Monday, 28 August 2017

SEA GAMES Minim Minat Penonton

SEA GAMES Minim Minat Penonton

Minimnya minat orang Indonesia terhadap pesta olahraga SEA GAMES 2017, tentu ini menyedihkan. Itu pula terjadi di SEA GAMES sebelumnya. Ini bisa dilihat secara jumlah penonton video youtube terutama diajang yang menjadi ajang favorit, yakni sepakbola dan badminton, tidak sampai 1 juta penonton.



Minim minat tentu tidak ada hubungan dengan hasil prestasi duta - duta bangsa yang berlaga, namun setidaknya ini memberikan gambaran situasi sebenarnya pada kondisi bangsa. Prestasi selalu terikat erat pada pelatihan pembinaan, dan pemicunya bisa dari dukungan suporter dan dana yang berkesinambungan.


Sampai dengan hari ini Indonesia masih di peringkat 5, sama dengan SEA GAMES sebelumnya. Ini terjadi sejak masa reformasi. Berbeda dengan Era ORBA, dimana Indonesia selalu juara umum. Republik Indonesia menjadi kekuatan olahraga bersama kerajaan Thailand. Dan Thailand sampai dengan hari ini masih berjaya sebagai kekuatan olahraga asia.



Kenyataan ini menjadi data sebenarnya terhadap potret ekonomi, sosial politik Indonesia. Sehingga berbagai media komunikasi dan promosi tidak lebih sosialisasi yang sifatnya bombastis belaka. Dan pemberitaan updates di setiap media main stream jadi seperti membuang rasa kagak enak saja. Tidak diliput entar disangka kagak nasionalis. Disiarkan juga ini menyangkut persoalan mengangkat ratting cpm dan rvm, karena hampir semua media informasi digital sebagai arus pokoknya.


Berkaca dari ini, tentu ada sesuatu yang salah dengan platform pembinaan atlit, khusus pada grand design. Dan yang sangat disayangkan adalah gampang mengumbar janji muluk. Mereka tidak menyadari jika janji - janji bonus itu menjadi salah satu faktor yang menentukan pada rotasi generasi. Hal lain janji - janji itu menjadi penegas pada persoalan grand desain.


Tanpa mengurangi rasa hormat pada duta - duta bangsa yang sedang berjuang mengharumkan nama bangsa, juga terima kasih yang sebesar - besarnya pada para atlit yang telah usai berlaga. Sedikit ingin menyampaikan, bahwa salah satu faktor yang membuat prestasi menduduki peringkat 5 adalah masalah ekonomi. Kemiskinan jadi persoalan yang tidak pernah diselesaikan. Sedangkan kesenjangan hanyalah efek samping saja dari persoalan grand desain.


Di pesta olah raga mana pun di dunia, negara - negara maju dan hampir semua negara mengirim atlit - atlit terbaiknya. Tentu ini ada alasan mendasar. Sebab kalau dilihat sisi anggaran dan pendanaan jumlahnya itu tidaklah sedikit. Bahkan tidak ada profit dari anggaran yang dikeluarkan. Artinya alasan mendasar adalah benefit bukan profit, hal lain adalah sebagai iconic kebanggaan sebuah bangsa yang kelak mendatangkan devisa lebih besar lagi dari sumber kekayaan alam dan manusia yang ada, terutama dalam persaingan global perdagangan Internasional.


Terakhir, for you just info, tadi Tim Voli putri Indonesia berhasil menyumbangkan medali perak. Selamat buat mojang - mojang tim voli SEA GAMES 2017. Selamat buat;


    Tim voli putri Indonesia
  1. Aprilia S. Manganang (Alko)
  2. Novia Andriyanti (Pertamina)
  3. Megawati Hangestri P. (Bank Jatim)
  4. Wilda S. N. Sugandi (Tectona)
  5. Asih Titi Pangestuti (Bank Jatim)
  6. Putri Andya Agustina (Wahana)
  7. Nandita Ayu Salsabila (Bharata)
  8. Arsela Nuari Purnama (Popsivo)
  9. Tri Retno Mutiara (Wahana)
  10. Yolana Betha Pangestika (Elektrik)
  11. Berlian Marsheilla (Elektrik)
  12. Yolla Yuliana (Alko)
  13. Hany Budiarti (TNI AU)
  14. Wahida Muntaza Arifin (Wahana)

No comments: