Sosok misterius yang membuka kunci taman-taman di kota Paris pada malam hari untuk disinggahi warga yang stres di rumah telah dianggap pahlawan.
Taman-taman di kota Paris, ibukota terpadat di benua Eropa, masih di lockdown sebagai aturan pembatasan perjalanan sejak delapan minggu yang lalu.
Meskipun Walikota Paris Anne Hidalgo telah memohon pemerintah pusat untuk membuka kembali taman dengan aturan wajib bermasker bagi pengunjung, pemerintah masih belum memberikan restunya.
Tetapi ketika suhu udara tercatat 30 derajat Celcius pada minggu ini, seseorang yang masih misterius itu membuka taman di malam hari dan membiarkan warga Paris beraktivitas di dalamnya, mulai dari sekadar rebahan sampai mencium aroma Bunga Mawar yang sedang bermekaran.
Seorang pria yang menyebut dirinya "Jose" mengatakan kepada harian Parisien bahwa ia telah membuka taman di distrik-distrik menengah ke bawah di utara dan timur Paris pada malam hari mirip tingkah laku Batman.
Dua poster tulisan tangan yang tergantung di pagar Parc de Belleville pada hari Jumat, 22 Mei 2020 bertuliskan, "Terima kasih, Jose!". Tampaknya dari warga yang berterima kasih atas usahanya membuka pintu taman untuk dinikmati di tengah pandemi virus corona.
Kritik atas penutupan taman telah meningkat sejak Perancis mulai perlahan-lahan melakukan relaksasi pembatasan perjalanan.
Warga yang sedang berada di taman Les Invalides diminta polisi pulang ke rumah.
Apartemen sempit dan derita lockdown
Petugas keamanan juga sebelumnya membubarkan ratusan orang dari tepi Canal Saint-Martin.
Jose, yang mengaku punya pekerjaan normal dan jujur, mengatakan: "Apartemen di Paris sangat kecil. Kita seharusnya bisa terbebas dari lockdown, tetapi semuanya masih ditutup."
Tapi sebagian besar kaum menengah ke bawah terjebak di apartemennya yang sempit.
Hidalgo, yang bertarung dalam kampanye pemilihan ulang, meminta pemerintah untuk memperlakukan taman seperti jalan-jalan kota dan memungkinkan orang untuk "berjalan - jalan dengan wajib mengenakan masker".
Tetapi Menteri Kesehatan Olivier Veran mengatakan taman harus tetap tutup selama kota Paris dan sekitarnya tetap berada dalam "zona merah" infeksi virus corona.
Dia mengatakan risiko orang berkumpul dan tidak menghormati jarak sosial terlalu besar.
No comments:
Post a Comment