Thursday, 22 June 2023

Mark Zuckerberg Appears to Accept Elon Musk's Cage Fight Challenge

Mark Zuckerberg Appears to Accept Elon Musk's Cage Fight Challenge

Mark Zuckerberg Appears to Accept Elon Musk's Cage Fight Challenge










Mark Zuckerberg, the CEO of Meta*, has seemingly accepted Twitter chief Elon Musk's challenge to a cage fight, according to Zuckerberg's social media.







After Elon Musk recently tweeted that he would be “up for a cage fight” with Zuckerberg, the Meta CEO shot back by posting a screenshot of Musk’s tweet with the caption “send me location.”


I’ve confirmed that Zuckerberg’s post on his Instagram account is, in fact, not a joke, which means the ball is now in Musk’s court. “The story speaks for itself,” Meta spokesperson Iska Saric told me.


Earlier in the day, Musk posted on Twitter, saying: "I'm up for a cage match if he (Zuckerberg) is lol."




Zuckerberg posted a screenshot of the tweet on social media, saying: "Send me location" - the response which echoes the famous line uttered by former Russian UFC champion Khabib Nurmagomedov.


Alex Heath, an editor at The Verge, tweeted that a Meta spokesperson confirmed Zuckerberg was serious about fighting Musk. "The story speaks for itself," a spokesperson said, referring to Zuckerberg's post.


Musk replied to Heath's tweet, saying: "Vegas Octagon," in reference to the UFC Octagon in Las Vegas, thus naming the location for the fight.


"I have this great move that I call 'The Walrus,' where I just lie on top of my opponent & do nothing," Musk added on social media.


The feud comes following reports that Meta plans to launch a rival platform to Twitter, dubbed Threads.








The backstory here: since I recently reported more details about Meta’s forthcoming Twitter competitor, Musk has been taunting Zuckerberg on Twitter with zingers like “Zuck my 👅.” During an internal all-hands meeting at Meta last week, chief product officer Chris Cox told employees the company thinks creators want a version of Twitter that is “sanely run,” drawing cheers. “I’ve always thought that Twitter should have a billion people using it,” Zuckerberg said during a recent podcast interview with Lex Fridman.


In terms of tech billionaire CEOs literally fighting, Musk versus Zuckerberg would be as good as it gets. Musk, 51, has the upper hand on Zuckerberg in terms of sheer physical size, and he has talked about being in “real hard-core street fights” when he was growing up in South Africa. Meanwhile, Zuckerberg, 39, is an aspirational MMA fighter who is already winning Jiu-Jitsu tournaments. He also claims to have recently completed the grueling “Murph Challenge” workout in just under 40 minutes.


Regardless of who would win, I think we can all agree that a Musk-versus-Zuckerberg match would be one of the most entertaining fights of all time. It needs to happen. Don’t back down now, Musk.


It all seemed like a joke until Zuckerberg posted a screenshot of Musk’s tweet to Instagram with the words, “send me location.” A Twitter user then shared their own screenshot of Zuckerberg’s Instagram on Twitter on Wednesday night, to which Musk replied, “If this is for real, I will do it.”


I’ve reached out to Meta, the parent company of Facebook, to ask about how serious Zuckerberg might be about a real fight and have yet to get a reply. But the tech news outlet The Verge did get a response from Meta on Wednesday night: “The story speaks for itself.”


Musk replied to a tweet by a reporter from The Verge indicating that he’d like to fight Zuckerberg in a “[Las] Vegas Octagon.”


Musk went on to say, “I have this great move that I call ‘The Walrus’, where I just lie on top of my opponent & do nothing,” which seems to make the entire situation a joke. But his earlier tweets seemed pretty sincere.




Musk also tweeted, “The most entertaining outcome is the most likely,” something that he likes to say in interviews.







Are two billionaires actually going to fight? And what kind of training will the 51-year-old Musk require since the 39-year-old Zuckerberg has already been training very publicly? No one knows for sure. But things could get really interesting (and really weird) if this actually happens.


Needless to say, plenty of people are already creating memes.




This is, after all, a fight that started over competing social media networks. May the best nerd win.


While we can only assume Musk's cage fight proposition is a joke, Musk and Zuckerberg have in the past traded words over their respective tech kingdoms.


In 2016, Zuckerberg said he was "deeply disappointed" in SpaceX after one of the company's rockets destroyed a Facebook satellite.


In February 2020, Musk asked people to delete Facebook because it's "lame." And in May, Musk escalated the long-running disagreement again, saying he thinks Zuckerberg seems "extremely partisan" and that WhatsApp "cannot be trusted."


For his part, Zuckerberg has had the occasional kind word for Musk. In June, he lauded Musk for making Twitter "leaner" amid Zuckerberg's own drive to flatten Meta's management structure.


In the very, very slim chance that Musk and Zuckerberg were to meet in the cage, Musk would find a tough opponent in his tech world nemesis: Zuckerberg has been looking totally shredded lately. Zuckerberg said in May that he won two medals at a jiu-jitsu tournament in Redwood City, California. The Meta CEO has been training for over a year — in August, he said that he surfed and did a lot of martial arts during the pandemic.


Zuckerberg isn't the first person Musk has challenged to a fight.


In March 2022, Musk challenged Russian leader Vladimir Putin to "single combat" over Ukraine. Musk offered to let Putin "bring his bear" to the fight, suggesting that he would use a Boring Company flamethrower as his own weapon of choice.


Musk's challenge to the Russian president was summarily mocked at the time by Putin loyalist and Chechen leader Ramzan Kadyrov and Russian space chief Dmitry Rogozin.


Representatives for Zuckerberg at Meta did not immediately respond to a request for comment from Insider sent outside regular business hours.






























Indonesia Pindahkan Lokasi Latihan Militer ASEAN ke Laut Natuna Selatan Agar Jauh Dari Laut China Selatan

Indonesia Pindahkan Lokasi Latihan Militer ASEAN ke Laut Natuna Selatan Agar Jauh Dari Laut China Selatan

Indonesia Pindahkan Lokasi Latihan Militer ASEAN ke Laut Natuna Selatan Agar Jauh Dari Laut China Selatan










Otoritas Militer Indonesia telah memindahkan lokasi latihan militer gabungan pertama ASEAN menjadi jauh dari Laut China Selatan (LCS) yang terus disengketakan oleh beberapa negara, termasuk China.







Pada awalnya, latihan non-tempur bernama ASEX-01N 2023 itu direncanakan berlangsung di Laut Natuna Utara yang dekat dengan Laut China Selatan dan disebut memiliki klaim tumpang tindih dengan China. Tetapi lokasi latihan yang berlangsung pada 18 hingga 25 September itu kemudian dipindahkan ke Laut Natuna Selatan.


Kepala Pusat Penerangan TNI, Laksamana Muda TNI Julius Widjojono, pada hari Kamis, 22/06/2023, mengatakan bahwa latihan akan dipindahkan dari jalur air strategis ke Laut Natuna Selatan di perairan Indonesia. Langkah ini diambil untuk mencegah adanya potensi pelanggaran wilayah teritorial.


"Latihan ini tidak terfokus pada pertempuran, jadi paling cocok untuk wilayah selatan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat," ujar Kepala Pusat Penerangan TNI Laksamana Muda Julius Widjono, seperti dikutip Reuters


Dikatakan bahwa pemindahan lokasi merupakan keputusan independen dan tidak ada intervensi dari negara lain.


Latihan gabungan ASEAN direncanakan melibatkan 10 negara anggota dan Timor Leste sebagai pengamat. Namun Julius menyebut Kamboja dan Myanmar tidak memberi tanggapan atas undangan persiapan latihan pada hari Senin, 19/06/2023.


Nantinya latihan non-tempur ini akan fokus pada keamanan dan penyelamatan maritim.


Latihan gabungan ini dilakukan di tengah memanasnya kawasan akibat persaingan China dan Amerika Serikat (AS) di laut China Selatan. China sendiri mengklaim hampir semua wilayah dengan gagasan sembilan garis putus-putus, yang sebenarnya telah dinyatakan tidak memiliki dasar hukum oleh pengadilan arbitrase internasional pada 2016


Cita-cita persatuan ASEAN telah diuji oleh persaingan antara Amerika Serikat dan China yang kerap menjadikan Laut China Selatan sebagai arena bertandingnya.








Vietnam, Filipina, Brunei, dan Malaysia bersaing klaim dengan China di perairan yang menjadi lokasi transaksi perdagangan bernilai US$3,5 triliun per tahun tersebut.


China juga mengklaim kedaulatannya atas hamparan laut yang luas yang mencakup bagian dari zona ekonomi eksklusif (ZEE) Indonesia.


China mengklaim kedaulatan atas wilayah tersebut menggunakan 'nine-dash line' atau sembilan garis putus-putus yang didasarkan pada peta sejarah kekaisaran China. Namun, oleh pengadilan arbitrase internasional pada tahun 2016 klaim itu dianggap tidak memiliki alasan hukum.


Militer Indonesia mengatakan pada hari Selasa, 20/06/2023, bahwa negara-negara anggota ASEAN mengadakan konferensi perencanaan awal untuk latihan bersama, yang akan diadakan pada 18-25 September mendatang di dekat wilayah yang disengketakan di Laut Cina Selatan (LCS), meskipun ada keraguan dari Kamboja.





Cina mengklaim sebagian besar LCS terletak di dalam "wilayah sembilan garis putus-putus", yang digunakannya untuk membatasi apa yang dianggapnya sebagai perbatasan lautnya. Hal itu telah membangkitkan ketegangan dengan negara-negara ASEAN seperti Indonesia, Vietnam, Malaysia, Brunei, dan Filipina, dengan kapal penangkap ikan dan kapal militer Cina makin agresif hadir di perairan yang disengketakan.


Panglima TNI Laksamana Yudo Margono pada awalnya mengatakan bahwa latihan tersebut akan dilakukan di wilayah LCS yang oleh Indonesia tahun 2017 diganti namanya menjadi Laut Natuna Utara untuk menggarisbawahi klaimnya. Kawasan itu meliputi ladang gas alam, yang menjadi bagian dari zona ekonomi eksklusif Indonesia. Demikian pula Filipina telah menamai bagian dari apa yang dianggap perairan teritorialnya menjadi Laut Filipina Barat.



Latihan gabungan di Laut Natuna



Namun, dalam sebuah pernyataan hari Selasa, 20/06/2023, Indonesia, yang saat ini memegang kursi bergilir sebagai Ketua ASEAN, mengatakan bahwa latihan tersebut sekarang sedang direncanakan di perairan Natuna Selatan, tepat di luar garis sembilan putus-putus.








Anggota ASEAN Kamboja dan Myanmar, yang mempertahankan hubungan dekat dengan Cina, menolak untuk ambil bagian dalam konferensi perencanaan, menurut militer Indonesia.


Awal bulan Juni lalu, Indonesia telah mengumumkan latihan bersama tersebut pada pertemuan para pejabat pertahanan di Bali. Namun, Kamboja membantah bahwa ada sesuatu yang telah diputuskan dan mengeluarkan pernyataan bahwa mereka telah diminta untuk mengikuti latihan militer dan sedang membentuk kelompok kerja untuk menyelidikinya.


Kementerian Pertahanan Kamboja tidak segera menanggapi permintaan komentar dari kantor berita AP atas rencana revisi latihan tersebut.



Manuver militer gabungan pertama ASEAN



Cina, di masa lalu, telah menegaskan keberadaannya di perairan yang disengketakan atas dasar apa yang disebutnya sebagai "hak penangkapan ikan tradisional." Kapal-kapal Cina juga rutin berpatroli di lepas pulau Kalimantan dan di sebelah timur Kepulauan Natuna, yang merupakan klaim teritorial paling selatan Cina dan juga diklaim oleh Malaysia.


Dalam satu insiden yang dipublikasikan dengan baik, sebuah kapal penjaga pantai Cina pada 6 Februari mengarahkan laser tingkat militer ke kapal patroli Filipina di lepas pantai karang yang disengketakan. Hal itu sempat untuk sementara membutakan beberapa anggota awak kapal patroli dan mendorong Manila untuk mengintensifkan patroli di perairan yang jadi sengketa.


Negara-negara ASEAN telah mengambil bagian dalam latihan angkatan laut sebelumnya bersama dengan negara lain, termasuk Amerika Serikat dan Cina. Latihan gabungan pada bulan September mendatang akan menjadi manuver pertama yang hanya melibatkan anggota ASEAN.






























Putin Says Western Countries Seem to Be Ready to Fight to Last Ukrainian

Putin Says Western Countries Seem to Be Ready to Fight to Last Ukrainian

Putin Says Western Countries Seem to Be Ready to Fight to Last Ukrainian




©Sputnik / Aleksei Babushkin / Go to the mediabank






Ukrainian troops launched a large-scale offensive in five sectors of the South Donetsk direction on June 4 but failed to achieve their goals, according to the Russian Defense Ministry.







It looks like Western countries are ready to fight until the last Ukrainian, Russian President Vladimir Putin said on Thursday.


"(Military) equipment, of course, can be supplied additionally. But the mobilization reserve is not unlimited. And it seems that Ukraine's Western allies really decided to fight Russia to the last Ukrainian," Putin said at a meeting of the Security Council.


Kiev has already lost over 13,000 people during its counteroffensive, Russian Security Council Secretary Nikolai Patrushev said.


"As for the personnel ... it (Kiev's loss) is more than 13,000 (persons)," Patrushev said at a meeting with members of the Russian Security Council held by Russian President Vladimir Putin.


Moreover, Russian forces have already destroyed 246 Ukrainian tanks, including 13 of the Western type, as well as 42 multiple launch rocket systems, two anti-aircraft missile systems, 10 tactical fighters, four helicopters, 264 unmanned aerial vehicles and 424 units of motor vehicles, which Kiev has used during its counteroffensive, Patrushev added.


The figures are based on the generalized data for the period from June 4-21, provided by various departments, the Russian official noted.


Ukrainian troops have slowed down their activity after 16 days of hostilities and are regrouping, Russian Defense Minister Sergei Shoigu said.


"After 16 days of active hostilities, having suffered significant losses, (the enemy) is regrouping and re-equipping, gathering parts of battalions at the moment," Shoigu said during a meeting of the Russian Security Council.








The Russian armed forces will complete the creation of a reserve army by the end of June and of an army corps in the near future, with the formations scheduled to receive over 3,700 pieces of equipment, Sergei Shoigu added.


"We are forming reserves as part of the army corps, the army, plus five regiments of the 20th tank army. Everything is going according to plan. In fact, we will complete the formation of the reserve army by the end of June and finalize the formation of the army corps there soon," Shoigu said at a meeting with permanent members of the Russian Security Council.


As for now, these five regiments, both in terms of personnel and equipment, are already formed by 60%, the Russian defense chief added.



Russia Stands for Strengthening Mechanisms Preventing Bioweapons Development - Putin



Russia stand for strengthening mechanisms that prevent the development of biological and toxin weapons, Russian President Vladimir Putin said on Thursday.


"Our country is consistently stands for the strengthening of supranational mechanisms that prevent the development and proliferation of biological and toxin weapons," Putin said addressing the participants and organizers of the International Scientific and Practical Conference "Global Threats to Biological Security: Problems and Solutions."


International interaction for these purposes should be carried out on an equal basis, with indispensable respect for the sovereignty of all states, the president added.


The principles approved by the concept on the prohibition of biological and toxin weapons have been systematically violated recently, Putin said.


"In the current difficult international conditions, it is very important to preserve and strengthen the existing mechanisms of multilateral cooperation in the field of countering various biological threats. First of all, this concerns the convention on the prohibition of biological and toxin weapons, which entered into force almost half a century ago. Unfortunately, the principles approved by this fundamental document have been systematically violated recently," Putin said.







Useful initiatives to simplify the non-proliferation regime often encounter opposition from a number of states seeking to use existing international problems to ensure their own biological security at the expense of others, the president added.



Watch: Ukrainian Armed Forces Are Hit With Grad Rockets



The MLRS Grad stands for multiple-launch rocket system, and is designed and produced by Russia's military industry. It is a highly effective artillery system capable of launching up to 40 rockets in a single salvo. The rockets can be armed with different types of warheads, including high explosive, incendiary, and fragmentation.


Artillerymen of the Central Military District struck a group of Ukrainian troops and a convoy of ammunition delivery trucks to Krasny Liman from Grad Rocket Launchers; control of the strike was carried out by Zala and Superkam UAVs, according to the Russian Defense Ministry.






"Taking up a firing position, the servicemen deployed combat vehicles (BM-21 "Grad") and took aim at the target. Then they immediately fired 122mm rocket missiles at a group of personnel and lightly armored vehicles, as well as a column of ammunition delivery trucks at a distance of over 15 km," the Defense Ministry said.



Watch: Russia's Solntsepyok Flamethrower Fire at Ukrainian Positions in Donetsk Direction



The Solntsepyok heavy flamethrower is a Russian-made weapon designed to clear out enemy trenches and bunkers, as well as to destroy enemy manpower located in open terrain and fortifications.


The Russian Defense Ministry has released a video of the TOS-1A Solntsepyok [‘Scorching Sunlight’] fire thermobaric shells at positions of Ukrainian forces in the Donetsk direction.






The system is mounted on a tank chassis, which allows mobility and increased protection for the crew.



Watch Russian Serviceman Downs Ukrainian Drone With Shopping Bag



The long-advertised and repeatedly delayed Ukrainian counteroffensive started on 4 June along the South Donetsk, Artemovsk (Bakhmut) and Zaporozhye directions.


A resident of the Trans-Baikal region participating in the special military operation has downed a Ukrainian kamikaze drone by throwing a bag of food at it, the governor of Trans-Baikal Alexander Osipov said on his Telegram channel.






"The soldier finished his night shift in a trench, got two sacks of food and returned to his position. Then he saw an enemy kamikaze drone. He hid in the grass so that the man controlling the drone lost sight of him. Then he took advantage of the surprise effect: he suddenly stood up and knocked down the device with a sack of food," Osipov wrote.


After the drone fell, it was deactivated and the grenade attached to it was detonated



Watch Russian 2S5 Giatsint-S Artillery System in Combat Action During Special Op



The 2S5 Giatsint-S is a self-propelled howitzer known for its firepower and long range. With a 152mm caliber, the 2S5 Giatsint-S can fire a variety of ammunition, including high-explosive, anti-tank, and cluster munitions.


The Russian Defense Ministry has released a video of artillerymen of the Southern Military District hitting targets in the Zaporozhye direction using 152mm Giatsint-B howitzers.






On Wednesday, the Russian Defense Ministry said that Ukraine has lost approximately 600 military over the past day as a result of offensive attempts in the South Donetsk, Donetsk and Zaporozhye directions























Menko Airlangga-federasi industri China bahas kerja sama ekonomi

Menko Airlangga-federasi industri China bahas kerja sama ekonomi

Menko Airlangga-federasi industri China bahas kerja sama ekonomi




Sumber www.ekon.go.id






Fokus kebijakan yang pertama yaitu peningkatan aturan dan prosedur berusaha melalui Undang-Undang Cipta Kerja. Undang-Undang ini memberikan kepastian hukum dan kemudahan terkait dengan persyaratan dan proses perizinan berusaha.




Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bertemu dengan Ketua Federasi Industri dan Perdagangan Tiongkok Gao Yunlong untuk membahas kerja sama ekonomi, di kantor Kemenko Ekonomi, Jakarta.







Dalam pembahasan iklim bisnis dan kemudahan berusaha dengan Gao Yunlong yang juga ketua The 14th National Committee of Chinese People’s Political Consultative Conference (CPPCC), Menko Airlangga menyampaikan beberapa fokus kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia untuk mempercepat transformasi ekonomi dan birokrasi.


“Fokus kebijakan yang pertama yaitu peningkatan aturan dan prosedur berusaha melalui Undang-Undang Cipta Kerja. Undang-Undang ini memberikan kepastian hukum dan kemudahan terkait dengan persyaratan dan proses perizinan berusaha,” ujar Airlangga dalam keterangan resmi terkait pertemuan, Kamis.


Sumber www.ekon.go.id


Pemerintah Indonesia juga melanjutkan program transformasi ekonomi, melalui kebijakan hilirisasi sumber daya alam (SDA), transisi energi, pengembangan sumber daya manusia (Kartu Pra Kerja), dan pembangunan infrastruktur termasuk Ibu Kota Nusantara (IKN).


Perusahaan Tiongkok telah banyak berpartisipasi dalam mendorong transformasi ekonomi Indonesia, salah satunya dalam program hilirisasi mineral terutama nikel di mana banyak perusahaan Tiongkok yang berinvestasi di sektor ini.


Menko Airlangga pun mendorong peran lebih besar perusahaan Tiongkok di sektor transformasi ekonomi lainnya, terutama dalam program transisi energi, termasuk pengembangan kendaraan listrik.


“Selain di sektor kendaraan listrik, perusahaan Tiongkok juga dapat berpartisipasi di program transisi energi lainnya, di antaranya pengakhiran pembangkit listrik tenaga uap secara bertahap, percepatan pengembangan energi terbarukan pembangkit listrik tenaga surya, angin, dan air,” tuturnya.


Menurutnya, Indonesia tertarik dengan upaya Tiongkok yang juga sedang mengembangkan kendaraan berbahan hidrogen dan meminta dukungan agar pengusaha Tiongkok dapat berinvestasi di Indonesia, salah satunya di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik di Jawa Timur.


KEK Gresik menyediakan fasilitas insentif fiskal dan non-fiskal seperti tax holiday hingga 20 tahun, kemudahan pengurusan perizinan, insentif kepabeanan, kemudahan imigrasi, dan insentif penggunaan lahan.








Perusahaan Tiongkok telah banyak berpartisipasi dalam mendorong transformasi ekonomi Indonesia. Salah satunya dalam program hilirisasi mineral terutama nikel dimana banyak perusahaan Tiongkok yang berinvestasi di sektor ini. Menko Airlangga mendorong peran lebih besar perusahaan Tiongkok di sektor transformasi ekonomi lainnya, terutama dalam program transisi energi.


“Perusahaan Tiongkok dapat mendorong pengembangan sektor kendaraan listrik yang saat ini populer. Selain di sektor kendaraan listrik, Perusahaan Tiongkok juga dapat berpartisipasi di program transisi energi lainnya, diantaranya yaitu Pengakhiran Pembangkit Listrik Tenaga Uap Secara Bertahap, Percepatan Pengembangan Energi Terbarukan Pembangkit Listrik Tenaga Surya dan Angin, serta Pemanfaatan Teknologi Efisiensi Tinggi seperti tenaga air dan hidrogen,” tutur Menko Airlangga.


Sumber www.ekon.go.id


Tiongkok saat ini juga sedang mengembangkan kendaraan dengan bahan bakar hydrogen untuk mempercepat transisi energi dan menurunkan emisi karbon. Indonesia tertarik dengan upaya pengembangan bahan bakar hydrogen yang dilakukan oleh Tiongkok dan meminta dukungan pengusaha Tiongkok untuk dapat berinvestasi di Indonesia.


Melalui KEK JIIPE Gresik, Indonesia siap untuk menampung keinginan berinvestasi dari para pengusaha Tiongkok. KEK JIIPE menyediakan fasilitas insentif fiskal dan non-fiskal seperti tax holiday hingga 20 tahun, kemudahan pengurusan perizinan, insentif kepabeanan, kemudahan imigrasi, serta insentif lahan.


Selain itu, pengusaha Tiongkok juga berharap agar Indonesia dapat mengekspor lebih banyak produk sawitnya ke Tiongkok. Menko Airlangga menyambut baik harapan Tiongkok ini, namun disisi lain Pemerintah Indonesia juga harus memenuhi standard sustainability yang telah ditetapkan.


Menko Airlangga juga menyampaikan bahwa Pemerintah Indonesia telah resmi menerapkan pemakaian Bahan Bakar Minyak (BBM) Biodiesel 35 persen (B35). Penerapan B35 menyusul keberhasilan program B30 dan merupakan langkah Pemerintah untuk mengurangi impor minyak serta menghemat devisa negara.


Dalam pertemuan ini, Ketua Komisi I DPR Republik Indonesia Meutya Viada Hafid juga menyampaikan harapan dan dukungan Tiongkok untuk pengembangan transformasi digital dalam rangka mempercepat pengembangan UMKM di Indonesia.


Representatif pengusaha Tiongkok yang turut hadir pun menyampaikan ketertarikannya untuk berinvestasi di Indonesia. Delegasi tersebut yakni Chairman Tianjin RockCheck Investment Holding Group, Chairman Chint Goup, Chairman Spring Airlines, Chairman Guangdong Evergreen Conglomerat Co. Ltd., dan Executive President Yili Group.























Kemenkop UKM targetkan 1 juta pelaku usaha baru didominasi mahasiswa

Kemenkop UKM targetkan 1 juta pelaku usaha baru didominasi mahasiswa

Kemenkop UKM targetkan 1 juta pelaku usaha baru didominasi mahasiswa










Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah menargetkan 1 juta pelaku usaha baru bisa tercapai hingga 2024. Di hadapan ratusan mahasiswa dan dosen dalam kegiatan Entrepreneur Hub di Auditorium Universitas Sumatera Utara, Menkop UKM Teten Masduki mengatakan dari target satu juta, pihaknya mendorong agar jumlah tersebut didominasi oleh kalangan akademik seperti mahasiswa maupun alumni universitas.







Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah menargetkan 1 juta pelaku usaha baru bisa tercapai hingga 2024.


Guna mewujudkan rasio kewirausahaan sampai 4 persen hingga 2024, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah menargetkan 1 juta pelaku usaha baru bisa tumbuh berkembang.


Menteri Koperasi UKM, Teten Masduki di Kota Medan menjelaskan target tersebut merupakan amanat PP No 2 tahun 2022, tentang pengembangan kewirausahaan nasional tahun 2021 sampai 2024.


Dari target satu juta pihaknya mendorong agar jumlah tersebut didominasi oleh kalangan akademik seperti mahasiswa maupun alumni universitas.


Dari kalangan mahasiswa guna mendorong produk mereka bisa cepat bertumbuh dengan membantu memanajemen usaha serta mempertemukan mereka dengan calon investor atau pendana potensial.


"Kali ini, mencetak wirausaha baru, khususnya dari kalangan anak muda, harus ada perencanaan. Ibarat memilih telur yang baik untuk dierami, ditetaskan, kemudian dibesarkan," kata MenKopUKM Teten Masduki, pada acara Persiapan Keberangkatan (PK) 204 Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), di Jakarta, Jumat, 16 Juni.


Menteri Teten menyebut, pemerintah tengah mengejar rasio kewirausahaan di level 3,95 persen, sehingga KemenKopUKM banyak menjalin kerja sama dengan kampus-kampus atau perguruan tinggi dalam membangun inkubator bisnis.


Hal ini merujuk keberhasilan Korea Selatan (Korsel) dan Jepang yang berhasil menciptakan banyak wirausaha dari kalangan anak muda terdidik lulusan perguruan tinggi. "Saat ini, kami terus membenahi ekosistem kewirausahaan di Indonesia," ujarnya.


Oleh karena itu, MenKopUKM akan menjalin kerja sama dengan Korsel dalam menciptakan ekosistem kewirausahaan di Indonesia. Khususnya, dalam meningkatkan kemampuan teknologi tinggi. "Saya berharap, akan lahir wirausaha dari kalangan anak muda yang berevolusi masuk ke teknologi tinggi atau hi-tech," ungkapnya.









KemenKopUKM gencarkan digipreneur untuk tumbuhkan ekonomi digital



Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (KemenKopUKM) menggencarkan pelaksanaan program digitalentrepreneur (digipreneur) untuk menumbuhkan ekonomi digital di Indonesia.


“Pemerintah sangat serius dalam menciptakan ekosistem ekonomi digital yang inklusif, agile, dan berkelanjutan," kata Deputi Bidang Kewirausahaan KemenKopUKM Siti Azizah saat memberikan sambutan secara virtual dalam Program Entrepreneur Hub Batu, Jawa Timur, sebagaimana dikutip di Jakarta, Kamis.


Deputi Bidang Kewirausahaan Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) Siti Azizah. ANTARA/HO-KemenKopUKM


Selaras dengan itu, menurut dia, upaya penumbuhan digipreneur yang dilakukan ini adalah dalam rangka memastikan seluruh masyarakat dapat ikut memanfaatkan pertumbuhan ekonomi digital termasuk UMKM yang belum melek digital sekalipun.


Deputi Siti Azizah menuturkan potensi ekonomi digital di Indonesia adalah yang terbesar di Asia. Pada 2022 tercatat nilai ekonomi digital sebesar 77 miliar dolar AS.


Namun demikian, jika dibandingkan dengan Malaysia yang hanya mencapai 21 miliar dolar AS di tahun yang sama, Malaysia memiliki ekosistem digital yang lebih baik. UMKM di Malaysia bahkan disebutnya sudah familier menggunakan third party untuk pemasaran digitalnya.


“Jadi mereka tidak lagi disibukkan dengan kegiatan digital marketing yang sangat dinamis dan menyita waktu sehingga dapat fokus pada produksi, bahkan urusan logistik dapat ditangani oleh pihak ketiga," ucapnya.


Oleh karena itu, melalui Program Entrepreneur Hub yang kali ini menyambangi Kota Batu di Jawa Timur, mengusung semangat untuk mendukung percepatan tumbuhnya wirausaha baru yang masuk kategori opportunity based entrepreneur.


Dalam hal ini adalah wirausaha yang memilih untuk berwirausaha karena melihat peluang lalu mengembangkan ide-ide kreatif, menciptakan nilai tambah dan inovasi menjadi bisnis yang berkelanjutan.


Azizah mengatakan bahwa ada hal yang menarik dalam Entrepreneur Hub kali ini, yaitu dari seluruh sasaran peserta program, ada beberapa yang akan diarahkan menjadi digital preneur, mereka yang memiliki minat dan keterampilan dasar di bidang ekonomi digital.


Ia menegaskan bahwa dukungan tidak boleh berhenti hanya pada mewisuda digipreneur baru ini, tetapi harus terus difasilitasi supaya UMKM dapat mengakses jasa dan tentunya eksistensi digipreneur pun dapat tumbuh dan berkembang seiring banyaknya minat pengguna jasa mereka.


Ia juga juga berpesan agar program Entrepreneur Hub dapat pemacu terbangunnya kolaborasi multipihak dalam menciptakan ekosistem kewirausahaan melalui berbagai program inovatif lainnya di tahun-tahun mendatang.


"Program Entrepreneur Hub ini bukanlah kegiatan hit and run, yang sekali dilaksanakan kemudian ditinggalkan, program ini terdiri dari rangkaian beberapa kegiatan, yang tentu saja keberhasilannya akan sangat tergantung pada komitmen para kolaborator,” katanya.























Kapolri Tegaskan Wajib Tindak Tegas Kejahatan saat Rakyat Kecil jadi Korban

Kapolri Tegaskan Wajib Tindak Tegas Kejahatan saat Rakyat Kecil jadi Korban

Kapolri Tegaskan Wajib Tindak Tegas Kejahatan saat Rakyat Kecil jadi Korban










Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memberikan, pembekalan pada perwira muda kepolisian. Listyo mengingatkan para perwira muda berani bersikap keras.







Segala bentuk kejahatan khususnya saat rakyat kecil menjadi korban, menurutnya, wajib ditindak tegas.



Kapolri Janji Tindak Tegas Pelaku TPPO, Termasuk pada Anggotanya jika Terlibat



Jenderal Listyo Sigit Prabowo menekankan bakal memberantas dan menindak tegas pelaku Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).


Listyo Sigit juga memastikan tidak akan pandang bulu, termasuk jika ada anggotanya yang terlibat dalam kasus TPPO.


"Bagi para pelaku, saya sudah perintahkan ke anggota siapa pun yang terlibat baik dari instansi luar maupun polisi sendiri saya minta tindak tegas,” ujar Listyo Sigit di ASEAN Senior Officials Meeting on Transnational Crime (SOMTC) Leaders, seperti dikutip dari keterangan tertulis, hari Selasa, 20/6/2023.


Kapolri juga mengimbau kepada masyarakat jangan mudah terpancing akan bujuk rayu gaji tinggi yang mengabaikan masalah skill dan persyaratan dalam sebuah penawaran kerja di luar negeri.


Lebih lanjut, Listyo Sigit meminta setiap masyarakat melaporkan ke Kepolisian setempat apabila mendapat informasi terkait TPPO.


“Tanpa kompromi saya kira silahkan masyarakat melapor kalau memang ada informasi seperti itu akan kami tindaklanjuti karena kita sayang kepada masyarakat. Kita ingin melindungi masyarakat kita yang kerja di luar negeri. Mereka adalah pahlawan-pahlawan Indonesia yang harus kita lindungi," kata Listyo Sigit.


Selain itu, ia mengatakan, TPPO adalah salah satu yang akan dibahas pada pertemuan SOMTC.


Hal ini sejalan dengan kesepakatan antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan beberapa pemimpin negara yang akan memberantas segala bentuk TPPO.








Mantan Kabareskrim itu juga berharap dapat terjalin kerja sama khususnya dalam hal penegakan hukum terhadap transnational crime.


Menurut Listyo Sigit, kerja sama lintas negara tidak hanya sekedar kerja sama tukar menukar informasi. Akan tetapi bagaimana bisa meningkatkan untuk dilakukan penegakan hukum dengan menangkap pelaku di luar negeri.


Menurut Kapolri, kerja sama lintas negara tidak hanya sekedar kerja sama tukar menukar informasi. Akan tetapi bagaimana bisa meningkatkan untuk dilakukan penegakan hukum dengan menangkap pelaku di luar negeri.


"Karena selama ini yang menjadi masalah pada saat pelaku tindak pidana kemudian kabur keluar negeri, sementara kita dihadapkan dengan birokrasi-birokrasi yang sulit sehingga harapan dari para korban dan harapan kita bisa menangkap pelaku tindak pidana terhambat," ujar Listyo Sigit.


Untuk diketahui, Satgas TPPO berhasil menetapkan sebanyak 494 tersangka terkait perdagangan orang dalam periode 5-18 Juni 2023.


Selain itu, sebanyak 1.553 korban TPPO berhasil diselamatkan dalam kurun waktu yang sama.