Tuesday 3 October 2017

Serbuan Tunggal Di Las Vegas

Serbuan Tunggal Di Las Vegas



Stephen Paddock putra dari Benjamin Paddock, pelaku tunggal penembakan seporadis di Las Vegas, Amerika Serikat. Denah gambar diatas, illustrasi dari New York Times, tempat pelaku melakukan serbuan tunggal.


Dunia belum saja reda dengan tragedi di Rohingya, lalu menyusul gempa dahsyat di Mexico, pindah lagi ke Catalonia. Ini seperti rangkaian estapet tragedi, Dimana kini terjadi lagi di Las Vegas, dikabarkan 59 orang meninggal hampir ribuan yang terluka. Dunia sepertinya tidak diberi napas dalam suasana damai dan tenang. Gejolak bisa datang dengan tiba - tiba.


Tragedi di Las Vegas ini, tragedi yang paling memilukan, Tidak ada yang menyangka jika mereka datang untuk mencari hiburan bersama teman, sahabat, pacar, keluarga, kemudian membeli tiket konser festival rock dengan penuh suka cita, lalu harus berakhir dengan jiwanya yang melayang dan atau terluka.


Sebelum dilanjutkan, penulis pada kesempatan ini ingin menyampaikan duka yang sedalam - dalam bagi warga Amerika yang meninggal, yang terluka dan keluarga korban yang ditinggalkan dan yang berduka.


Sepagi tadi, mencoba menelusuri motif yang paling mendekati dari pelaku penembakan itu, namun sampai dengan siang ini belum mendapatkan klue yang bisa membuka tabir dari peristiwa itu.




Semua media Amerika hanya mengupas historis para korban dan cerita dari keluarga pelaku tentang latar belakang dan profesi si pelaku, Stephen Paddock. Meski berdasarkan keterangan, Stephen anak dari seorang kriminal dalam kasus perampokan bank, karena menurut keterangan saudara kandungnya, Erick Stephen, pelaku selama hidupnya dikenal sebagai orang baik, begitu dengan keterangan dari tetanggannya. Kebiasaannya hanyalah sebagai penjudi di kasino Las Vegas.


Namun dari fakta dilapangan, kamar hotel di lantai 32 hanya ada Stephen dalam kondisi tidak bernyawa bersama senjatanya. Belum ada penjelasan apakah saat kepolisian mengepung ke arah hotel, masih ada tembakan dari arah kamar lantai 32 ke arah lapangan terbuka tempat Festival konser rock berlangsung, atau sudah tidak ada lagi tembakan.


Pihak kepolisian Amerika pun tidak menyebutkan jika pelaku sebagai psikopat. Sampai dengan hari ini media Washigton Post mengabarkan, bahwa investigasi masih terus dilakukan.


Yang sangat disayangkan, televisi lokal Indonesia, menyiarkan "cara menghindari dari tembakan ditempat terbuka" yang mereka kutip dari youtube. Ini jauh panggang dari api, sebab video itu memberikan solusi jika mendengarkan tembakan dari arah jauh, bukan bunyi tembakan diatas kepala kita. Karena kerumunan orang ditengah lapangan terbuka di Festival tersebut yang menjadi sasaran tembak STEPHEN PADDOCK. Jadi bukan karena peluru nyasar.


Seharusnya tivi lokal Indonesia lebih bijak dalam arti dipikir disikusikan terlebih dahulu dengan orang bijak sebelum menanyangkan tip seperti itu yang jauh panggang dari api.


No comments: