Tuesday, 9 April 2024

Indonesia, Arab Saudi, Qatar, Bahrain, hingga Nigeria Rayakan Idulfitri Besok

Indonesia, Arab Saudi, Qatar, Bahrain, hingga Nigeria Rayakan Idulfitri Besok

Indonesia, Arab Saudi, Qatar, Bahrain, hingga Nigeria Rayakan Idulfitri Besok





Ilustrasi/Net






Sejumlah negara di dunia, seperti Indonesia, Arab Saudi, Bahrain, Uni Emirat Arab, hingga Nigeria, telah menetapkan Hari Raya Idulfitri jatuh pada hari Rabu besok, 10/04/2024.







Menurut beberapa negara itu, bulan sabit Syawal tidak terlihat di daerah mereka pada Senin malam kemarin, 08/04/2024.


Artinya bulan suci Ramadan akan berlanjut pada Selasa ini, dan Idulfitri akan dimulai pada esok hari.


“Bulan sabit tidak terlihat di Arab Saudi. Oleh karena itu, Idul Fitri akan dirayakan pada hari Rabu, 10 April 2024," bunyi pengumuman oleh Mahkamah Agung Kerajaan Arab Saudi.


Sementara itu, Uni Emirat Arab, Qatar, hingga Nigeria juga mengumumkan hal yang sama, di mana perayaan Idulfitri yang biasanya dirayakan dengan pertemuan keluarga akan dimulai pada Rabu besok.


Dengan ditetapkannya Hari Raya Idulfitri ini, maka bulan Ramadan secara resmi berakhir di sebagian negara-negara di dunia.


“Semoga Allah mengizinkan kita menyaksikan Ramadhan yang lebih banyak lagi dalam keadaan sehat. Amin," bunyi unggahan di laman Facebook resmi Haramain.



1 Syawal besok, Kemenag: Ijtimak hilal sudah terjadi sejak dini hari



Anggota Tim Hisab Rukyat Kementerian Agama (Kemenag) RI Cecep Nurwendaya menyatakan ijtimak posisi bulan berada di antara bumi dan matahari dalam satu bujur astronomis yang menentukan 1 Syawal 1445 H sudah terjadi di Indonesia pada dini hari tadi pukul 01.20.47 WIB.


"Ijtimak sudah terjadi pada tadi dini hari tadi, 09/04/2024, pukul 01.20.47 WIB, bahkan yang menarik, ijtimak sudah terjadi pada hari Senin, 08/04/2024, pukul 18.20.47 waktu dunia atau Universal Time (UT)," kata Cecep saat memaparkan posisi hilal pada sidang isbat di Jakarta, Selasa.


Ia menjelaskan ijtimak 1 Syawal ini berbeda dengan penetapan awal Ramadhan 1445 Hijriah yang ijtimaknya setelah Ashar, sehingga waktu Maghrib pendek, jadi hilal atau sabitnya sangat tipis, karena umurnya belum lama.


"Sekarang, ijtimak sudah terjadi dini hari, akibatnya seluruh wilayah Indonesia ketinggian hilalnya sangat signifikan," ujarnya.


Ia menyebutkan di wilayah NKRI sudah masuk kriteria awal bulan, sehingga 1 Syawal 1445 Hijriyah, jatuh pada hari Rabu 10 April 2024.


Cecep juga memaparkan berdasarkan kriteria Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS) tanggal 29 Ramadhan 1445 H atau 9 April 2024, posisi hilal di seluruh wilayah NKRI sudah masuk kriteria minimum tinggi hilal 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat, sehingga tanggal 1 Syawal 1445 secara hisab jatuh bertepatan dengan Hari Rabu 10 April 2024.


"Pada hari rukyat tanggal 9 April 2024, tinggi hilal di wilayah NKRI antara 4° 52'43" (empat derajat lima puluh dua koma empat puluh tiga menit) sampai dengan 7° 37'50" (tujuh derajat tiga puluh tujuh koma lima puluh menit) dan elongasi antara 8°23'41" (delapan derajat dua puluh tiga koma empat puluh satu menit) sampai dengan 10°12'56" (sepuluh derajat dua belas koma lima puluh enam menit)," tuturnya.


Untuk itu ia menegaskan pada hari rukyat awal Syawal 1445 Hijriah ini secara teoretis dan empiris hilal akan dapat dirukyat (dilihat), karena posisinya berada jauh di atas kriteria MABIMS dan ada referensi empiris rekaman foto hilal yang didapat di wilayah NKRI maupun internasional.


Tahun ini Kemenag menetapkan 127 titik lokasi rukyatul hilal awal Syawal 1445 Hijriyah. Data rukyatul hilal ini selanjutnya menjadi bahan pertimbangan dalam Sidang Isbat 1 Syawal yang digelar sore ini.





















No comments: