Saturday 19 June 2010

KALAH ITU BIASA, BERHARAP MENANG MENJADI KETERLALUAN

KALAH ITU BIASA, BERHARAP MENANG MENJADI KETERLALUAN
Kekalahan tim German atas tim Serbia mengundang reaksi cemooh dari pendukungnya di seantero dunia. Tak percaya tapi nyata, itulah yang terjadi. German yang pada pertandingan perdana tampil begitu memukau, tiba - tiba tak berdaya menjebol gawang Serbia. Kata orang bola itu bundar, susah ditebak, makanya judi bola marak. Kata penulis hanya yang bermain tenang yang bisa survive.

Tim Inggris, setelah sang pangeran biru, Perancis meluluh lantahkan harapan pecinta bola, kembali menjadi contoh ke 4 setelah Portugal, tampil buruk, meski berakhir imbang, cemoohan pedas datang bertubi-tubi dari para hooligans, sama hebatnya dengan pecintanya dilayar kaca tapi tidak memancing emosi Wayne Rooney. Berbeda dengan cemoohan langsung dilapangan dari hooligans, telah memancing reaksi Rooney yang memang tampil tidak dalam top permomancenya. Kata orang bola itu bundar, kata penulis hanya yang bisa bermain tenang yang bisa mengantongi 75% kemenangan.

Melihat penampilan dari tim - tim unggulan dari benua Eropa, tidak tampil pada peak permomance-nya, sedikit banyak mengangkat pamor dari tim - tim bukan unggulan, tapi belum sampai ke arah "berpindahnya ke lain hati" dari para pecinta bola pada tim-tim unggulan. Dunia belum kiamat, itu barangkali yang terselip optimis di wajah-wajah yang dengan raut muka penuh kecewa.

Buat yang kecewa sama tim yayangnya, jangan lupa ada faktor cuaca yang mempengaruhi penampilannya. Tampil tidak impresif dari tim-tim unggulan di belahan Eropa, ada dua lawan sekaligus setiap kali berlaga, lawannya dan udara kering. Ini berbeda dengan tim - tim unggulan dari benua Amerika, khususnya Amerika latin. Namun apa dikata orang, itulah sepak bola, bola itu bundar, susah ditebak, harapan tinggal impian, berbeda bagi penulis hanya yang bermain tenang bisa menaklukan keringnya udara di afrika selatan, mereka hanya butuh adaftasi.

Bagi tim Perancis, butuh keajaiban. Tidak buat German, Inggris, Italia dan Portugal. Ke 4 tim ini peluang lolos ke babak berikutnya masih terbuka 75%. Persoalan mereka bukan pada kekompakan tim, sebab akar pembinaannya, kebiasaanya dan kebisaannya sudah mengakar. Mereka hanya butuh adaptasi dengan udara Afrika Selatan, bagaimana caranya mereka bisa tetap fit bermain selama 90 menit, tidak sampai draw apalagi kalah di pertandingan terakhir.

Kalah adalah hal yang biasa, sekarang ini kata - kata itu sudah menjadi alam pikiran semua manusia, namun karena saking memendam harapan yang begitu besar pada tim ayang - ayangku, kekalahan menjadi sesuatu yang luar biasa keterlaluannya.

Sejarah telah membuktikan bagaimana Arkhentina kalah 0:1 dari kamerun yang mengangkat pamor Roger Mila, bisa ke final meski harus menyerah dari German Barat, terus Uni Soviet mengalahkan Belanda di piala Eropa 1988, tapi kalah di final oleh Belanda. Itulah sepak bola, kata pecinta bola , bola itu bundar, sulit ditebak. Tapi buat penulis gampang saja, bisa dilihat saat berlaga, siapa yang bisa tenang, dapat mengontrol emosinya dengan baik, di dukung full konsentrasi maka kemenangan tinggal menunggu, menunggu decak kagum gol - gol cantik siap bersarang diantara belahan cangkang kacang rebus dan kacang bersarang di mulut yang berbibir basah oleh hangatnya kopi.

THAT'S JUST A GAME! Don be seriously, prens, please.

No comments: