Badan Geologi mengungkapkan Gunung Gede, Jawa Barat, saat ini berstatus aktif di Level I (Normal) walau ada peningkatan kegempaan vulkanik, sehingga masyarakat diimbau untuk tetap tenang.
Berdasarkan data Badan Geologi, aktivitas Gunung Gede meningkat sejak 1 April 2025 hingga Kamis ini yang tercatat ada 47 gempa vulkanik dalam, satu kali gempa tektonik lokal, dan satu kali gempa tektonik jauh.
"Gunung Gede belum meletus, saat ini (memang) tercatat adanya peningkatan aktivitas kegempaan vulkanik, namun belum ada erupsi dan statusnya masih di Level I. Kondisi ini masih terus kami pantau secara intensif," kata Kepala Badan Geologi M Wafid pada ANTARA dalam pesan singkat di Bandung, Kamis.
Masyarakat diimbau tetap tenang, meski dalam beberapa hari termasuk pada Kamis ini tercatat ada beberapa gempa dalam skala kecil yang tercatat di wilayah Kabupaten Bandung, Cianjur, dan Sukabumi, karena menurut dia gempa ini belum menunjukkan keterkaitan dengan aktivitas Gunung Gede.
Masyarakat diimbau tidak terpancing dengan informasi yang tak dapat dipertanggungjawabkan terkait aktivitas Gunung Gede, dan selalu mengikuti arahan dari otoritas terkait serta update resmi dari Badan Geologi dan PVMBG.
Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) sudah memperpanjang penutupan jalur pendakian hingga 7 April 2025, karena terjadi peningkatan gempa vulkanik Gunung Gede yang berpotensi menimbulkan letusan freatik atau embusan gas gunung api.
Masyarakat di kaki Gunung Gede juga diharapkan untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan serta tidak menuruni, mendekati, dan bermalam dalam radius 600 meter dari Kawah Wadon, karena Gunung Gede meski belum meletus, tetapi berpotensi mengeluarkan gas gunung api yang berbahaya terutama dalam radius 600 meter dari Kawah Wadon tersebut.
Jalur Pendakian Ditutup
Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid, menjelaskan lonjakan kegempaan ini cukup signifikan dibandingkan kondisi sebelumnya
“Pada tanggal 1 April 2024, dalam rentang pukul 00.00 hingga 06.00 WIB, terjadi peningkatan gempa vulkanik dalam hingga mencapai 21 kejadian. Sebagai perbandingan, rata-rata kejadian gempa vulkanik dalam di Gunung Gede selama periode 1-31 Maret 2024 hanya berkisar 0-1 kali per hari,” kata Wafid, dikutip dari laman ESDM, Selasa (1/4). Meski demikian, status Gunung Gede masih berada di Level I (Normal).
Sehubungan dengan peningkatan aktivitas vulkanik ini, pihak Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) memutuskan untuk menutup sementara jalur pendakian. Keputusan ini tertuang dalam surat edaran SE.18 Tahun 2025 yang ditandatangani Kepala Balai Besar TNGGP, Ahdi Nurul Hadi.
No comments:
Post a Comment