Thursday 13 July 2023

Kepsek SMKN 1 Sale Rembang Dicopot Buntut Pungutan Infak Bangun Musala

Kepsek SMKN 1 Sale Rembang Dicopot Buntut Pungutan Infak Bangun Musala




Ganjar Pranowo memberikan motivasi pada acara seminar di Pendopo Kabupaten Rembang, Senin (10/7/2023). [Dok Pemprov Jateng]






Kepala sekolah (Kepsek) SMK N 1 Sale di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah dibebastugaskan buntut pemungutan sumbangan infak pembangunan musala di sekolah.







Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Tengah menyatakan akan membantu pembangunan musala di sekolah itu usai Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengklaim akan mengembalikan uang pungutan tersebut.


"Dia kita bebas tugaskan. Kemudian kita melakukan pengecekan dan minta (uang tarikan) untuk dikembalikan," kata Ganjar seperti diberitakan detikcom, pada hari Kamis, 13/07/2023.


Ganjar mengetahui soal pungli tersebut saat berdialog dengan siswa dalam acara seminar di Pendopo Kabupaten Rembang, Senin, 10/07/2023. Video momen dialog itu ia bagikan di media sosial.


Dalam keterangan pers itu juga disebutkan Kepala SMKN 1 Sale ditarik ke Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Wilayah III Jateng. Kemudian dinas menunjuk pelaksana harian kepala sekolah.


Ganjar menjelaskan langkah tegas itu dilakukan agar hal serupa tidak terjadi di sekolah lain. Ia berharap masyarakat ikut melapor jika menemukan hal serupa.


"Makanya kita ambil tindakan tegas, jadi kita langsung Plh. Kita langsung tarik dulu, kita pindah dulu. Kemudian ini agar menjadi perhatian bagi semuanya untuk tidak main-main," ujarnya.


Adanya pungli ini terbongkar saat seorang siswi SMKN 1 Sale bercerita pada Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, dalam sesi tanya-jawab ketika acara di Pendopo Kabupaten Rembang, Senin, 10/07/2023.


Dalam kesempatan itu, si siswi bercerita ia dan teman-teman sekolahnya diwajibkan membayar uang gedung tiap kenaikan kelas.


Namun, besaran uang gedung itu tergantung tingkatan kelas para siswa-siswinya.


Siswi tersebut mengaku dirinya membayar Rp300 ribu untuk uang gedung.


"Bayar untuk uang gedung, infak. Setiap naik kelas beda, (saya bayar) Rp300 ribu (terakhir)" ungkap si siswi di hadapan Ganjar, dikutip dari tayangan Instagram sang gubernur.


Mendengar pengakuan siswi itu, Ganjar terlihat heran dan geram.


Pasalnya, semua sekolah negeri di Jawa Tengah dilarang melakukan pungli atau infak dalam bentuk apapun, alias gratis.


Ganjar pun menegaskan kepala sekolah SMKN 1 Sale sama saja mencari masalah dengannya jika nekat melakukan pungli.



Widodo ikhlas dan siap menerima konsekuensi



Widodo, yang sekarang menjadi mantan kepala sekolah Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Sale, Rembang, Jawa Tengah, mengungkapkan dirinya ikhlas dan siap menerima konsekuensi atas pengakuan yang viral tersebut.


"Ya tetap saya tunggu seperti apa dan tetap saya siap seperti apa yang diputuskan ke saya," terang dia.


Widodo juga mengomentari pernyataan Ganjar, bahwa uang Rp 130 juta yang dikumpulkan dari para murid untuk membangun mushala supaya dikembalikan.


Dirinya berujar sudah berkoordinasi baik dengan para wali murid maupun komite sekolah.


"Itu sebagian dari wali murid itu sudah ikhlas, kalau disuruh mengembalikan. Mereka tidak mau menerima. 'kalau dikembalikan ya saya tolak' wali murid bilange seperti itu," ucap dia saat dihubungi Kompas.com, Rabu (12/7/2023).

























































































No comments: