Saturday, 1 July 2023

71 Warga di Surabaya Keracunan Massal, Diduga Usai Makan Olahan Daging Kurban

71 Warga di Surabaya Keracunan Massal, Diduga Usai Makan Olahan Daging Kurban

71 Warga di Surabaya Keracunan Massal, Diduga Usai Makan Olahan Daging Kurban




Warga Surabaya yang keracunan saat berada di Puskesmas (Dok. BPBD Surabaya)






Sebanyak 71 orang warga Kalilom Indah Seruni 2, Tanah Kalikedinding, Kenjeran, Surabaya diduga keracunan masakan daging kurban.







Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Nanik Sukristina menjelaskan, puluhan warga mengalami keracunan setelah menyantap makanan olahan daging kurban pada pukul 19.00 WIB.


Kepala Puskesmas Tanah Kalikedinding Surabaya Era Kartikawati mengatakan dari 71 korban itu, sebanyak 45 warga di antaranya hanya mengalami gejala ringan. Mereka pun menjalani perawatan di rumah masing-masing, dengan pantauan puskesmas.


"Kalau total warga yang saat ini (dirawat) di rumah sedang pantauan kami ada gejala tapi tidak berat ada 45 orang. Itu total dari 71 (korban)," kata Era, saat dikonfirmasi, Sabtu, 01/07/2023.


Seluruh korban dilarikan ke Puskemas Tanah Kali Kedinding. Sebanyak 22 pasien dengan gejala ringan dan dibolehkan pulang .


Sedangkan, sebanyak 26 warga lainnya, dilaporkan menjalani perawatan di puskesmas maupun dirujuk ke rumah sakit terdekat.


Lalu, 14 pasien dirawat inap di Puskesmas Tanah Kali Kedinding Surabaya. Kondisi seluruh pasien itu sudah stabil.


"Dirawat di Puskesmas 14 orang, 12 pasien kami rujuk ke rumah sakit ada RSUD Dr. Soewandhie, RS Universitas Airlangga. Jumlahnya yang rawat inap ada 26 orang," ucapnya.


Di antaranya, tiga pasien dirawat di RS Unair, empat pasien dirawat di RSUD Dr. Soewandhie, dan satu pasien dirawat di RS Mitra Keluarga Kenjeran.


Serta, tiga pasien di rawat di Puskesmas Bulak Banteng, dan satu orang pasien lainnya dirawat di Puskesmas Sidotopo Wetan.


Pada proses tindak lanjut penangannya, Nanik mengatakan, Puskesmas Tanah Kali Kedinding melakukan pemantauan intensif terhadap pasien yang masih dalam perawatan.


Baik di Puskesmas, rumah sakit, maupun rumah pasien. Serta melakukan observasi, apakah ada kasus lanjutan di wilayah tersebut untuk berkoordinasi dengan RT/RW dan kelurahan.


Era menyebut, keracunan massal itu berawal ketika warga menggelar tasyakuran makan-makan usai salat dan kurban Iduladha, Kamis malam 29/06/2023.


Daging kurban itu mereka olah menjadi beberapa masakan. Seperti sate, gulai dan krengsengan. Usai acara, sebagian warga mengaku sakit, Jumat dini hari, 30/06/2023.


"Jumat pagi jam 02.00 WIB, ada yang mulai mulai, muntah, diare, panas (demam). Beberapa sudah langsung dibawa ke rumah sakit, dokter swasta, atau periksa keluar," ujar dia.


Puskesmas baru mendapatkan kabar keracunan massal itu pukul 16.00 WIB. Sejumlah petugas kesehatan dikerahkan untuk mendatangi rumah pasien.


"Kami temukan harus dirujuk langsung kami rujuk ke rumah sakit, ada yang kami rujuk ke puskesmas, siaga di puskesmas. Sampai ini tadi masih ada yang masuk," ucapnya.


Dugaan sementara, penyebab keracunan tersebut berasal dari olahan masakan daging kurban yang warga makan secara bersama.


























































No comments: