Di beberapa negara di Eropa dan AS, pembukaan sekolah kembali masih menjadi perdebatan. Sedangkan di Indonesia seolah sudah percaya diri dengan Sekolah online yang mengabaikan asas pendidikan dan perkembangan fisik serta mental.
Mereka dalam membuat kebijakan mencari jalan pintas bukan mencari jalan, bagaimana dan dengan cara apa yang bisa dilakukan agar anak - anak tetap dapat kembali sekolah dengan aman. Agar perkembangan mereka secara fisik dan mental berjalan alamiah.
Sebelum pandemi, ada sebagian besar anak - anak terutama yang tinggal di perumahan jarang bersosialisasi dengan lingkungannya, tempat mereka bersosialisasi satu - satunya adalah lingkungan sekolah. Dan sejak pandemi sekolah ditutup maka tidak ada lagi arena mereka untuk bersosialisasi.
Sekarang ini solusi yang diberikan dalam penyelamatan anak - anak dari kemungkinan terinfeksi virus lebih kepada membunuh perkembangan fisik dan mentalnya. Secara keseluruhan jika ini berlangsung lama maka akan melahirkan anak yang tidak paham mana yang pantas dan mana yang tidak pantas untuk dirinya.
Baca juga: Serangan Steve Bannon Terhadap Beijing Sebagai Proteksi Bill Gates Dan Faucy.
Baca juga: Perjalanan Panjang Kriminal Dr. Faucy.
Jadi bukan persoalan anak tahu baik dan buruk, salah dan benar, karena secara teoritis itu bisa diberikan dalam materi pembelajaran. Namun pemahaman masalah baik dan buruk, benar dan salah ada pada sikap yaitu tahu mana yang pantas dan mana yang tidak pantas untuknya.
Lebih jauh lagi dari persoalan fundamental perkembangan fisik dan mental, mana yang pantas dan mana yang tidak pantas adalah mereka kehilangan esensi beretika dalam bersosialisasi.
Sedangkan dari materi online/sekolah online dengan perangkat media digital ini akan berdampak besar pada kesehatan fisiknya. Anak - anak dan remaja bukanlah orang dewasa. Dimana dengan keterbatasan energi kegiatan komunikasi secara online mungkin menarik bagi orang dewasa. Dan itu berbahaya bagi anak- anak karena mereka orang yang paling mengabaikan kesehatan dan itu yang akan menggerus perkembangannya.
Ditengah hiruk pikuk pro kontra pembukaan kembali sekolah, justru datang dari asosiasi dokter jerman, yang menekankan pembukaan kembali sekolah "dengan cara apa pun mereka perlu kembali ke sekolah".