Hampir seluruh pecinta sepakbola sejagad sudah memprediksikan final piala champion nanti bakal mempertemukan Real Madrid vs Baecelona, tak terkecuali saya dan pengurus FIFA. Pengurus FIFA sudah memplot kocokannya dengan sangat cantik waktu mau masuk ke babak perempat final, dimana kedua tim favorit tidak bertemu hingga partai final. Namun apa dikata, harapan berkata lain. Chelsea dengan mengadopsi strategi catenacio sukses membendung Barca dan Bayer berhasil memaku ronaldo Cs.
Banyak yang terpaku,, banyak yang tak mengira, banyak yang kecewa, banyak juga yang senang. Tak sedikit jua diantara mereka yang senang tim kesayangannya menang maupun yang kecewa jagoannya keok, tak sedikit yang dibumbui dengan memberikan argumentasi - argumentasinya dengan bebagai alasan yang tidak masuk, lebih karena diatas penilaian rasa kecintaannya. Sama seperti komentator yang cakap bicara tapi tak pernah berbuat yang sama , bahkan prestasi yang sama. Komentator yang tidak lagi sekedar sebagai sejawat reporter yang membuat pertandingan tidak dingin dan sepi, tapi sudah seperti pernah mengalaminya ataupun seolah selalu ikut bersama pelatih dari tim yang sedang bertanding, ketika pertandingannya berlangsung.
Pertandingn langsung final piala Champion nanti juga sudah dipastikan bakal diramaikan kembali oleh para komentator dengan komentar – komentarnya yang berapi – api yang tak ada apinya. Tapi yang pasti laga Final akan digelar kalau tidak ada aral dan rintangan. Laga Final nanti tetap bakal menarik, meski tidak ada pemain mega bintangmya. Inini adalah final Ideal .
Final Chelsea dan Bayer Munchen, laga yang akan dibumbui oleh perseteruan dendam lama antara tim Inggris dan German. Satu catatan saja, melihat dari jalannya semifinal kemaren dan pertandingan dari kedua tim. Chelsea mengedepankan focus dan seriusnya, sedangkan dan Munchen dengan mengedepankan ketenangan. Keduanya sama – sama dipecundangi di laga lokalnya.
Bayer Munchen sedikit lebih diunggulkan diunggulkan karena menjadi tuan rumah. Tapi bagimu, terserah apa katamu, mana yang kan kau pilih ataupun tidak memilih. Izin kan saya untuk meng-unggulkan Bayer Munchen. Bagimu terserah apa katamu.. Namun pilihan itu akan terus berubah sampai dengan hari ha. Satu yang tidak akan berubah pisgor dan kopinya.
Banyak yang terpaku,, banyak yang tak mengira, banyak yang kecewa, banyak juga yang senang. Tak sedikit jua diantara mereka yang senang tim kesayangannya menang maupun yang kecewa jagoannya keok, tak sedikit yang dibumbui dengan memberikan argumentasi - argumentasinya dengan bebagai alasan yang tidak masuk, lebih karena diatas penilaian rasa kecintaannya. Sama seperti komentator yang cakap bicara tapi tak pernah berbuat yang sama , bahkan prestasi yang sama. Komentator yang tidak lagi sekedar sebagai sejawat reporter yang membuat pertandingan tidak dingin dan sepi, tapi sudah seperti pernah mengalaminya ataupun seolah selalu ikut bersama pelatih dari tim yang sedang bertanding, ketika pertandingannya berlangsung.
Pertandingn langsung final piala Champion nanti juga sudah dipastikan bakal diramaikan kembali oleh para komentator dengan komentar – komentarnya yang berapi – api yang tak ada apinya. Tapi yang pasti laga Final akan digelar kalau tidak ada aral dan rintangan. Laga Final nanti tetap bakal menarik, meski tidak ada pemain mega bintangmya. Inini adalah final Ideal .
Final Chelsea dan Bayer Munchen, laga yang akan dibumbui oleh perseteruan dendam lama antara tim Inggris dan German. Satu catatan saja, melihat dari jalannya semifinal kemaren dan pertandingan dari kedua tim. Chelsea mengedepankan focus dan seriusnya, sedangkan dan Munchen dengan mengedepankan ketenangan. Keduanya sama – sama dipecundangi di laga lokalnya.
Bayer Munchen sedikit lebih diunggulkan diunggulkan karena menjadi tuan rumah. Tapi bagimu, terserah apa katamu, mana yang kan kau pilih ataupun tidak memilih. Izin kan saya untuk meng-unggulkan Bayer Munchen. Bagimu terserah apa katamu.. Namun pilihan itu akan terus berubah sampai dengan hari ha. Satu yang tidak akan berubah pisgor dan kopinya.