Thursday, 25 May 2023

Versi Litbang Kompas Golkar Lebih Disukai Dibanding PDIP, Modal Besar Kemenangan 2024

Versi Litbang Kompas Golkar Lebih Disukai Dibanding PDIP, Modal Besar Kemenangan 2024

Versi Litbang Kompas Golkar Lebih Disukai Dibanding PDIP, Modal Besar Kemenangan 2024




Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto. (Foto: Instagram airlanggahartarto_official)






Popularitas Partai Golkar jauh mengungguli partai politik lain yang terdaftar sebagai peserta Pemilu 2024. Bahkan, partai pimpinan Airlangga Hartarto ini melesat di atas PDIP dan Gerindra.







Berdasarkan survei Litbang Kompas pada 29 April hingga 10 Mei 2023, tingkat pengenalan dan kesukaan Golkar mencapai 86 persen. Posisi kedua ada PDIP dengan 83,8 persen. Sementara Gerindra hanya mampu berada di urutan keempat dengan 81,2 persen.


Kepopuleran dan tingkat kesukaan ini menjadi modal besar Golkar dalam mencapai kemenangan di Pemilu 2024.


Hasil survei tersebut juga menunjukkan kepemimpinan Airlangga Hartarto sangat baik di mata masyarakat. Baik posisinya sebagai ketua umum partai maupun sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian di kabinet pemerintahan Presiden Joko Widodo.


“Partai Golkar memang alhamdulillah dinilai publik dapat memainkan peran-peran yang sangat strategis,” ujar Ketua DPP Partai Golkar, Ace Hasan Syadzily.

Hasil apik ini bukan kali pertama diraih Golkar. Pada survei bulan Januari lalu, partai berlambang pohon beringin ini juga menempati urutan teratas tingkat kepopuleran versi survei Litbang Kompas. Saat itu, tingkat pengenalan responden terhadap partai berlambang pohon beringin mencapai 86,3 persen.


Merujuk hasil survei tersebut, peneliti senior Litbang Kompas, Yohan Wahyu meyakini Golkar tetap berada di papan atas pada Pemilu 2024.


"Golkar sudah memiliki basis pemilih loyal yang diperhitungkan," kata Wahyu.







Partai Golkar saat ini tengah dilirik oleh sejumlah partai politik untuk bergabung di koalisi mereka menjelang Pemilu 2024. Sementara, PDIP berencana berkunjung ke PAN dan PPP, yang merupakan anggota Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bersama Golkar.


Pengamat politik dari Universitas Padjajaran Firman Manan menilai dinamika politik saat ini menarik untuk dicermati. Dikatakan, Golkar tampak menjadi primadona, sementara PDIP masih menahan diri untuk bermanuver.


Selain PDIP, posisi Golkar juga dianggap seksi. Tidak heran partai seperti PKS dan PKB ingin Golkar bergabung dengan koalisi mereka.


“Golkar sebagai partai memang harus diakui mesin partai cukup efektif, tentu Golkar menjadi variabel yang menentukan perolehan suara cukup tinggi, dan mudah membangun koalisi dengan golkar,“ kata Firman.


Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily mengakui, tingkat pengenalan yang tinggi terhadap partainya menjadi modal penting untuk menang pada Pemilu 2024. Karena itu, Ace mengaku optimis partai yang dipimpin Airlangga Hartarto itu bisa memenangkan Pemilu 2024.


Ace mengungkapkan, jika melihat hasil kedisukaan responden survei, masyarakat melihat partai yang saat ini dipimpin Airlangga Hartarto yang juga Menteri Koordinator Bidang Perekonomian ini memiliki kinerja yang baik. Menurutnya, masyarakat sudah melihat kinerja Golkar di pemerintahan dan sosial poitik kebangsaan melalui kader-kadernya.


“Partai Golkar memang alhamdulillah dinilai publik dapat memainkan peran-peran yang sangat strategis,” kata Ace Hasan kepada wartawan, pada Rabu, 24/05/2023.


Tingkat pengenalan atau kepopuleran Partai Golkar mencapai 86 persen. Golkar berhasil mengungguli PDIP yang mencatatkan angka 83,8 persen di urutan kedua.








Sementara, di urutan ketiga, muncul Partai Demokrat dengan tingkat kepopuleran 83,5 persen. Partai Gerindra berada di urutan keempat, dengan tingkat kepopuleran 81,2 persen.


Peneliti senior Litbang Kompas, Yohan Wahyu mengatakan, jika melihat hasil survei ini, Golkar diprediksi tetap berada di papan atas pada Pemilu 2024. Menurutnya, tingkat pengenalan terhadap Golkar membawa partai yang identik dengan warna kuning ini tetap berada di posisi empat besar teratas pada Pemilu 2024.


Wahyu menilai, jika Golkar ingin mencapai puncak perolehan suara di pemilu mendatang, dibutuhkan sosok dengan daya tarik elektoral yang kuat sebagai syarat utamanya.


"Golkar sudah memiliki basis pemilih loyal yang diperhitungkan, meski potensi swing voters tetap besar,” pungkasnya.


Selain kesuksesan kinerja kader Beringin di pemerintahan, Wakil Ketua Umum DPP Ormas Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR) ini mengatakan, kader-kader Golkar lain di berbagai lini juga terasa manfaatnya di akar rumput.


"Jadi alhamdulillah Partai Golkar dinilai publik memainkan peran-peran yang sangat strategis dan menyebarkan manfaat," tutur Ketua DPD Golkar Jawa Barat (Jabar) ini.


Sebagai informasi, hasil survei Litbang Kompas yang berlangsung 29 April hingga 10 Mei 2023 menunjukkan, tingkat pengenalan atau kepopuleran Partai Golkar mencapai 86 persen. Berhasil mengungguli PDI Perjuangan dengan angka 83,8 persen di urutan kedua














No comments: