Sebanyak 280 siswa dari 43 SMA/SMK dan yang sederajat dari wilayah Jakarta, Tangerang Selatan, Bekasi, dan Bogor, mengikuti Jambore Siswa Pencinta Alam (Sispala) 2023 yang diselenggarakan di Ekowisata Mangrove PIK Pluit, Jakarta Utara.
Acara yang bertema ‘Membangun Karakter Bersama Alam” ini, berlangsung pada 28-30 Juli 2023, dan dibuka oleh Wakil Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Sarjoko, mewakili Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono.
Pembukaan Jambore oleh Sarjoko diawali dengan apel Sispala di lapangan Ekowisata Mangrove PIK, Pluit, Jumat (28/7). Apel ini antara lain diisi dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, pembacaan Pancasila, dan pembacaan Ikrar Sispala.
“Kami memberikan apresiasi yang luar biasa (atas terselenggaranya acara ini). Ini sesuatu yang harus dimulai dari kita, karena menjaga dan melestarikan alam tidak bisa diserahkan sepenuhnya kepada negara, kepada pemerintah, tetapi bagaimana semua unsur masyarakat, di mana semua stakeholder mengambil peran sesuai kemampuan masing-masing,” kata Sarjoko, hari Sabtu, 29/07/2023.
Dalam amanatnya, Sarjoko menekankan tentang bagaimana semua unsur masyarakat dan semua stakeholder mengambil peran sesuai kemampuan masing-masing dalam menjaga lingkungan.
Dia mengingatkan soal kegaduhan di media sosial tentang penurunan kualitas udara, dan tentang pentingnya setiap orang untuk berpartisipasi agar kualitas udara tetap baik. Termasuk juga, mencegah terjadinya pencemaran air, dan menjaga kelestarian keragaman hayati.
"Peran inilah yang diambil Sispala dengan kegiatan Jambore ini, dan Sispala ini sudah bertahun-tahun eksis untuk menjaga lingkungan sesuai dengan kemampuannya," kata Sarjoko.
Sejumlah kegiatan telah disiapkan sepanjang acara ini digelar. Kegiatan dibagi dalam empat sesi seminar dan kegiatan simulasi di hari terakhir.
Sementara itu, Ketua Forum Alumni Sispala Jakarta (Fasta) Adji Rimbawan mengatakan, Sispala merupakan kegiatan ekstrakurikuler yang positif di sekolah-sekolah, namun termasuk kegiatan yang berisiko, sehingga perlu didampingi.
"Jambore ini bertujuan selain untuk mempererat silaturahmi agar dapat saling membantu, juga untuk memberikan pelatihan, peningkatan wawasan tentang Sispala atas dasar tata kelola kegiatan yang sesuai tujuan pendidikan sekolah," katanya.
Selain itu, kata Adji, Jambore ini juga bertujuan untuk memberikan pandangan, wawasan dan pemahaman kepada siswa, alumni, dan pihak sekolah tentang kegiatan alam bebas yang baik dan berkarakter.
Acara digelar pada hari Jumat, 28/07/2023 hingga hari Minggu, 30/07/2023, ada sejumlah kegiatan yang diagendakan, yang dibagi dalam empat sesi.
Sesi I: Seminar Pendidikan dengan materi “Peran Kelahiran Remaja dalam Konteks Pembangunan Manusia”. Sesi ini diselenggarakan Jumat (28/7/2023) pukul 15:30 – 16:30 WIB dengan narasumber dari Direktorat Bina Ketahanan Remaja BKKBN Pusat.
Sesi II: Karir di Wisata Petualang dengan materi “Potensi Karir di Kegiatan Wisata Petualang”. Sesi ini diselenggarakan Jumat (28/7/2023) pukul 16:30 – 17:30 WIB dengan narasumber dari Asosiasi Pemandu Gunung Indonesia DKI Jakarta.
Pada sesi ini terdapat dua seminar. Seminar yang kedua bertajuk “Kebijakan Pemerintah dalam Pembentukan Karakter Kaum Muda” dengan narasumber Dinas pendidikan DKI Jakarta. Seminar ini diselenggarakan hari Jumat, 28/07/2023, pukul 19:30 – 20:30 WIB.
Sesi III: Sosiologi Pedesaan dengan materi “Pemahaman Kearifan Lokal Kawasan Petualangan” dengan narasumber Reiza Patters dan Vita Cecilia. Sesi ini diselenggarakan Jumat (28/7/2023) pukul 20:30 – 21:30 WIB.
Usai seminar, acara dilanjutkan dengan hiburan musik dan pengarahan kegiatan pada pukul 21:30-22:00 WIB.
Sesi IV dimulai Sabtu (20/7/2023) pukul 08:30 – 09:00 WIB dengan seminar bertajuk “Gerakan Waspada Bencana” dengan narasumber dari BPBD DKI Jakarta.
Setelah itu, hingga Minggu (30/7/2023) yang merupakan hari terakhir Jambore, peserta akan menjalani serangkaian kegiatan yang berkaitan langsung dengan alam, seperti water rescue, PPGD dan coaching clinic orienteering, kayak, snake Handling/animal rescue, malam keakraban, atraksi seni budaya, dan pengenalan olahraga air.
Ketua FASTA Adji Rimbawan mengatakan, Sispala merupakan kegiatan ekstrakurikuler (Ekskul) yang positif di sekolah-sekolah, namun termasuk kegiatan yang berisiko, sehingga perlu didampingi.
“Nah, Jambore ini bertujuan selain untuk mempererat silaturahmi agar dapat saling membantu, juga untuk memberikan pelatihan, peningkatan dan wawasan pemahaman tentang Sispala atas dasar tata kelola kegiatan kepecintaalaman yang sesuai tujuan pendidikan sekolah, serta berkegiatan yang aman, nyaman dan mempunyai muatan pembangunan karakter dan nilai edukasi,” kata Adji.
Selain itu, kata Adji, Jambore ini juga bertujuan untuk memberikan pandangan, wawasan dan pemahaman kepada siswa, alumni dan pihak sekolah tentang kegiatan alam bebas yang baik dan berkarakter.
Salah seorang peserta Jambore, Nima Syagina Rapati, siswa SMAN 28 Jakarta dengan Sispala bernama Ural 28, mengatakan, ia berminat untuk mengikuti kegiatan ini karena Jambore ini selain mencintai alam, juga karena Jambore ini dapat dijadikan sebagai wadah bersilaturahmi dengan Sispala-Sispala lain.
“Kami rasa Jambore ini juga dapat dijadikan sebagai motivasi dan evaluasi pelaksanaan kegiatan-kegiatan Ural dan bagaimana kami dapat membandingkan kegiatan Ural dengan Sispala-Sispala lainnya,” kata dia.
Gima berharap, ke depannya, setelah Jambore ini, Sispala Ural 28 dengan Sispala lainnya guna meningkatkan kegiatan-kegiatan yang terkait dengan alam, seperti penanaman mangrove dan lainnya.
CTES Elog Bimbel - Daftar bimbel Tes SMAKBO
CTES Elog Bimbel - Daftar bimbel UTBK SNBT
No comments:
Post a Comment