Ahmaud Arbery ditembak mati pada bulan Februari di negara bagian Georgia oleh dua pria, seorang ayah dan anak, yang sekarang ditangkap dan didakwa dengan pembunuhannya. Kasus ini mendapat perhatian publik setelah video penembakan muncul di media sosial, dengan cepat menghasilkan seruan besar-besaran untuk keadilan.
Rekaman video baru telah muncul dalam kasus pembunuhan Ahmaud Arbery, yang ditembak dan dibunuh pada bulan Februari. Video keamanan di daerah itu mengungkapkan pembunuhan yang kemudian diposting ke media sosial. Penyelidik menggunakan rekaman video untuk mengumpulkan garis waktu kejahatan.
Video itu memperlihatkan seorang pria muda memandang ke sebuah rumah yang sedang dibangun yang terlihat mirip dengan Arbery. Tidak jelas apa tepatnya yang dia lakukan pada kutipan konstruksi. Dia berangkat dalam beberapa menit, jogging di jalan dan kemudian diikuti oleh dua mobil polisi yang menuju ke arah yang sama.
Video tersebut berasal dari kamera keamanan yang dipasang di sebuah gedung sekitar satu blok jauhnya dari tempat pengambilan gambar berlangsung.
Sebuah tinjauan terhadap video tersebut telah mendukung tuduhan terhadap dua pria yang menembak Arbery, karena rekaman itu tidak mengungkapkan kesalahan, kata pengacara keluarga Arbery.
"Ahmaud Arbery tidak mengambil bagian dalam kejahatan apa pun, tidak memiliki zat ilegal dalam dirinya, tidak bersenjata, namun ditembak tiga kali dengan senapan dari jarak dekat", pengacara menjelaskan.
Di tengah kemarahan publik setelah rilis video awal penembakan itu, Jaksa Agung Georgia Chris Carr tweeted bahwa ia akan menyelidiki bagaimana penyelidikan pembunuhan ditangani di tingkat lokal, mencatat bahwa orang "pantas mendapatkan jawaban"
I will be looking into how the #AhmaudArbery case was handled from the outset.
— GA AG Chris Carr (@Georgia_AG) May 9, 2020
The family, the community and the state of Geoegia deserve answers. We need to know exactly what happened, and we will be working to find those answers.
Meskipun penembakan itu terjadi 23 Februari, kematian itu mendapat perhatian publik luas setelah video pembunuhan itu muncul di media sosial, segera menjadi viral dan menimbulkan gelombang kemarahan karena beberapa orang percaya pembunuhan itu bermotif rasial.
Video itu memperlihatkan dua pria, Gregory McMichael, 64, dan putranya, Travis McMichael, 34, menembak Arbery ketika dia berlari melewati mobil mereka. Selama penembakan, tiga tembakan terdengar, ketika Arbery mencoba untuk pergi dan kemudian pingsan di dekatnya. Setelah video muncul online, para pria bersenjata ditangkap dan didakwa dengan pembunuhan.