Friday, 5 April 2024

Banjir lahar dingin Gunung Marapi terjang permukiman di Nagari Bukik Batabuah

Banjir lahar dingin Gunung Marapi terjang permukiman di Nagari Bukik Batabuah

Banjir lahar dingin Gunung Marapi terjang permukiman di Nagari Bukik Batabuah





Petugas membantu mengevakuasi warga yang terdampak banjir lahar dingin di Nagari Bukik Batabuah, Kecamatan Canduang, Agam, Sumatera Barat, Jumat (5/4/2024). Banjir lahar dingin dari Gunung Marapi tersebut menerjang permukiman di daerah itu dan sempat memutus akses ruas jalan Bukittinggi - Padang. ANTARA FOTO/Al Fatah/tom.






Banjir lahar dingin yang dikeluarkan oleh Gunung Marapi, Sumatera Barat, menerjang permukiman warga di sejumlah titik di Kabupaten Agam, Jumat sore, 5 April 2024. Belum ada laporan resmi terkait dengan dampak kerusakan bangunan maupun korban jiwa akibat peristiwa ini.







Juru Bicara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Barat, Ilham Wahab menyebutkan, banjir lahar ini terjadi akibat dipicu tingginya curah hujan. Hingga kini BPBD Sumatera Barat masih melakukan kajian cepat untuk mengetahui lebih awal seperti apa dampak yang timbul akibat peristiwa ini. "Banjir lahar ini dipicu curah hujan tinggi," kata Ilham Wahab, Jumat, 5 April 2024.


Ilham mengatakan, berdasarkan informasi sementara, Kota Padang Panjang, Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar terdampak banjir lahar dingin ini. Dari tiga wilayah itu, Kabupaten Agam terparah khususnya di daerah Simpang Bukik Lasi, Nagari Bukik Batabuah Kecamatan Canduang Kabupaten Agam.


Selain permukiman warga, kata Ilham, banjir lahar dingin juga memutus total akses lalu lintas Padang Panjang - Bukittinggi tepatnya di daerah Aia Angek. Kondisi ini lantaran luasan sungai tak mampu lagi menampung debit air yang kian membesar.


"Sementara belum diketahui kerusakan atau korban jiwa dalam peristiwa ini. Banjir lahar dingin sedang terjadi saat ini," ujar Ilham.


Di Bukit Batabuah, personel kepolisian, TNI, BPBD, dan warga bahu-membahu membersihkan sisa-sisa material banjir yang menutupi aliran air di bawah jembatan.


"Ada seorang pengendara sepeda motor yang terseret oleh arus, tetapi berhasil diselamatkan dan dievakuasi. Kami masih terus melakukan evakuasi dan membersihkan," kata Kapolresta Bukittinggi, Kombespol Yessi Kurniati.


Yessi menegaskan bahwa mereka telah berkoordinasi dengan BPBD dan pihak lainnya untuk segera membuka kembali akses jalan.


"Kami sedang menunggu alat berat dan terus membersihkan karena material banjir menyumbat di jembatan. Kami mengingatkan warga untuk tetap waspada," tambahnya.


Camat Canduang, Syahrul Hamidi mengatakan, diduga, kejadian ini terkait dengan aktifitas vulkanik Gunung Marapi yang menyebabkan aliran lahar membawa material lumpur.


"Banjir lahar dingin masih terjadi di Bukit Batabuah. Kami terus memantau situasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)," ungkap Camat Canduang, Syahrul Hamidi.


Syahrul mengatakan, peristiwa tersebut terjadi sekira pukul 15.45 WIB. Banjir lahar dingin tampak menyapu jalan di sejumlah titik diantaranya, Bukit Batabuah dan Lasi.


"Kami sedang mengamati dampaknya, terutama terhadap jalan Bukit Batabuah-Lasi," tambahnya.


Sementara, Walinagari Sungai Pua, Ade F Dt Sinaro Intan, mengungkapkan bahwa air dan lumpur juga mencapai wilayahnya, khususnya di Kapalo Koto.


Masyarakat setempat berusaha menangani banjir yang merendam jalan, meskipun rumah-rumah tidak terkena dampaknya, kecuali pos ronda yang roboh.


Ade enggan berspekulasi apakah kejadian ini terkait dengan Gunung Marapi, mengingat curah hujan yang tinggi di daerah hulu.


"Belum pasti apakah ini akibat aktivitas Gunung Marapi atau bukan, karena hujan deras di hulu sangat mempengaruhi," jelasnya.





















No comments: