Iran mengeksekusi dua pria pada hari Sabtu, 08/07/2023, yang dihukum gantung di depan umum karena terlibat dalam serangan terhadap sebuah kuil Syiah yang menewaskan sedikitnya 13 orang pada bulan Oktober, kata pengadilan.
Kedua pria tersebut digantung saat fajar di selatan kota Shiraz, menurut kantor berita Irna.
“Hukuman mati dua pelaku serangan teroris Shah Cheragh dilakukan di depan umum pagi ini,” kata situs web pengadilan Mizan Online.
Mereka diidentifikasi sebagai Mohammad Ramez Rashidi dan Naeem Hashem Qatali, kata Mizan, tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Pada bulan Maret, pengadilan Iran telah menjatuhkan hukuman mati kepada kedua pria tersebut setelah mereka dinyatakan bersalah atas “korupsi di bumi, pemberontakan bersenjata, dan tindakan yang bertentangan dengan keamanan nasional.”
Mereka juga didakwa dengan keanggotaan Daesh (ISIS) dan “konspirasi melawan keamanan negara.”
Pada saat itu, hakim agung Fars Kazem Moussavi mengatakan mereka terlibat langsung dalam “mempersenjatai, pengadaan, logistik, dan bimbingan” pelaku utama.
Tiga terdakwa lain dalam kasus tersebut dijatuhi hukuman penjara selama lima, 15 dan 25 tahun karena menjadi anggota Daesh, katanya.
Salah satu penyerang, yang diidentifikasi oleh media di Iran sebagai Hamed Badakhshan, meninggal karena luka yang diderita selama penangkapannya, kata pihak berwenang.
Pada November, Pengadilan Iran mengatakan 26 "teroris takfiri" dari Afghanistan, Azerbaijan, dan Tajikistan telah ditangkap sehubungan dengan serangan itu.
Di Iran yang didominasi Syiah, istilah takfiri umumnya mengacu pada militan atau pendukung Islam Sunni radikal.
Serangan kuil itu terjadi lebih dari sebulan setelah protes meletus di seluruh Iran atas kematian seorang wanita muda Kurdi Iran dalam tahanan.
Mahsa Amini, 22, meninggal setelah penangkapannya oleh polisi moralitas di Teheran karena diduga melanggar aturan berpakaian wanita.
ISIS mengklaim serangan pertamanya di Iran pada tahun 2017 ketika orang-orang bersenjata dan pelaku bom bunuh diri menyerang kursi parlemen di Teheran dan makam Ayatollah Ruhollah Khomeini, pendiri republik Islam, menewaskan 17 orang dan melukai puluhan lainnya.
Eksekusi publik relatif jarang terjadi di Iran dengan hampir semua hukuman gantung dilakukan di dalam penjara.
Iran mengeksekusi lebih banyak orang setiap tahun daripada negara mana pun selain China, menurut kelompok hak asasi manusia termasuk Amnesti Internasional yang berbasis di London.
No comments:
Post a Comment