Makassar - Rapat Kerja Nasional Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) XVI melahirkan sejumlah rekomendasi untuk kelanjutan pembangunan, termasuk mendukung kelanjutan proyek Ibu Kota Nusantara.
"Ada tiga konsentrasi kami di sini, salah satunya kami tidak mau tahun politik ini pembangunan terhenti. Jadi transisi ini harus berlanjut," ujar Ketua Umum Apeksi Bima Arya di sela Rakernas tersebut di gedung Upper Hills Jalan Tanjung Bunga Makassar, Sulawesi Selatan, seperti dikutip Antara, Kamis, 14 Juli 2023.
Selain itu, ada beberapa rekomendasi yang diusulkan dari enam wilayah Apeksi. Seperti wilayah V merekomendasikan penataan IKN. Begitu pula rekomendasi di wilayah I yang dibacakan Wali Kota Medan Boby Nasution, mulai dari smart city, stunting, inflasi, dana kelurahan, hingga nasib dan kelanjutan tenaga honorer.
Bima Arya bersama Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto juga menyerahkan hasil rekomendasi rakernas kepada tiga bakal calon presiden, Anies Baswedan, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo usai memaparkan gagasannya masing-masing.
Bima Arya sempat menanyakan ihwal IKN pada Anies setelah mantan Gubernur DKI Jakarta itu selesai menjawab pertanyaan Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari. Bima Arya meminta pandangan Anies tentang perencanaan pembangunan IKN yang selama ini telah berjalan.
"Ini yang bakal jadi headline. Padahal kita mau bicara kota lebih luas,” seloroh Anies disambut tepuk tangan dan tawa hadirin.
Anies kemudian menjelaskan bahwa semua kepala daerah dipilih secara politik melalui proses pilkada. Dalam mengelola sebuah program, kata dia, kepala daerah tentu merasakan bahwa sesuatu yang direncanakan dengan baik dan matang serta memiliki dasar yang kuat, maka tak perlu otot politik dalam melaksanakannya. “Dengan sendirinya akan menggelinding,” kata Anies seperti yang dipantau melalui siaran Youtube.
Sebaliknya, kalau program tersebut tak punya dasar kuat, termasuk siapa yang merasakan manfaatnya, maka wali kota akan bekerja keras memakai otot politik untuk membuat program itu berjalan. "Saya melihat, kalau ini (IKN) rencana yang baik, ya pasti jalan terus," tutur dia.
“Tapi bila ini (IKN) ada masalah....saya kadang-kadang heran, kenapa sering ditanyakan ya? Apa ada masalah, ya, sebetulnya? Kok saya tak ditanya bagaimana dengan pangan murah, bagaimana dengan subsidi BBM. Kok selalu IKN yang ditanyakan. Apa sesungguhnya dalam alam bawah sadar kita ada pertanyaan? Cukup sampai di situ jawaban saya,” kata Anies.
Anies Baswedan Ungkap Gagasan Soal Kementerian Perkotaan
Anies Baswedan mengungkapkan gagasannya soal pembentukan lembaga tersendiri khusus dalam hal menangani sejumlah persoalan perkotaan.
Gagasan itu ia ungkapkan saat menjadi salah satu pembicara di Rapat Kerja Nasional Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia atau APEKSI ke-XVi di Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis, 14 Juli 2023.
"Jadi ada badan khusus nantinya, namanya kementerian atau badan. Tapi tujuannya adalah yang mengakomodir terkait urusan perkotaan. Hari ini belum ada menangani perkotaan, tapi hanya pedesaan (Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi)," kata dia seusai acara kemarin.
Anies mengatakan APEKSI adalah organisasi wali kota dengan diisi orang-orang yang sudah berpengalaman.
"Saya sampaikan, saya tidak menggarami laut, di sini semua adalah wali kota berpengalaman. Yang saya sampaikan tadi bagaimana sikap dan masa depan kita akan punya penduduk banyak di kota dari pada di desa, sehingga perlu perencanaan lebih komprehensif," kata dia kepada wartawan.
Selain itu, kata mantan Gubernur DKI Jakarta ini, perencanaan pembangunan kota mesti sesuai dengan kondisi perkotaan. Bila tidak, maka akan menjadi masalah yang sama, seperti masalah polusi udara, sampah, hingga ketimpangan sosial. Oleh karena itu, harus disiapkan dari sekarang.
Selain Anies, di tempat yang sama bakal calon presiden dari Partai Gerindra juga ikut menyampaikan pidatonya.
Menurut Prabowo, berkaitan dengan persoalan penataan dan pencitraan kota, kata dia, masukan-masukan yang dilahirkan dalam Rakernas APEKSI akan ditampung dan dikaji lebih dalam untuk mendapatkan solusinya.
No comments:
Post a Comment