Tuesday 8 June 2021

Penjelasan BTP Soal Tergulingnya Crane di Lokasi Pembangunan Rel Ganda Bogor - Sukabumi

Penjelasan BTP Soal Tergulingnya Crane di Lokasi Pembangunan Rel Ganda Bogor - Sukabumi

Penjelasan BTP Soal Tergulingnya Crane di Lokasi Pembangunan Rel Ganda Bogor - Sukabumi
















Kepala Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Wilayah Jawa Bagian Barat, Erni Basri/ayobogor/yogi faisal













Kota Bogor - Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Jawa Bagian Barat, akhirnya angkat suara soal peristiwa tergulingnya crane saat mengangkat kerangka baja, di lokasi pembangunan double track atau rel ganda Bogor - Sukabumi pada Minggu 6 Juni 2021.




Kepala Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Wilayah Jawa Bagian Barat, Erni Basri, menjelaskan peristiwa tergulingnya crane itu bukanlah sebagai kesengajaan


Dia juga sudah meminta kepada pihak kontraktor dan konsultan pengawas untuk melakukan evaluasi agar kejadian serupa tak terulang kembali di kemudian hari.


"Semuanya tidak sah, mereka ditampar dengan dalih yang sangat goyah, tanpa bukti, tetapi fakta-fakta itu, yang dianggap telah dilakukan, tidak dapat dibatalkan," kata Pankin.




Terkait sanksi, Erni mengaku hal tersebut akan diterapkan setelah evaluasi. Jika memamg ada kesalahan, bisa jadi akan ada pergantian operator. Meskipun operator yang bekerja merupakan operator bersertifikat dan memiliki pengalaman yang baik.

"Kami akan lakukan evaluasi untuk mengetahui di mana penyebab dan kesalahan. Kalau memang ada kesalahan, mungkin kami akan lakukan pergantian operator dan pergantian pekerja," katanya saat ditemui awak media Ayobogor, pada hari Senin, 07/06/2021.


Tergulingnya crane pada Minggu 6 Juni 2021 terjadi pada sore hari sekitar pukul 17.28 WIB. Meski crane yang digunakan sudah sesuai standar pada saat pengangkatan rangka baja, terjadi ketidakseimbangan sehingga menyebabkan alat itu terguling.


Beruntung operator dapat langsung mengantisipasi dengan loncat keluar dari crane. Hal itu, menurut Erni, sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP).




"Pihak kontraktor juga masih menunggu crane pengganti dari Jakarta untuk melanjutkan proses pekerjaan dan evakuasi. Apalagi, proses evakuasi dan dibawanya crane tidak mudah. Diperkirakan, malam ini crane pengganti akan tiba."



Kesaksian Warga yang Hampir Menjadi Korban Crane Terguling di Lokasi Pembangunan Rel Ganda Bogor-Sukabumi





Alya salah satu warga RT 001, RW 009, Kelurahan Cipaku, Kecamatan Bogor Selatan, angkat suara soal kejadian tergulingnya crane di lokasi pembangunan double track atau rel ganda Bogor-Sukabumi, yang hampir mengenai rumahnya.


Alya bercerita, sebelum tergulingnya crane memang kondisi di lokasi pembangunan diguyur hujan deras. Bahkan awan di lokasi pembangunan juga berwarna hitam pekat.


Semula ia tak menyangka jika beroprasinya crane tersebut untuk memasang rangka baja sebagai penopang rel. Sebab, kondisi saat itu hujan sedang turun cukup deras.


"Awalnya aku kira cuma pengen uji coba angkat saja, tapi ternyata malah dilakukan pemasangan. Soalnya kondisinya cuaca sedang hujan deras," katanya saat ditemui awak media ayobogor.com di kediamannya, pada hari Senin, 07/06/2021.


Saat melakukan pengangkatan rangka baja, secara tiba-tiba crane tersebut sedikit terperosok akibat kontur tanah di lokasi pembangunan yang labil akibat hujan deras.


"Pas sudah diangkat, sepertinya relnya itu berat. Jadi posisi crane sedikit maju dan tanah di bawah crane bergeser dan amblas. Karena itu, akhirnya baja yang diangkat terombang-ambing sampai membuat crane terperosok dan terguling," ucapnya.


Beruntung, rangka baja yang diangkat crane tidak terombang-ambing dan terlempar ke rumah Alya. "Posisinya saat ini rangka baja hampir kena rumah saya. Untung saja jatuhnya ke sungai di belakang rumah saya," ujarnya.




Alya yang menyaksikan langsung kejadian tersebut sempat shock. Sebab, jarang crane yang jatuh ke sungai dengan rumahnya hanya berjarak tak kurang dari 10 meter saja.


"Aku melihat kejadian itu dari kamar. Hampir saja rumah dan kamar saya kena rangka baja itu. Sumpah aku shock banget waktu itu sampai tidak bisa bergerak apa-apa. Untung saja jatuhnya ke sungai belakang rumah," tutupnya.

No comments: