Tuesday, 23 May 2023

Airlangga Bawa Misi Penguatan Ekonomi Indonesia di Sela KTT G7

Airlangga Bawa Misi Penguatan Ekonomi Indonesia di Sela KTT G7

Airlangga Bawa Misi Penguatan Ekonomi Indonesia di Sela KTT G7










Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mendampingi Presiden Joko Widodo untuk menghadiri pertemuan bilateral dengan Presiden Komisi Uni Eropa, Presiden Republik Korea, serta forum bisnis dengan investor Jepang, di sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7.







Sejumlah agenda kegiatan dihadiri Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto dalam rangkaian KTT G7 di Hiroshima, Jepang.


Pada pertemuan bersama Presiden Komisi Uni Eropa, dibahas upaya penguatan berbagai kemitraan strategis, di antaranya negosiasi IEU CEPA, tindak lanjut JETP dan Global Gateway, serta kerja sama kawasan Indo-Pasifik, Menko Airlangga turut dalam pembahasan tentang upaya penguatan


Pemerintah Indonesia juga menyampaikan perkembangan kerja sama Green Investment melalui European Investment Bank (EIB). European Investment Bank sendiri telah membuka kantor perwakilan di Jakarta pada Agustus 2022.


Selain itu, juga dibahas isu deforestasi. Dalam kesempatan tersebut, Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen akan menemui delegasi Indonesia yang dipimpin Menko Airlangga di Brussel pada akhir bulan ini.


"Kami menyampaikan perlunya untuk mendorong capaian konkret yang berdampak langsung bagi masyarakat kedua negara, khususnya di bidang ekonomi," jelas Airlangga dalam keterangan tertulisnya, hari Senin, 22/05/2023.


"Selain itu, pemerintah Indonesia menyampaikan perkembangan kerja sama Green Investment melalui European Investment Bank (EIB) yang telah membuka kantor perwakilan di Jakarta pada Agustus 2022," kata Airlangga dikutip dari Antara, Senin, 22 Mei.


Sementara itu, kerja sama bidang otomotif, furnitur, makanan dan minuman, tekstil, dan produk-produk hijau seperti wood pellet.


"Indonesia mengharapkan para pelaku usaha Republik Korea dapat memperluas investasi di lima sektor utama, di antaranya industri otomotif, industri mesin dan elektronik, industri tekstil dan alas kaki, serta infrastruktur," jelas Airlangga.


"Pada pertemuan bilateral dengan Republik Korea, pemerintah Indonesia menyampaikan perlunya untuk mendorong capaian konkret yang berdampak langsung bagi masyarakat kedua negara, khususnya di bidang ekonomi," katanya.


Pemerintah Indonesia mendorong pemanfaatan fasilitas Indonesia - Korea Comprehensive Economic Partnership Agreement yang sudah diluncurkan tahun ini guna menaikkan perdagangan bilateral yang masih di bawah target tahun 2018 sebesar 30 miliar dolar AS.







Pemerintah Indonesia juga mendorong perluasan akses masuk ke Korea bagi produk Indonesia terutama produk otomotif, furnitur, makanan dan minuman, tekstil, dan produk-produk hijau seperti wood pellet.


Indonesia juga mengharapkan para pelaku usaha Republik Korea dapat memperluas investasi di lima sektor utama, antara lain kendaraan listrik, sektor mesin dan elektronik, tekstil dan alas kaki, kimia dan farmasi, serta infrastruktur.


Selain itu, pemerintah Korea mengatakan akan memberikan pelatihan dan akses ketenagakerjaan terkait Small Modular Reactor (SMR) sebagaimana dikerja samakan dengan BRIN. Menko Airlangga juga turut menghadiri forum bisnis dengan kalangan investor dari Jepang yang membahas berbagai potensi kerja sama antara Indonesia dan Jepang.


"Indonesia memandang positif usulan peningkatan hubungan kemitraan strategis komprehensif antar kedua negara," katanya.


Saat ini, Indonesia dan Jepang tengah melakukan kerja sama dalam beberapa proyek pembangunan, antara lain pembangunan Jalan Tol Akses Pelabuhan Patimban, MRT Jakarta North-South, Bekasi Proving Ground, rute kereta semi cepat Jakarta-Semarang, serta transisi energi antara PT PLN dengan Sumitomo Corp terkait program transisi energi.


"Indonesia pada KTT G7 ini berperan sebagai salah satu Partner Countries dan mewakili Troika G20 bersama India dan Brazil. Sebagai Troika G20, Indonesia secara khusus memiliki misi untuk mendorong implementasi dari concrete deliverables yang menjadi legacy dari Presidensi G20 Indonesia tahun lalu," katanya.















No comments: