Monday 27 July 2020

Menteri Luar Negeri Jerman Berbicara Menolak Rusia masuk di G7

Menteri Luar Negeri Jerman Berbicara Menolak Rusia masuk di G7




MOSCOW - Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas mengatakan bahwa Rusia tidak dapat dimasukkan kembali ke dalam format G7 sampai krisis Ukraina diselesaikan.




"Alasan untuk mengecualikan Rusia dari daftar (G8) adalah aneksasi Krimea dan intervensi di timur Ukraina. Sampai kita menyelesaikan masalah ini, saya tidak melihat kemungkinan [untuk memasukkan Rusia dalam format]", Maas mengatakan dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Rheinische Post.


Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan keinginan untuk mengadakan pertemuan G7 berikutnya dalam format yang diperpanjang, mengundang para pemimpin Rusia, Australia, Korea Selatan, dan India ke Washington.


KTT, yang secara tradisional terdiri dari Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Inggris, dan Amerika Serikat, dijadwalkan berlangsung di Amerika Serikat pada bulan Juni tetapi ditunda hingga setidaknya September karena pandemi virus novel corona.


Baca juga: Serangan Steve Bannon Terhadap Beijing Sebagai Proteksi Bill Gates Dan Faucy.


Baca juga: Perjalanan Panjang Kriminal Dr. Faucy.


Rusia bergabung dengan Kelompok Tujuh pada tahun 1998, menjadikannya G8 hingga 2014 ketika ketidaksepakatan atas peristiwa yang terjadi di Ukraina dan Krimea mengakibatkan keluarnya Moskow. Negara-negara lain dalam organisasi tersebut menuduh Rusia ikut campur dalam urusan dalam negeri Ukraina, meskipun Moskow telah menolak semua tuduhan.


Rusia sendiri dapat memberikan kontribusi terbesar untuk menjadi bagian dari format G7 lagi dengan berkontribusi pada solusi damai dalam konflik Ukraina, kata Maas.


Rusia masih menjadi bagian dari G20, pengelompokan yang lebih luas termasuk ekonomi-ekonomi pasar berkembang lainnya.


"G7 dan G20 adalah dua format terkoordinasi yang masuk akal. Kita tidak perlu G11 atau G12 lagi," kata Maas mengacu pada proposal Trump untuk mengundang tidak hanya Rusia, tetapi negara-negara lain ke pertemuan G7.




Maas menggambarkan hubungan dengan Rusia sebagai "saat ini sulit" di banyak daerah. "Tetapi kita juga tahu bahwa kita membutuhkan Rusia untuk menyelesaikan konflik seperti di Suriah, Libya dan Ukraina. Itu tidak akan berhasil melawan Rusia, tetapi hanya dengan Rusia."


Jerman, yang mengambil alih kepresidenan bergilir enam bulan Uni Eropa pada 1 Juli, telah mengambil peran sebagai penengah dalam konflik di Libya dan juga di Ukraina.


"Tetapi Rusia juga harus membuat kontribusinya, yang sangat lambat di Ukraina," kata Maas.
























Update kasus virus corona ditiap negara




No comments: