinkan respon pemerintah dalam pernyataannya seperti tong kosong bunyi nyaringnya, tidak berbobot kalam. Potret management dan administrasi yang amburadul.




Arcandra mendapat getah dari sistem yang amburadul. Bukan Arcandra yang meminta tapi bukankah Arcanda diminta seperti penjelasan Pratikno?

Lalu kenapa dipulangkan?

Ini sistim bernegara atau main - main?

Dari sudut hukum Arcandra tentu orang yang paling dirugikan secara moril. Moril yang dirusak oleh orang - orang dari hasil bentukan sistem pemilu yang berlaku sekarang. Membuat negeri ini diisi oleh orang - orang sangat tidak berkompeten. Ketenaran menjadi harga mati.

Berbagai hal kesalahan yang mencuat selalu mereka ( pihak pemerintah ) merespon dengan pernyataan - pernyataan yang menunjukkan kualitas mereka. Mereka berpikir masyarakat itu semua bodoh, gagap hukum dan mudah dikelabui.

Kemudian mencoba bersolek dengan mencuatkan seorang remaja asal depok yang ditangguhkan ikut paskibraka 17 agustus besok karena masalah status kewargaanegaraannya.

Ini sangat jelas, tidak jelas pegangan. Efeknya ada saja yang jadi korban mainan dari sikap main - main. Ini bukan masalah sepele, bagaimana nanti dengan yang tidak terlihat. Misalkan pengelolaan duit pajak, bagaimana?

Karena ini salah satu yang paling fundamental sebagai supply kambium pembangunan.

Dan yang terpokok dari semua ini adalah SDM. Sebagai penopang pembangunan. SDM rapuh negara pun rapuh. Masalah ini erat kaitannya atau berkorelasi dengan khitah pendidikan.

Yang unik dari ini semua yang membikin negara ini diisi oleh orang - orang yang tidak berkompeten adalah mereka pisahkan persoalan etika dan hukum.

Yang untuk masalah itu akan dikupas dalam judul " Etika dan Hukum".



mailto:ahmad.hanafiah33@gmail.com

Informasi detail, dapat dihubungi di :







USD
  
IDR