Monday 14 June 2010

BUITENZORG

Buitenzorg


Buitenzorg adalah nama kota yang sekarang disebut kota Bogor, menurut ahli sejarah, artinya tidak ada kekhawatiran. Dari pengartian itu maka ditelusurilah jejak asal usul kota Bogor atau dari penulusuran asal usul kota Bogor disimpulkanlah sejarah berdirinya dan dinamakannya Buitenzorg.




Buitenzorg nama sebuah tempat, boleh saja ditelusuri asal usul yang melatarbelakanginya, kenapa dipilihnya sebutan nama itu dan siapa pula yang pertama kali memberikan nama itu. Namun, tetap pada ujungnya, nama buitenzorg sudah tidak bisa diartikan lagi, seperti group band Gigi, bukan kumpulan gigi main band, hanya para personil yang pertama kali mendirikanlah yang tahu kenapa group bandnya bernama Gigi.


Buitenzorg, dari tulisannya, ini pasti orang belanda yang memberikan nama kota itu, tapi apakah betul sebutan nama kota yang sekarang bernama kota Bogor?


Yang penulis tahu nama itu sampai sekarang masih terpampang di stasium kereta api Bogor.


Mungkinkah Buitenzorg hanyalah nama tempat statiun? Bukan nama kota Bogor?


Kalau nama kota, sejak kapan berganti nama menjadi kota Bogor?


Bolehkah saya menyebutkan waALLAHU 'alam bissawab?


Sepertinya saya harus mendapatkan jawaban ini dengan mengunjungi museum-museum sejarah di Bogor yang pernah saya kunjungi. kalau saya lihat hanya sekedar ada, tidak dikelola dengan profesional.


Kota Bogor selain nama Buitenzorg, disana dikenal pula nama kudjang, Istana dengan kebun Raflesia, pakuan, padjadjaran, suryakencana dan jembatan merah.


Kota Bogor, mulai tahun 80an dikenal dengan roti unyilnya, soto kuningnya, toge gorengnya. lalu sekarang dikenal dengan tas tajur dan wisata - wisata kulinernya.




Kota Bogor, kota indah sejuk nyaman sungguh menarik perhatian.


Sejuknya dan menarik perhatiannya iya, meski terasa mulai panas, karena hujan masih turun dan punya canopy alam yang menjadi daya tariknya, tempat orang melepas penat, tapi kebanyakan tempat muda mudi berpacaran, keluarga mencari kenyaman udara, manula berjalan sehat sambil menggelar tiker.


Tapi ada mitos buat orang yang pacaran, katanya kalau pacaran ke kebun raya, suka putus tidak berlanjut ke jenjang pernikahan.


Nyaman?


Uhf, hampir macet dimana-mana, apalagi kalau datang hari libur, selain penduduknya sudah massive juga angkotnya yang aduhai tidak tahan jadi king on the road. Hanya menjelang tengah malam saja terasa longgar, tapi tetap tidak nyaman, sebab lampu penerangan dipinggiran jalan - jalan utamanya sangat redup seperti rumah yang diterangi lampu 5 watt, entah karena pemda-nya pelit atau mungkin anggarannya baru bisa menggunakan lampu-lampu yang redup...?


Sebuah terobosan yang salah kalau ingin tetap mempertahankan nama "kota indah sejuk dan nyaman, sunggung menarik perhatian".


Disanalah aku dilahirkan dan dibesarkan di kota kesayangan. Makanya aku menulis untukmu kota.. Yang banyak dikritik oleh penduduk pendatang dan pengunjungnya.

No comments: