Saturday 1 July 2023

Viral Aksi Heroik MUA Asal Malang Bantu Ibu Melahirkan di Pesawat, Berbekal Pengalaman Nonton Film

Viral Aksi Heroik MUA Asal Malang Bantu Ibu Melahirkan di Pesawat, Berbekal Pengalaman Nonton Film

Viral Aksi Heroik MUA Asal Malang Bantu Ibu Melahirkan di Pesawat, Berbekal Pengalaman Nonton Film




Sebuah video seorang makeup artis (MUA) yang membantu ibu hamil melahirkan di pesawat tengah heboh di media sosial






Pada hari Selasa lalu, 27/06/2023, seorang penumpang pesawat Pelita Air yang melahirkan di tengah penerbangan dari Jakarta ke Surabaya, Sebuah video memperlihatkan seorang makeup artis (MUA) yang membantu ibu hamil melahirkan di pesawat tengah heboh di media sosial.







Video persalinan tersebut pun diunggah ke media sosial. Salah satu pengunggah menyampaikan, proses persalinan tersebut dibantu oleh seorang make-up artist bernama Yulia Maria. Video di unggah oleh akun Instagram @yulia.maria.wedding.official, MUA Asal Malang, Jawa Timur yang berhasil membatu seorang ibu yang melahirkan dalam kabin pesawat terbang.


Peristiwa itu terjadi di pesawat Pelita Air jurusan Jakarta-Surabaya pada Selasa, 27/06/2023. Yulia bercerita pertolongannya itu dilakukan dengan begitu cepat.


Diketahui, pada saat itu pesawat sudah terbang selama 30 menit. Tak lama, salah seorang pramugari, melalui pengeras suara bertanya apakah ada penumpang yang berprofesi sebagai tenaga kesehatan.


Dikatakan Yulia, pada saat itu tidak ada penumpang yang menjawab.


"Saat itu penumpang tidak ada yang menjawab, karena mungkin tidak ada yang punya profesi itu," kata Yulia, pada hari Rabu, 28/06/2023.


Kemudian, pada saat itu Yulia merasa ada orang yang harus dibantu. Ia sempat curiga pada saat pramugaridi bagian belakang melepas tirai yang menjadi pembatas antara penumpang dan pramugari.


"Kemudian, saya menengok kebelakang, ada pramugari melepas tirai, saya curiga, sepertinya ini orang lahiran," katanya.


Saat Yulia melihat ke belakang, terdapat seorang penumpang perempuan yang sedang ditolong oleh pramugari. Seketika, ia pun langsung beranjak dari tempat duduknya dan menuju ke belakang dan turut membantu ibu hamil tersebut untuk bersalin.


Sebenarnya, Yulia mengaku, ia belum pernah membantu proses persalinan sama sekali. "Suasananya cukup tegang, semua penumpang ikut bantu, tapi yang bantu korban cuma berdua, saya sama pramugari itu," katanya. Setelah bayi tersebut keluar dari rahim, Yulia sempat kebingungan untuk memotong ari-ari. Akan tetapi pada akhirnya ia bisa memotong ari-ari bayi itu dengan penuh kehati-hatian bersama pramugari. Hal itu dilakukannya hanya berbekal sering menonton film dan melihat beragam video di media sosial.


"Saat itu, setelah bayi lahir, saya langsung membungkus bayi dengan kain yang ada, lalu saya letakkan di bawah, untuk memotong ari-arinya. Saya minta gunting ke pramugari dan akhirnya saya potong," katanya.


"Saya nggak punya pengalaman sebagai tenaga medis. Waktu itu, saya hanya berbekal menonton film proses persalinan saat melahirkan, cuma lupa film apa," lanjutnya.


Momen persalinan di dalam pesawat itu menjadi momen kenangan sepanjang masa yang pertama kali dilakukan dalam seumur hidupnya.






Terkait peristiwa tersebut, meskipun ibu hamil diperbolehkan naik pesawat, namun ada sejumlah hal yang harus diperhatikan sebelum terbang.


"Secara keilmuan sendiri, naik pesawat selama kehamilan itu sangat aman," kata Dokter Spesialis Kandungan dari Rumah Sakit Pondok Indah-Puri Indah, Jakarta Barat, Ni Komang Yeni.


Ia pun mengimbau ibu hamil mengikuti beberapa tips berikut sebelum naik pesawat terbang:


Tips naik pesawat untuk ibu hamil



1.Siapkan surat rekomendasi dokter



Komang mengatakan, maskapai penerbangan biasanya memperbolehkan ibu hamil naik pesawat selama memiliki surat rekomendasi dari dokter.


Surat itu berisi tentang pemberitahuan layak atau tidaknya kondisi penumpang tersebut untuk mengikuti perjalanan menggunakan pesawat.



2. Bawa obat anti kontraksi



Ibu hamil yang sudah memasuki usia kehamilan trimester kedua dan ketiga, namun ingin naik pesawat terbang diminta membawa obat anti kontraksi.


Obat itu, kata Komang, perlu dibawa untuk berjaga-jaga apabila ada kontraksi awal ataupun pendarahan.


"Kalau hamil sudah cukup besar trimester 2-3 harus ada obat anti kontraksi untuk berjaga-jaga saja, siapa tau ada pendarahan, kontraksi yang berlebihan," tuturnya.



3. Pastikan riwayat kesehatan



Komang juga menyarankan agar ibu hamil dengan riwayat diabetes melitus, hipertensi, atau dengan riwayat sulit hamil agar lebih berhati-hati selama penerbangan.


Sebelum berangkat, mereka juga dianjurkan untuk melakukan konsultasi dan melakukan observasi kondisi tubuh ke dokter kandungan.


"Harus ekstra hati-hati, tapi bukan berarti tidak boleh (naik pesawat). Tapi hati-hati dalam observasi yang lebih ketat dari dokter," tutur Komang.



Pelita Air Buka Suara soal Ibu Melahirkan di Pesawat Tapi Tak Bilang Hamil



Pelita Air buka suara terkait penumpang yang melahirkan di pesawat. Penumpang tersebut diketahui tak bilang kalau sedang hamil. Dia juga tidak menyertakan surat dokter.


Pramugari Pelita Air saat menolong proses persalinan di pesawat nomor IP 208 rute Jakarta-Surabaya. (Foto: Dok. Istimewa/Tangkapan Layar)


Corporate Secretary Pelita Air Agdya PP Yogandari menjelaskan, pihaknya sudah menerapkan seluruh prosedur keamanan dalam penerbangan. Menurutnya, seluruh awak Pelita Air dengan nomor penerbangan IP 208 rute Jakarta-Surabaya itu sigap saat mendapatkan kabar adanya penumpang yang hamil dan kemudian melahirkan di pesawat.


"Pelita Air sudah menjalankan semua prosedur dan keamanan penerbangan. Alhamdulillah prosesnya lancar dan ibu serta bayinya selamat dan sehat," jelas Agdya kepada detikJatim melalui pesan WhatsApp, hari Jumat, 30/06/2023.


"Masukan dari kami adalah agar para penumpang yang sedang hamil sebaiknya menyampaikan kondisi mereka dengan terus terang dan benar, terutama declare usia kandungannya demi keselamatan dan kesehatan yang bersangkutan," tegas Agdya.


Pelita Air, kata Agdya, memprioritaskan keselamatan penumpang selama penerbangan.


"Karena keselamatan dan kesehatan penumpang adalah prioritas untuk kami," tukasnya.


Dewi tidak mengetahui nama ibu yang melahirkan itu. Dia cuma tahu ibu tersebut berasal dari Bangkalan, Madura. Di pesawat, Dewi duduk di kursi nomor 28 D, persis di sebelah ibu tersebut.


"Postur tubuh ibunya itu memang besar, jadi orang nggak nyangka kalau dia lagi hamil," bebernya.


Dewi baru tahu setelah dia merasa ada yang janggal saat ibu tersebut merasa kesakitan. Dewi akhirnya memberanikan diri untuk bertanya.


"Awalnya dia merintih kesakitan dan saya tanya itu karena kram. Tapi kok berulang kali dan akhirnya saya tanya ibunya dan jawab kalau dia hamil dengan usia kandungan 6 bulan mau ke 7 bulan," kata dia.


Setelah mengetahui ibu tersebut hamil, Dewi langsung melaporkannya ke pramugari. Kata Dewi, pramugari yang mendengar hal itu juga kaget dan bergegas melakukan pengecekan dokumen dari penumpang tersebut.


"Pramugari kaget dan saat diperiksa tidak ada surat dokter," tukasnya.





























































No comments: