Sunday, 12 September 2021

Valentino Rossi ke-19 di motoGP Aragon Spanyol 2021

Valentino Rossi ke-19 di motoGP Aragon Spanyol 2021

Valentino Rossi ke-19 di motoGP Aragon Spanyol 2021









Hasil final motoGP Aragon Spanyol, Valentino Rossi berhasil membuktikan janjinya untuk memperbaiki posisi di babak kualifikasi. Ia berhasil naik dua tingkat menduduki posisi ke-19.






Sirkuit Aragon adalah sirkuit dimana sepanjang karir The Doctor mencapai pencapaian tertingginya di finis ketiga. Valentino Rossi– mengatakan, bahwa sirkuit Aragon merupakan salah satu sirkuit terburuk yang pernah dijajalnya.


Latihan bebas pertama, Valentino Rossi (Petronas Yamaha SRT) mengalami kecelakaan di tikungan kelima, akhir lap berada pada posisi ke-20. Posisi ini diperbaiki VR46 di putaran kedua, posisi ke-18.


Semakin membaik pada putaran ketiga, Valentino Rossi finish di posisi ke-15. Dan di kualifikasi Rossi harus puas berada di posisi ke-21. Namun demikian bukan lagi persoalan optomis atau tidak apakah Rossi nanti bisa memperbaiki posisinya, bisa tampil di final saja menjadi sesuatu yang ditunggu - tunggu penggemar setianya.


VR46 akhirnya berhasil naik peringkat lebih baik dari babak kualifikasi, ia finish diuritan ke-19. Dan yang menggembirakan bagi Rossi, Ternyata yang menajawar di Aragon kali ini adalah anak asuhannya Bagnaia.








Francesco Bagnaia berhasil keluar srbagai juara di Grandprix motoGP Aragon Spanyol. tampil impresive, battle epic bersama Marc Marquez, dan akhirnya mampu mempertahanakan posisi diposisi pertama sejak putaran pertama hingga akhir.





Hasil Akhir Valentino Rossi di motoGP Aragon Spanyol 2021

19. Valentino Rossi ITA Petronas Yamaha (YZR-M1)
1. Francesco Bagnaia ITA Ducati Team (GP21)
2. Marc Marquez SPA Repsol Honda (RC213V)
3. Joan Mir SPA Suzuki Ecstar (GSX-RR)
4. Aleix Espargaro SPA Aprilia Gresini (RS-GP)
5. Jack Miller AUS Ducati Team (GP21)
6. Enea Bastianini ITA Avintia Ducati (GP19)
7. Brad Binder RSA Red Bull KTM (RC16)
8. Fabio Quartararo FRA Monster Yamaha (YZR-M1)
9. Jorge Martin SPA Pramac Ducati (GP21)
10.Takaaki Nakagami JPN LCR Honda (RC213V)
11.Iker Lecuona SPA KTM Tech3 (RC16)
12.Alex Rins SPA Suzuki Ecstar (GSX-RR)
13.Pol Espargaro SPA Repsol Honda (RC213V)
14.Miguel Oliveira POR Red Bull KTM (RC16)
15.Danilo Petrucci ITA KTM Tech3 (RC16)
16.Cal Crutchlow GBR Monster Yamaha (YZR-M1)
17.Johann Zarco FRA Pramac Ducati (GP21)
18.Maverick Viñales SPA Aprilia Gresini (RS-GP)
20.Luca Marini ITA Sky VR46 Avintia Ducati (GP19)
21.Jake Dixon GBR Petronas Yamaha (YZR-M1)
22.Alex Marquez SPA LCR Honda (RC213V)




Kualifikasi Valentino Rossi motoGP Aragon Spanyol 2021

21. Valentino Rossi ITA Petronas Yamaha (YZR-M1)
1. Francesco Bagnaia ITA Ducati Team (GP21)
2. Jack Miller AUS Ducati Team (GP21)
3. Fabio Quartararo FRA Monster Yamaha (YZR-M1)
4. Marc Marquez SPA Repsol Honda (RC213V)
5. Jorge Martin SPA Pramac Ducati (GP21)
6. Aleix Espargaro SPA Aprilia Gresini (RS-GP)
7. Joan Mir SPA Suzuki Ecstar (GSX-RR)
8. Pol Espargaro SPA Repsol Honda (RC213V)
9. Enea Bastianini ITA Avintia Ducati (GP19)
10.Johann Zarco FRA Pramac Ducati (GP21)
11.Takaaki Nakagami JPN LCR Honda (RC213V)
12.Brad Binder RSA Red Bull KTM (RC16)
13.Iker Lecuona SPA KTM Tech3 (RC16)
14.Alex Marquez SPA LCR Honda (RC213V)
15.Cal Crutchlow GBR Monster Yamaha (YZR-M1)
16.Danilo Petrucci ITA KTM Tech3 (RC16)
17.Luca Marini ITA Sky VR46 Avintia Ducati (GP19)
18.Miguel Oliveira POR Red Bull KTM (RC16)
19.Maverick Viñales SPA Aprilia Gresini (RS-GP)
20.Alex Rins SPA Suzuki Ecstar (GSX-RR)
22.Jake Dixon GBR Petronas Yamaha (YZR-M1)




Latihan Bebas 3 Valentino Rossi motoGP Aragon Spanyol 2021

15. Valentino Rossi ITA Petronas Yamaha (YZR-M1)
1. Fabio Quartararo FRA Monster Yamaha (YZR-M1)
2. Aleix Espargaro SPA Aprilia Gresini (RS-GP)
3. Joan Mir SPA Suzuki Ecstar (GSX-RR)
4. Francesco Bagnaia ITA Ducati Team (GP21)
5. Jack Miller AUS Ducati Team (GP21)
6. Jorge Martin SPA Pramac Ducati (GP21)
7. Pol Espargaro SPA Repsol Honda (RC213V)
8. Marc Marquez SPA Repsol Honda (RC213V)
9. Takaaki Nakagami JPN LCR Honda (RC213V)
10.Enea ITA Avintia Ducati (GP19)
11.Johann Zarco FRA Pramac Ducati (GP21)
12.Cal Crutchlow GBR Monster Yamaha (YZR-M1)
13.Miguel Oliveira POR Red Bull KTM (RC16)
14.Alex Rins SPA Suzuki Ecstar (GSX-RR)
16.Alex Marquez SPA LCR Honda (RC213V)
17.Maverick Viñales SPA Aprilia Gresini (RS-GP)
18.Brad Binder RSA Red Bull KTM (RC16)
19.Iker Lecuona SPA KTM Tech3 (RC16)
20.Luca Marini ITA Sky VR46 Avintia Ducati (GP19)
21.Danilo Petrucci ITA KTM Tech3 (RC16)
22.Jake Dixon GBR Petronas Yamaha (YZR-M1)




Latihan Bebas 2 Valentino Rossi motoGP Aragon Spanyol 2021

18.Valentino Rossi ITA Petronas Yamaha (YZR-M1)
1. Jack Miller AUS Ducati Team (GP21)
2. Aleix Espargaro SPA Aprilia Gresini (RS-GP)
3. Cal Crutchlow GBR Monster Yamaha (YZR-M1)
4. Johann Zarco FRA Pramac Ducati (GP21)
5. Jorge Martin SPA Pramac Ducati (GP21)
6. Francesco Bagnaia ITA Ducati Team (GP21)
7. Fabio Quartararo FRA Monster Yamaha (YZR-M1)
8. Takaaki Nakagami JPN LCR Honda (RC213V)
9. Enea Bastianini ITA Avintia Ducati (GP19)
10.Pol Espargaro SPA Repsol Honda (RC213V)
11.Alex Rins SPA Suzuki Ecstar (GSX-RR)
12.Brad Binder RSA Red Bull KTM (RC16)
13.Alex Marquez SPA LCR Honda (RC213V)
14.Danilo Petrucci ITA KTM Tech3 (RC16)
15.Luca Marini ITA Sky VR46 Avintia Ducati
16.Iker Lecuona SPA KTM Tech3 (RC16)
17.Miguel Oliveira POR Red Bull KTM (RC16)
19.Maverick Viñales SPA Aprilia Gresini (RS-GP)
20.Marc Marquez SPA Repsol Honda (RC213V)
21.Joan Mir SPA Suzuki Ecstar (GSX-RR)
22.Jake Dixon GBR Petronas Yamaha (YZR-M1)




Latihan Bebas 1 Valentino Rossi motoGP Aragon Spanyol 2021

20.Valentino Rossi ITA Petronas Yamaha (YZR-M1)
1. Marc Marquez SPA Repsol Honda (RC213V)
2. Joan Mir SPA Suzuki Ecstar (GSX-RR)
3. Francesco Bagnaia ITA Ducati Team (GP21)
4. Alex Marquez SPA LCR Honda (RC213V)
5. Jack Miller AUS Ducati Team (GP21)
6. Aleix Espargaro SPA Aprilia Gresini (RS-GP)
7. Johann Zarco FRA Pramac Ducati (GP21)
8. Fabio Quartararo FRA Monster Yamaha (YZR-M1)
9. Takaaki Nakagami JPN LCR Honda (RC213V)
10.Pol Espargaro SPA Repsol Honda (RC213V)
11.Enea Bastianini ITA Avintia Ducati (GP19
12.Cal Crutchlow GBR Monster Yamaha (YZR-M1)
13.Danilo Petrucci ITA KTM Tech3 (RC16)
14.Alex Rins SPA Suzuki Ecstar (GSX-RR)
15.Luca Marini ITA Sky VR46 Avintia Ducati (GP19)
16. Iker Lecuona SPA KTM Tech3 (RC16)
17.Jorge Martin SPA Pramac Ducati (GP21)
18 Miguel Oliveira POR Red Bull KTM (RC16)
19.Maverick Viñales SPA Aprilia Gresini (RS-GP)
21.Brad Binder RSA Red Bull KTM (RC16)
22.Jake Dixon GBR Petronas Yamaha (YZR-M1)


Siswa SMK Meninggal Usai Divaksin, Legislator: Jangan Buru-buru Demi Kejar PTM

Siswa SMK Meninggal Usai Divaksin, Legislator: Jangan Buru-buru Demi Kejar PTM

Siswa SMK Meninggal Usai Divaksin, Legislator: Jangan Buru-buru Demi Kejar PTM


Ilustrasi. Foto: Istimewa







Seorang siswa SMK di Kabupaten Ciamis meninggal dunia usia divaksin COVID-19. Siswa SKM bernama Cahyono mengikuti vaksinasi COVID-19 di SMAN 1 Sindangkasih pada hari Rabu minggu lalu, 01/9/2021.






Menanggapi hal ini, Ketua Komisi D DPRD Ciamis, Syarif Sutiarsa angkat bicara.


Syarif meminta kepada pihak sekolah, agar lebih teliti dalam melakukan pengecekan kesehatan siswa sebelum pelaksanaan vaksinasi COVID-19.




“Karena demi syarat pembelajaran tatap muka (PTM) ingin segera terlaksana, maka sekolah mengabaikan kesehatan siswa ketika akan melaksanakan vaksin,” ujarnya, hari Sabtu, 11/09/2021.


Ia juga mengingatkan, jangan sampai karena adanya aturan dari pemerintah yang mengharuskan siswa untuk vaksin, membuat sekolah mengabaikan mengecek kesehatan seluruh siswa.


“Seperti tanpa menanyakan kepada siswa, apakah mereka memiliki riwayat penyakit atau tidak,” katanya.


Lebih lanjut ia menambahkan, meski vaksin Covif-19 itu wajib, namun pihak sekolah seharusnya mempersiapkan diri terlebih dahulu.


“Jangan sampai karena aturan malah mengorbankan siswa,” ucapnya.


Karena, sambungnya, bisa saja siswa yang kemarin ikut vaksin kondisi kesehatannya tidak memungkinan untuk mendapatkan vaksin kedua. “Dan itu yang harus diperhatikan sekolah,” katanya.


“Kami dari Komisi D, mendukung penuh program pemerintah, yaitu vaksin untuk siswa sekolah. Hal itu supaya PTM bisa kembali dibuka,” katanya.

Bahkan, dengan adanya pernyataan Menteri Pendidikan, PTM bisa kembali berjalan tanpa harus memaksakan siswa untuk vaksin.


“Jika ada pihak sekolah melakukan paksaan atau ancaman kepada siswa karena tidak ikut vaksin, akan kami laporkan,” tegasnya.


Sebelumnya diberitakan, seorang siswa SKM bernama Cahyono mengikuti vaksinasi COVID-19 di SMAN 1 Sindangkasih pada hari Rabu minggu lalu, 01/9/2021). Sehari usai vaksinasi, ia mengeluh mengalami kelelahan pada keluarganya.


Ayah Cahyono, Nono menuturkan, putranya itu meminta ia untuk menyediakannya makanan. Setelah itu Cahyono istirahat.


Cahyono menunjukan gejala pada keesokan harinya, Kamis, 02/09/2021. Menurutnya, putranya itu mengalami kejang. Ia sempat menghubungi dokter, namun anaknya telah tiada.


Sebelum meninggal dunia, Nono menuturkan putranya mengeluh sakit lambung dan pusing usai menjalani vaksinasi COVID-19.


Nono pun membenarkan, sebelumnya anaknya juga mengidap sakit lambung.


“Setelah divaksin meninggal. Keluhannya sakit lambung dan puyeng. Sorenya pas pulang katanya lemes, subuh meninggal dunia,” ujar Nono, hari Jumat, 03/09/2021.

490 Ribu Sekolah Sudah Diperbolehkan PTM Terbatas

490 Ribu Sekolah Sudah Diperbolehkan PTM Terbatas

490 Ribu Sekolah Sudah Diperbolehkan PTM Terbatas


Pelaksanaan PTM di SMAN 5 Surabaya. (Dipta Wahyu/JawaPos)







Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di wilayah level 1 sampai 3 membuka kesempatan bagi satuan pendidikan melaksanakan pembelajaran tatap muka terbatas (PTM) terbatas dengan izin dari pemerintah daerah. Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah (Dirjen Paud Dikdasmen), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Jumeri menyampaikan, dari 514 kabupaten/kota, 471 daerah di antaranya berada di wilayah PPKM level 1-3.






Jika dihitung dari jumlah sekolah yakni sebanyak 540 ribu sekolah, 91 persen di antaranya diperbolehkan melakukan PTM terbatas. “Jadi ada 490.217 sekolah yang diperbolehkan. Tapi kecepatan daerah dalam melakukan PTM terbatas sangat bervariasi,” ungkap dia di kanal Youtube Kemendikbud RI, Minggu, 12/09/2021.


Jumeri mengatakan, saat ini provinsi Aceh menduduki peringkat teratas dalam pelaksanaan PTM terbatas, yaitu sebanyak 81 persen. Secara nasional, sekolah yang sudah melakukan PTM terbatas berjumlah 50 persen dari jumlah sekolah yang sudah diizinkan melakukan PTM terbatas.


Bertambahnya angka partisipasi PTM ini didukung oleh satu tujuan yang sama anatara pemerintah daerah, pemerintah pusat, guru, peserta didik dan orang tua, yaitu agar sekolah segera bisa dibuka.




“Kita sudah satu frekuensi untuk segera membuka sekolah, untuk merelaksasi anak-anak kita, menolong anak-anak kita. Soal beda waktu membuka ini hanya soal perbedaan pertimbangan daerah,” tuturnya.


Adapun, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Wahid Wahyudi mengatakan bahwa saat ini dari 4.073 lembaga pendidikan jenjang SMA, SMK, dan SLB di Jawa Timur sudah 3.944 lembaga atau 96,83 persen yang melakukan PTM terbatas. Sedangkan dari jumlah siswa sebanyak 1.226.536 orang, 1.085.781 di antaranya sudah kembali ke sekolah.


“Pembelajaran di sekolah dilakukan secara shift, sesuai dengan Inmendagri. Jadi setiap kelas berisi maksimal 50 persen. Kalau untuk total keseluruhan jenjang yang melakukan PTM terbatas sebanyak 48,34 persen,” ujarnya.


“Pendidikan tidak boleh berhenti dalam situasi apapun. Mari kita dukung bersama PTM terbatas ini,” tandas dia.

Sudahkah BRICS (Blok Timur) memindahkan pusat kekuatan ekonomi dan politik?

Sudahkah BRICS (Blok Timur) memindahkan pusat kekuatan ekonomi dan politik?

Sudahkah BRICS (Blok Timur) memindahkan pusat kekuatan ekonomi dan politik ?









Mewakili 45 persen populasi dunia, beberapa negara yang tumbuh cepat ini gagal memenuhi harapan.




Dua dekade lalu, bank investasi Goldman Sachs datang dengan akronim yang seharusnya menggeser keseimbangan kekuatan ekonomi.






BRICS – Brasil, Rusia, India dan China (dan Afrika Selatan, yang ditambahkan kemudian) – akan, seiring waktu, mendominasi peringkat ekonomi terkaya di dunia. Namun 20 tahun kemudian, grup tersebut gagal memenuhi harapan penulisnya.


Edward Glossop, ekonom pasar berkembang di Aberdeen Standard Investments, menjelaskan apa yang salah.


Ditambah lagi, mantan ekonom Bank Dunia Gregory Smith membahas harapan Zambia untuk menyelesaikan masalah utangnya di bawah presiden baru.


Dan, Ketua Daimler Ola Kallenius berbicara tentang kekurangan chip.

Rencana PTM Tingkat SMP di Kota Bogor Masih Belum Pasti, Pemkot Galau

Rencana PTM Tingkat SMP di Kota Bogor Masih Belum Pasti, Pemkot Galau

Rencana PTM Tingkat SMP di Kota Bogor Masih Belum Pasti, Pemkot Galau


Ketua GTPP Covid-19 Kota Bogor, Dedie A. Rachim saat meninjau di Rusun Cibuluh, Kecamatan Bogor Utara, Selasa 7 Juli 2020. (Beritasatu.com/Vento Saudale)







Rencana Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor yang akan melangsungkan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) tingkat SMP pada pekan kedua September ini masih belum pasti.






Hal itu terungkap setelah Pemkot Bogor melakukan rapat koordinasi dengan berbagai stakeholder, mulai dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Kementerian Agama (Kemenag), Polresta Bogor Kota dan TNI di Balai Kota Bogor, hari Jumat, 10/09/2021.


“Lebih kepada rapat koordinasi. Kita sudah persiapkan secara teknis sesuai Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri bahwa tahapan-tahapan PTM yang harus dilakukan. Apalagi Kota Bogor sudah masuk level 3, sudah status (warna) kuning. Kami undang semua untuk menerima masukan dari apa-apa yang sudah kita siapkan,” kata Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor, Hanafi, hari Jumat, 10/09/2021.


Saat disinggung kepastian pelaksanan PTM, ia buru-buru menegaskan bahwa hasil rapat koordinasi hari Jumat, 10/09/2021, akan terlebih dahulu dilaporkan kepada wali kota Bogor untuk segera diputuskan. Artinya, keputusan pelaksanaan uji coba PTM tergantung dari wali kota.




“Tadi itu belum diputuskan oleh pak wakil (wali kota). Kita harus melaporkan dulu ke pak wali kota (untuk menentukan keputusan). Satu atau dua minggu lagi? ya secepatnya lah. Sembari melihat kesiapan teknis,” tukas mantan kepala Bappeda Kota Bogor itu.


Secara teknis, kata dia, rencana pelaksanaan uji coba PTM ini mencakup tingkat SD untuk kelas 4,5 dan 6, lalu tingkat SMP dan SMA/SMK. Sedangkan terkait waktu belajar siswa, sambung Hanafi, sangat tergantung pada kesiapan sekolah.


“Satu pekan anak sekolah hanya dua hari? ya nggak. Di SKB 4 Menteri menyebutkan bisa dilakukan setiap hari dalam sepekan, tergantung kondisi sekolahnya. Artinya bukan beda-beda aturan antar sekolah, tapi tergantung bagaimana sekolah mengatur kelasnya. Kan tetap ada yang akan di rumah,” tukasnya.


“Intinya memungkinkan kok untuk setiap hari di sekolah. Pengaturan sekolah, guru, itu kita serahkan ke sekolah. Misal gini, ada sekolah swasta yang siswanya sedikit, satu kelas cuma 19 siswa misalnya. Ya nggak harus 8 siswa nanti saat PTM, kan bisa semua dengan prokes yang ketat,” jelas Hanafi.


Menurutnya, pelaksanaan uji coba PTM nanti bisa saja mengacu pada pelaksanaan uji coba sebelumnya beberapa bulan lalu, di mana ada 37 SMP dan 36 SD yang melaksanakan uji coba PTM. Bisa saja untuk pelaksanaan kali ini lebih dari jumlah tersebut, jika ada kesiapan dari sekolah.


Ia juga menegaskan bahwa persoalan PTM bukan hanya pekerjaan Disdik saja, namun juga instansi lain seperti Dinas Kesehatan (Dinkes), Dinas Perhubungan (Dishub), TNI-Polri hingga aparat kewilayahan sepeti RT, RW, lurah hingga camat.


“Sebab PTM ini kan mulai dari rumah ke sekolah, siswa naik kendaraan apa. Belum lagi resiko sekolah-sekolah yang dekat dengan pusat belanja atau pasar. Ada masukan dari kapolresta soal itu, jangan sampai pulang sekolah anak masuk pusat keramaian, itu berisiko. Makanya diminta keterlibatan RT, RW, camat dan lainnya. Mesti ada partisipasi banyak pihak yang terlibat,” papar Hanafi.


Sebelumnya, Wali Kota Bogor, Bima Arya sempat memastikan uji coba atau simulasi PTM bakal dilangsungkan dalam waktu dekat. Di mana, jenjang pendidikan yang disebut paling siap yakni tingkat SMP.


Bima Arya mengatakan, dalam beberapa hari ke depan, sekolah akan mulai dibuka melalui uji coba PTM. Pihaknya sedang mematangkan jadwal dan mempercepat proses yang ada. Namun, hanya sekolah yang persiapannya sudah mencapai 100 persen.


“Beberapa hari ke depan (dibuka). Sekarang sedang disusun jadwalnya. Sedang dipercepat dulu. Kita akan izinkan buka untuk sekolah yang persiapannya sudah mencapai 100 persen. Dan kita akan mulai uji coba di beberapa sekolah yang sudah 100 persen. Artinya, kalau yang sudah seratus persen, bisa jalan,” terangnya kepada awak media, Rabu (1/9).


Sedangkan, sambung Bima, untuk tingkat sekolah yang akan dibuka hanya siswa di tingkat SMP dan SMA atau yang setara.


“(Jenjang yang dibuka, red) Tingkat SMP dan SMA. Tapi yang SMA harus koordinasi lagi. Kalau tingkat SMP bisa langsung jalan,” ujar politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu.




Selain Kadisdik Kota Bogor Hanafi juga sudah berkoordinasi secara internal dengan para pengawas, bahwa mulai dari PAUD/TK, SD, hingga SMA diminta mempersiapkan se­kolah di bawah binaannya untuk melakukan persiapan.


“Targetnya di minggu kedua September. Kita persiapkan dulu. Kemudian nanti kita laporkan ke ketua Satgas Covid-19 Kota Bogor, rencana kebijakannya seperti apa,” jelasnya.

Siswa SMA Pingsan Usai Disuntik Vaksin COVID-19

Siswa SMA Pingsan Usai Disuntik Vaksin COVID-19

Siswa SMA Pingsan Usai Disuntik Vaksin COVID-19


Salah seorang siswa saat ditandu oleh petugas kesehatan usai mendapatkan vaksinasi di Kota Banjar, hari Sabtu, 11/09/2021. (HR Online)







Seorang siswa SMA di Banjar, Jawa Barat pingsan usai disuntik vaksin COVID-19. Peristiwa ini terjadi di tempat pelayanan vaksinasi di SMA Negeri 1 Banjar, hari Sabtu, 11/09/2021.






Siswa tersebut pingsan usai disuntik vaksin COVID-19 di sela-sela kunjungan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil ke tempat pelayanan vaksinasi. Siswa yang telah divaksin tersebut terpaksa ditandu petugas kesehatan.


Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjar, dr. Andi Bastian mengatakan, siswa yang sempat ditandu tersebut merasa lemas karena ketakutan terhadap jarum suntik.




“Hari ini pelaksanaan dosis kedua, dan tadi dikira ada yang pingsan ternyata hasilnya itu karena ketakutan saja. Secara psikologis dia ketakutan karena jarum suntik,” kata Andi hari Sabtu, 11/09/2021.


Kendati begitu, siswa SMA Negeri 1 Banjar yang bernama Rais itu langsung mendapat tindakan dari petugas kesehatan dengan diberikan oksigen.


“Siswa tersebut sudah kembali dalam keadaan sehat, tadi dibawa ke ruang observasi dan diberikan oksigen,” pungkasnya.


Sementara itu dalam kunjungannya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memastikan percepatan vaksinasi berjalan dengan lancar.


Menurut Ridwan Kamil, percepatan vaksinasi di Kota Banjar paling tinggi se-Jawa Barat dan sudah melebihi angka 50 persen.


“Vaksinasi di sini luar biasa paling tinggi se-Jawa Barat, sudah di atas 50 persen. Mudah-mudahan jadi juara pertama,” kata Ridwan Kamil.




Lebih lanjut, kang Emil berharap percepatan vaksinasi di Kota Banjar dapat selesai dan mencapai target sebelum bulan Desember.


“Saya doakan vaksinasi Covid-19 di Kota Banjar beres sebelum bulan Desember. Kalau itu sampai terjadi Kota Banjar luar biasa,” paparnya.

NY Times - Serangan Drone AS Salah Menargetkan Pekerja Bantuan, Membunuh 10 Warga Sipil Afghanistan

NY Times - Serangan Drone AS Salah Menargetkan Pekerja Bantuan, Membunuh 10 Warga Sipil Afghanistan

NY Times - Serangan Drone AS Salah Menargetkan Pekerja Bantuan, Membunuh 10 Warga Sipil Afghanistan


"Sebuah pesawat tak berawak AS menyerang militer yang disebut 'benar' secara keliru menargetkan seorang pekerja bantuan dan menewaskan 10 warga sipil Afghanistan, termasuk 7 anak-anak, kata sebuah laporan."




Kerabat dan tetangga dari keluarga Ahmadi berkumpul di sekitar sekam yang dibakar dari sebuah kendaraan yang ditargetkan dan dihantam Minggu sore sebelumnya oleh serangan pesawat tak berawak Amerika, di Kabul, Afghanistan, Senin, 30 Agustus 2021. Marcus Yam/Getty Images







AS menargetkan seorang pekerja bantuan dengan serangan pesawat tak berawak di Kabul, secara keliru percaya bahwa dia adalah seorang militan ISIS-K yang bersiap untuk serangan teror, menurut laporan New York Times. Dalam prosesnya, serangan 29 Agustus menewaskan 10 warga sipil Afghanistan, termasuk tujuh anak-anak.






Pekerja bantuan, Zemari Ahmadi, juga terbunuh oleh rudal Hellfire seberat 20 pon yang ditembakkan ke mobilnya, menurut laporan tersebut.


Militer AS menganggap ancaman yang ditimbulkan oleh mobil itu sudah dekat, dan membela serangan pesawat tak berawak itu sebagai "serangan yang benar." Para pejabat mengatakan militer yakin mobil itu sedang dikemas dengan bahan peledak untuk serangan.


Tapi rekaman yang diperoleh The New York Times menunjukkan Ahmadi sebenarnya memuat mobil dengan wadah air untuk rumahnya.


Pentagon tidak segera menanggapi permintaan Insider untuk berespons itu.


Serangan 29 Agustus 2021 dilakukan saat AS sedang menyelesaikan penarikan pasukan dari Afghanistan dan proses evakuasi yang kacau. Itu terjadi setelah serangan ISIS-K di dekat bandara Kabul menewaskan 13 anggota layanan AS dan 169 warga sipil Afghanistan. Ada kekhawatiran bahwa ISIS-K akan melakukan serangan lagi sebelum evakuasi selesai.


Presiden Joe Biden telah mengisyaratkan bahwa meskipun AS tidak lagi memiliki sepatu bot di Afghanistan, itu akan terus menargetkan ISIS-K di negara itu melalui serangan pesawat tak berawak dan cara lain.


Penggunaan pesawat tak berawak dalam operasi kontraterorisme secara konsisten menjadi salah satu aspek paling kontroversial dari perang global Amerika melawan teror, terutama karena hubungannya dengan korban sipil.


Diperkirakan antara 4.126 hingga 10.076 orang telah tewas oleh serangan pesawat tak berawak AS di Afghanistan sejak Januari 2004, termasuk antara 300 hingga 909 warga sipil, menurut Biro Jurnalisme Investigasi, sebuah organisasi berbasis di Inggris yang telah melacak serangan pesawat tak berawak AS selama bertahun-tahun.

Naik KRL di Bogor Wajib Tunjukan Sertifikat Vaksin Covid-19

Naik KRL di Bogor Wajib Tunjukan Sertifikat Vaksin Covid-19

Naik KRL di Bogor Wajib Tunjukan Sertifikat Vaksin Covid-19


Petugas Stasiun Bogor saat melakukan pemeriksaan sertifikat vaksin kepada calon penumpang. (Yogi Faisal)







Stasiun Bogor mulai mensosialisasikan penerapan kebijakan sertifikat vaksin Covid-19, sebagai salah satu syarat bagi calon penumpang untuk menggunakan Kereta Rel Listrik (KRL).






VP Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba mengatakan, sosialisasi penerapan sertifikat vaksin sebagai salah satu syarat bagi penumpang itu bakal dilakukan hingga Jumat 10 September 2021 mendatang.


"Karena hari ini masih sosialisasi, jadi dokumen perjalanan seperti STRP dan surat keterangan lain masih bisa digunakan. Tapi kedepan mungkin hanya sertifikat vaksin saja. Jadi bagi masyarakat yang tidak punya sertifikat vaksin tidak bisa naik KRL," katanya, Rabu 8 September 2021.


Tidak hanya itu, pemeriksaan sertifikat vaksin Covid-19 nantinya bakal dilakukan di sejumlah pintu masuk dan keluar stasiun. Nantinya para penumpang baik sebelum masuk dan keluar stasiun haris melakukan barcode scanner di masing-masing pintu masuk dan keluar.


Meski masih dalam tahap sosialisasi, sudah banyak penumpang yang dapat menunjukkan sertifikat vaksinnya. Baik dengan memindai barcode dari aplikasi Peduli Lindungi, maupun dari sertifikat yang sudah dicetak.




Anne menjelaskan, penerapan sertifikat vaksin ini merupakan bentuk pengetatan protokol kesehatan di samping kebijakan double masker. Apalagi, pemerintah masih terus menggencarkan program vaksinasi.


"Oleh karenanya kami mengimbau pada pengguna jasa Commuter Line untuk segera vaksin. Tapi vaksin ini bukan berarti kita kebal. Sehingga protokol kesehatan, pembatasan, masuk ke stasiun itu masih terus kami lakukan,” bebernya.


Jika nanti aturan sertifikat vaksin sudah diterapkan, jika penumpang tidak dapat menunjukkan sertifikat vaksin maka tidak bisa masuk ke area stasiun. Sama seperti aturan lain yang diterapkan KAI Commuter.


"Kalau yang komorbid mungkin kami bisa toleransi. Tapi tetap harus dibuktikan dengan surat keterangan dokter, rumah sakit atau surat keterangan puskesmas, yang menyatakan jika yang bersangkutan komorbid. Kalau tidak ada surat-surat itu tetap tidak bisa masuk ke KRL," tutupnya

Norwegia peringatkan risiko vaksin Covid-19 setelah 23 orang meninggal

Norwegia peringatkan risiko vaksin Covid-19 setelah 23 orang meninggal

Norwegia peringatkan risiko vaksin Covid-19 setelah 23 orang meninggal


©Disediakan oleh New Straits Times
Norwegia mengatakan vaksin Covid-19 mungkin terlalu berisiko untuk orang yang sangat tua dan sakit parah, pernyataan paling hati-hati dari otoritas kesehatan Eropa ketika negara-negara menilai efek samping dunia nyata dari suntikan pertama untuk mendapatkan persetujuan.







Pada bulan Januari 2021 Dua puluh tiga orang meninggal di Norwegia dalam beberapa hari setelah menerima dosis pertama vaksin Pfizer COVID-19, dengan 13 dari kematian itu - semua pasien panti jompo - tampaknya terkait dengan efek samping dari suntikan, kata pejabat kesehatan.






Reaksi umum terhadap vaksin, termasuk demam dan mual, "mungkin telah berkontribusi pada hasil yang fatal pada beberapa pasien yang lemah," Sigurd Hortemo, kepala dokter di Badan Obat Norwegia, mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat, 01/01/2021.


Pejabat Norwegia mengatakan 23 orang telah meninggal di negara itu dalam waktu singkat setelah menerima dosis pertama vaksin mereka. Dari kematian tersebut, 13 telah diotopsi, dengan hasil menunjukkan bahwa efek samping yang umum mungkin telah berkontribusi pada reaksi parah pada orang tua yang lemah, menurut Badan Obat Norwegia.


"Bagi mereka dengan kelemahan paling parah, bahkan efek samping vaksin yang relatif ringan dapat memiliki konsekuensi serius," kata Institut Kesehatan Masyarakat Norwegia. "Bagi mereka yang memiliki sisa hidup yang sangat pendek, manfaat vaksin mungkin kecil atau tidak relevan."


Rekomendasi tersebut tidak berarti bahwa orang yang lebih muda dan lebih sehat harus menghindari vaksinasi. Tetapi ini merupakan indikasi awal tentang apa yang harus diperhatikan ketika negara-negara mulai mengeluarkan laporan pemantauan keamanan tentang vaksin.


Emer Cooke, kepala baru Badan Obat Eropa, mengatakan pelacakan keamanan vaksin Covid, terutama yang mengandalkan teknologi baru seperti messenger RNA, akan menjadi salah satu tantangan terbesar setelah suntikan diluncurkan secara luas.


Pfizer dan BioNTech bekerja sama dengan regulator Norwegia untuk menyelidiki kematian di Norwegia, kata Pfizer dalam sebuah pernyataan melalui email. Badan tersebut menemukan bahwa "jumlah insiden sejauh ini tidak mengkhawatirkan, dan sesuai dengan harapan," kata Pfizer.


Reaksi alergi sejauh ini jarang terjadi. Di AS, pihak berwenang melaporkan 21 kasus reaksi alergi parah dari 14-23 Desember setelah pemberian sekitar 1,9 juta dosis awal vaksin yang dikembangkan oleh Pfizer dan BioNTech. Itu kejadian 11,1 kasus per juta dosis, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit.


Meskipun kedua vaksin Covid-19 yang disetujui sejauh ini di Eropa telah diuji pada puluhan ribu orang – termasuk sukarelawan berusia akhir 80-an dan 90-an – rata-rata peserta uji coba berusia awal 50-an. Orang pertama yang diimunisasi di banyak tempat berusia lebih tua dari itu ketika negara-negara bergegas untuk menyuntik penghuni panti jompo yang berisiko tinggi terkena virus.


Norwegia telah memberikan setidaknya satu dosis kepada sekitar 33.000 orang, dengan fokus pada mereka yang dianggap paling berisiko jika mereka tertular virus, termasuk orang tua. Vaksin Pfizer-BioNTech yang disetujui akhir tahun lalu telah digunakan paling luas, dengan suntikan serupa dari Moderna yang disetujui awal bulan ini juga sekarang sedang diberikan.


Dari 29 kasus potensi efek samping yang diselidiki oleh otoritas Norwegia, hampir tiga perempatnya terjadi pada orang berusia 80 tahun atau lebih, kata regulator dalam laporan 14 Januari 2021.


Di Prancis, satu pasien lemah meninggal di rumah perawatan dua jam setelah divaksinasi, tetapi pihak berwenang mengatakan mengingat riwayat medis pasien sebelumnya, tidak ada indikasi kematian terkait dengan vaksin. Badan keamanan farmasi Prancis pada hari Kamis melaporkan empat kasus reaksi alergi parah dan dua insiden detak jantung tidak teratur setelah vaksinasi.


Laporan keamanan pertama di seluruh Eropa tentang vaksin Pfizer-BioNTech mungkin akan diterbitkan pada akhir Januari, kata komite obat utama regulator pada hari Jumat. Pembuat vaksin diharuskan menyerahkan data setiap bulan.


Di Inggris, yang telah melakukan lebih banyak imunisasi per kapita daripada di tempat lain di Eropa, pihak berwenang akan menilai data keamanan dan berencana untuk mempublikasikan rincian reaksi yang dicurigai "secara teratur," kata Badan Pengawas Obat dan Produk Kesehatan, tanpa memberikan penjelasan. tanggal.


Reuters salah satu media arus utama bereaksi ketika 'kasus 23 orang mati setelah divaksin, dikatakan media arus utama diam', dan membuat artikel bahwa kasus itu sedang dalam penyelidikan kematiannya.


Ini seperti telah dibuat keseragaman sanggahan, setiap kali ada kasus kematian karena vaksin jawaban harus seperti itu, 'sedang diselidiki kematiannya'.