Assalaamu'alaikum warrahmatullahi wabarakaatuhu
Alhamdulillahi rabbil'aalamiin
Lailatul Qadr, setiap bulan Ramadhan umat Islam sangat menantikan dapat menyaksikan Lailatul Qadr. Dalam surat Qadar, ALLAH menjelaskan tentang Lailatul Qadr, bahkan dalam surat itu dipertegas ALLAH dengan pertanyaan "Apa itu Lailatul Qadr?" pada ayat kedua. "Khairun min alfi syahri", malam yang lebih indah, lebih baik dari malam seribu bulan. Dari terjemahan disana dengan mengartikan lebih baik dari seribu bulan, ini malam mengkaburkan keindahannya. Kenapa demikian?
Kita lihat secara bahasa pada kata "sahrun" pada kata majemuk "alfi syahrin". Secara bahasa arti syahri ada beberapa pilihan kata berdasarkan kamus almunawwir maupun almunjid, yakni;
- Kata penunjuk waktu, arti bulan dalam satu 29 1/2 hari.
- termahsyur, populer, kemegahan
- keputusan, penetapan, ketetapan
Jika diartikan menunjuk waktu, satu bulan, 1000 bulan. Lalu diartikan lebih baik dari seribu bulan. Ini tidak menancapkan logika, tentang "angjalnahu", "KAMI (ALLAH) telah menurunkan Satu ILMU (AlQuran)". Artinya bagaimana bisa merasakan keistimewaannya tentang malam lailatul qadar jika diartikan dengan "seribu bulan". Sedangkan AlQuran itu sendiri adalah, wahyan, wahyu, ilmu. Jangankan seribu bulan, seminggu saja sulit membedakan kehebatan indahnya malam. Jadi kurang mengena jika diartikan lebih indah dari seribu bulan.
Jika diartikan kemasyuhran, kepopuleran, kemegahan, lalu kaitkan itu pada isinya, yakni teori, blueprint atau karya, yang membuatnya menjadi populer, megah, masyhur. Dan pada ujungnya, dari semua itu, dapat dikatakan dalam sebuah peradaban dengan keindahan benda kebudayaan dan peradabaannya, maka semua tegaknya peradaban diatas satu konsep. Lalu konsep mana yang paling indah hasilnya?
Kemudian ini hubungkan dengan 1000 bulan, dalam hitungan hijriyyah, sama dengan dibulatkan menjadi satu abad. Satu abad peradaban dilahirkan dari satu konsepsi, blueprint atau gagasan. Bandingkan dengan AlQuran sebagai satu konsepsi, satu blueprint peradaban. Maka ALLAH menegaskan, AlQuran sebagai satu konsepsi lebih indah dari karya para teknokrat, blueprint yahudi, gagasan siapa pun dalam satu abad.
Kemudian dalam rangka "taqtumuunal haq", untuk menghilangkan kemegahan hasil dari satu konsepsi AlQuran, maka oleh Yahudi dibikin keseragaman makna menjadi "seribu bulan" saja, lebih indah dari seribu bulan. Dengan begitu tidak ada lagi keindahannya, tidak ada lagi alQuran sebagai satu konsepsi. Dengan begitu tidak akan ada lagi orang menggali alQuran sebagai satu sistim hidup yang paling indah. Semua orang didorong oleh yahudi untuk lebih mencintai teori hidup dari plato, socrates dan aristoteles dengan turunannya marxism dan lain - lain.
Kerja Yahudi ini berhasil, hingga semua orang lebih memilih teori dari barat dan timur. Sedangkan alQuran hanya sekedar jadi pujaan tanpa pernah diaktualisasikan. Kalau pun diaktualisasikan, dominan pada gerak meta fisika (di lambung angan).
Padahal semua teori hidup, baik yang datang dari barat, timur, utara dan selatan bermuara pada Wahyu ALLAH yang kemudian mereka robek - robek, dari robekan itu mereka seolah telah menemukan sebuah gagasan hidup. Lihat pembuktian alQuran pada surat Qadr hubungkan dengan s. Anam 91-92.
١.ﺇِﻧَّﺎ ﺃَﻧﺰَﻟْﻨَﺎﻩُ ﻓِﻲ ﻟَﻴْﻠَﺔِ ﺍﻟْﻘَﺪْﺭِِِ
٢.ﻭَﻣَﺎ ﺃَﺩْﺭَﺍﻙَ ﻣَﺎ ﻟَﻴْﻠَﺔُ ﺍﻟْﻘَﺪْﺭِ
٣.ﻟَﻴْﻠَﺔُ ﺍﻟْﻘَﺪْﺭِ ﺧَﻴْﺮٌ ﻣِّﻦْ ﺃَﻟْﻒِ ﺷَﻬْﺮٍ
٤.ﺗَﻨَﺰَّﻝُ ﺍﻟْﻤَﻠَﺎﺋِﻜَﺔُ ﻭَﺍﻟﺮُّﻭﺡُ ﻓِﻴﻬَﺎ ﺑِﺈِﺫْﻥِ ﺭَﺑِّﻬِﻢ ﻣِّﻦ ﻛُﻞِّ ﺃَﻣْﺮٍ
٥.ﺳَﻠَﺎﻡٌ ﻫِﻲَ ﺣَﺘَّﻰٰ ﻣَﻄْﻠَﻊِ ﺍﻟْﻔَﺠْﺮِ
(شورة القدر)
"وَمَا قَدَرُأ اللّهَ حَقّ قَدْرَهِ اَذْقَالُواْ مَااَنْزَلَ اللّهُ عَلَى بَشَرٍ مَنْشَيْءٍ قُلْ مَنْ اَمْزَلَ الْكِتَابِ الَّذِى جَاءَ بَهَ مُوْسَى نُوْرًا وَهُدًى لِلنَّاسِ نَجْعَلُوْنَهُ قَرَاطَبْسَ تُبْدُونَهَا وَتُحفُوْنَ كَقِبْرًا وَعَلِّمْ"تُمْ مَّا لَمْ تَعْلَمُوت أَنْتُمْ وَلَا ءَابَاؤُكُمْ قُلِ اللّهُ ثُمَّ ذَرْهُمْ فِى حَوْضَهِمْ يَلْعَبُونْ"
(سُُورَةُ الْأَمْعَامِ؛٩١)
"وَهَاذَا كِتَابٌ أَنْزَلْنَاهُ مُبَارَكٌ مُّصَدِّقالَّذِى بَبْنَ يَدَيْهِ وَلِتُمْذِرَ أَمَّ الْقُرَى وَمَنْ حَوْلَهَ وَالَّذِبْنَ يُؤْمِنُوْنَ بِالْأَخِرَوِ بَؤْمِنُو لِهِ وَهُمْ عَلَى صَلَاتِهِمْ يُحَافِظُزْنَ"
(سُُورَةُ الْأَمْعَامِ؛٩٢)
Berdasarkan pembuktian surat alQuran diatas, bahwa tidak ada satu konsepsi hidup yang lebih indah dibanding alQuran. Dan semua konsepsi hidup diluar alQuran adalah hasil nyolong dari alQuran, teori colongan.
Pembahasan tentang "Lailatul Qadr" ini tidak membahas tentang malam genap malam ganjil, kondisi saat malam Lailatul Qadr. Tentang ini sudah cukup jelas dari berbagai hadits.
Bagaimana Anda yang ingin bisa merasakan malam "Lailatul Qadr" sementara Anda hanya menantikan malam "Lailatul Qadr"??
"Lailatul Qadr" adalah waktu "Nuzulul Quran", malam rancang bangun kehidupan mulia. Malam di mana Malaikat memudahkan jalan bagi orang - orang yang sungguh - sungguh mau hidup dengan ILMU ALLAH, yakni AlQuraanulkariim.
Sudah hampir setengah jalan di bulan Ramadhan ini kita menjalankan ibadah Shaum, semoga masih diberikan nafas untuk dapat menyelesaikan ibadah shaum, dan diberi nafas untuk hidup bermanfaat bagi segenap manusia dan alam semesta dan mengabdi pada Sang pencipta ALLAHURABBI.
Demikian tentang "Nuzulul Qur-an". Semoga ini bermanfaat bagi penulis dan keluarga.
"Berbuatlah di dunia (berkarya) seolah - olah akan hidup seribu tahun.
Berbuatlah untuk akhirat (ibadah) seolah - olah akan mati esok"
Walhamdulillahi rabbil'aalamiin
billahittaufiq wal hidaayah
Wassalaamu'alaikum warrahmatullaahi wabarakaatuhu
No comments:
Post a Comment