Pandemi COVID-19 yang sudah dua bulan dan selama itu pula ribuan tenaga medis mengorbankan jiwa raga, waktu dan kehidupannya untuk berjuang memulihkan para korban covid-19. Kenapa detik.com membuat artikel bukti dedikasi tenaga medis ? Karena detik.com masih sanksi dengan loyalitas para medis.
Sejauh ini jumlah kasus sebanyak 13,645, yang berhasil pulih sebanyak 2,607 dan hanya ada 4 meninggal. Itu semua berkat rahmat Allah dan perjuangan hidup dan mati para tenaga medis. Jadi sangat keterlaluan jika meragukan dedikasi mereka dan harus dicari - cari sudut dan tingkat dedikasinya. Apakah sebanding dedikasi mereka dengan orang- orang di detik.com ? Jauh.. sangat jauh.
Artikel tentang "bukti dedikasi para medis" dari detik.com dalam penanganan covid-19 menunjukkan bahwa si pembuat artikel tidak mengerti apa itu dedikasi selain memang kerjanya tukang memuji.
Sangat menyedihkan sekali dengan dibuatnya bukti dedikasi para medis apa pun alasannya membuat artikel semacam itu (mengajak orang lain supaya tahu kerja para medis, membangun keyakinan orang lain). Yang jelas apa yang di tulisnya, seolah selama ini mereka menyanksikan dedikasi para medis.
Para medis tidak turun semangat untuk tetap membantu kesembuhan korban virus corona, sekalipun mungkin ada rekan mereka meninggal terinfeksi virus corona tanpa karangan bunga dari negara tanpa tunjangan kematian yang besar untuk yang ditinggalkan.
Sekalipun mungkin ada yang terpaksa melakukannya karena tuntutan pekerjaan. Namun alasan ini gugur sebab jika mereka tidak mau untuk melakukannya mereka bebas keluar dari pekerjaan itu. Tapi lihat tidak ada satu pun yang memyatakan pengunduran diri sebagai para medis. Mereka adalah high professional dan terhebat dalam dedikasi.
Mereka sudah terbiasa hidup menolong orang. Terbiasa membantu kesembuhan orang - orang sakit. Jadi pandemi virus corona bisa dipastikan itu panggilan jiwanya untuk berusaha mati - matian untuk membantu kesembuhannya.
Tingkat dedikasi mereka di level bintang lima, layak dimakamkan di taman makan pahlawan jika mereka meninggal. Karena mereka telah menjadi garda terdepan berperang melawan vitus corona.
Ketika semua para medis berada di garda terdepan yang lainnya, yang sehat di suruh ngumpet di rumah. Hanya mereka yang menjadi militer pertahanan bangsa bertarung melawan wabah virus corona.
No comments:
Post a Comment