Tuesday 21 August 2018

Berita Akan Terjadi Gempa Besar Yang Dipelintir

Berita Akan Terjadi Gempa Besar Yang Dipelintir

Lipi telah mengklarifikasi tentang akan terjadinya gempa besar, bahwa berita yang telah menjadi viral itu sudah dipelintir, . Klarifikasi ini telah disyiarkan oleh dihampir semua media berita utama. Namun disini, ada hal yang disayangkan, pertama membuat pernyataan sembarang apalagi menyangkut baru bahan kajian. Kedua sekalipun sudah diklarifikasi dan disebar ke arus media berita utama, tidak semua masyarakat membaca berita tersebut, sebaliknya berita yang dipelintir itu sudah menyebar liar kemana - mana.




Secara umum, ini adalah kecerobohan LIPI, mereka seperti tidak mengenal dan memahami tingkat berpikir masyarakat dalam menanggapi sebuah informasi. Dan hampir semua mereka yang membawa atribut ilmiah, selalu sembarangan memberikan informasi apa pun, dengan uraian yang ilmiah dibundel dengan data lengkap seakan ingin menunjukkan kelasnya.


Satu hal tentang gempa, sekalipun apa yang menjadi viral dan yang merupakan informasi sebenarnya, bermuara dari satu sumber, yaitu memberikan informasi dari sebuah kajian apalagi belum teruji nilai pastinya. Informasi ini bergulir titik beratnya ingin sekedar disebut hebat kajiannya.


Uraiannya pun sangat premature, lebih menitik beratkan pada kepentingan dirinya agar dapat diberi nilai plus - plus, dibanding memikirkan dampak yang ditimbulkan jika informasi tersebut mengalir ke masyarakat. Apalagi ini adalah sebuah institusi ilmiah.


Sekarang dibalik, "apakah LIPI pernah menyampaikan akan terjadi di lombok sebelum terjadi gempa di Lombok, tsunami Aceh?"


Kemudian BMKG, hanya bisa mendeteksi pas terjadinya. Jadi ini harus jadi perhatian, untuk tidak memberikan informasi sembarangan.


Menanggapi informasi gempa yang dipelintir, sebaiknya LIPI tidak lagi membuat pernyataan, informasi yang belum teruji nilai kepastiannya yang dapat membuat keresahan di tengah - tengah masyarakat. Dan membuat kebijakan internal dalam membuat satu uraian informasi dengan mengedepankan tingkat berpikir masyarakat dalam menangapi informasi.





Kemudian, sebaiknya setiap hasil riset tentang seismik dan geofisika yang menyangkut perubahan atau pergerakan yang ekstrem, tidak menjadi konsumsi masyarakat. Yang demikian itu cukup di sampaikan kepada Negara, biarkan Negara yang menentukan sikap langkah apa yang akan diambil.


Sedikit masukan, sebagai lembaga ilmiah berusaha saja untuk menjaga integritas dan professional, bukan menjadi bagian dari opportunis.

No comments: