Cibinong - Untuk membantu warga yang kurang mampu secara finansial dapat dilakukan dengan berbagai cara. Salah satunya seperti Gerakan Lawan Covid – 19 Rp. 2000 di Kabupaten Bogor.
Gerakan tersebut saat ini telah menghasilkan dapur umum di beberapa wilayah. Diketahui bertujuan untuk membantu masyarakat yang perekonomiannya terdampak wabah covid – 19.
Ketua Yayasan Visi Nusantara Maju, Yusfitriadi mengatakan, dapur umum itu sebuah gagasan untuk melahirnya tradisi dan budaya solidaritas sosial dan kemanusiaan.
Saat ini, lanjut dia, sudah mulai bergeser dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Ada sembilan dapur umum yang sudah didirikan oleh Gerakan Lawan Covid – 19 Rp. 2000 ini. Beberapa nasi bungkus pun mulai dibagikan kepada sejumlah masyarakat.
“Konsep dapur umum ini menggunakan beberapa keluarga yang membuat masakan lebih, untuk tetangganya atau masyarakat lainnya,” kata dia.
Dia menuturkan, dapur umum sudah berdiri serta telah mendistribusikan yaitu di Desa Leuwisadeng Kecamatan Leuwisadeng, Desa Karacak Kecamatan Leuwiliang, Desa Leuweungkolot Kecamatan Cibungbulang, Desa Barengkok Kecamatan Leuwiliang, Desa Cibeber 1 Kecamatan Leuwiliang, Desa Cibeber 2 Kecamatan Leuwiliang, Desa Cibitung Wetan Kecamatan Pamijahan, Desa Gunung Bunder Kecamatan Pamijahan, dan Desa Ciasihan Kecamatan Pamijahan.
Diketahui, Gerakan dapur umum itupun diinisiasi oleh berbagai organisasi dan yayasan diantaranya, Yayasan Visi Nusantara Maju besama MAN (Maju Anak Nusantara), ALINEA (Aliansi Perempuan Peduli Indonesia), Koperasi Galang Visi Nusantara (GVN) dan Pusat Kajian Gender dan Perlindungan Pemberdayaan Perempuan dan Anak (PKG-P3A).
“Dapur vinus hanya membuat gerakan stimulan saja, selanjutnya sangat berharap bisa muncul gerakan solidaritas yang digerakan oleh masyarakat itu sendiri. Karena kita paham betul, dalam kondisi yang sangat susah ini, hanya kepemimpinan yang bisa membagun tradisi solidaritas yang mampu meminimalisir kesulitan masyarakat,” ujar dia.
“Dapur vinus hanya membuat gerakan stimulan saja, selanjutnya sangat berharap bisa muncul gerakan solidaritas yang digerakan oleh masyarakat itu sendiri. Karena kita paham betul, dalam kondisi yang sangat susah ini, hanya kepemimpinan yang bisa membagun tradisi solidaritas yang mampu meminimalisir kesulitan masyarakat,” ujar dia.
Yusfitriadi juga menyampaikan, bahwa Visi Nusantara tidak hanya membantu pada saat kali ini saja. Tapi juga berbagai bantuan untuk bencana juga dilakukan seperti, Minggu lalu di mana Visi Nusantara membantu korban bencana longsor di Desa Wangunjaya Kecamatan Leuwisadeng.
“Kita terus menggiatkan gerakan-gerakan sosial untuk membantu masyarakat. Beberapa waktu yang lalu kami juga telah menyalurkan bantuan kepada warga yang terdampak Longsor di Kecamatan Sukajaya Kabupaten Bogor. Terbaru kami sudah memberikan sembako kepada warga terdampak longsor di Desa Wangunjaya Kecamatan Leuwisadeng,” tuturnya.
Hal senada juga diutarakan oleh salah satu aktivis perempuan di Kabupaten Bogor, Ummi Wahyuni. Bahwa, Gerakan ini kecil ketika dilakukan sendiri. Namun akan terasa besar manfaatnya ketika dilakukan secara kolegtif dan berkesinambungan.
“Masyarakat yang memiliki kemampuan dapat membantu sesama dengan menyisihkan rezekinya untuk peduli sesama, Apalagi disaat bulan Ramadhan ini. Bulan penuh keberkahan dan menjadi bulan yang mampu dapat melatih kita untuk berbuat bagi sesama disaat penuh keterbatasan,” singkatnya.