Saturday 1 July 2023

Gempa Bumi M 6.4 Bantul Yogyakarta - Kerusakan Akibat Gempa di Jateng dan Jatim

Gempa Bumi M 6.4 Bantul Yogyakarta - Kerusakan Akibat Gempa di Jateng dan Jatim

Gempa Bumi M 6.4 Bantul Yogyakarta - Kerusakan Akibat Gempa di Jateng dan Jatim




Kerusakan palfon dan genteng rontok akibat gempa Magnitudo 6,4 yang mengguncang Bantul, hari Jumat malam,30/6/2023 - Istimewa






Pusat Pengendalian Operasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) telah mengidentifikasi kerusakan yang terjadi akibat gempa bumi sebesar magnitudo (M)6,4 pada Jumat kemarin, 30/06/2023.







Berdasarkan data BPBD per hari Sabtu, 01/07/2023, kerusakan bangunan di DIY tercatat total rumah rusak ringan 102 unit dan rusak sedang 4 unit. Guncangan gempa juga berdampak pada fasilitas umum, di antaranya perkantoran 15 unit, tempat ibadah 5, fasilitas usaha 3, pendidikan 2 dan kesehatan 2.


Dampak rumah rusak terbanyak berada di Kabupaten Gunung Kidul sebanyak 58 unit, Bantul 31, Kulon Progo 16 dan Sleman 1.


Dampak Kerusakan di Jateng dan Jatim Gempa yang berpusat 81 km selatan Kota Wates juga berdampak di wilayah Provinsi Jawa Tengah (Jateng) dan Jawa Timur (Jatim). BNPB mencatat 11 kabupaten yang warganya merasakan guncangan gempa, antara lain Kabupaten Tegal, Kebumen, Purbalingga, Wonogiri, Purworejo, Wonosobo, Magelang, Banyumas, Banjarnegara, Klaten dan Brebes.


Kerusakan rumah di Provinsi Jateng mencapai 102 unit dengan rincian rusak ringan 88 unit, rusak sedang 13 dan rusak berat 1. Kerusakan rumah tersebut di antaranya berada di Kabupaten Wonogiri sebanyak 67 unit dan Kebumen 11.


Selain tempat tinggal, kerusakan juga terjadi pada fasilitas publik, seperti fasilitas umum 8 unit, tempat ibadah 3, fasilitas pendidikan 3 dan jaringan listrik.


Sementara itu, di Provinsi Jatim, total kerusakan rumah warga sebanyak 37 unit, dengan rincian rusak sedang 18, rusak ringan 15 dan rusak berat 4. Rumah rusak paling terdampak berada di Kabupaten Pacitan dengan rincian rusak sedang 17 unit, rusak ringan 15 dan rusak berat 1.


Lebih dari 192 Bangunan di Kabupaten Wonogiri Rusak Terdampak Gempa Yogyakarta

Kepala BPBD Wonogiri Trias Budiono memastikan tidak ada korban jiwa atau luka akibat terjadinya gempa tadi malam. Ia menyebutkan jumlah bangunan rusak tercatat ada 158 bangunan, dengan kategori rusak ringan, 50 rusak sedang, dan 3 rusak berat. Khusus untuk pemukiman atau rumah warga yang rusak tercatat sebanyak 192 rumah warga, yang tersebar di setidaknya 12 kecamatan yaitu Eromoko, Pracimantoro, Paranggubito, Giritontro, Giriwoyo, Baturetno, Tirtomoyo, Ngadirojo Sidoarjo, Jatisrono, Selogiri, dan Kismantoro.


"Untuk fasilitas umum yang rusak ada sekolah atau SD, balai pertemuan, masjid, poskamling, jumlah total 19 tempat. Untuk sekolah sebagian ada genteng dan eternit sekolah yang roboh," ungkap Trias melalui sambungan telepon, Sabtu, 1 Juli 2023.


Trias menjelaskan kerusakan pada rumah warga sebagian di bagian rumah induk, dapur, lalu juga ada kandang ternak. Sebanyak 3 rumah warga yang masuk dalam kategori rusak berat ada di Kecamatan Tirtomoyo dan Kecamatan Giritontro.


"Sejak tadi malam sudah siaga memantau kondisi dan gempa yang melibatkan Forkompincam di antaranya Tim BPBD, lurah atau kepala desa, relawan, tokoh masyarakat untuk cek dan pendataan dampak dari gempa. Lalu untuk hari ini sejak tadi pagi dari berbagai elemen sudah bergerak untuk kerja bakti terutama untuk membantu warga terdampak," ujar Trias.


Salah satu bangunan terdampak gempa Jumat malam yaitu di SMK N 1 Pracimantoro. Camat Pracimantoro Warsito menyebut ada dua ruangan di sekolah itu yang mengalami kerusakan parah. "Untuk bangunan tembok aman. Yang banyak (rusak) parah plafon," kata Warsito.


Menurut dia, banyak genteng di sekolah itu yang melorot. Salah satu ruangan yang terdampak parah di ruang komputer dimana plafon jebol. "Yang paling parah ada dua lokal (ruangan)," tuturnya.


VIDEO: Sri Sultan Hamengku Buwono X Laporkan Kerusakan Gempa Yogya dalam Kategori Ringan


Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat 44 kali gempa susulan terjadi usai gempa bermagnitudo (M) 6,4 di Samudera Hindia Selatan Jawa, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).


"Hingga 1 Juli 2023 pukul 08.00 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 44 gempa bumi susulan dengan magnitudo terbesar M 4,2," ujar Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono di Jakarta, Sabtu.


Ia menjelaskan gempa terjadi pada Jumat, 30/06/2023, pukul 19.57.43 WIB terletak pada koordinat 8,63° LS dan 110,08° BT atau tepatnya di laut pada jarak 81 kilometer arah Selatan Kota Wates, DIY, pada kedalaman 67 kilometer.


Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, kata dia, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia dan Eurasia. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan gempa bumi ini memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).


Gempa bumi tersebut berdampak dan dirasakan di daerah Klaten, Ponorogo, Kebumen, Nganjuk, Cilacap dengan skala intensitas IV MMI (bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah ).


Selain itu juga di daerah Karangkangkates, Kediri, Kulon Progo, Wonogiri, Kota Yogyakarta, Sleman, Purworejo dengan skala intensitas III – IV MMI (bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah ).


Di daerah Madiun, Purbalingga, Purwokerto, Banjarnegara, Mojokerto, Demak, Pacitan, Gresik, Jepara, Blitar, Solo, Garut, Pangandaran, dengan skala intensitas III MMI. Sementara di daerah Bandung, Lumajang, Ngawi, Trenggalek, Pacitan, Tulungagung, Blora, Indramayu dengan skala intensitas II – III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah).


Sedangkan di daerah Sumedang, Malang, Salatiga, Denpasar, Sidoarjo, Surabaya dengan skala intensitas II MMI (getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang) .


















































No comments: