Sunday 10 May 2020

Kritik Pedas Barack Obama Terhadap Penanganan Virus Corona Oleh Donald Trump

Kritik Pedas Barack Obama Terhadap Penanganan Virus Corona Oleh Donald Trump


Mantan Presiden AS Barack Obama yang secara luas dianggap sebagai tokoh paling berpengaruh di Partai Demokrat, mengkritik tanggapan pemerintahan Trump terhadap pandemi virus corona, dengan menyebutnya "bencana mutlak".




Obama mengatakan bahwa "aturan hukum dalam bahaya" di Amerika Serikat menyusul keputusan Departemen Kehakiman untuk membatalkan kasus pidana terhadap mantan Penasihat Keamanan Nasional Jenderal Trump Michael Flynn , Yahoo News melaporkan, mengutip rekaman tersebut. Obama menyebut keputusan DOJ belum pernah terjadi sebelumnya.


"Dan fakta bahwa tidak ada preseden yang bisa ditemukan siapa pun untuk seseorang yang dituduh melakukan sumpah palsu bebas dari hukuman. Itulah hal-hal di mana Anda mulai khawatir akan hal mendasar itu, bukan hanya norma institusional, tetapi dasar kita pemahaman tentang aturan hukum beresiko. Dan ketika Anda mulai bergerak ke arah itu, ia dapat berakselerasi cukup cepat seperti yang kita lihat di tempat lain ", kata mantan presiden berusia 58 tahun itu.


Menurut Yahoo News, Obama juga mengatakan bahwa keputusan DOJ membuatnya merasakan "perasaan urgensi" tentang pemilihan presiden 2020, di mana Wakil Presiden Obama Joe Biden diperkirakan akan menghadapi Donald Trump. Pria berusia 58 tahun itu dilaporkan meminta anggota Asosiasi Alumni Obama untuk membantu Biden menang.


"Setiap kali saya berkampanye, saya selalu mengatakan, "Ah, ini adalah pemilihan yang paling penting". Terutama jelas ketika saya berada di surat suara, yang selalu terasa seperti itu adalah pemilihan yang paling penting. Yang ini, saya tidak berada di surat suara, tetapi saya cukup banyak diinvestasikan. Kita harus membuat ini terjadi '", kata mantan presiden.


Namun komentar Obama tentang sumpah palsu tidak sepenuhnya benar. Jenderal Michael Flynn dituduh memberikan pernyataan palsu kepada FBI tentang percakapan dengan Duta Besar Rusia untuk AS Sergei Kislyak.




Dia mengaku bersalah atas tuduhan itu, tetapi kemudian menarik permohonannya dan mengklaim bahwa para pejabat FBI telah menipu dia untuk berbohong. Departemen Kehakiman memutuskan untuk membatalkan kasus terhadap mantan penasihat keamanan nasional dengan mengutip informasi yang baru ditemukan dan fakta bahwa FBI telah melakukan penyelidikan "tanpa dasar investigasi yang sah".


Penyelidikan terhadap Jenderal Flynn adalah bagian dari penyelidikan yang lebih besar terhadap tuduhan bahwa kampanye Trump berkolusi dengan Rusia untuk mempengaruhi pemilihan presiden 2016.


Investigasi penasihat khusus yang dilakukan oleh Robert Mueller menyimpulkan bahwa tidak ada konspirasi kriminal. Presiden Trump berulang kali menyalahkan Obama dan Demokrat untuk penyelidikan Rusia, yang ia sebut sebagai "perburuan penyihir"






























⚠ Peringatan Covid-19























Update kasus virus corona di tiap negara




No comments: