Saturday, 21 May 2022

Gazprom mengkonfirmasi penghentian pasokan gas alam Rusia ke Finlandia

Gazprom mengkonfirmasi penghentian pasokan gas alam Rusia ke Finlandia

Gazprom mengkonfirmasi penghentian pasokan gas alam Rusia ke Finlandia


©Dmitriy Feoktistov/TASS






Raksasa energi Rusia Gazprom mengkonfirmasi penghentian pengiriman gas alam ke Finlandia setelah perusahaan Finlandia Gasum gagal membayar dalam rubel untuk pasokan sebelumnya, kata perusahaan Rusia dalam sebuah pernyataan pada hari Sabtu.







"Gazprom telah memutus pasokan gasnya ke Gasum (Finlandia) karena kegagalan yang terakhir untuk membayar pengiriman gas dalam rubel," bunyi pernyataan itu. "Sampai akhir hari kerja pada 20 Mei, Ekspor Gazprom tidak menerima pembayaran dari Gasum untuk pengiriman gas pada bulan April sesuai dengan perintah presiden (Rusia) ..."


Perusahaan Rusia itu juga menyatakan telah mengirimkan 1,49 miliar meter kubik gas alam ke Finlandia pada tahun 2021, atau setara dengan 67% dari total volume gas alam yang dipasok ke negara ini tahun lalu.


Perusahaan gas milik negara Finlandia Gasgrid Finland mengumumkan sebelumnya pada hari Sabtu bahwa pasokan gas alam Rusia ke negara itu telah dihentikan.


"Pasokan gas melalui pintu masuk Imatra telah dihentikan pada 21 Mei 2022," kata perusahaan Finlandia itu dalam sebuah pernyataan.


"Jumlah gas yang dibutuhkan pasar gas Finlandia diimpor ke sistem gas Finlandia melalui entry point Balticconnector sesuai dengan nominasi yang dibuat oleh pihak pasar," bunyi pernyataan tersebut.


Perusahaan Finlandia Gasum mengatakan dalam sebuah pernyataan awal pekan ini bahwa mereka tidak menerima persyaratan Ekspor Gazprom untuk beralih ke pembayaran rubel dan akibatnya tidak akan melakukan pembayaran dalam rubel atau di bawah pengaturan pembayaran yang diusulkan Gazprom Export.


Ekspor Gazprom Rusia mengumumkan pada hari Jumat bahwa Gasum juga gagal membayar pengiriman gas alam pada bulan April.


Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan pada 23 Maret bahwa negara-negara yang tidak bersahabat harus membayar gas Rusia dalam rubel, dengan mengatakan bahwa Moskow akan menolak untuk menerima pembayaran berdasarkan kontrak gas dengan negara-negara tersebut dalam mata uang 'berkompromi', terutama yang berarti dolar dan euro.

No comments: