Argentina berada diujung tanduk untuk bisa lolos ke Piala Dunia 2018 di Rusia, setelah dua hari lalu ditahan imbang Peru. Sama - sama berada diperingkat 5 bersama Peru, kalah selisih gol dengan Peru. Dan yang paling luar biasa, hampir semua negara memberitakan berita ini, bahkan negara yang media tidak pernah membahas berita sepakbola.
Sejak menjelang laga semua media di semua negara, membahas peluang Arkhentina lolos ke Piala dunia. Mereka bukan hanya Argentina yang disoroti, tapi juga Lionel Mesi. Jadi yang menjadi tajuk berita Mesi dengan Arkhentinanya, bukan Arkhentina dengan Mesi.
Ini membuktikan Lionel Mesi telah jadi icon sepakbola dalam satu dasa warsa terakhir. Sehingga hampir penggemar sepakbola di seluruh dunia berharap ada Mesi di piala Dunia di Rusia nanti. Berbagai hal yang disoroti, pada umumnya membahas kurang bersinarnya Mesi membawa bendera Arkhentina. Ada juga yang memberi masukan dan semangat.
Arkhentina ( Argentina ), salah satu negara penyumbang talenta - talenta berbakat dikancah sepakbola, hampir tiap tahun selalu melahirkan bintang baru di negara ini. Tim Arkhentina dikenal dengan tarian tango dalam gaya permainannya, teknik para pemainnya selalu enak ditonton, selalu tampak elegan. Saya menyukai tim Arkhentina sejak tahun 1981, masih di Sekolah dasar, waktu melihat laga ulang di tvri, antara Arkhentina vs Belanda di final Piala Dunia 1978.
Arkhentina sebagian besar penduduknya keturunan yahudi, sehingga tidak heran jika di negara ini melahirkan pemain - pemain yang penuh bakat. Bahkan mega bintang Maradona, disebagian penggemarnya dijadikan agama baru. "Gol Tangan Tuhan" yang pernah disebut Maradona, ternyata memberi pengaruh besar pada sebagian orang sebagai sebuah realita bukan sebagai mitos belaka.
Kini, nasib Arkhentina lolos ke Piala Dunia, akan ditentukan di babak play of. Hal serupa pernah terjadi juga saat babak kualifikasi Piala Dunia 2014, Mesi terseok - seok untuk membbawa Arkhentina ke Piala Dunia di Brasil. Begitu pada piala Dunia tahun 1994, hingga Tim Arkhentina kembali memanggil sang mega bintang Maradona, hadilnya lolos dengan menumbangkan Australia. Dan masuk final, kalah oleh Tim Jerman.
Di tahun 2014, Mesi berhasil membawa Arkhentina ke final, sayang seribu sayang, seperti ada karma, kembali ditaklukan oleh penakluknya di tahun 1994, Jerman. Sekarang Mesi dihadapkan pada satu hantu yang menghantuinya, yakni harapan penduduk Arkhentina dan pencinta sepakbola di dunia, disisa usia emas, dapat membawa bendera Arkhentina lolos ke Piala Dunia.
Lionel Mesi pernah pernah membawa Arkhentina menjuarai piala dunia junior dan di piala Olimpiade. Namun perolehan prestasi itu dan dengan bersinarnya di klub Barcelona seakan belum memuaskan para penggemarnya. Sebab penggemarnya berharap "JEBRETTT!" yang menggebrak lagi yang bisa memuaskan hati para penggemarnya, yakni membawa Arkhentina juara di ajang tertinggi sepakbola dunia.
JEBRET!! Mesi pasti bisa, FIFA juga tentu tidak ingin kehilangan jumlah penonton, antusias penonton di Piala Dunia di Rusia nanti. Atau memang ini bagian dari strategi pemasaran, membuat sebuah dramatikal yang mengundang orang penasaran dibuatnya. Semoga tidak demikian
Kita tunggu laga berikutnya Mesi bersama Arkhentina, sebelum hilang ditelan sejarah. Sebab sejarah baru kedepan akan diisi bintang baru dari Indonesia, yaitu EGI. Memiliki kesamaan dengan Mesi, pada hurup E dab I, ini adalah clue-nya.