Showing posts with label Olahraga. Show all posts
Showing posts with label Olahraga. Show all posts

Thursday, 14 July 2016

Ederzito Pahlawan Portugal Juara Euro Cup 2016

Ederzito Pahlawan Portugal Juara Euro Cup 2016



Final Piala Eropa 2016, dini hari waktu Indonesia bagian barat, hari senin, 10 Juli 2016, babak ke dua diwaktu babak tambahan Eder, berhasil memperdaya kiper Perancis. Dan gol.. gol.... gol... goolll..goollll..!!







Kedudukan 1 : 0, Portugal unggul sementara atas Perancis. Sampai pluit panjang ditiupkan tidak ada lagi gol tercipta, akhirnya Portugal keluar sebagai Juara Piala Eropa tahun ini. Dan Enderito, menjadi satu - satunya pahlawan  di laga final.


Ederzito, Eder, Pahlawan Portugal Juara Euro Cup 2016, ia pahlawan buat Eusébio da Silva, pahlawan buat Luis Figo, pahlawan buat Christian Ronaldo, pahlawan buat Presiden dan Rakyat Portugal.


Ronaldo harus ditandu, dipertengahan pertandingan dan tidak bisa melanjutkan pertandingan. Griezmann tak secermerlang di dua pertandingan sebelumnya. Alhasil jalannya pertandingan menjadi monoton.


Akhirnya Éderzito António Macedo memecah kebuntuan, gol semata wayangnya telah mencatatkan sejarah baru buat Portugal dan persepakbolaan dunia. Éderzito António Macedo berhak mengangkat tropi piala di tribun, tapi itu tak nampak, yang terlihat CR 7 dan rekans.


Di tribun pemberian tropi piala, saat celebrasi para pemain Portugal, tak tampak Eder ikut mengangkat tropi. Hanya tampak pemain lain, malah yang cedera ditengah pertandingan dan yang sudah 5 tahun terakhir dieluk - elukan sebagai bintang yang mengangkat tropi piala bersama Pepe dan yang lainnya.


Eder seperti kalah pamor dengan bintang yang bersinar 3 tahun terakhir, Christian Ronaldo. Cr7 yang kebintangannya sudah tampak sejak piala dunia dan piala eropa 5 tahun sebelumnya bersama Lionel Mesi, yang pernah ditulis 5 tahun yang lalu disini, dengan judul "Eurocup 2012 2 bintang 2 tahun lagi". Namun sangat disayangkan pemain lain termasuk Cr7 seperti tak sudi mendaulat Eder mengangkat tropi piala di tengah para pemain di tengah keriuhan penonton di stadion.



Whatever, saying celebration for Portugal



BRAVO BUAT PORTUGAL!


TOP BUAT EDER!


Sekilas profil Pahlawan Portugal;


Nama : Éderzito António Macedo Lopez
Panggilan : Éder
Kelahiran : 22 December 1987
Kebangsaan : Portugal
Tinggi : 1.88 m (6 ft 2 in)
Club : Swansea City
Posisi : Striker


Friday, 8 July 2016

BAKAL AKSI PARTAI FINAL PIALA EROPA 2016

BAKAL AKSI PARTAI FINAL PIALA EROPA 2016

Griezmann akhirnya menguburkan harapan Jerman menyamai rekor Spanyol, dua kali juara di partai bergengsi secara berturut - turut, Piala Dunia dan Piala Eropah. Dua golnya membuktikan ia layak disejajarkan dengan pendahulunya Tiery Henry, terutama gol ke duanya, dengan dingin dalam sontekan sederhana mampu memperdaya Manuel Neur.

Semifinal terbaik, laga Perancis vs Jerman, pantas disandangkan. Kedua tim bermain terbuka sejak menit awal sampai peluit pertandingan usai dibunyikan, menyuguhkan laga yang enak ditonton. Sempat meragukan atas hadiah wasit tendangan finalti buat Perancis dan gol Griezmann pada saat itu seperti keberpihakan wasit pada tuan rumah. Namun itu terbayarkan oleh gol kedua dari Griezmann.

Perancis ke final dan akankah Griezman bakal menunjukkan aksinya kembali di final seperti laganya di semifinal?

Ini yang menarik untuk dikupas, karena final nanti seperti final ulangan di liga Champion kemaren, antara Atletico Madrid vs Real Madrid. Griezmann berlaga untuk Alteticlo dan Cr7 untuk Real Madrid.

Sekarang keduanya kembali bakal bertemu, bakal beraksi, bersama tim yang berbeda, gaya yang berbeda dan orang yang berbeda. Di klub bersama bintang sepakbola sedang di timnas bersama para pemain dengan modal semangat yang sama, semangat patriotik membela bendera negaranya masing - masing.

Bersama tim dengan kekuatan tim yang berbeda, bisa dipastikan hasil akhirnya pun bakal berbeda, tidak bakal sama seperti di laga final Liga Champion, dimana Real Madrid tampak superior atas Atletico Madrid. Griezman di timnas Perancis bersama pemain yang sudah tidak bisa diragukan lagi kemampuan dan kolektivitasnya, mampu mengoyak gawang islandia dan memperdaya Jerman ditambah hasil mengkilap di babak pengisihan.

Dilaga dini hari tadi yang terlupakan oleh Jerman, membiarkan Griezmann bergerak bebas tidak pernah dikawal ketat oleh back pemain Jerman. Mungkin tim Jerman masih menganggap Griezmann tidak masuk dalam daftar sebagai pemain striker idola, striker berbahaya atau memang ada rekayasa, mengingat Perancis sebagai tuan rumah penyelengara. Ujungnya berakibat fatal bagi Jerman.

Kini di partai laga nanti, Griezmann, pasti bakal jadi pemain yang dijaga ketat oleh lawannya, Portugal. Namun meski begitu akankah Griezmann mampu keluar dari penjagaan ketat kembali mengulang suksesnya di semifinal kemaren?

Atau

Pelatih Perancis, apakah mampu memberikan sesuatu yang berbeda, memberikan strategi dan trik baru, keluar dari penjagaan ketat pemain bertahan Portugal ?

Atau

Sebaliknya, malah menjadi antiklimak dari laga taktis dinamis para pemain Perancis seperti di laga sebelumnya, begitu juga dengan Portugal ?

Mengingat setelah melihat dari laga babak perdelapan final dan semifinal, dimana kedua tim, timnas Perancis dengan Portugal, memang sama - sama menunjukkan grafik yang meningkat, baik dalam gaya, performa dan kolektivitasnya, maupun dalam membuat sebuah proses terjadinya gol dan cara memasukan bola ke gawang lawan. Sekalipun berdasarkan data statistik, Perancis menang dari Portugal, dalam jumlah gol yang mampu dilesakan ke gawang lawan lawan lebih banyak daripada Portugal, serta lebih sedikit kemasukan bola daripada Portugal, juga head to head keduanya selama 5 tahun terakhir ke belakang. Tapi besok adalah partai Final, tentu data itu tidak penting lagi, karena partai final yang berperan dominan adalah mental, ketenangan dan konsentrasi.

Sedikit diunggulkan Perancis karena faktor tuan rumah. Masih teringat di laga final piala dunia antara Perancis vs Brasil, dimana Perancis sebagai tuan rumahnya, tiba - tiba mampu menumbangkan Brasil yang pada saat itu tim yang paling diunggulkan karena performanya selama turnamen. Dan di final, Brasil jadi seperti tim ayam sayur, laga itu seperti itu laga antiklimak Brasil sepanjang turnamen. Inilah misteri partai Final. Kadang selalu terbesit kalimat di otak  selalu meragukan jika yang menjadi tuan rumahnya Perancis.

Buat Portugal ini adalah pertaruhan bagi CR7, mampukah menghapus keraguan orang, tidak pernah sukses bersama tim nasionalnya.

Besok lusa, sama - sama kita jadi saksi bersama, jika ALLAH berkenang masih memberi ruang waktu bagi kita hidup.




Monday, 4 July 2016

Piala Eropa Italia Kalah Lagi Jerman Menang Lagi

Piala Eropa Italia Kalah Lagi Jerman Menang Lagi
Perempat Final Piala Eropa, dua raksasa sepakbola eropa harus bertemu lebih awal. Sangat disayangkan namun apa boleh buat, jerman dan italia harus saling mengalahkan. Dan akhirnya dengan drama adu penalti yang dramatis, seru dan menegangkan, Jerman akhirnya menang lagi, Italia kalah lagi .

Dari 3 laga yang sudah berlangsung, laga Jerman dengan Italia adalah laga terbaik. Bagaimana tidak? Sebab keduanya harus mengerahkan 9 penendang utamanya untuk menuntaskan pertandingan dengan berakhir tragis, Italia kalah lagi Jerman menang lagi. Sangat disayangkan memang kedua tim ini harus bertemu di perempat final, karena keduanya pantas untuk bertemu di final. Apa boleh buat Italia harus mengubur impiannya tahun ini dan jerman terus meneruskan asanya setelah sebelumnya sukses di Piala Dunia.

Laga Italia dengan Jerman sangat seru dan menegangkan. Selama 2x45 keduanya bermain terbuka meski Italia tetap dengan gaya catenaccio-nya, namun tertutupi oleh operan jarak jauh melambungnya  akurat saat melakukan serangan. Sebaliknya tim panser tidak terlihat sebagai tim diesel lambat panas, mereka sangat rapi dalam operan dan pemainnya cepat mengisi ruang kosong dalam penyerangan.

Sampai peluit berakhirnya babak tambahan Skor tetap berakhir 1 - 1, ini hasil maksimal dari dua tim yang sama - sama tangguh dalam menggalang pertahanan.

Dalam sepakbola, menyerang itu gampang dan enak, sebaliknya membangun pertahanan yang kokoh itu sulit, karena dibutuhkan konsentrasi yang maksimal dan stamina yang benar - benar extra.

Sedangkan bagi penonton, penonton hanya melihat pada sisi penyerangan saja, mereka banyak yang menggerutu jika ada tim yang bikin pertahanan kaya parkir bus. Wajar sih, sebab operan cantik yang jadi tontonan menarik jadi berkurang. Kalau pun terjadi gol, terjadi karena sekelumit, bukan  gol dari operan yang cantik.

Laga kemaren pasti banyak yang nonton, tentu hapal jalannya pertandingan dari awal sampai akhir. Hapal siapa saja yang mencetak gol dan gagal, baik pada laga 2 x 45 menit maupun pada laga adu penalti. Dalam catatan disini, melihat ketangguhan dua kiper. Keduanya kiper terbaik di dunia. Sama - sama jarang kemasukan selama turnamen berlangsung.

Dan hasil akhir yang seru menegangkan dalam adu penalti buah dari ketangguhan kedua kiper tersebut. Sekalipun ada yang gagal karena bolanya melenceng. Itu karena ketangguhan kiper tersebut yang membikin tegang dua kali para penendang sebelum menendang bola. Pertama karena beban kedua bimbang dengan arah bola yang akan ditendang.

Italia memang kalah lagi dan Jerman menang lagi, tapi kedua kiper adalah pemenangnya. Buffon dan Manuel, Gianluigi Buffon dan Manuel Neuer.

Selamat menikmati laga berikutnya.


Friday, 1 July 2016

Kejutan Piala Eropa 2016

Kejutan Piala Eropa 2016
Piala eropa masuknya Polandia, Wales, Islandia ke perempat final menjadi kejutan di Piala Eropa 2016.

Sedangkan Perancis, German, Italia, Belgia dan Portugal adalah muka - muka lama, langganan di Piala Eropa. Setelah sebelumnya Yunani pernah jadi juara, seperti memberi warna kekuatan baru peta persepakbolaan eropa. Sekalipun polandia pernah jadi sorotan dunia sepakbola tahun 80an, namun setelah lama tenggelam Polandia tidak lagi diperhitungkan.

Kini Polandia, Wales dan Islandia menghadirkan sesuatu yang baru di Piala Eropa dengan gaya sepakbola eropa timur yang sempat hilang oleh pengaruh gaya Amerika Latin di negara eropa dan klub persepakbolaan eropa.

Polandia hadir dengan Lowandowski, nama yang tenar diklub elite German. Wales dengan Garet Bale tenar di klub Spanyol. Dan Islandia dengan Ragnar Sigurdsson yang tidak masuk diklub Eropa, namun dibangun dengan kekompakan kolektif mampu membuat warna tersendiri.

Selamat menikmati babak berikutnya.

Wednesday, 26 March 2014

EL CLASSICO II 2014

EL CLASSICO II 2014
La liga Spanyol, selalu menghadirkan perseteruan seru antara real madrid vs barca. Liga ini sepertinya hanya memiliki dua tim saja yang menjadi maskot daya tarik la liga . Tim - tim lain seperti penggembira, atau tetapnya jadi penopang statistik bagi kedua tim tersebut dalam jumlah gol dan pencetak gol.


Namun biarpun begitu, buat penggemar sepakbola, perseteruan keduanya selalu menarik untuk ditonton. Pertandingan el clasico jilid dua kemaren, lebih menarik dibanding jilid pertama. Melihat kualitas keduanya, hasil akhir sudah tidak lagi menjadi ukuran.


Mau begini




atau begini




sama saja


Madrid yang mengandalkan pencetakan aerobik pada struktur anatomi pemain - pemainnya, lihat saja perubahan para pemainnya sebelum bergabung dan sesudahnya, yang sangat bisa dilihat pada fostur Di maria sekarang, Redondo dan steve mc manaman, tahun 90an. Kebutuhan aerobik ini jika dilihat dari gaya bermainnya dari masa ke masa menjadi kongruen, dimana kecepatan pergerakan , kekuatan body dan  keindahan overan yang selalu diperlihatkannya. Ini seperti meracik pola dari Eropa Timur dengan Total fotball.

Sedangkan Barca lebih mengandalkan Kecepatan dan keindahan gaya amerika latin dengan Total fotball. Hampir semua pemain muda terbaik di dunia berharap dapat dipinang diantara kedua klub tersebut. Jadi tentunya menjadi tontonan yang punya magnet tersendiri. Sehingga hasil akhirnya..


Begini




atau begini




sama saja


Perseteruan itu selalu menarik oleh karena kedua klub yang bekerja adalah sistem berdasarkan visi dan misinya masing - masing. Sehingga siapa pun yang menjadi pelatih, pola dasar permaian diantara keduanya selalu begitu dari masa ke masa.  Pertandingan jilid kedua la liga periode 2013 - 2014 bukan jumlah golnya saja yang membuat pertandingan ini menarik, karena 3 gol lahir dari tendangan finalti. Yang membikin menarik perseteruan, pertama adalah sebelum pertandingan ini berlangsung, ada persetruan yang tak kalah serunya, yakni dilintasan motoGP seri perdana di Qatar, antara Valentino Rossi dan Mac Marquesz. Kedua, pada saat laga itu berlangsung, bukan karena lahirnya satu kartu merah dan banjirnya kartu kuning, tapi perseteruan anatara Lionel Mesi dan Christiano Ronaldo yang diciptakan oleh media.

Friday, 10 August 2012

Perjuangan Pejabat Teras Pemerintah dan Organisasi di Olimpiade 2012

Perjuangan Pejabat Teras Pemerintah dan Organisasi di Olimpiade 2012
Olimpiade London 2012 Indonesia pulang dengan hampa medali emas,namun sedikit terobati oleh cabang angkat besi yang menolong nama Indonesia tetap exist ada di papan daftar perolehan medali, sekalipun tertulis di ururtan sekian – sekian, rasanya segan untuk menuliskan peringkatnya. Seperti kemaren dalam tulisan kemaren lalu atas hasil ini, menanti bagaimana para pengurus koni, koi dan menpora menyikapi hasil ini. Dan kemaren – kemaren mereka satu persatu keluar dari peraduannya memberikan tanggapannya di beberapa media. Dan seperti yang sudah diduga pula sebelumnya, biarpun masing – masing isi pernyataannya itu berbeda, namun tetap sama, tidak jauh dari pernyataan sekedar untuk membentengi diri dengan macam – macam alasan yang dilampirkan dengan kambing – kambing hitamnya.


Pada awal pertama kali bulutangkis masuk dalam cabang yang diperlombakan di Olimpiade, kalau tidak salah sekitar tahun 1992.Kala itu adalah kesempatan besar bagi Indonesia bisa masuk kedalam daftar jajaran negara yang mendapatkan medali dan lagu Indonesia raya bisa berkumandang megah di dengar oleh seluruh dunia. Mengingat pada saat itu pemain – pemain bulutangkis kita kebanyakan mereka adalah jawaranya dan merata, putra dan putri, terutama dengan adanya Susi Susanti, menjadikan peluang kita menjadi begitu besar untuk mendapatkan medali emas. Tak ayal lagi sebelum bertanding penulis sudah yakin, kalau mereka, pejuang – pejuang bulutangkis bakal mempersembahkan medali emas. Hasilnya pas seperti yang diperkirakan sebelumnya. Walau sedikit meleset dikira Ardi B W atau Joko S yang bakal mempersembahkan medali ternyata Alan Budikusma bersanding dengan pasangan sejatinya Susi Susanti. Ini adalah kado terindah bagi Indonesia.


Berbeda dengan satu dasa warsa terakhir, waktu di olimpiade China 2008. Saat itu mungkin saja kita semua lebih banyak bersandar pada doa dibanding rasa yakin itu sendiri, walaupun akhirnya harapan itu dijawab oleh Taufik Hidayat. Ketika Taufik mendapatkan emas, Taufik adalah satu – satunya pemain yang merasakan mungkin estafet langsung bagaimana suasana para pemain yang pernah malang melintang menjadi juara, seperti Alan Budikusuma, Joko Suprianto, Ardi BW dkk. Oleh karena virus mereka dalam kepiawayannya menepuk kock maka jadi tidak heran kalau Taufik masih bisa mengharumkan nama Indonesia mempersembahkan medali emas.


Dan kali ini, di Olimpiade London 2012, lebih parah lagi. Jauh sebelumnya malah kita seakan sudah menduga hasilnya tidak akan menggembirakan, walaupun masih ada diselip-selipkan harapan – harapan. Cuma isi harapannya itu ini lebih condong adanya satu keajaiban, bukan berdasarkan realita. Bahkan sebelum pertandingan dimulai pun, mungkin kita semua sulit sekali untuk memperbesar keyakinan didalam dada, apalagi bersandar dengan doa sekalipun. Hal itu wajar terjadi pada siapa saja, mengingat kita sudah digambarkan itu oleh hasil dari prestasi sebelumnya. Dimana dengan ikhlas hati rela prestasi Indonesia di bidang olahraga kian melorot. Terutama bulutangkis, dimana terakhir bukan sekedar lepasnya Piala Thomas Cup, tapi juga melaju ke final saja menjadi sulit. Jangan pula menyebut cabang sepakbola, di ujung kepalanya sudah berkepala dua, ibarat tubuh berkepala dua apa bukan itu termasuk mahluk yang cacat?


Lalu ditengah – tengah suasana yang sepi prestasi dan hampir disemua cabang, masyarakatnya malah dihibur oleh segala tontonan. Mereka dimanjakan oleh berbagai event –event yang tidak lebih sekedar hiburan memuaskan hati, yang itu tidak ada nilainya pada pembinaan bagi atlit secara keseluruhan dalam bingkai program dan pembinaannya, oleh sebab tidak adanya pogram atau bisa dikatakan juga tidak sedikitpun itu akan berdampak pada peningkatan pembinaan kecuali sekedar project pengisi isi dompet eo. Salah satunya ya seperti event sepakbola, terus didatangkan pemain top dan tim – tim sepakbloa spektakuler tingkat dunia. Kesemuanya hanyalah lebih memperjelas atas satu gambaran dari sebuah Negara yang tidak punya arah kecuali hanya sekedar rebutan jatah duit rakyat. Hal ini bisa kita lihat, sederhananya adalah komentar dari para pengurusnya sepulang dari London 2012.


Komentar ketua Koni di beberapa media, bahwa kita kurang persiapan. Nah, kalimat ini kan seakan olimpade itu event dadakan jadi Koni merasa kurang waktu dan dananya. Alhasil pernyataan itu malah menunjukkan kepada kita kalau sebetulnya mereka itu tidak bekerja. Ya karena kan Olimpiade itu sudah merupakan event tetap empat tahun sekali, artinya mungkin seratus tahun sebelumnya sudah tahu kalau 2012 akan ada event olimpiade. Kemudian komentar lanjutannya, bahwa berharap ada perhatian lebih dari pemerintah, disini isinya duit. Kalimat ini pun sama, bahwa mereka itu memang tidak bekerja sama sekali. Dan kalau memang kurang dukungan dana dan tidak sesuai dengan rencana programnya, kenapa pula tetap terus dijalankan dan mengirimkan pemain/atlit kesana?


Bukankah mental seperti ini mental khas dari para pencari project dibanding mental dari seorang pencetak masyarakat berprestasi?


Komentar KONI itu diperkeruh lagi oleh komentarnya bang kumis menpora yang selalu gumasep, katanya tidak sehat kalau hanya bersandar pada bulutangkis. Lalu jauh sebelumnya apa yang sudah dikerjakannya diluar bulutangkis?


Bukankah menjadi menteri bukan sebulan kemaren? Apa terlalu sibuk mencarikan dana untuk partainya sampai – sampai membangun gedung yang tak ada gunya itu menjadi prioritas utamanya?


Yang mana gedung yang kini terbengkalai berkubang duit haram, sama sekali tidak ada gunanya bagi pembinaan dan regenerasi atlit secara berkesinambungan. Satu hal yang perlu digarisbawahi adalah kata Pemuda yang disandang dalam kata menpora itu. Dengan hasil sebagai bukti konkrit dari sebuah kinerja menunjukkan bahwa kinerja menporanya itu hampir dipastikan tidak ada sama sekali. Lalu apa tidak dengan kinerjanya yang sibuk membangun gedung itu malah mendorong para pemuda Indonesia menjadi berprilaku oportunis dibanding pemuda yang siap berprestasi siap mental dan spiritualnya?


Begitulah apa yang kita saksikan dari pernyataan – pernyataan mereka. Dan memanglah tidak tepat juga kalau dikatakan mereka itu tidak bekerja sebab, sebab jelek – jelek begitu mereka sudah bekerja dengan sungguh – sungguh dari kafe ke kafe, hotel ke hotel, dari pemda ke pemda, yang tidak lebih selain glamour juga saresehan biasa yang makan minumnya disana tidak cuma – cuma. Sangat menyolok perbedaannya dengan suasana latihan dan keseharian satu contohnya adalaha dari atlit – atlit angkat besi. Dalam hal ini kita bersyukur masih ada seorang pelatih angkat besi yang punya obsesi besar memajukan olahraga itu.


Terakhir Negara ini membutuhkan orang – orang pekerja keras yang punya obsesi, bukan orang orang yang mengeong mengelus kaki meminta jabatan. Selama memang sampai dengan hari ini tidak memiliki konsep apa – apa dalam bernegara kecuali sekedar berebut jatah dari duit rakyat yang terkumpul dalam pendapatan penerimaan apbn/apbd. Masih sueenengkah dengan suasana seperti ini?


Sebagai penutup, buanglah koruptor di tong sampah organik dan oportunis di tong sampah anorganik


Selamat menyiapkan hidangan sahur dan menjalakan ibadah Shaum.


Adios

Sunday, 5 August 2012

Tidak Ada Makan Siang Yang Gratis Itu Sampai Juga ke Lapangan

Tidak Ada Makan Siang Yang Gratis Itu Sampai Juga ke Lapangan
Dalam buku - buku motivasi orang diajarkan, salah satunya adalah  "tidak ada makan siang yang gratis". Kalimat ini mungkin bermaksud mendorong orang untuk aktif dalam membangun dirinya menjadi manusia mandiri, bahasa sederhananya getol cari duit. Entah bagaimana seakan itu termakan kedalam alam pikiran setiap orang, sehingga hasilnya hampir disetiap tempat  dijadikan lahan bisnis, tidak ada yang gratis. Sampai untuk sekedar berolaharaga pun, khususnya olahraga yang membutuhkan lapangan khusus, seperti volley, Basket, badminton dan sepakbola, kita harus merogoh kocek, sewa tempat.  Kecuali disedikit tempat di komplek perumahan, sisanya semua sudah menjadi mall dan ruko - ruko.  Tidak seperti dulu, di setiap sore atau pagi di hari libur, kita bisa menyalurkan hobi olahraga dengan bebas ditempat mana saja, lapangan fasilitas milik umum.


Dulu banyak lapangan bebas yang bisa dipakai untuk menyalurkan hobi, baik lapangan rumput luas semodel taman maupun lapangan yang sudah bentuk jadi sebagai arena olahraga, seperti lapangan volley, basket, badminton dan sepakbola. Dan hasilnya dari menyalurkan hobi, kemudian saling berlomba, berkompetisi kecil tingkat lokal, akhirnya tidak sedikit dari sana banyak yang direkrut menjadi pegawai baik negeri maupun swasta karena kemampuannya dalam berolahraga, bukan karena skill keahlian tertentu yang dibutuhkan di perusahaan.

IPerusahaan membutuhkan pegawai yang mampu mengharumkan nama perusahaan dalam event olahraga resmi. Efek lanjutannya di setiap kampung mulai giat berolahraga memanfaatkan betul lapangan yang ada. Ini selain bagus buat kesehatan mereka juga sangat baik bagi mereka, memberi jalan mereka untuk mendapakan pekerjaan.   Sekarang yang seperti ini sudah tidak ada lagi, lapangan sudah identik dengan tidak ada makan siang yang gratis. Semua tempat hampir dipastikan berbayar.

Tulisan ini ingin menggambarkan korelasi antara expectation dan satisfaction dalam berprestasi di bidang olah raga didukung oleh jumlah  SDM yang sangat besar.  Namun jadi  Sangat Ironi, dengan jumlah penduduk, terutama di usia yang siap cetak, antara 8 - 15 tahun,  sulit melahirkan atlit berprestasi. Apalagi cabang sepakbola yang sudah menjadi  olahraga kegemaran masyarakatnya. Sementara banyak  masyarakat terutama orang tuanya sampai terlibat dalam mendorong putra-putrinya dengan merogoh koceknya memasukannya ke tempat pencetakan atlit, berharap putra - putri mereka bisa menjadi atlit kebanggaan, dimana tidak sedikit pula putra - putri ini terpaksa ikut bukan atas keinginannya. ada juga pas memang putra - putrinya senang namun senangnya bukan karena hobi karena ikut - ikutan temannya. Dibelahan lain putra - putri  yang hobi, bisa jadi punya bakat sejak lahir namun orangtuanya miskin, ujungnya bakat itu tenggelam dengan sendirinya yang tak pernah menjadi kilauan permata. Ini adalah dampak dari tak ada makan siang yang gratis yang sudah sampai ke lapangan olahraga , tempat pencetakan alami kelak menjadi bakat - bakat nasional.  siapa yang salah?

Hal lain pencanangan expectation pada cabang olahraga tanpa dibarengi gerak terpadu secara vertikal dan horisontal,  secara vertikal ada gerak seirama dari atas kebawah dan dari bawah keatas, secara horisontal banyaknya event lokal yang memasayarakat yang sama banyak dengan event berbayar.  Itu hanyalah Ilusi kalau saya pinjam judul lagunya Anggun C Sasmi, artinya yang demikian hanyalah  mimpi orang - orang tanpa Ilmu, tidak mempunyai konsep dalam skup besar NKRI. Ujungnya bisa kita lihat sendiri, sepakbola hanya ladang bisnis yang tak pernah mampu mencetak kesebelasan yang solid,  begitu pula dengan olahraga basket dan volley.. yang paling miris lagi olahraga bulutangkis..  mungkin ini juga ada hubungan dengan virus flu burung yang sempat membuat unggas hilang dari kandangnya.. barangakali.

Expectation yang dibarengi konsep yang jelas dan kerja nyata tanpa pamrih, bisa menghasilkan beyond ecpectation.. melahirkan beyond satisfactions.. seperti dicabang angkat besi..


Adios

Sunday, 1 July 2012

Euro Cup 2012 Itu Green Talk

Euro Cup 2012 Itu Green Talk
Sekilas ada iklan di tipi (televisi) berjudul green talk. Melihat itu yang terpikirkan adalah final nanti malam. Padahal Green talk disana (tipi) itu barangkali bukan itu. Maklum cuma sekilas melihatnya. Barangkali juga iya tentang bola. Tapi tentunya bukan tentang bola sepak bola, green disana mungkin tentang seputar kesehatan dan sanitasinya (atau daur ulang dan penghijauan kembali). Itu karena, kata Green ini sudah diidiomatikan dengan hal - hal yang sehat lagi menyegarkan kembali.


Penyegaran terhadap lahan rusak, air sungai terkontaminasi limbah oleh kerja pemanfaatan dan pembuangan dalam industri, dimana itu kemudian disehatkan lagi dengan macam - macam model perlakuannya, seperti 4R, sebagai langkah kearah penghijauan kembali. Jadi Green talk disana tentang penghijauan, penghijauan dalam rangka supaya dapat sehat dan menyegarkan. Cuma, hati - hati, tidak semua yang disebut hijau itu sehat, kaya yang ada dilubang hidung.

Berbeda dengan penonton bola, apalagi ditengah hingar bingarnya kemeriahan eurocup 2010, green bisa diidiomatikan lapangan rumput sepak bola. Jadi kalau ada kata kerja go didepan green, go green itu bisa nonton bola lagi..main bola lagi..asyik.

Hari ini sudah hampir dekat dipenghujung pagelaran Euro Cup 2012. Banyak drama sebelum, ketika dan sesudah pertandingan, yang bisa dilihat disana, ada tawa, gegap gempita, ada tangis, tersedu sedan, gambaran dari betapa hebatnya kekuatan magnetis sepakbola, yang telah menyedot daya pikat suasana hati.

Uraian ini bukan mau memprediksi ataupun menduga - duga siapa pemenangnya, Spanyol atau bukan Spanyol. Italia atau bukan Italia. Sekalipun itu juga menjadi satu paket dengan go green, green talk buat para pecinta bola. Tapi hanya ingin mempengaruhi, kalau nanti malam, Spanyol masih bertahan dengan selisih gol,, nah itu dia yang tidak bisa ditebak…

Apa tebakan anda? Samakah dengan tebakan disini? Atau berbeda?
Itu tidak masalah, yang penting mari go green, green talk..sampai peluit pertama dibunyikan.

Mari green talk menjelang laga pamungkas..
Go..go..go..green.. go Spanyol.!
Go..go..go..green.. go Italia.!
Keep your rocking and
Go green for healthy..
Adios

Friday, 29 June 2012

Eurocup 2012: 2 Gol Membenamkan German Sejak Babak Pertama

Eurocup 2012: 2 Gol Membenamkan German Sejak Babak Pertama
Dua gol Baloteli telah cukup menutup peluang German, itu yang dirasakan ketika melihat laga itu dini hari tadi, walau masih ada banyak kesempatan di babak kedua. 


Dua tim yang sama - sama jawaranya di laga - laga turnamen panjang yang menguras mental dan stamina, telah memanjakan para penggila bolanya dengan dipertontonkannya kembali satu pertandingan klasik dan mendebarkan.

Pertandingan klasik sedini tadi, tentunya selalu menarik jika 10 tahun kedepan diurai lagi dengan cerita - cerita yang mendramatisir kejadian moment permoment dilaga itu. Dimana itu bisa mengundang luapan emosi, antusias dan kekaguman.

Namun pertandingan klasik itu pada ujungnya harus dihadapkan pada hasil akhir, ada yang menang dan yang kalah. German harus tersingkir, meski semangat diesel tim panzer telah berhasil mengurung Italia di area finalti, hingga di detik - detik terakhir peluit panjang ditiupkan.

German yang selalu tampil impresive, harus kandas ditangan Italia. Dan inipun sama, seperti sudah diduga sebelumnya. Kekhawatiran akan ada pengaruh besar, beban cerita susahnya mengalahkan Italia dikepala pemain - pemain German, dimana itu nantinya akan banyak mempengaruhi permainan mereka jadi tidak setenang dan se-impresive seperti dilaga - laga sebelumnya, terjadi.

Dan akhirnya kekhawatiran itu pun terjadi. Ini mirip kaya Indonesia mau menghadapi Thailand, seperti dibutuh ekstra konsentrasi dan ketenangan dibanding dengan lawan - lawannya yang lain. Dan buat German dua gol itu seperti buah imbalan atas beban mentalnya itu.

Berbeda dengan Italia, bermain lebih lepas. Perbedaan ini pun sepertinya dipengaruhi juga oleh beban cerita mudahnya mengatasi German. Lebih pasnya diuntungkan oleh sejarah. Baloteli ternyata bukan bolabekel atau pun bola plastik. Layaknya yang suka melekat di pemain - pemain yang punya kelebihan bakat, suka ada saja yang bikin aneh - aneh, itupun melekat pada baloteli. Dini hari tadi menjadi arena pengukuhan kembali namanya sebagai bintang sepakbola dan bintang bagi Italia.

Final nanti, lawan Spanyol. Ini pertandingan yang tidak akan mudah buat Italia, mengingat ada cacat Italia saat melawan Inggris. Seperti Inggris kalah tragis oleh Italia dimana sebelumnya ada cacat saat melawan ukrania.

Seperti German kalah di putaran piala Dunia 2010, yang sebelumnya ada cacat saat laga melawan Inggris kala itu. Meski cacat itu adalah keputusan wasit.. Ini seperti menjadi sebuah karma dalam sepakbola.

Adios

Eurocup2012: 2 Bintang 2 Tahun Lagi

Eurocup2012: 2 Bintang 2 Tahun Lagi
Dua bintang, Lionel Mesi dan  Christiano Ronaldo, lima tahun lebih sedikit, meroket dipapan atas saling berkejaran menjadi superstar dijagad sepakbola dunia. Keduanya terus menjadi buah bibir oleh penampilannya yang selalu fenomenal. Torehan gelar sebagai pemain terbaik dan pencetak gol terbanyak selalu dikuasai oleh mereka berdua. Dan keduanya pun punya kesamaan, yaitu sama - sama belum juga bisa membawa harum nama negaranya dipentas laga dunia.

Gelar juara di pentas laga dunia antar negara selalu menorehkan tinta sejarah, nama - nama pemain yang menjadi superstarnya akan selalu dikenang sepanjang masa. Berbeda jika gelar itu tidak pernah diraih sekalipun seorang bintang fenomemal dimasanya. Tentu bagi Lionel Mesi dan Christiano Ronaldo, gelar itu menjadi tantangan terbesar dalam karirnya, bila keduanya ingin menjadi bagian dari souvenir oleh - oleh abad nanti di abad ini. Kalaupun bukan itu sebagai tujuan mereka berdua, yang jelas gelar juara dunia adalah menjadi ajang pembuktian kemampuan yang sebenarnya.

Nama - nama besar pesebakbola dunia, nama mereka tetap besar hingga kakek - kakek setelah sukses mempersembahkan gelar juara. Sedang mereka yang hits dimasanya, hilang ditelan bumi. Mungkin hanya kalangan tertentu saja yang masih bisa mengingat, ya siapa lagi kalau bukan penggila bola dan media - media. Berbeda dengan pemain top yang mempersembahkan juara, mereka akan diingat oleh semua kalangan.

Tentu hal ini akan menjadi tantangan tersendiri bagi mereka berdua dan bukan tidak mungkin, kalau keduanya juga masih menyimpan obsesi itu, kalau tidak percaya, silahkan sms saja langsung sama mereka berdua. Dan khusus bagi CR7, dini hari tadi, Fabrecas telah meluluhlantahkan impiannya. 5 tahun berjuang, 3 kali melaju kebabak elit, harus tumbang lagi dan lagi. Bagi Portugal, hasil laga semifinal kemaren itu tidaklah lebih menyakitkan dibanding hasil torehan di laga final lawan Yunani, EuroCup 2006. Tapi lain bagi CR7, semifinal itu, mungkin lebih menyakitkannya. Mengingat sebelumnya selalu gagal membawa klubnya di Liga Champion. Melihat usianya yang kian bertambah, sepertinya harapan itu sudah pupus, seiring dengan kecepatan dan sentuhannya kian menurun. Tapi di dunia ini tidak ada yang tidak mungkin sepertihalnya tidak ada yang mungkin jika tidak mungkin. Dua tahun ke depan ada laga lagi sebagai ajang pembuktiannya, final PD. Meski rata - rata diusia 20-25 tahun top peak penampilan bagi seorang pemain, usia yang masih gesit, lincah dan lagi mengkel- mengkelnya.


Akan tetapi tetap masih ada asa bagi L.Mesi dan Ronaldo. Final Piala Dunia 2014 adalah arenanya, 2 tahun lagi, artinya 2 Bintang itu masih punya asa paling tidak 2 tahun lagi. Mungkin saja itu menjadi batas dari batasan asa mereka berdua. Jika ternyata nanti gagal lagi, setidak - tidaknya keduanya telah menyumbangkan daya tarik yang luar biasa diajang sepakbola, selama satu dasawarsa di jagad sepakbola dunia.

Bravo buat keduanya dan pecinta pro - kontra keduanya.

Monday, 28 May 2012

Pusaran Sahara Timnas

Pusaran Sahara Timnas



Sudah lama tidak meraih prestasi, kini sejak ada perubahaan ditubuh PSSI, prestasinya malah makin memburuk. Ujungnya para pemain, dari mulai usia dini sampai ke tim seniornya menjadi korban atas polemik di tubuh PSSI. Korban penyekatan, tidak tersaring bukan tidak lolos tapi tidak sepihak. Korban hujatan, hujatan dari pecintanya karna buruknya prestasi. Dan pencinta bola di seluruh tanah air pun terbelah kedalam dua arus yang saling bertentangan dari pusaran yang terjadi di tubuh PSSI. Sebuah potret yang kalau diafdruk pun hasilnya tetap buram.

Buramnya prestasi ini tidak baik bagi perkembangan sepakbola itu sendiri, juga bagi pengembangan motivasi para pemain untuk meningkatkan skill mereka dan kerjasama tim. Hadirnya klub - klub besar dunia tak akan membawa manfaat yang significant buat timnas, karena pemain - pemainnya terpecah tadi, tidak dalam satu kesatuan hasil seleksi yang benar - benar objektif. Kehadiran klub - klub besar hanya mendatangkan hiburan bagi pecintanya dan mendatangkan duit buat pengelolanya. Dan buat pemain cuma mendatangkan kebanggaan karna bisa berlaga dengan klub itu.

Kebanggaan ini tentu bisa sebagai nilai lebih yang diserap sebagai bekal kemampuan individu dan mental bertandingnya, namun sulit diterap dalam satu tim, terbangunnya kebersamaan, kebersamaan yang bisa menyeiramakan kerjasama didalam tim.

Ya, bagaimana bisa terbangunnya kebersamaan tim, sekarangnya saja sudah dipastikan walau sulit dibuktikan, bahwa telah terbangun kecemburuan, kecemburuan yang bisa menjadi cikal bakal bentuk penanaman ketidakpedulian secara tidak langsung, munculnya sikap antipati secara tidak sadar. 

Siapa yang membangun ini? 
Ya, perseteruan di tubuh PSSI itu sendiri.

Kenapa bisa terjadi kemungkinan seperti itu? 
Ya, karena ada pemain - pemain yang dulu dilibatkan bermain dan pernah dieluk - elukkan oleh pecintanya, kini tidak lagi masuk daftar skuad. 

Kemudian nantinya bukan tidak mungkin pula nantinya akan dibuatkan event - event eforia tandingannya, selain model event yang sudah ada, baik event formal dan event tandingan formal yang sudah, ipl dan isl. Oleh karena kepala batu diantara keduanya, maka siapa yang menjadi tandingan atau yang menjadi aslinya sudah tidak jelas lagi. Perseteruan ditubuh PSSI itu yang mencoreng nilai eventnya, pantas tidaknya mana yang pantas sebagai event formal. Dan dalam mempertahankan pendapatnya, sikap anak kecil dari keduanya selalu menyeruak, bahwa masing - masing selalu membawa - bawa nama statuta Fifa. Disebut kaya anak kecil, bukankah kalau diantara anak kecil lag marahan atau berantem, selalu membawa nama jagoannya, yang nggak - nggak pun suka disebut.

Begitulah pusaran sahara timnas, nasib prestasinya diombang ambingkan oleh kekacauan di tubuh PSSI itu.

Dan yang disebut Tubuh PSSI, yaitu pengurus formal PSSI dan pengurus formal tandingannya, KPSI.

Sedangkan yang disebut pecinta bola, yaitu SPKTI, saya pecinta kopi tubruk Indonesia.

The end


Sunday, 4 July 2010

Yang Tenang Yang Menang

Yang Tenang Yang Menang

World Cup..World Cup Jabulani..World Cup South African 2010 banyak mengundang ketegangan & kejutan.Jerman menang telak! Arkhentina merana..



Satu kemenangan hasil dari sebuah ketenangan.


Pemain yang tenang membuatnya bermain lepas.. Boleh ditarik kesimpulan sementara, yang tenang telah mengantongi 75% kemenangan.


Kemenangan gemilang Jerman malam ini, 3 Juli 2010, hampir saja merobek - robek hatiku. Ku teguk secangkir kopi, menghela napas panjang - panjang, berusaha untuk tenang, memahami kenapa sampai dicabik - cabiknya gawang Arkhentina.


Ternyata rapuhnya tim Arkhentina, hanya satu masalahnya, Mesi tidak tampil tenang, jangan katakan dia flu!! Hanya cari - cari alasan.. Yang jelas, yang membuatnya tidak bisa bermain lepas, karena ada beban dikepalanya. Hanya Di Maria yang bisa mengatasi dirinya, dia bisa tampil impresif meski skillnya dibawah Mesi.


Andai saja Mesi bisa seperti Di Maria, dia bakalan menjadi bintang seperti setiap kali tampil berlaga untuk klubnya, Barcelona. Jauh bertolak belakang kali ini di arena World Cup 2010 Sout African.


World cup auranya slalu menyedot perhatian masa sedunia, makanya arena ini menjadi beban buat para bintang yang slalu didengung -dengungkan bakalan jadi bintang.


Untuk seorang bintang, FAKTA membuktikan ketika bermain apalagi saat berlaga dengan lawan yang sepadan dan tangguh, para bintang itu tak mampu menanggung beban untuk bisa bermain lebih hebat dari permainanan sebelum piala dunia atau dari bintang-bintang piala dunia sebelumnya, mereka slalu terbebani, tidak mampu berhadapan dengan dirinya, menjadi sulit mengatasi dirinya, slalu dibawah bayang - bayang nama besarnya.




Pemain Jerman berhasil mengatasi nama besar timnya, tampak para pemainnya telah berhasil membangun ketenangan di dalam dirinya, ini merupakan sebuah kunci untuk bersiap - siap naik ke anak tangga berikutnya dan nama salah dua dari para pemainnya bakal menjadi bintang, Muller dan Ozil.


Nama - nama pemain dari tim Jerman mulai siap lahir di arena World Cup South African ini. Apakah ini berarti bakalan jadi JUARA DUNIA? Bisa dan boleh - boleh saja menebak - nebak, tapi rasanya terlalu pagi untuk diprediksi, lagian aku takut terpuruk nantinya, karena harus berpihak pada salah satu tim, artinya ini akan menjadi satu keberpihakan dini pada satu tim, bila nantinya ternyata kalah, akan membuatku sedihnya ka bina - bina, sedih yang menyakitkan, lain cerita kalau menang.


Tim yang menang bukan hanya karena dibangun oleh disiplin dan konsentrasi yang tinggi, tapi yang paling dibutuhkan untuk menang adalah ketenangan hati dalam diri pemainnya. Itulah yang diperlihatkan tim Jerman dan tim Belanda. Kedua tim itu layak untuk menjadikan pasar taruhan menjagokan keduanya.


Buat ARKHENTINA & BRASIL, dua tim ini dengan nama besarnya yang disandangnya, kalah dalam soal membangun ketenangan didalam diri para pemainnya dibandingkan dengan BELANDA & JERMAN.. Gol-gol itu bukan kebetulan tapi buah ketenangan. Contoh nyata, gagalnya Asamoah mengeksekusi tendangan finalty, satu moment yang menentukan bagi Ghana, di menit- menit akhir perpanjangan waktu.


Hanya yang tenang yang bakalan menang.

Monday, 28 June 2010

The Great Classic Two Plays

The Great Classic Two Plays

Dua pertandingan yang selalu menyuguhkan permainan bak kopi kental pahit manis, selalu menaburkan percikan bunga - bunga adrenalin menjelang, saat dan setelah pertandingan.



Jerman layak menang, tampil lebih tenang, sehingga aliran bola enak dilihat, sementara mental pemain Inggris mulai drop ketika gol kedua bersarang di gawang James, makin terpuruk lagi ketika hakim garis melamun lihat penonton gadis - gadis di tribun itu berujung tidak disahkannya gol dari Lampard, yang membuat semua Official mendamprat keputusan itu.


Jerman - Inggris, duel klasik, berapa pun hasilnya, sayangnya Inggris sulit keluar dari bayang - bayang semu kalau ketemu dengan Jerman, sepertihalnya Argentina, gemilang di setiap pertandingan, pas ketemu Brasil, sudah dipastikan melepem, tak mampu mengatasi tekanan masa lalunya. Contoh, waktoe doeloe bagaimana terseok -  seoknya Maradona cs digempur habis - habisan oleh Brasil di Piala Dunia 1990, namun akhirnya menang 1 : 0 lewat serangan balik yang dilesakan oleh Canigia, duo maut Maradona dan Canidia kalau sudah berlaga dalam satu tim bendera kebangsaannya, yang kalau, Canigia main di klub tidaklah begitu cemerlang sama seperti tim panzer, M.KLose.


Jerman ketemu Argentina?? woww!! luka lama... inilah the real big match. sama - sama pernah saling mengalahkan di partai puncak, so jadi susah diprediksi, dua - duanya kini sama - sama menuntaskan babak perdelapan finalnya dengan gemilang, gol - gol yang fatastik. Mengubah statistik jumlah gol di Piala Dunia kali ini..


Pertandingan seperti itulah yang diharapkan bermegatrilyun orang untuk pertandngan yang lainnya, bermain terbuka & lepas..

Saturday, 19 June 2010

KALAH ITU BIASA, BERHARAP MENANG MENJADI KETERLALUAN

KALAH ITU BIASA, BERHARAP MENANG MENJADI KETERLALUAN
Kekalahan tim German atas tim Serbia mengundang reaksi cemooh dari pendukungnya di seantero dunia. Tak percaya tapi nyata, itulah yang terjadi. German yang pada pertandingan perdana tampil begitu memukau, tiba - tiba tak berdaya menjebol gawang Serbia. Kata orang bola itu bundar, susah ditebak, makanya judi bola marak. Kata penulis hanya yang bermain tenang yang bisa survive.

Tim Inggris, setelah sang pangeran biru, Perancis meluluh lantahkan harapan pecinta bola, kembali menjadi contoh ke 4 setelah Portugal, tampil buruk, meski berakhir imbang, cemoohan pedas datang bertubi-tubi dari para hooligans, sama hebatnya dengan pecintanya dilayar kaca tapi tidak memancing emosi Wayne Rooney. Berbeda dengan cemoohan langsung dilapangan dari hooligans, telah memancing reaksi Rooney yang memang tampil tidak dalam top permomancenya. Kata orang bola itu bundar, kata penulis hanya yang bisa bermain tenang yang bisa mengantongi 75% kemenangan.

Melihat penampilan dari tim - tim unggulan dari benua Eropa, tidak tampil pada peak permomance-nya, sedikit banyak mengangkat pamor dari tim - tim bukan unggulan, tapi belum sampai ke arah "berpindahnya ke lain hati" dari para pecinta bola pada tim-tim unggulan. Dunia belum kiamat, itu barangkali yang terselip optimis di wajah-wajah yang dengan raut muka penuh kecewa.

Buat yang kecewa sama tim yayangnya, jangan lupa ada faktor cuaca yang mempengaruhi penampilannya. Tampil tidak impresif dari tim-tim unggulan di belahan Eropa, ada dua lawan sekaligus setiap kali berlaga, lawannya dan udara kering. Ini berbeda dengan tim - tim unggulan dari benua Amerika, khususnya Amerika latin. Namun apa dikata orang, itulah sepak bola, bola itu bundar, susah ditebak, harapan tinggal impian, berbeda bagi penulis hanya yang bermain tenang bisa menaklukan keringnya udara di afrika selatan, mereka hanya butuh adaftasi.

Bagi tim Perancis, butuh keajaiban. Tidak buat German, Inggris, Italia dan Portugal. Ke 4 tim ini peluang lolos ke babak berikutnya masih terbuka 75%. Persoalan mereka bukan pada kekompakan tim, sebab akar pembinaannya, kebiasaanya dan kebisaannya sudah mengakar. Mereka hanya butuh adaptasi dengan udara Afrika Selatan, bagaimana caranya mereka bisa tetap fit bermain selama 90 menit, tidak sampai draw apalagi kalah di pertandingan terakhir.

Kalah adalah hal yang biasa, sekarang ini kata - kata itu sudah menjadi alam pikiran semua manusia, namun karena saking memendam harapan yang begitu besar pada tim ayang - ayangku, kekalahan menjadi sesuatu yang luar biasa keterlaluannya.

Sejarah telah membuktikan bagaimana Arkhentina kalah 0:1 dari kamerun yang mengangkat pamor Roger Mila, bisa ke final meski harus menyerah dari German Barat, terus Uni Soviet mengalahkan Belanda di piala Eropa 1988, tapi kalah di final oleh Belanda. Itulah sepak bola, kata pecinta bola , bola itu bundar, sulit ditebak. Tapi buat penulis gampang saja, bisa dilihat saat berlaga, siapa yang bisa tenang, dapat mengontrol emosinya dengan baik, di dukung full konsentrasi maka kemenangan tinggal menunggu, menunggu decak kagum gol - gol cantik siap bersarang diantara belahan cangkang kacang rebus dan kacang bersarang di mulut yang berbibir basah oleh hangatnya kopi.

THAT'S JUST A GAME! Don be seriously, prens, please.

Monday, 14 June 2010

Raut wajah Lionel Messi Share

Raut wajah Lionel Messi Share

Tim tango tampil sangat impresif, namun sayang tidak satupun gol lahir dari serangan - serangan cantik para strickernya. Satu gol yang menjadi satu - satunya pada pertandingan itu, lahir dari sundulan Heinze yang memanfaatkan peluang dari corner kick.




Goal semata wayang itu sudah cukup memberikan tim tango nilai 3, tapi suer, tidak terpuaskan, kurang asyik, kurang greget kalau golnya tidak lahir dari operan-operan cantik atau sentuhan wan tunya (one two).


Seperti sudah menjadi sebuah karma atau takdir dalam dunia persepakbolaan, kalau gol yang lahir dimenit-menit awal, biasanya akan sulit lahir lagi gol - gol berikutnya, bahkan yang sudah - sudah, sering terjadi malah tidak ada lagi gol yang tercipta. Kali ini terjadi di pertandingan tim tango versus tim elang hitam.


Beberapa peluang cantik tim Arkhentina datang dan bergelombang, dari sentuhan wan tunya dan operan - operan manisnya, namun semuanya terbuang sia - sia.


Raut wajah Lionel Mesi tampak sekali tidak percaya apa yang terjadi pada dirinya, seperti kecewa setiap kali tendangannya meleset.


Bisa digambarkan kekecewaan Messi ini di raut wajahnya yang baby face itu, sepertinya raut wajahnya mengatakan sesuatu pada dirinya.


Setelah bolanya keluar melesit sedikit dari tiang gawang, sepertinya raut wajahnya mengatakan: "aneh..aneh.. bisa - bisanya meleset.. Jangan- jangan gawangnya di geser.."


Setiap kali tendangannya membentur kiper, seakan raut wajahnya mengatakan: "payah.. payah.. kenapa si Tevez sama si Higuan tidak ngajak ngobrol kipernya atau paling tidak dipegangin kek"


Setelah pluit panjang ditiupkan semua tim, Maradona dan oficialnya Arkhentia gegap gempita merayakannya saling berangkulan, cuma Messi yang tidak, masih terdiam, sepertinya masih terheran - heran dengan apa yang terjadi pada dirinya.


Sepertinya expresi raut wajahnya mengatakan:" temen - temen koq pada seneng sih, apa kita menang ya??




Ketika Maradona bergegas memeluk sambil mengangkat dirinya dengan penuh bangga dan bahagia, ia seperti membisikan sesuatu sama Messi.


"hey Mesi! Mesi! Kamu hebat! Kita menang Mesi! Kita menanggg! kamu koq agak ringan, udah makan belum?"


Barulah Messi mulai sadar:" menang ya? Terima kasih Mr.Dona.. Sudah"


Lalu sambil berjalan gontai, sepertinya raut wajahnya ingin mengatakan: "menang? siapa yang masukin ya???!


*sumber berita dari dugaan penulis yang menduga - duga di duga ada seraut wajah Messi.. *




-just intermezo-